Hanya segelintir kisah dari jeon jungkook si single mom yang berusaha melawan kenangan buruk masa lalu bersama dengan sosok gadis kecil nya yang kini bahkan sudah bisa menjadi pembela nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon seanjeon01, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
31
Tanpa yeri sadari dari lain sudut tampak taehyung menatap yeri dengan mengernyit aneh. Dia sedikit mendengar percakapan yeri dan murid laki laki itu yang mana yeri meminta tinggal bersama.
"kenapa jalang kecil itu meminta tinggal bersama murid laki laki itu, dan apa maksud perkataan murid laki laki itu, tapi dia siapa kenapa bisa berangkat dengan shine?" guman taehyung karena tadi dia melihat shine dan jaemin keluar dari mobil yang sama.
memilih mengabaikan itu, taehyung tersenyum senang hari ini bisa melihat anak kandung nya. anak kandung yang di kandung oleh sosok yang pernah mengisi hari hari nya dan sosok yang pernah membuat taehyung menjadi sosok yang jauh lebih baik dari sebelumnya meski hanya bertahan satu bulan lebih.
taehyung berbalik masuk ke mobilnya dan dia akan ke perusahaan milik ayah nya sekarang. dia ada tender besar dengan perusahaan milik jungkook dan taehyung tidak akan menyia nyia kan kesempatan ini untuk menjadi dekat dengan jungkook dan juga shine.
.
.
.
di dalam sekolah jaemin tampak mencari shine bahkan menghiraukan panggilan dari kedua sahabat nya yang sudah berdiri menunggu nya di taman dekat kelas nya. namun jaemin hanya mengangguk kecil dan terus melangkah menuju kelas yang dia tuju. kemana lagi kalau bukan kelas shine.
tadi pagi jaemin ingin bicara pada shine namun tampak nya gadis manis itu sedang ingin bermanja manja dengan sang ibu karena tampak dari bangun tidur shine meminta di mandikan bahkan rambut nya di rapikan dan di hias oleh jungkook yang tentu saja akan dengan senang hati melakukan itu untuk anak kesayangannya itu.
sampai sarapan pun jungkook memangku shine dan menyuapi shine makan di selangi dengan diri nya makan juga. yoongi dan jimin sudah sangat terbiasa akan itu begitu pun jaemin jadi lah dia belum sempat berbicara dengan shine di rumah.
tadi nya dia ingin bicara dengan shine saat hendak masuk ke kelas sembari jalan jalan santai berdua tapi lagi lagi ada saja halangan nya. yeri tiba tiba datang dan berbicara dengan nya maka bertambahlah kedongkolan shine yeri dan jaemin. jadi kini tujuan jaemin adalah kelas si manis.
saat sampai di kelas shine jaemin melongokan dirinya membuat penghuni kelas terdiam. siapa yang tidak tau anak murid yang sensasional ini. dia jadi salah satu murid most wanted bahkan sudah masuk geng para pangeran sekolah. dan mereka juga tidak asing karena shine mengatakan kalau mereka sudah seperti saudara.
"shine ada yang mencari mu" ujar salah satu murid di kelas shine karena melihat jaemin yang hanya terpaku di depan pintu tanpa ada niat memanggil shine yang tampak menyibukkan diri dengan ponselnya.
orang orang tidak buta kalau ada kerenggangan di hubungan yang kata nya kakak adik bersaudara itu. shine mendongak dan menaikkan sebelah alis nya melihat ada jaemin di pintu kelasnya. jaemin menghela nafas pelan lalu berjalan menuju meja shine.
"shine, ayo ikut oppa sebentar" ajak jaemin lembut. siapa saja yang mendengar suara lembut akan di buat meleleh oleh nya. shine menghela nafas pelan lalu mengangguk dan mengekori jaemin yang ternyata mengajak nya ke rooftop.
sampai di rooftop jaemin dan shine duduk di sova usang yang sering di pakai murid untuk tidur dan membolos di jam pelajaran. shine duduk dengan malas di sana sementara jaemin masih bingung harus apa sekarang.
"shine" panggil jaemin. shine tidak menjawab hanya menoleh dan menaikkan sebelah alis nya seolah bertanya apa.
