NovelToon NovelToon
Cinta Sabrina

Cinta Sabrina

Status: tamat
Genre:Anak Yatim Piatu / Teen Angst / Mengubah Takdir / Trauma masa lalu / Slice of Life / Tamat
Popularitas:2.9M
Nilai: 4.9
Nama Author: cacasakura

"kamu pembunuh"
"kamu pembawa keburukan bagi kehidupanku"
"seharusnya kamu tidak pernah lahir"

Sabrina harus menanggung semua perkataan dan perlakuan buruk dari ayah kandungnyan yang sangat membencinya. Hingga akhirnya Sabrina di buang oleh ayah kandungnya sendiri.

Semua kesedihan Sabrina berakhir saat Bibi adik dari ibunya mengajaknya tinggal bersama keluarga besar ibu Sabrina di kota Solo.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon cacasakura, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ep. 31

Sabrina dan Wiyasa saling berpandangan melihat tingkah laku Raka yang berkali-kali memegangi dadanya.

“Nak Raka?” Panggil Wiyasa pada Raka yang masih memegangi dada bidangnya.

“Iya om!!”

“nak Raka baik-baik saja?” Wiyasa masih memperhatikan Raka.

“Haaa...maksudnya om?” Raka kebingungan dengan pertanyaan Wiyasa.

“Sedari tadi om memperhatikan kamu memegangi dada, jika terasa sakit jangan di sepelekan. Bisa berakibat fatal nantinya” jelas Wiyasa pada Raka memperingati bahaya jika mengabaikan suatu penyakit.

“Apakah anda memiliki riwayat penyakit serius sebelumnya tuan Raka?” kini Sabrina bertanya pada Raka. Jiwa Dokternya terpanggil mendengar penjelasan dari Wiyasa.

“ Ti... Tidak, mungkin saya merasa sangat khawatir dengan kondisi opa” Raka berusaha menenangkan hatinya yang berdebar-debar tidak karuan.

Benar kata om, sebaiknya aku periksa keadaan ku secepatnya. Biar ada penanganan selanjutnya guman Raka dalam hati.

Ting....

Pintu lift terbuka, Raka melangkah terlebih dahulu menunjukkan jalan pada Wiyasa dan Sabrina menuju ruang perawatan Candra.

Adrian dan Wibisana sedang duduk di depan ruang kamar perawatan Candra, wajah mereka terlihat cemas dengan kondisinya. Suara mesin penyokong hidup Candra terdengar beraturan,

“Assalamualaikum pi” sapa Raka, Adrian dan Wibisana berdiri melihat ke arah Sabrina juga Wiyasa yang berjalan di belakang Raka.

“Waalaikum salam” sapa Adrian dan Wibisana bersamaan. Mereka menatap Sabrina dan Wiyasa bergantian.

“Pi, ini dokter Sabrina dan om Wiyasa ayahnya dokter Sabrina” Raka memperkenalkan Sabrina dan Wiyasa pada Adrian yang langsung di sambut hangat oleh Adrian.

Adrian dan Wibisana menyalami Sabrina juga Wiyasa, Adrian takjub dengan sikap santun Sabrina yang mencium punggung tangannya saat bersalaman dengannya. Tindakan kecil yang sudah sangat jarang di lakukan pada generasi muda,

tidak hanya cantik, tingkah lakunya juga santun guman Adrian dalam hati menatap Sabrina.

“Dokter Sabrina, selamat datang di Arbecio Medical Hospital. Maafkan saya meminta anda datang di tengah malam begini...” Adrian merasa sungkan pada Sabrina.

“Sudah menjadi kewajiban saya Dokter Adrian, sebaiknya saya melihat kondisi tuan Candra agar kita bisa mengambil tindakan secepatnya,” Sabrina segera bertindak tanpa membuang-buang waktu.

“MasyaAllah...” Wibisana terpesona dengan Sabrina membuat Raka tidak nyaman. Namun, Raka langsung mengubah sikapnya seperti biasa.

Adrian meminta perawat mengambil pakaian steril untuk Sabrina dan Wiyasa pakai. mereka bertiga lalu masuk ke ruang ICU, Sabrina lalu memulai memeriksa Candra dengan teliti. membaca setiap laporan yang di ambil perawat setiap jamnya.

Raka menarik tangan Wibisana untuk menjauh sebentar dari mereka,

“Ada apaan sih kak?” tanya Wibisana heran melihat Raka yang terkesan dingin.

“Kamu periksa aku sekarang” perintah Raka membuat tanda tanya besar di benak Wibisana.

