Anderson Gif seorang CEO di perusahaan raksasa bernama G'Group. Siapapun sangat tau kalau dia adalah penikmat cinta diatas ranjang. Tak ayal membuat mereka memakai cara licik hanya untuk bisnis dengan mengorbankan putri-putri mereka menjadi mainan Anderson.
Kira-kira ada yang bisa ngerubah sifat Anderson tidak ya? Simak disini yuk 🤗
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MeNickname, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bicara
Hari sudah sore semua karyawan di GG mulai membubarkan diri setelah seharian bekerja. Begitupun dengan Rey, pria itu langsung membereskan semua barang-barangnya lalu keluar menuju ruangan Ander.
Bertepatan sekali Ander juga keluar dari ruangannya.
"Der, kita perlu bicara"
"Tidak ada yang perlu dibicarakan." jawab Ander datar.
"Tentu ada. Kau.."
"Datang saja ke cafe biasa jam 8 malam. Aku tidak ingin kau membahas masalah itu disini!"
Setelah mengatakan itu Ander berjalan meninggalkan Rey yang masih memandanginya.
-
-
-
"Bi, kapan aku bisa pulang?"
"Bibi juga tidak tau nona, memangnya kenapa?"
"Tidak bi"
Karena tidak ingin membuat Ziva larut dalam pikiran yang bisa saja mempengaruhi kesehatannya, bi Sumi meraih tangan Ziva dan mengusapnya penuh sayang.
"Kemanapun nona pulang, akan ada bibi disana. Jadi tidak perlu takut sendiri"
Ziva memandangi wajah tua bi Sumi dia seperti merasakan kasih sayang seorang ibu, beberapa hari dirawat di rumah sakit hanya bi Sumi yang selalu ada untuk menemani dan membantunya.
Tok.. tok.. tok..
Ceklek
Pintu terbuka dari luar memperlihatkan Rey yang berdiri di ambang pintu dengan menenteng beberapa buah keresek di kedua tangannya.
Senyumnya terbit tidak ada lagi senyum dingin jika untuk Ziva. Senyumnya terlihat hangat, entah itu karena prihatin atau ketertarikannya mulai berubah menjadi rasa sayang.
"Bagaimana keadaanmu?"
"Aku baik Asisten Rey"
"Panggil aku Rey, aku kan bukan atasanmu. Ini aku bawakan chiken crispy dan jus kiwi sesuai keinginanmu tadi. Dan juga ada makanan yang lain"
Ziva menoleh pada bi Sumi untuk meminta penjelasan. Sementara bi Sumi hanya menyengir "Tadi bibi yang telpon Tuan Rey non"
Ziva tersenyum kikuk antara senang dan malu "Terima kasih Asist- maksudku Rey, maaf merepotkanmu"
"Tidak apa-apa. Dimakan ya"
Ziva mengangguk sebagai jawaban. Dia sendiri tidak tau kenapa banyak sekali yang dia inginkan. Terutama makanan.
Sampai saat ini Ziva belum mengetahui bahwa dirinya sedang hamil. Karena Rey mewanti-wanti bi Sumi agar tidak dulu memberitahu Ziva sebelum wanita itu benar-benar pulih dan bisa pulang dari rumah sakit.
Mengingat ucapan dokter supaya semuanya bisa menjaga suasana hati Ziva yang sangat mudah cemas ditambah dengan hormon kehamilannya.
-
-
-
"Ander hari ini berulang tahun, dad" ucap Cate pada suaminya, keduanya saat ini sedang berada di pinggir kolam dengan posisi Bram yang memeluk istrinya. Wanita yang usianya sudah lewat setengah abad itu masih terlihat cantik.
"Lalu?"
"Mommy sangat merindukannya, daddy tau? Mommy selalu merindukan Ander yang manis dan hangat seperti dulu, tapi sayangnya sifatnya itu mustahil kembali" ucap Cate dengan kepala yang menunduk.
"Baby, aku tidak suka melihatmu bersedih seperti ini. Bagaimana kalau ini menemui anak itu sekarang? Bukankah sebentar lagi jam pulang kerja?"
Cate mengangguk cepat dia sangat gembira, ibu mana yang tahan disaat anaknya sendiri menjaga jarak dengannya.
"Cepatlah bersiap" ucap Bram menuntun Cate untuk turun dari kursi santainya dan bersiap-siap.
Sepasang suami istri itu akhirnya pergi mengunjungi anak semata wayangnya. Cate tak berhenti tersenyum dia berharap semoga setelah ini anaknya bisa berdamai dengannya.
Mereka akhirnya sampai di satu gedung menjulang tinggi dengan banyak ruangan. Apartemen itu hanya mampu dihuni oleh orang orang yang tentunya berpendapatan fantastis.
Keduanya berjalan beriringan menuju ke lantai unit apartemen anaknya setelah mendapat informasi dari Rey.
Baru saja Cate ingin memencet bel, satu suara di belakangnya menghentikan gerakannya.
"Ada apa kalian kemari?" terkesan sangat dingin dan datar.
trus nanti Ziva dan Ander berjodoh- nikah
ga kebayang kalo suatu saat Ziva dan Tara bertemu lagi, secara si Tara juga udh pernah tidur dengan Ander
dan mereka pernah ngerasain tongkat yg sama