"haa, maafkan oppa, belakangan ini berperilaku seperti oppa membela yeri di depan mu. oppa hanya tidak mau adik kesayangan oppa berperilaku buruk pada orang lain." ujar jaemin dia terdiam saat shine menarik bibirnya senyum sinis.
"berapa lama oppa mengenal ku?" tanya shine.
jaemin terdiam. pertanyaan shine mengatakan seolah olah jaemin tidak kenal akan kepribadian dan perilaku shine. shine tidak akan berbuat buruk pada orang jika tidak ada alasan nya. dan jaemin menangkap itu. jadi dia hanya mengangguk. memilih main aman saja.
"iya. oppa tau oppa salah. maafkan oppa ya. kau mau memaafkan oppa?"
"kenapa meminta maaf? teruskan saja bersikap seperti itu" ujar shine.
"shine semalam oppa di ajak jeno dan mark ke sebuah club. hei tenang dulu dengarkan oppa dulu oke" ujar jaemin lansung memotong saat shine hendak bicara atau tepatnya mengomel karena shine sangat tidak suka jika jaemin pergi ke tempat itu.
shine mencoba diam tapi menatap jaemin dengan tatapan tajam seolah menakuti. namun bukan nya takut jaemin mengigit bibir nya agar tidak kelepasan tertawa karena shine tidak ada menyeramkan nya sama sekai justru malah tampak menggemaskan. tapi dia memilih abai akan itu dulu.
"dengar kan oppa dulu oke"
"hn"
"jadi kemarin sebelumnya saat pulang sekolah oppa dan jeno juga mark makan siang di caffe sembari mencari suasana bagus untuk nongkrong. saat kami asik ngobrol tiba tiba yeri menghubungi oppa dan meminta bertemu. oppa tau dia dapat nomor oppa dari grup kelas. dan oppa juga penasaran kenapa dia meminta bertemu makanya oppa mengiyakan saja dan menyuruhnya ke tempat oppa dan teman teman oppa nongkrong"
"..."
"dia benar benar datang dan mengajukan pertanyaan apakah oppa mau mengizinkan dia untuk tinggal bersama dengan dia dalam artian dia ingin tinggal bersama oppa. oppa tentu saja bingung, kenapa dia meminta untuk tinggal dengan oppa apa dia tidak memiliki rumah fikir oppa" ujar jaemin menceritakan kejadian di caffe kemarin. tampak shine sesekali menyeringai mendengar penjelasan jaemin.
"lalu oppa bertanya apa dulu hubungan mu dengan nya dan apa masalah kalian tapi dia malah memutar balikkan fakta karena jeno dan mark tau kejadian kalian yang sampai di panggil kepala sekolah itu."
"..."
"sampai saat kami berkumpul di rumah kita jeno dan mark mengajak opa ke bar yang ternyata bar itu adalah tempat yeri bekerja. dia bekerja sebagai pole dancer. oppa tentu saja terkejut, belum selesai keterkejutan oppa ada sebuah email dari akun anonim yang memberikan sebuah file pada oppa di sana isi file itu menjelaskan seperti apa hubungan shine dengan dia secara sangat rinci bahkan sampai kondisinya kini yang tinggal bersama dengan mantan ayah dan neneknya" jaemin bisa melihat seringai shine makin lebar.
"dan tadi dia kembali menagih jawaban akan pertanyaan nya semalam dan tentu saja oppa menolak nya, jadi oppa minta maaf ternyata dia salah satu penyebab hidup mu menjadi susah dulu" ujar jaemin menyesal. shine menghela nafas pelan.
"sekarang oppa sudah tahu kan, jadi oppa tidak perlu ikut campur apalagi sok jadi pahlawan dengan membentak ku di depan orang lain apalagi di depan pelacur itu" ujar shine penuh tekanan. jaemin mengangguk.
"hmm oppa janji. oppa sudah di maaf kan?" tanya jaemin yang kini dengan nada yang sudah sedikit santai. shine mengangguk.
grep
jaemin membawa shine ke pelukannya. dia tenang sekarang. shine tidak akan lagi menghindarinya. sungguh dia lebih baik di musuhi oleh papa nya selama sebulan atau di cabut fasilitas nya dari pada di diami oleh shine.
setelah berbaikan kedua nya kembali ke kelas masing masing dan rona serta aura keduanya kembali seperti semula orang orang bahkan bisa merasakannya.
.
.
.