Pernikahan jarak jauh yang semula harmonis berubah seketika saat Alena membaca pesan yang tak sengaja dibaca saat suaminya sedang mandi.
Bunyi pesan penuh kerinduan dari wanita bernama Clara ,membuat pernikahan mereka retak seketika saat Bagaskara mengakui bahwa Ia telah menikah dan punya anak laki-laki diluar kota.
Dan yang lebih menyakitkan lagi untuk Alena adalah pengakuan suaminya yang tidak bisa hidup seorang diri diluar kota sana,padahal Alena bukan tidak mau mengikuti suaminya,tapi ada Ibu mertua yang Alena harus rawat karena sakit.
Sejak saat itu,Alena mati rasa dengan suaminya.Bagaimana akhirnya Alena menjalani pernikahannya?Apakah Ia akan memutuskan untuk bercerai?
Ikutin kisahnya disini ya
Selamat membaca.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wiwit Kurniasih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rencana busuk
Alena menunggu cukup lama disamping mobilnya karena Bara yang tak kunjung tiba.
"Maaf Alena...,Mas ada urusan tadi",ucap Bara segera membukakan pintu mobilnya untuk Alena yang sudah kepanasan.
Bara segera meninggalkan restoran itu dengan perasaan campur aduk,karena saat selesai membayar makanannya,Bara yang akan menuju toilet dihentikan oleh mantan istrinya yang sudah lama tak Ia temui.
Walaupun Bara sudah tak ada perasaan apapun lagi,tapi Bara takut jika Arum akan menemui Alena dan mengatakan yang tidak-tidak.
Sepanjang perjalanan mereka saling terdiam,sampai Alena akhirnya jujur tentang pertemuannya dengan Arum,karena setelah dipikir-pikir,Alena tidak mau menyembunyikan apapun selama itu ada hubungannya dengan Bara.
"Mas....,tadi aku ketemu dengan wanita yang bernama Arum",ucap Alena dengan suara sedikit pelan.
Bara yang terkejut langsung mengerem mendadak mobilnya yang membuat Alena wajahnya hampir mengenai dashbord mobil.
"Dia nggak ngapa-ngapain kamu kan Alena?dia ada bilang apa sama kamu?",tanya Bara dengan panik.
"Dia nggak ngapa-ngapain Mas,cuma gertak aja dan menyuruhku untuk menjauhi Mas Bara,dia bilang ada orang dalam Perusahaan yang melaporkan tentang hubungan kita,sepertinya itu yang menjadi biang keladinya Mas,orang itu yang harus kita temukan".
Bara jadi geram mendengarnya,Ia yang sudah mati-matian menutup akses komunikasi serta Akses bisnisnya dengan mantan istrinya,justru ada orang dalam yang melaporkan hubungan yang baru dijalaninya.
"Brengsek!",ucap Bara didalam hatinya.
Alena yang melihat kemarahan diwajah Mas Bara,mengusap lembut bahu yang tertutup kemeja kerjanya.
"Aku nggak apa-apa Mas....,mungkin Arum hanya ingin tau aku seperti apa,setelah dia tau aku berbeda dengan dia,dia merasa nggak terima dengan pilihan Mas yang memilihku seperti ini,jadi Mas nggak usah kawatir,kita akan hadapin sama-sama apapun kendalanya".
Amarah seketika menguap begitu saja saat Alena mengusap bahunya.
"Terimakasih ya Alena....,Mas tau bahwa kamu adalah yang terbaik,Mas janji akan selalu menjadi pelindungmu dari orang-orang yang berniat jahat tentang hubungan kita,sebenarnya juga Mas tadi ketemu dengan dia,Dia berusaha mengatakan hal-hal yang Mas sudah muak mendengarkannya,jadi Mas pergi gitu aja dan mengabaikannya".
