Seorang pembunuh bayaran harus mati ditangan sang kekasih. Namun tiba-tiba dia terbangun di sebuah tempat yang bernama lembah Iblis.
Seperti namanya lembah itu terkenal seram dan penuh dengan misteri. Banyak orang yang masuk kedalam lembah tersebut namun tidak pernah kembali lagi.
Bagaimana jadinya jika seorang pembunuh bayaran di buang ke tempat itu?
Ternyata jasad yang tempati oleh si pembunuh bayaran, adalah putri dari seorang perdana menteri. Gadis itu menjadi korban penculikan sekaligus pembunuhan yang dilakukan oleh orang terdekatnya.
Mampukah gadis itu keluar dari lembah iblis dan membalas semua dendam sang pemilik tubuh?
Baca keseruannya disini🥰🥰🥰🥰. Jangan lupa dukungannya agar bisa semangat dalam berkarya. Terima kasih😘💕
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nurul Senggrong, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
RENCANA PERJALANAN
Assalamu'alaikum....terima kasih atas perhatian dan doa teman-teman semua.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Keesokan harinya Jiang He membawa Raja Ji ke goa Iblis. Ternyata Raja Ji juga tidak terpengaruh oleh pelindung yang terpasang dan bisa masuk kedalam goa dengan mudah. Keduanya berjalan sampai tiba di depan segel Raja iblis.
"Jadi ini tempatnya? " tanya Raja Ji sambil menatap segel di depannya dengan antusias.
Inii bukanlah kali pertamanya melihat segel-segel tertentu. Namun dari banyaknya segel yang pernah ia lihat, segel di depannya ini memiliki pola dan bentuk yang unik.
"Benar."
"Segelnya unik. Baru kali ini Aku melihat segel seunik ini." Jiang He menyetujuinya.
"Apa itu sebabnya para siluman bersikeras untuk masuk kedalam kerajaan Kita? " tanya Raja Ji setelah puas memandangi segel di depannya.
"Benar. Mereka berharap bisa mengeluarkan Raja iblis dari segel yang membelenggunya. Seandainya gagal pun mereka berharap bisa mendapatkan kekuatan tersisa milik Raja Iblis. Apabila Raja iblis berhasil keluar, maka bangsa manusia akan kembali berperang melawannya. Lihat retakan kecil di simbol ini. "
Liong menunjukkan retakan tipis yang ada dalam segel. Jika tidak diperhatikan dengan benar tidak terlihat retakan itu. Raja Ji tidak menyadari awalnya. Namun jika diperhatikan dengan baik-baik maka akan terlihat retakan halus tersebut.
"Cukup berbahaya juga. Kalau begitu senjata-senjata yang Kamu sebutkan itu harus segera ditemukan. "
"Benar sekali. Semakin cepat semakin baik."
Liong dan Raja Ji terus membahasnya. Semakin lama Raja Ji merasa merasa betapa bahayanya jika Raja Iblis berhasil keluar dari segel. Jadi ia pun memutuskan untuk mendampingi Jiang He dalam perjalanan mencari senjata.
"Kalau begitu Aku akan ikut mencarinya, " putus Raja dengan serius. Jiang He yang sedang melihat tulisan di dinding goa sampai terkejut dan menghampirinya.
"Pekerjaan Yang Mulia bagaimana? Apa para pembunuh itu sudah ditemukan?" tanya Jiang He secara beruntun.
Raja Ji menggelengkan kepalanya dengan pelan. Anak buahnya sudah memberi kabar, namun mereka belum menemukan petunjuk apapun.
Raja Ji merasa dilema. Di satu sisi ia harus segera menyelesaikan tugasnya. Di sisi lain ia harus ikut bersama Jiang He. Namun keputusannya tidak berubah.
"Kalau begitu sekalian saja . Entah mana dulu yang bisa ditemukan . Tapi mungkin memang lebih baik jika kita cari sama-sama," kata Liong memberi saran. Mungkin saja didalam perjalanan , mereka bisa menemukan pembunuh yang ia cari.
"Bagaimana?" tanya Raja Ji meminta persetujuan dari Jiang He.
"Hamba sih tidak masalah. Yang penting tidak mengganggu pekerjaan Yang Mulia. "
"Kalau begitu mulai besok Kita akan meninggalkan Lembah iblis. Untuk malam ini istirahat dulu yang cukup. Aku harus menemui anak buahku dulu," kata Raja Ji. Ia tidak bisa pergi begitu saja tanpa berpamitan.
Jiang He menyetujuinya. Setelah keluar dari Goa Iblis, Raja Ji langsung pergi ke tempat anak buahnya berada. Jiang He dan Liong masuk kedalam ruang Giok
Para pembunuh yang dicari oleh Raja Ji dan para prajurit bersembunyi di tempat yang tidak jauh dari Lembah iblis. Bahkan beberapa dari mereka berbaur dengan para penduduk tanpa dicurigai.
Kekuatan mereka sebenarnya tidaklah seberapa. Namun korbannya kebanyakan tidak memiliki kemampuan beladiri sama sekali. Sehingga banyak korban yang meninggal.
Hanya saja dalang dibalik pembunuhan itu masih misteri. Dia lah yang meminta mereka untuk bersembunyi disana untuk sementara waktu. Tujuannya untuk membuat kegemparan. Tidak hanya di dua desa saja. Kalau bisa malah membuat kegemparan di semua desa yang ada di kerajaan Ming.
Setelah bertemu dengan anak buahnya, Raja Ji tanpa berbasa-basi mengatakan keputusannya.
"lanjutkan Pencarian. Kalau ada petunjuk langsung berikan sinyal. Untuk sementara waktu Aku harus berpisah dari rombongan.nanti_"
"Yang mulia mau kemana?"
"Lanjut melakukan pencarian. Hanya saja jalurnya berbeda. "
"Apa yang Mulia sendiri?"
"TIdak. Ada dua orang yang akan melakukan pencarian bersamaku, " jawab Raja Ji dengan jujur. Dua orang yang disebutkan tentu saja Jiang He dan Liong.
"Bagaimana kalau Saya ikut dengan Yang Mulia?"
"Tidak bisa. Para prajurit Aku serahkan pada kalian. Jadi lanjutkan seperti sebelumnya."
"Tapi Yang Mulia_"
"Tidak ada tapi. Lakukan apa yang sudah Aku suruh!" kata Raja Ji dengan tegas. Mau tidak mau mereka pun mematuhi ucapannya.
"Baik yang Mulia."
"Bagus."
Setelah memberikan perintah pada anak buahnya, Raja Ji kembali ke Lembah iblis. Malam itu ia tidur di kamar yang biasa ditempati oleh mendiang Guru Xi. Dari pada harus tidur di teras rumah, lebih baik tidur di kamar mendiang Guru Xi.
Keesokan harinya mereka bertiga meninggalkan Lembah iblis setelah sarapan bersama.
Tujuan mereka kali ini ke arah tenggara. Mereka akan mendatangi puncak gunung es abadi. Mungkin saja disana ada salah satu senjata yang tersembunyi.
Liong lah yang meminta Jiang He dan Raja Ji untuk pergi ke sana. Ada aura samar yang bisa ia rasakan. Dari tempat lain,hanya tempat itu yang auranya dapat ia rasakan.