NovelToon NovelToon
Batalyon Pulau Karang 2

Batalyon Pulau Karang 2

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikahmuda / Beda Usia / Menikahi tentara
Popularitas:19.4k
Nilai: 5
Nama Author: Bojone_Batman

Terkadang kenyataan tidak sejalan dengan keinginan, Letnan Dallas menginginkan kekasih yang usianya tidak jauh berbeda dengannya tapi harus bertemu dengan perempuan yang usianya terpaut jauh di bawahnya. Semua terjadi karena dirinya trauma memiliki kekasih yang kekanakan di masa lalu.

Tak jauh berbeda dengan Letnan Dallas, Letnan Herca pun akhirnya terpaksa berkenalan dengan seorang wanita pilihan orang tuanya terutama Opa sebab cemas jika Letnan Herca akan salah arah. Penyebabnya tak jauh karena beliau tidak pernah melihat Letnan Herca bersama seorang gadis.

Lantas jika jodoh di tangan Opa, lantas siapa berjodoh dengan siapa dan prahara apa yang akan terjadi terkait masa lalu Bang Herca dengan seorang gadis berinisial Y.

Harap skip jika tidak sanggup dengan KONFLIK.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bojone_Batman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

31. Ada cinta disana.

Malam ini suasana masih hening. Seluruh penghuninya bergelut dengan pikiran masing-masing. Dindra yang merasa sangat bersalah mencoba mendekati Bang Herca di atas tempat tidur dengan rasa canggung dan takut.

Paham dengan gelagat sang istri tentu Bang Herca tidak ingin melewatkan moment langka ini. Kapan lagi melihat rasa bersalah seorang wanita apalagi wanita tersebut mengucapkan banyak kata maaf karena pastinya mencemaskan dirinya.

Bang Herca sedikit beringsut dan belaga merasakan sakitnya luka.

"Aawwhh sakitnya?? Apakah bisa umurku panjang dengan luka jahit seperti ini." Gumamnya pura-pura tidak tau kalau Dindra sudah mendekatinya. Sebenarnya jelas ada rasa sakit di tubuhnya namun tidak separah kenyataannya.

Terang saja Dindra semakin merasa bersalah. Ia kembali mengintip Bang Herca dan suaminya itu nampak biasa saja, tidak menunjukan rasa sakit seperti yang dilihatnya tadi.

"Abaang, pasti sakit sekali ya?? Maafin Dindra ya, Bang..!!"

Bang Herca menoleh dan mengembangkan senyumnya.

"Nggak. Lukanya jauh dari nyawa." Ucapnya jujur tapi pasti sudah menyentil hati sang istri.

Wajah Dindra masih menunjukan kesedihan dan penyesalan yang begitu dalam karena sudah melukai Bang Herca. Kini dirinya tunduk dan takluk akan kesetiaan suaminya. Sejak awal pernikahan pun suaminya sudah memilih menikahinya agar mereka berdua bisa menuju langkah yang halal.

Dindra mengakui suaminya adalah sosok pria yang begitu dingin, keras dan kaku bahkan saat sedang cemburu tidak ada kata damai, ampunan atau toleransi sedikitpun. Dunia bisa hancur lebur karena amarahnya. Tapi di balik itu semua, Bang Herca begitu bertanggung jawab padanya sebagai seorang suami dan tentunya dengan anak yang di kandungnya.

Seketika Dindra menghambur memeluknya. Nyaris dirinya tidak bisa berkata-kata. Tak tau lagi bagaimana menguraikan perasaan menjadi istri dari Letnan Herca.

Bang Herca pun luluh, usapan lembut dari tangannya menunjukan bahwa dirinya sungguh ikhlas menyayangi dan mencintai seorang Dindra meskipun awalnya ia menolak perasaan karena usia istrinya itu masih sangat muda tapi seiring waktu berjalan, sikap Dindra yang selalu merajuk manja dan segala tingkahnya menjadi hal yang begitu ia rindukan.

"Apakah Abang bisa memaafkan Dindra?" Tanya Dindra masih merasa takut.

