NovelToon NovelToon
Ciuman Sang Mafia

Ciuman Sang Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Mafia
Popularitas:6.7k
Nilai: 5
Nama Author: Bakwanmanis#23

Nayla Arensia hanyalah gadis biasa di kota Valmora hingga suatu malam, dua pria berpakaian hitam datang mengetuk pintunya. Mereka bukan polisi, bukan tamu. Mereka adalah utusan Adrian Valente, bos mafia paling kejam di kota itu.

Ayah Nayla kabur membawa hutang seratus ribu euro. Sebagai gantinya, Nayla harus tinggal di rumah sang mafia... sebagai jaminan.

Namun Adrian bukan pria biasa. Tatapannya dingin, kata-katanya tajam, dan masa lalunya gelap. Tapi jauh di balik dinginnya, tersembunyi luka yang belum sembuh dan Nayla perlahan menjadi kunci untuk membuka sisi manusiawinya.

Tapi bisakah cinta tumbuh dari ancaman dan rasa takut?
Atau justru Nayla akan hancur sebelum sempat menyentuh hatinya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bakwanmanis#23, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 31: Gema dari Selatan

Langit malam menggantung kelam di atas wilayah selatan. Awan gelap menekan udara, dan angin yang berhembus membawa aroma tajam, logam, darah, dan bara. Di perbatasan yang memisahkan kekuasaan Nayla dan daerah luar, puing kendaraan masih menyala pelan. Asap tipis mengepul, seolah menjadi kabut kesedihan yang melayang di antara kematian.

Nayla berdiri di tengah tanah yang basah oleh darah. Matanya menyapu puluhan jasad yang tergeletak tak bernyawa anak buahnya, pasukan yang pernah bersumpah setia di bawah panji kekuasaannya. Mereka terkapar seperti sisa-sisa perlawanan yang dipatahkan dengan kejam.

Ia menunduk, tangannya menyentuh kalung logam kecil di leher salah satu jenazah. “Ilham,” ucapnya lirih. Usianya baru 23. Masih muda, masih penuh cita-cita. Tapi kini, hanya tinggal sunyi.

"Dibantai tanpa sempat melawan," bisik Nayla. Wajahnya tenang, namun matanya... menyimpan badai.

"Terlalu cepat, terlalu bersih. Ini bukan kerjaan geng biasa."

Adra, tangan kanan setianya, datang membawa tablet berisi rekaman drone. Ia menyerahkannya tanpa banyak bicara. Di dalam video, terlihat pergerakan penyerang datang dari barat, menyusup lewat celah pegunungan, tanpa kendaraan berat, hanya senjata tajam dan api.

“Tapi cara mereka bergerak... rapi. Terlalu terkoordinasi,” ujar Adra.

Nayla menatap layar. Gerak mereka seperti pasukan profesional. Bahkan kamera pun nyaris tidak menangkap jejak kecuali satu drone yang rusak.

“Dante?” tanya Nayla tanpa menoleh.

“Tidak. Pasukannya bubar. Tapi… desas-desus dari timur bilang, saat Nayla sibuk menata ulang kekuasaan, banyak yang melihat ini sebagai celah. Mereka mengira kekuasaan kita rapuh.”

Nayla menutup tablet. Tatapannya mengarah ke barat daya.

“Jika darah kami masih hangat dari perang terakhir, mereka pikir bisa merobek daging kami berikutnya.”

Adra diam. Ia tahu, Nayla sedang berpikir jauh ke depan.

______

Tiga Hari Kemudian, di Markas Selatan

Markas kecil di perbatasan kini menjadi benteng darurat. Jalanan sunyi, penduduk menutup pintu rapat-rapat, dan hanya suara sepatu tentara yang menggema.

Nayla memanggil kepala pengawasan perbatasan, Reno seorang pria kurus dengan wajah kusut dan mata merah.

“Kenapa tak ada peringatan?” tanya Nayla dingin.

“Kami kira mereka hanya perampok kecil. Tapi mereka bergerak seperti mantan tentara. Mereka tahu titik lemah kita. Seolah-olah... mereka pernah ada di dalam sistem kita.”

Jantung Nayla menegang.

“Gaya bertarung mereka mirip formasi lama. Dulu dipakai oleh tim barat… sebelum Dante tumbang.”

Nayla terdiam. Ia tahu, tidak semua anak buah Dante tertangkap. Beberapa mungkin masih hidup. Dan kini, mungkin telah membentuk bayangan baru di luar kendali.

Adra datang tergesa. “Ada aktivitas mencurigakan dari desa Karambha. Tempat kecil di antara barat dan selatan. Tapi lalu lintas senjata dan komunikasi meningkat drastis bulan ini.”

“Arahkan drone ke sana. Aku akan ke sana sendiri,” perintah Nayla.

“Bisa jadi jebakan.”

“Kalau ini perang, maka kali ini... aku yang mengatur medannya.”

______

Malam di Balkon

Nayla duduk di bawah langit gelap. Angin menggerakkan rambutnya, tapi tubuhnya tetap kaku. Teh yang ia genggam sudah dingin. Di matanya, bayangan Adrian kembali hidup senyum itu, sorot mata yang dulu... begitu dalam.

“Kalau kau masih hidup, Adrian… apa yang akan kau lakukan sekarang?”

Tak ada jawaban. Hanya angin, dan bisikan malam yang tidak pernah memihak siapa pun.

______

Esok Pagi, Perjalanan ke Karambha

Mobil lapis baja melaju pelan menembus jalanan berbatu. Karambha, sebuah desa kecil, terlihat sunyi tak wajar.

“Tempat ini seperti ditinggalkan dalam keadaan panik,” gumam Adra saat mereka tiba.

Tiba-tiba letusan senjata.

“TEMBAKAN!”

Tiga orang tumbang. Baku tembak pun terjadi. Tim Nayla cepat bertindak, membalas serangan dengan formasi terlatih.

Tapi Nayla tidak bersembunyi. Ia melangkah ke depan dengan tenang, berdiri di hadapan rumah besar, lalu berteriak:

“Aku tahu kalian di dalam! Kalian membantai tentaraku dari balik bayang. Tapi kalian lupa… aku bukan Dante. Aku tidak membalas dengan kemarahan. Aku membalas dengan kekuatan.”

Dari kejauhan, suara kendaraan berat dan sepeda motor menggema pasukan Nayla dari pusat sudah mengepung Karambha dari semua sisi.

Kepanikan pecah.

Dua jam berikutnya, Karambha diamankan. Puluhan ditangkap hidup-hidup. Sisanya... tak pernah sempat menyesal.

Di hadapan Nayla, salah satu tahanan tertangkap. Ia menyeringai.

“Kau pikir musuhmu sudah mati, Nayla? Tapi bayangan masa lalumu belum selesai. Kau hanya menunda kebenaran.”

Tatapan Nayla tajam. Kini ia tahu perang yang sesungguhnya baru dimulai. Dan ini bukan sekadar pertarungan untuk mempertahankan kekuasaan.

Tapi untuk membongkar pengkhianatan yang telah lama tumbuh... bahkan dari bayangan yang ia kira telah hilang.

1
Pa'tam
Sayangnya sudah segitu banyak bab nya tidak di kontrak. Harusnya di bab 20 sudah ajukan kontrak biar dapat bab terbaik dan dapat reward kontrak.
Pa'tam: Iya, aku juga masih perlu banyak belajar dan terus belajar.
Bolang2: siap, jangan lupa dukung novelku uhuy, masih pemula/Facepalm/
total 4 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!