NovelToon NovelToon
Jodohku Duda Kaya

Jodohku Duda Kaya

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Nikahmuda / Duda / CEO / Ibu Pengganti / Beda Usia
Popularitas:26.7k
Nilai: 5
Nama Author: Revan Fernando

HAPPY READING. . .
MENTARY SAFIRA PUTRI anak broken home yang lebih memilih untuk bekerja dari pada melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi, gadis mandiri cantik dan pintar.
AXCEL PUTRA DEWANGGA seorang pengusaha muda yang sukses tapi tidak dengan pernikahannya karena harus kandas ditengah jalan, janji suci yang dinodai oleh sang istri dengan berselingkuh membuat AXCEL memutuskan untuk bercerai.
" Tar pilih duda apa perjaka." tanya Clara teman Tary.
" Nggak ada angin nggak ada ujan tiba-tiba nanya gituan waras lo."Jawaku.
" Lo tau nggak anak pemilik toko roti tempat kita kerja, ternyata oh ternyata duda mana ganteng banget lagi." ujar Clara senyum-senyum nggak jelas sambil meluk guling.
" Sinting kali nih anak senyum-senyum nggak jelas." gumam Tary sambil gelang-geleng kepala.
penasaran seganteng apa dudanya terus pantengin cerita aku yah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Revan Fernando, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

berkunjung ke jogja

Tepat pukul empat subuh Tary sampai di terminal Jogja, ia langsung mencari ojeg untuk mengantarnya pulang ke rumah.

Setelah dapat ojeg Tary langsung diantar ke alamatnya, dua puluh menit kemudian sampailah Tary di depan rumahnya.

" Ini ongkosnya pak terimakasih." ucap Tary sambil memberikan uang kepada tukang ojeg itu.

" Eh mbak ini kelebihan uangnya." kata tukang ojeg.

" Anggap aja rezeki buat bapak di pagi ini karena sudah mengantar saya pak." ujar Tary kepada pria paru baya itu.

" Terimakasih banyak mbak kalau begitu bapak permisi." ujar si bapak dan menyalakan motornya lalu pergi meninggalkan pelataran rumah Tary.

Tok. .tok . .tok

" Assalamualaikum bunda." ucap Tary, ia yakin bundanya pasti sudah bangun untuk melaksanakan shalat subuh, viona yang sayup-sayup mendengar orang mengucap salam akhirnya beranjak dari mushola yang ada di rumah itu.

" Waalaikumsalam." ucapnya sambil membuka pintu.

" masyaallah nak, kamu pulang kok yak gak ngomong-ngomong sama bunda kalau tahu gitu kan bunda bisa jemput kamu di terminal." ucap bunda sambil menerima uluran tangan ku untuk bersalaman.

" He . .he . .he kan kejutan bun." ujar Tary.

" Ya udah ayo masuk jangan berdiri di depan pintu." ajak bunda untuk masuk.

" Oh iya Bun kemarin sore bunda bilang mau nganter mbok Jum ke klinik emang sakit apa bun?" tanya Tary.

" Mbok Jum darah rendahnya kambuh jadi harus dirawat, kamu mau bunda bikinin teh hangat." ucap bunda yang dijawab dengan anggukan kepala, lalu bunda kedapur untuk membuatkan anaknya minuman hangat Tary pun mengekor di belakang bundanya.

" Trus yang jagain siapa bun, kok bunda gak nemenin?" tanya Tary, karena biasanya kalau ada apa-apa sama mbok Jum pasti bunda yang membantunya karena sanak sodaranya jauh semua.

" Ada bude tun yang malam ini bantu jaga tadinya bunda yang mau jaga tapi bude tun yang nawarin mau jaga mbok Jum." jawab bunda, lalu mengambil gelas untuk membuat teh hangat sedangkan Tary mendudukan dirinya di kursi meja makan.

" Ini kamu minum, kamu udah sholat belum nak kalau belum habis minum kamu bersih-bersih trus sholat, bunda kekamar dulu nanti bunda mau keklinik pagi-pagi untuk gantiin bude tun kamu jangan keluyuran jaga rumah sekalian istirahat." ujar ummi memberi tahu anaknya

" Aku lagi gak sholat bun,." jawab Tary sambil menikmati teh hangatnya.

" Kira-kira kamu sedang apa yah mas? kenapa rasanya sakit banget ngebayangin kamu rujuk lagi sama mantan istri kamu." ujar Tary pelan Lalu menarik nafas panjang dan menghembuskannya secara kasar, setelah teh di gelasnya habis Tary beranjak dari duduknya mencuci gelas dan setelahnya ia masuk ke kamar untuk istirahat sampainya dikamar Tary merebahkan badannya di atas kasur lalu memejamkan matanya.

" Nak bangun ini sudah jam setengah delapan bunda mau pergi ke klinik kamu jaga rumah jangan lupa sarapan bunda sudah bikinin nasi goreng seafood kesukaan kamu nanti siang ada barang dateng tolong kamu tungguin." ucap bunda.