"Akan selalu ada maaf untukmu, suamimu ini juga bukan pria yang sempurna. Ungkapan marahmu sudah merupakan jawaban bahwa hatimu tidak ingin berbagi dan Abang juga tidak ingin mendua. Cukup dengan mencintaimu saja dunia Abang sudah lengkap. Abang bangga, bersyukur memilikimu juga anak kita." Jawab Bang Herca.

Dindra memalingkan wajahnya, pipinya merona merah karena Bang Herca mengetahui perasaanya.

"Ternyata istri Abang cemburuan juga ya." Ejek Bang Herca gemas melihat gelagat lucu sang istri.

"Abang juga, kan?"

"Wajar saja dalam sebuah hubungan memiliki rasa kecemburuan apalagi setelah menikah, asal masih dalam batas yang wajar."

"Tapi Abang tidak wajar kalau sedang cemburu." Protes Dindra.

Bang Herca tersenyum saja mendengarkan protes sang istri.

"Abang cemburu bukan hanya sekedar cemburu, sayang..!! Dunia ini tidak seringan kita menghindar dan menjaga jarak dari lawan jenis. Butuh keteguhan iman, butuh kesadaran akal pikiran dan hati kalau kita sudah memiliki pasangan. Tutup mata dari godaan, tutup telinga dari rayuan. 'Iman' dan tenang setebal Dallas saja masih bisa tergoda. Lantas siapa yang bisa menyadarkan diri kita jika kita tidak mengerti akan hal ini. Abang percaya dengan Dindra tapi hati ini masih menolak untuk tenang karena Abang adalah imam dari keluarga kecil kita. Sampai sini Dindra paham???"

Dindra mengangguk memahami. Tidak ada perlawanan apapun, Dindra tenang dalam dekapan hangat Bang Herca.

Bang Herca mengangkat dagu Dindra lalu mengecupnya dalam setelah itu kedua mata saling memandang.

"Abang sayang sama Dindra, sayang sekali sampai takut Dindraku di ambil orang." Kata Bang Herca.

"Dindra juga. Kenapa sih dulu Abang bisa suka sama kolong wewe. Apakah body nya sudah membuat Abang kelilipan????"

Tawa Bang Herca pun terkikik mendengarnya, saking gemasnya Bang Herca sampai menggigit ujung hidung Dindra. "Kalau Abang khilaf sudah dari dulu, Neng. Nyatanya ada yang lebih buat Abang gelap mata..!!"

"Iiihh.. Abang..!!" Dindra yang malu langsung mencubit gemas perut Bang Herca.

"Aarrghh.. Allahu Akbar..!!" Bang Herca menggigit bibirnya saat Dindra tidak sengaja menyentuh lukanya.

"Maaaaf, Abaaaang..!!" Dindra panik melihatnya hingga keduanya kembali saling menatap.

Bang Herca pun kembali mengecup bibir Dindra. "Tidak ada yang mampu mengalahkan bidadariku, aku menyerah kalah..!!" Bang Herca semakin mendekat menggigit kecil bibir sang istri, perlahan ia membaringkan tubuh sang istri kemudian membelainya.

***

Matahari masih jauh, adzan subuh pun belum nampak. Oma sudah kelabakan karena kondisi Rigi melemah. Bang Dallas begitu histeris di buatnya.

Meskipun Rigi nampak kuat tapi semua memaklumi ada sisi hati yang masih bersedih menerima kenyataan apalagi kini yang di hadapi juga bukan perkara kecil.

Malam itu Bang Herca turut bersama keluarga menemani Bang Dallas dan Rigi. Bukannya tidak peduli dan lebih banyak diam namun dirinya masih memberikan ruang dan waktu untuk Abangnya berpikir, dirinya juga ingin sedikit lebih tenang karena beberapa hari ini sudah banyak masalah yang di hadapinya.

"Kembalilah pulang dan tidur, kamu butuh istirahat..!!" Kata Bang Herca meminta Dindra untuk pulang, tidak ingin sang istri kembali stress dengan permasalahan.

Dindra mengangguk tapi kemudian tumbang tanpa kata. Oma sampai ikut kaget karena kedua cucu mantunya.