“Emang kakak sakit?” tanya Wibisana menatap Raka dari ujung kepala hingga ujung kaki.

“Udah sebaiknya kamu periksa aku sekarang” Raka menarik Wibisana ke sebuah ruang perawatan VVIP.

Mau tidak mau Wibisana menuruti kemauan Raka, dia meminta perawat yang bertugas di station membawakan stetoskop dan alat penguji tekanan darah untuk di bawakan ke ruang VVIP.

Kemeja hitam yang di kenakan Raka sudah terbuka di bagian dadanya, memperlihatkan dada bidang serta perut seperti roti sobek. Perawat yang datang membawa peralatan sampai terpana sekaligus terpesona melihat body perfect dan wajah tampan Raka.

“Dok... Apa perlu saya bantu?” tawar perawat itu pada Wibisana yang hanya menggeleng-gelengkan kepalanya.

“Tidak perlu, kamu keluar saja sana” perintah Wibisana sedikit kesal.

Wajah tampan serta fisik yang sempurna dari Raka membuat banyak kaum hawa jatuh hati padanya. Namun tidak satu pun perempuan mampu menaklukkan hati seorang Raka sehingga dia menjomblo cukup lama.

Wibisana terkadang kesal karena aura dari Raka mampu membuat para kaum hawa berani dan bertingkah laku ekstrim untuk menarik perhatiannya.

“Kak, kapan sih radar aura kakak berkurang? Liat aja tu para perawat pada nungguin dan sengaja mondar mandir buat liat kakak. Membuat jumlah pengagumku berkurang” protes Wibisana.

“Kenapa kamu malah menyalahkan aku? Bukan keinginan aku untuk mengambil pengagummu” protes Raka balik.

Wibisana memasang stetoskop di telinganya, mendengarkan detakan jantung di dada bidang Raka. Keningnya berkerut karena secara fisik dan pemeriksaannya Raka dalam keadaan baik-baik saja,

“Sebenarnya kakak sakit di sebalah mana? Aku sudah memeriksa dan tidak ada gejala penyakit”

“Yang benar kamu? Terus kenapa di bagian sini berdebar terus” Raka menunjukkan bagian dadanya yang berdebar-debar saat teringat wajah cantik serta senyuman manis Sabrina yang menghipnotisnya.

“Ya tentu berdebar bambang, kalo nggak ada debaran kakak udah almarhum itu artinya”

“Bukan itu maksudku, setiap aku teringat wajahnya di bagian sini akan berdebar dengan cepat dan keras” Raka langsung membuktikannya pada Wibisana, di mana jantung itu berdebar keras saat dirinya membayangkan wajah Sabrina.

“ Lah iya...kok bisa gini ya. Emang wajah siapa yang kakak ingat?” tanya Wibisana.

“Dokter Sabrina” jawab Raka jujur membuat Wibisana tepuk jidatnya.

“Aduh gini nih kalo udah jomblo akut. Nggak ngerti yang namanya jatuh cinta” Wibisana menggerutu sambil menyimpan peralatan.

“Maksud kamu?” Raka bingung dengan ucapan Wibisana.

“Kak, sekarang aku tanya. Emang selama ini kakak nggak pernah pacaran atau dekat sama cewek gitu?” tanya Wibisana penasaran.

Raka menggelengkan kepalanya, baginya berurusan dengan perempuan begitu rumit.

“Aku nggak pernah dekat dengan cewek mana pun itu semua karena Rani yang terobsesi dengan ku. Kebanyakan dia membuat semua cewek yang mendekatiku pada takut dan...” Raka termenung saat dia membahas soal Rani.

“Ada apa kak?” tanya Wibisana bingung dengan diamnya Raka.

“Sepertinya aku tahu dalang dari semua peristiwa dan penjebakan Bima” Raka merasa yakin jika Rani menjebak Bima.

“siapa kak?”

“Rani Adinata, aku curiga jika dia memberikan minuman yang bercampur obat padaku untuk menghancurkan pertunangan pura-pura dengan Anjani. tapi, Rencananya gagal karena Bima yang meminum minuman itu” jelas Raka, Wibisana pun mengerti dengan maksud Raka.

“Tapi itu hanya teori dari kita kak, harus ada bukti konkrit yang membuktikan dia bersalah” Kata Wibisana mengingatkan Raka.

“Kita akan tahu setelah mendapat CCTV di hotel AST,” Raka kembali memakai kemejanya.

Dia meraih ponsel di saku celananya, menghubungi orang suruhannya untuk mengetahui jika mereka sudah mendapatkan CCTV.