" mmm, aku masih ngantuk bunda kalau bunda mau keklinik pergi aja nanti aku bangun sarapan kok." ucap Tary masih dengan mata terpejam ia masih enggan untuk membuka matanya.

" Ya sudah kalau gitu bunda jalan dulu assalamualaikum." ucap bunda setelahnya berlalu dari kamar sang putri.

" Waalaikumsalam." jawab Tary lalu kembali memeluk gulingnya, tapi ia tiba-tiba bangun dan mengambil ponselnya lalu mencari kontak bernama Clara dan mengirim pesan.

Clara" mending lo minta ijin buat balik deh nenek lo dirawat di klinik soalnya."

Setelah mengirim pesan tary akan kembali melanjutkan tidurnya, tapi rasanya sudah tidak mengantuk jadi ia memutuskan untuk ke kamar mandi mencuci wajahnya dan gosok gigi.

Sehabis dari kamar mandi Tary pun memutuskan untuk sarapan, saat sedang sarapan tiba-tiba ada pesan masuk dari Clara.

Clara" yet lo serius kan gak bohong."

" Lah si anjir kurang kerjaan banget kesehatan orang buat candaan, gue gak segila itu yah." gumam Tary pelan sambi mengetik balasan untuk Clara.

Clara" kurang kerjaan banget gue boong soal gituan yet." balas Tary.

Pagi hari di kediaman keluarga dewangga sedang berkumpul semua untuk sarapan, termasuk Axcel dengan muka malasnya ia sebenarnya enggan untuk sarapan tapi sang Oma yang memaksanya jadi mau tidak mau ia harus makan.

Selesai sarapan mereka berkumpul semua di ruang keluarga kebetulan hari ini adalah hari Sabtu jadi semuanya libur kerja, Zayan yang sedang asik bermain lego di temani oleh Cika sesekali ia akan menjaili keponakannya yang gembul sampai ia marah-marah.

" Cel coba kamu liat rekaman cctv yang ada di ruang istirahat kamu apa yang Claudia lakukan? Papa dan yang lain sudah melihat rekaman cctv yang ada diruangan kamu dan Claudia mengangkat panggilan dari Tary dia meminta Tary untuk menjauhi kamu." ucap papa dewa dengan tegas.

Sebelum Axcel menjawab ucapan papanya terdengar ponsel mamanya berdering panjang tanda ada panggilan masuk.

" assalamualaikum." ucap si penelpon

" waalaikumsalam tumben Ra kamu pagi-pagi telfon ibu?" tanya Bu Nina pada si penelpon yang ternyata Clara pegawainya di toko roti.

" Maaf Bu kalau saya pagi-pagi ganggu ibu saya mau minta ijin buat libur kerja untuk beberapa hari, saya hari ini mau pulang kampung karena tadi pagi Tary bilang nenek saya dirawat dan tidak ada yang menjaganya." ucap Clara.

" Sekarang juga kamu pulang naik apa Ra?" tanya Bu Nina.

" kayanya naik kereta Bu soalnya kalau bus udah gak ada jam segini." ucapnya.

" Kalau gitu bareng ibu aja sekalian ibu juga mau ke kampung Tary."

" Hah ibu seriusan."

" iya serius kamu tunggu aja di kontrakan kamu sebentar lagi ibu kesitu jemput kamu ya udah ibu matiin panggilannya yah assalamualaikum."

" waalaikumsalam Bu."

" Cel Clara mau pulang, kamu gak mau ikut dia satu kampung loh sama Tary."

" Mama serius kalau gitu aku ikut." ucapnya langsung berdiri.

" Siap-siap dulu Cel."

" Udah gini aja mah."

" Mah aku ikut sekalian liburan di Jogja kan seru, Oma ikut kan?" tanya Cika pada Omanya.

" Oma dirumah aja yah kamu aja yang ikut."

" Ya kalau Oma gak ikut siapa yang jagain Oma?" ucapnya berat buat ninggalin Omanya.

" Ada bi Inah ada Ciara kamu gak perlu khawatir." ucap Oma menenangkan.

" Ya udah yang mau ikut siap-siap sus kamu juga siapin keperluan Zayan gak perlu bawa baju ganti nanti beli aja disana, bawa keperluan yang lainnya aja." ucap Bu Nina.

" Mama beneran gak papa kita tinggal?" tanya Bu Nina pada ibu mertuanya.

" Beneran kalian saja yang pergi mama udah tua perjalanan jauh bikin pinggang mama pegal." ucap ibu mertuanya.

" Kalian bertiga ada yang mau ikut?" tanya Bu Nina pada ketiga sahabat anaknya.

" Boleh lah tanmm sekalian liburan." ujar Hendra.

" Heleh padahal mah biar bisa deket sama crush nya iya kan ngaku lo." bisik Derren pelan.

" brisik." jawabnya lalu beranjak dari duduknya. " kalau gitu aku siapin mobil aja deh tan." lanjutnya dan keluar rumah untuk menyiapkan mobil.