"Allahu Akbar, apa lagi ini??????" Kini Papa Danar kembali stress. "Puas kalian buat menantu Papa jadi begini?????" Bentaknya. "Ya Allah.. kenapa sih ndhuk?? Tadi sudah baik-baik saja, kan??"

...

Adzan subuh berkumandang dan Dindra masih merasakan perutnya kram. Oma yang sudah sepuh sampai bingung tidak bisa menerka. Pikiran beliau pun terpecah dengan kondisi Rigi.

Usai sholat subuh, Ayah Rico yang bisa berpikir lebih jernih meminta Bang Herca menemui dokter Vino.

"Oohh.. nggak apa-apa. Aman ini, mungkin bapaknya lagi kangen berat jadi sedikit brutal." Jawab dokter Vino santai.

Sontak seluruh pandangan mengarah pada Bang Herca yang hanya bisa nyengir kuda tanpa bisa menjawab apapun. Bang Herca pun menghindar.

"Saya buat susu dulu untuk Dindra." Pamitnya membuat alasan.

"Astaghfirullah, nggak ngerti wayah??? Pikirannya hanya 'itu' saja." Omel Papa Danar.

Pandangan mata beralih pada Papa Danar. Ucapnya itu seakan tidak mengingat masa lalunya. Mama Shila yang gemas langsung menepak lengan suaminya.

"Kalau ngomong tuh sambil mikir Pa. Nggak Bapak, nggak anak.. sama saja kelakuannya."

"Eheem.. Papa merokok sebentar di luar..!!" Papa Danar pun ikut keluar dari kamar menuju dapur menghindari tatapan mata yang seakan menghakiminya.

.

.

.

.

1
Mika Saja
wah bang herca kejar produksi ini🤭🤭
Nurhayati Nia
alhamdulillah dengan berbesar hati akirnya dinndra bisa menerima bahwa anak nya sudah tidak ada dan menyayangi bang satria gemoy
Nurhayati Nia
wkwak giliran yang doyan makan ngemil jDi si abang nich
ampun deh bang lu mah bini mau brojol lan mosyo ngk percaya
Nurhayati Nia
😂😂😂😂😂 aduhh ni para tentara selalu ada, cerita yang bikin gue ketawa
Nurhayati Nia
abang??????????
aku pada mu dehh 😘😘😘😍😍😍
Nabil abshor
jungkir balik bang,,,, ngeyeeellll,,,,,,
dyah EkaPratiwi
yahh, kog udah end
Bojone_Batman: Yang komentar kurang rame kak. Maaf ya kak😁🙏🙏
total 1 replies
Mika Saja
😅😅😅😅😅bang herca kita tunggu momens dindra lahiran dan bang henca yg nungguin
Murni Zain
klo blm d posisi bang Reno... Bang Herca akankah msh Jumawa. 🤔🤔🤔
Murni Zain
Intan ada nganguan mentah.
Nabil abshor
😭😭😭😭😭😭😭😭👊🏻👊🏻👊🏻👊🏻👊🏻👊🏻👊🏻 sumpah kidu tak uyyel² bang kamuuuuu,,,,
Nabil abshor
whaaaaaaaaaaaaaaattttttttttttttttt???????? yang benar aja aaaabaaaaang,,,,, astagfirullah,,,,
Nabil abshor
santaaaaay bang,,,,, 😏😏😏 pkk e ger kesok pinsan tak guyu ya,,,, 😅😅😅😅😅
Nabil abshor
🤔🤣🤣🤣🤣 bentaaar lg bang,,,, bentar lGi,,,,,
Setyaningsih
pokoknya mau itu sudah puluhan tahun klu perempuan tetap ingat ya, aku juga gitu 😀😀😀
Nabil abshor
ngaaaiiii,,,,,,, molyo,,,, mulyo kamu din,,,,, 😁😁😁
Mika Saja
bang herca terbaik pokoknya
Mika Saja
peremuan mn bisa lupa kejadian2 yg tdk mengenakan,yg enk aja gak bs lupa apa lg yg gak enak
cipa
biasa perempuan kan ga bisa melupakan kesalahan laki²,
sabar bang ini ujian 😂😂😂
Ayu FazRina Satiasari
otwe adinya bang Satria...hehehhehe
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!