Mereka kembali sama-sama terdiam,Alena berpikir bahwa kedepannya pasti hal-hal seperti ini akan sering terjadi,mengingat bagaimana akhirnya Arum muncul saat hubungan Alena dan Bara baru diketahui orang lain,berarti selama ini Arum selalu mengawasi gerak gerik Bara.
Alena juga memikirkan kemungkinan terburuknya suatu saat nanti Bagas juga akan datang mengganggunya.
Setelah mengantarkan Alena kePerusahaan,Bara harus kembali ke Ibukota karena jadwal esok hari yang sangat penting.
"Mas pamit ya....,jaga diri baik-baik disini,Mas akan menjemputmu hari jum'at sore untuk kita ketemu orang tuaku sama-sama".
Alena melambaikan tangannya saat mobil yang Bara kendarai melaju meninggalkan halaman Perusahaan.Namun ternyata tak jauh dari Perusahaannya,seorang laki-laki dan perempuan tengah mengintai dengan menggunakan mobilnya.
"Mas.....,kamu harus minta harta gono gini dengan Alena,aku nggak mau tau ya Mas,aku mau pernikahan yang paling mewah diantara Alena dan Clara,karena saat ini aku yang akan menjadi istri Mas satu-satunya,Apalagi Ibu juga maunya seperti itu biar Kita dimaafin,Alena pasti punya harta saat menikah sama Mas,nah itu bisa digugat jadi harta gono gini Mas,kita masih butuh uang banyak Mas....",ucap Laura dengan menggebu-gebu kepada Bagas yang diam memperhatikan Perusahaan Alena bekerja.
Selama jadi suami, Bagas tutup mata dengan pekerjaan yang Alena lakukan,namun saat mengetahui dari sumber yang terpercaya bahwa Alena adalah Direktur,membuat Bagas gelap mata dan ingin meminta bagian hartanya saat masa pernikahannya dengan Alena.
Tak hanya Bagas dan Laura yang mengintai Alena,Arum juga mengintainya dan akan membuat gertakan-gertakan baru kepada Alena agar benar-benar meninggalkan Bara.
Namun perbuatan mereka terlihat jelas diCCTV Perusahaan dan petugas keamanan segera mendatangi mereka untuk menanyakan tujuannya.
Baik Bagas maupun Arum,mereka segera pergi namun justru membuat mereka jadi kenal satu sama lain saat mereka bersembunyi disebuah restoran pinggir jalan.
"Oh jadi Alena pernah menikah?Kalian berdua apa mau membantuku?aku hanya ingin Bara dan Alena berpisah,aku bisa membayar kalian dengan harga yang tinggi jika nantinya berhasil",ucap Arum dengan suara tegasnya.
Bagas dan Laura terlihat kegirangan saat mendengar bayaran yang akan mereka terima,Mereka melupakan tujuannya sejenak yang terpenting uang yang jelas akan mereka dapatkan cukup besar daripada mengurusi harta gono gini yang belum jelas jumlah uangnya.
"Kalian atur strategi kalian sendirian ya,aku taunya beres",ucap Arum yang akhirnya memilih pergi dan meninggalkan kartu namanya dimeja.
Tersisa Bagas dan Laura,mereka menyusun berbagai rencana untuk membuat Alena dan Bara berpisah,Bagas dan Laura akan membuat jebakan untuk Bara dan juga Alena.
"Sayang.....,kita harus berhasil melakukan ini,karena uang yang didapatkan bukan hanya cukup untuk membayar pesta pernikahan kita,tapi juga bisa untuk membeli rumah",ucap Bagas dengan menggebu-gebu.
Padahal Laura berniat membawa kabur uang yang akan digunakan untuk pernikahannya,Ia menuruti sang Ibu untuk mengajak Bagas seolah-olah mereka akan menikah,padahal Laura hanya ingin uangnya dan akan kabur bersama Ibunya.
Bahkan diam-diam,Laura telah mengambil sertifikat rumah peninggalan Ibunya Bagas dan menukarkan dengan setifikat palsu.