"Bagaimana ini?. Apa dia bisa melihat aku? Ya Tuhan tidak terlihat tidak terlihat. "Ujarnya sambil menakupkan kedua tangannya di pipi kanan dan kirinya agar Nikolas tidak bisa melihat wajahnya. Mora terus berjalan sambil terus berdoa tidak terlihat tidak terlihat. Tapi Nicholas dengan sengaja mengikuti langkahnya dan menarik kerah bajunya. Hingga mora seperti anak kucing. Meong meong
"Ampun Om, ampun Om, ampun! maafin Mora, mora nggak bakalan lagi-lagi deh ngerjain Om suerrr.. deh!." Mohonnya sambil jarinya membentuk huruf v. Hingga membuat Nicolas tersenyum tipis.
Sedangkan sofa dan Dara Mereka berdiri di tempat. Karena takut!.
Nicolas memajukan kepalanya sehingga posisi bibirnya menempel ke telinga Mora dengan jarak Sedekat Itu Nicholas dapat mencium aroma wangi rambut Mora sepertinya habis keramas.,sambil berbisik.
" Apakah aku setua itu sehingga kamu memanggil aku Om." Ujarnya membuat kedua mata Mora membulat dan bulu kuduk Mora langsung berdiri karena dengan jailnya Nicholas
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon myabra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
part 24
" aku tak akan pernah menyakiti keluarga dan saudara-saudaraku" Ujarnya lagi entah dapat keberanian dari mana? Nick sangat lancar mengucapkannya
Membuat Nicolas terdiam dengan ucapan Nick.
Setelah mengeluarkan unek-unek yang selama ini ia pendam dalam hati, perasaannya kini menjadi lega. Nick pun segera keluar dari ruangan.
" Nick, Nick , Nick Bryan!" Panggil Nicolas yang tak dihiraukan oleh Nick dia hanya ingin segera keluar dari rumah kakaknya itu.
"Haaa...huu.." Nick menghirup udara dan mengeluarkannya sambil memegangi dadanya. Karena detak jantungnya tidak karuan. " Ya Tuhan mati aku" ujarnya karena dia sudah Berani berbicara dengan nada tinggi didepan kakaknya itu.
"Dar" usil Mora membuat Nick hampir pingsan saking kagetnya. Nick terus mengusap dadanya.
" Adik ipar sedang apa disini?" Tanya Mora kepo
" Bisa tidak? Kalau kalau tidak mengagetkanku." Kesal Nick, karena Kakak dan kakak iparnya itu suka sekali bikin orang senam jantung .
" Maaf" ujar Mora sambil menangkup kan tangannya
Mora berjalan mengelilingi Nick sambil tangannya ia kaitkan dibelakang Pinggangnya. Sambil menatap Nick dari ujung kepala hingga ujung kaki membuat Nick risih sendiri dengan tingkah kakak iparnya itu .
" Kau habis nangis yah?" Tanyanya setelah menemukan Mata Nick yang sedikit sembab.
" sepertinya Nick tidak ada kaitannya dengan ini semua!, karena rencana mereka sangat sempurna, adikku terlalu bodoh untuk membuat rencana sesempurna ini!." Gumam Nicolas.
" Oscar bawa orang-orang mu suruh mereka selidiki semuanya, jangan ada yang terlewat " perintah Nicolas yang langsung dikerjakan oleh Oscar.
" Kenapa tidak diminum?" Tanya Mora sambil melihat cangkir kopi yang masih penuh
" Apa ini kopi?" Tanya Nick yang mencicipi minuman yang dibuat oleh Mora.
"Itu jus.. bukan kopi!" Jawab Mora kesal
" Kenapa jus warnanya hitam? " Tanya Nick tak percaya
" Sudah jelas itu kopi, kenapa masih tanya?" Ujar Mora tambah kesal karena adik iparnya itu ngeyel
" Kalian sedang apa?" Tanya Nicolas yang baru turun dari Ruang kerjanya.
" Kenapa kau belum pulang? " Tanyanya kepada Nick. Nick hanya diam karena takut kakaknya itu akan marah padanya.
" Nick akan menginap disini" ujar Mora menggantikan Nick untuk menjawab pertanyaan Nicolas. Nicolas hanya diam. Dan pergi ke dapur.
" Nick kau mau makan apa?" Tanya Nicolas dingin kepada Adiknya, Nick yang ditawari mau makan apa oleh Nicolas terlihat sangat senang. Nick langsung mengeluarkan ponselnya dan menunjukan makanan yang dia ingin makan..
" Tunggulah disana aku akan membuatkan nya" ujar Nicolas yang langsung membuatkan makanan untuk adiknya, yang selama ini tak pernah dia perhatikan. Sebenarnya Nicolas menyayangi adiknya tapi entahlah dia tidak bisa mengekspresikan kasih sayangnya. Dia hanya ingin adiknya itu mendapat kehidupan yang jauh lebih baik dari dirinya.
nick memberikan minumannya yang tadi Mora buat kepada Nicolas
"Kak coba cicipi!" Pinta Nick kepada Nicolas
"Ini buatan kakak ipar" ujar Nick lagi
"Sebaiknya kau minum dan habiskan" tolak Nicolas
karena dia sudah tau rasanya seperti apa. Nick hanya bergidik dan kembali lagi ketempat duduknya sambil membawa secangkir kopi buatkan kakak iparnya.
" Suaminya saja tidak mau minum! Apalagi aku." Gumamnya sambil bergidik geli. Entah terbuat dari apa minuman yang dibuat oleh kakak iparnya itu rasanya seperti nano-nano.