***

Sabrina memeriksa secara rinci keadaan Candra yang menunjukkan segala sesuatunya stabil.

“sepanjang pemeriksaan yang aku lakukan, tuan Candra dalam keadaan yang sangat stabil. Kita bisa mengambil tindakan operasi saat ini juga, jika kita menunda takutnya akan berakibat fatal untuk tuan Candra” jelas Sabrina pada Adrian.

“Baiklah, saya mempercayakan segalanya pada Anda dokter Sabrina. saya akan meminta dokter dan petugas lain untuk mempersiapkan segala sesuatunya” kata Adrian segera meminta perawat untuk mengantarkan Sabrina ke ruang ganti mengganti pakaiannya dengan pakaian untuk operasi. Dia juga meminta perawat dan dokter untuk mempersiapkan ruang operasi dan segala sesuatu yang di butuhkan.

Adrian melihat ke kanan ke kiri mencari Raka dan Wibisana yang menghilang bersamaan.

“Suster, kamu lihat dokter Wibisana?” Tanya Adrian pada salah satu perawat, Wiyasa ikut membantu perawat lain yang sedang mempersiapkan Candra.

“Tadi kalau tidak salah saya melihat dokter Wibisana pergi ke ruang rawat VVIP dengan tuan Raka” perawat itu menunjukkan ruang VVIP Wibisana memeriksa Raka.

Adrian lalu melangkah menuju ruang VVIP yang di tunjuk perawat. Terdengar olehnya pembicaraan Wibisana dan Raka yang menyinggung tentang kejadian di hotel AST.

Adrian membuka pintu kamar VVIP, dia melihat Raka sedang menelepon dengan wajah yang begitu serius.

*************

secepatnya author akan up lagi tiap hari, mohon bersabar menunggu kelanjutannya...🤗🤗🤗🤗

tetap terus dukung Author😊😊😊

dengan cara like, vote dan tipnya.....ya.... plisss🙏🏻🙏🏻🙏🏻

jangan lupa juga kasih rate dan commetnya yang positif agar Author semakin semangat💪🏻💪🏻💪🏻 buat nulisnya...✍️✍️✍️

( Π_Π )

makasih..... tetap semangat 🤗🤗🤗🤗

❤️❤️❤️❤️❤️ all...

1
Wahyu Kasep
basi lagu lama
sakura
....
Romi Putra
Cerita nya bertele2
Romi Putra
Sampai Part ini cerita nya ngambang banget, pemeran utama nya kayak ketelan gak ada kabar
Ellya Muchdiana
bertele tele novelnya
Ellya Muchdiana
seperti malan buah simalakama Sabrina, dimakan ibu mati ga dimakan bapak mati
Muslika
baru kli ini baca novel belibet..bahasa inggris bhasa Jawa bhasa Indonesia..padahal bagus nih cerita y TPI kok belibet
Rafateen Halwatuzahra
mantul thor, terus tetap semangat berkarya. aku selalu mendukungmu thor
Ema Emon
tidak pantas disebut ayah..
Anindya
blm ada karya baru ya kak
Ana@&
double next kak
Mas Jono
cerita yang sangat bagus mungkin,,,tapi untuk orang lain,,,
buat saya,,,ini sangat lah menyebabkan,,,
kenapa ?,,,
karena sesuatu yang tidak adil terjadi pada raka,,
Mas Jono
hampir tiga minggu saya memutuskan untuk tidak meneruskan membaca cerita ini,,,karena alur cerita yang sungguh tidak saya harapkan (karena Sabrina ternyata bukan berjodoh sama raka ),,,
kali ini coba saya intip lagi,,,siapa tau author membelokkan alur cerita,,, walaupun saat ini kenyataannya bisa di ibarat kan bahwa Sabrina hanya tinggal ampas untuk raka,,,,walau harus dengan menSCROLL setiap jalan cerita yang menjelaskan soal Sabrina dan suaminya,,,😓
Irma Tika Riyani
mampir y kak 😊🙏
Asep Simaremare
gak jelas alur nya
Tri Yuli
Luar biasa
Mas Jono
oke saya menyerah sampai di sini dan tidak berniat melanjutkan membaca,,,,maaf saya kecewa,,,🥴🙏
Mas Jono
kenapa cinta Raka pada Sabrina harus terus menemui rintangan Thor ?,,,😭😭😭😭😭😭😭
Liaa
kok jadi binggung sich ceritanys
Mas Jono
cakep 😁👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!