Lima belas menit kemudian semuanya sudah siap, Axcel, mama, papanya, Zayan dan baby sisternya satu mobil.

" Dek kamu satu mobil sama kakak yah." ucap Hendra, berharap Cika mau satu mobil.

" Mmm gimana yah aku satu mobil bareng mama papa aja kali yah kak." ujar Cika deg-degan, entah lah sejak kapan jantungnya jadi murahan kalau Deket sama kak Hendra.

" Kamu satu mobil aja sama nak Hendra Cika biar nanti Clara ada temannya." ucapan Bu Nina membuat Hendra menerbitkan senyum kecil.

" Biasa aja kali gak usah senyum-senyum gitu." ucap Derren mengganggu kesenangannya.

" Rese lo." ujarnya lalu masuk mobil, akhirnya dua mobil pun berjalan menuju kontrakan Clara untuk menjemput perempuan itu.

Dua puluh lima menit kemudian akhirnya dua mobil itu sampai di depan kontrakan Clara, Clara yang melihat itu pun sontak menghampiri mobil yang ia kenali yang tak lain adalah mobil anaknya Bu Nina.

" Ra kamu satu mobil sama anak perempuan ibu gak papa kan di mobil belakang?" ucap Bu Nina, membuat Clara melihat arah tunjuk Bu Nina sedangkan Clara hanya mengangguk tanda setuju lalu ia pun menghampiri mobil itu dan mengetuk kacanya.

Tok tok tok

Kaca mobil diturunkan terlihat seorang pria yang pernah ia temui beberapa kali.

" Kata Bu Nina saya di suruh ikut mobil ini." ucapnya sedikit gugup Karana tatapan matanya begitu tajam.

" Hmm masuk aja di belakang." Ujar Alex, Clara pun menuju pintu penumpang dan membukanya.

" Gila kutub aja kalah dinginya sama tu orang emaknya ngidam apa coba bisa-bisanya mukanya sedingin itu." batin Clara dalam hati.

" Hi .ucap Cika melambaikan tangannya menyapa sambil tersenyum.

" Hi juga." balas Clara sedikit canggung.

" Eh cil cepet masuk nanti kelamaan di jalan loh." ucap Derren yang sedang rebahan di kursi belakang,membuat Clara mencari sumber suara karena ada suara tapi gak ada orangnya kan serem yah.

" He he he masuk aja yang ngomong lagi rebahan tuh di jok belakang." ucap Cika yang melihat wajah Clara binggung mencari sosok yang barusan berbicara, setelahnya Clara pun masuk dan mobil mulai berjalan.

" oh iya kita belum kenalan, nama aku Cika kalau kamu?" tanyanya pada Clara.

" Mmm nama aku Clara salam kenal." ucapnya canggung karena dia tahu yang ada di sampingnya adalah anak bosnya.

" Santai aja kali gak usah canggung gitu, kayanya kita seumuran deh." ucap Cika.

" Kayanya sih emang umur kamu berapa?" tanya Clara mencoba menghilangkan rasa canggung.

" Aku umur delapan belas jalan sembilan belas sih, kalau kamu sendiri berapa?"

" Sama." jawab Clara, akhirnya mereka asik mengobrol di sepanjang perjalanan.

Di sisi lain Tary yang sudah sarapan pun membuka toko kelontong milik bundanya sambil menunggu barang pesanan bunda datang. " lumayan lah ngilangin gabut mending sambil main gitar kayanya seru." gumam Tary berjalan kearah kamarnya untuk mengambil gitar kesayangannya, setelah mengambil gitar ia pun langsung ke toko yang ada di sebelah rumahnya dan membuka pintu toko lalu ia duduk di kursi meja kasir sambil memainkan gitarnya.

"

1
Lala Kusumah
lanjuuuuuuuuut
Lala Kusumah
lanjuuuuuuuuut...
Irma Minul
luar biasa 👍👍👍
Riabunda Nai
thor kok lama banget siih thor selesainya 😭 gak sabaraan nee 🤭🤣😅😂
Riabunda Nai
ayok lah thor .. kok cm 1 aja siih .. 2 aja dikit setidaknya 5 episode gitu 😭
Riabunda Nai
jangan lama2 lanjutannya ya thor 😭😭
Evi Lusiana
suka karakter si tary tegas gk lemah
Ratu Lilys S
authooor ini cerita apakah sudah Tamat? kok cerita y cuma begitu mana kelanjutan y
mentary: tunggu yah kak soalnya aku Nyambi kerja
total 1 replies
Riabunda Nai
lanjut dong thor ..
mentary: ok ditunggu yah kak
total 1 replies
Ratu Lilys S
seru nich cerita y authooor 👍👍
mentary: terimakasih udah baca cerita aku terus pantengin cerita aku yah kak🙏🙏
total 1 replies
Mưa buồn
Hebat deh penulisnya!
mentary: terima kasih
total 1 replies
Nurqaireen Zayani
Menyentuh jiwaku
ciara_UwU
Terima kasih penulis hebat
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!