Setelah selesai memasak Nicolas langsung membawanya kemeja makan.
"Makanlah" ujar Nicolas kepada Nick. mata Nick langsung berbinar entah sudah berapa lama dia tidak pernah makan masakan yang dibuat oleh kakaknya itu.
"Terimakasih kak" ujar Nick.
"hmmm" balas Nicolas simpel
Nicolas melihat sekeliling, tapi tak melihat istrinya.
"Dimana Mora" tanya Nicolas kepada Nick yang sedang menikmati makanannya.
" Entahlah" ujar Nick sambil melihat ke kanan dan ke kiri tak menemukan iparnya.
" Aku akan mencarinya, habiskan makananmu!" Perintah Nicolas yang langsung pergi mencari keberadaan Mora
" Baiklah, besok jam 10 ok?" Ujar Mora kepada seseorang dibalik telpon . Panggilan pun berakhir, Mora yang membalikkan tubuhnya kaget bukan main, entah sejak kapan suaminya itu berdiri dibelakangnya.
" Kau mengagetkanku saja" ujar Mora sambil memegangi dadanya.
" Siapa yang menelepon mu?" Tanya Nicolas dengan tangan bertolak pinggang.
" Tidak ada hubungannya denganmu!" Ucap Mora sedikit ketus, sambil berjalan hendak melewati Nicolas. Tapi Nicolas menahannya dengan tangannya.
" Apa dia selingkuhan barumu?" Tanya Nicolas dengan nada meledek. Membuat Mora mengepalkan tangannya.
" Kalau iya kenapa?" Ujarnya sambil melepaskan cengkeraman tangan Nicolas dan segera pergi.
" Sepertinya aku pernah melihat dia tapi dimana?" Gumam Nick karena seperti tidak asing dengan wajah IRT kakaknya itu.
"Ahh.. sudahlah" mencoba mengabaikan.
Nick yang hendak menyusul Nicolas tak sengaja mendengar pertengkaran kakak dan iparnya itu.
" Kakak ipar selingkuh?" gumamnya tak percaya
Mora yang sudah habis kesabarannya menghadapi tuduhan-tuduhan yang tak mendasar dari suaminya itu. Langsung membanting pintu kamarnya.
Dan masuk kedalam kamar mandi berendam disana .
Nicolas yang masih kesal. Berjalan bolak-balik di ruang kerjanya. Gerakannya terhenti saat ponselnya menerima notifikasi pesan. Membuat Nicolas membelalakkan matanya .
" Felix" satu kata terucap. Nicolas segera keluar dari ruangannya dan menuju kamar pembantu yang ditempati istrinya hampir 3 bulan terakhir semenjak pernikahan mereka.
Tanpa mengetuk pintu, Nicolas langsung masuk ke kamar Mora bertepatan dengan Mora yang keluar dari kamar mandi hanya menggunakan handuk yang tak menutup sempurna tubuhnya. Mora melihat suaminya yang menatap dirinya tak berkedip.
" Dasar cabul" ujarnya membuat Nicolas memutuskan tatapannya.
" Sejak kapan kau akrab dengan Felix,?" Tanyanya membuat Mora menoleh menatap kearah Nicolas.
" Jangan bilang kau mau menuduhku selingkuh dengan kakakmu?." Tebak Mora karena setiap Mora kenal dengan pria lain pasti pria yang ada didepannya akan menuduh dirinya punya hubungan dengan semua pria yang dekat dengannya, sambil melepaskan handuk yang dikenakannya dan menggantinya dengan piama.
"Bukankah itu kenyataannya?." Ujarnya lagi membuat Mora muak
" Tuan Nicolas yang terhormat! kenapa anda harus repot-repot seperti ini? Kenapa kita tidak akhiri saja pernikahan kita." Ujar Mora memberi solusi suaminya, membuat Nicolas emosi dan mencengkram wajah Mora.
" Jadi kau ingin bercerai?, 'jangan mimpi aku akan menceraikanmu!' aku sudah bilang kau akan hidup seperti di neraka " ancam Nicolas sambil mendorong tubuh Mora hingga terjerembab ke atas ranjang.
"Kakakku terlalu suci, untuk digoda oleh wanita murahan seperti mu, dan aku tidak akan membiarkan wanita murahan manapun menggodanya!." Ucapan Nicolas membuat Mora menahan sesak didalam dadanya tangisnya pun pecah setelah Nicolas meninggalkan kamarnya.
" Apa aku sehina itu?" Gumam Mora yang tak bisa menahan sakit hati karena penghinaan suaminya itu.
" Mama papa KA zosep tolong Mora" panggil Mora kepada keluarga yang menyayangi nya.
Mora yang tidak bisa tidur dari semalam, langsung bersiap-siap untuk pergi kantor polisi karena dia ingin bertemu dengan kakanya zosep yang ditahan polisi atas kasus yang menimpanya.
Dia melewati Nicolas yang sedang sarapan. Nicolas pun tak menghiraukan kehadiran Mora.
" Ok tunggu bentar cuma 5 menit GW nyampe" ujar Mora menjawab panggilan telpon seseorang. Membuat Nicolas menajamkan pendengarannya.
" Nyonya mau kemana?" Tanya si bibi.
" Mau open BO" ujar Mora ke si bibi membuat Nicolas menjatuhkan sendok yang sedang dia pegang. Membuat Mora langsung pergi , sudah malas berurusan dengan suaminya itu.