Suatu hari hidup seorang pangeran bernama Afnan Azkiya yang mendapatkan julukan pangeran tertampan di dunia dan dia bertunangan dengan putri kerajaan paling cantik di benua manusia.
namun konflik antara kerajaan mereka terjadi karena ada Kerajaan yang telah menipu kerajaan tunangannya dengan surat palsu agar mereka berperang yang membuat kerajaan sang pangeran hancur lebur dan dia dijadikan selir pertama laki-laki di dunia dengan penuh hinaan dan ejekan namun suatu hari ternyata kebenaran terungkap yang membuat sang pangeran mencari kerajaan mana yang bersengkongkol untuk membuat kedua kerajaan berperang.
Inilah kisah seorang pangeran yang mencari kerajaan yang membuat kedua kerajaan berperang namun siapa sangka ternyata sang pangeran memiliki takdir yang lebih sulit daripada itu yang membuat dia harus melawan seluruh dunia,takdir apakah itu? ikuti kisah sang pangeran yang menantang seluruh dunia demi membalas dendam keluarganya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon GEZA KUSUMA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Malam yang mencekam
Afnan Azkiya yang tangannya di rantai menggunakan sihir membuat dia sulit bergerak Tiara Indah memberikan senyuman cabul kepada Afnan Azkiya yang membuat Afnan Azkiya kesal.
Afnan Azkiya berkata dengan kesal "apa yang kamu inginkan dariku?."
Tiara Indah tidak menjawab hanya menyentuh tubuh Afnan Azkiya dari Atas hingga bawah yang membuat Afnan Azkiya kesal dan berusaha untuk melarikan diri.
Namun sihir listrik yang digunakan benar-benar membuat dia tidak punya pilihan bila dia menolak maka sengatan listrik yang kuat akan menghantamnya.
Tiara Indah berkata dengan menggoda "kita lihat semua tubuhmu."
Tiara Indah mengakat Afnan Azkiya ke ranjangnya dan langsung merobek pakaian yang tersisa membuat Afnan Azkiya telanjang bulat.
Afnan Azkiya berkata dengan marah "bajingan mesum aku sudah pernah melihat orang seperti mu hanya menyentuh tubuh ku yang indah tanpa sepatah katapun."
Afnan Azkiya ingin berubah menjadi sucubus namun bila dia berubah misinya benar-benar gagal dan akan membawa malapetaka bagi Bella Caily dan kerajaan Harmonia.
Tiara Indah mengigit Afnan Azkiya di bagian pundaknya berkata dengan lembut "Bahir Azkiya malam ini sangat indah bukan aroma musim semi melihat wanita telanjang tapi aku tidak akan memaksamu untuk berhubungan intim aku hanya akan menyentuh semua tubuhmu sampai aku puas."
Setiap jam Afnan Azkiya benar-benar dipermalukan tubuhnya di sentuh sembarangan kadang juga Tiara Indah memberikan ciuman di pipinya yang membuat ciumannya membekas.
Afnan Azkiya berkata dengan memohon "tolong jangan lakukan ku seperti ini nanti Adikmu akan marah."
Tiara Indah tertawa kecil berkata dengan mengejek"adikku tidak tahu sebenarnya aku cemburu kepada putri kerajaan Harmonia Bella Caily dia memiliki suami yang tampan sedangkan aku belum mau menikah kecuali ada yang mirip dengan nya." melanjutkan dengan tenang"dan akhirnya aku menemukanmu yang dicintai adikku."
Afnan Azkiya berteriak dengan keras sekerasnya meskipun tenggorokan akan sakit "TOLONG SELAMAT KAN AKU!!."
Mendengar teriakkan dari kamar sebelah Putri Delisa datang dan mengetuk pintu dengan keras Tiara Indah kesal dan menutup mulutnya menggunakan kain yang sudah di sediakan, menutupi semua tubuh Afnan Azkiya menggunakan selimut.
Putri Delisa berkata dengan keras "Kaka tadi aku mendengar teriakkan Bahir Azkiya apa yang kamu lakukan padanya?"
Tiara Indah membukakan pintu nya dengan santai seolah-olah tidak terjadi apa apa Putri Delisa berkata dengan lembut"Kaka aku mendengarkan teriakan Bahir Azkiya dikamarmu apa ada Bahir Azkiya di kamarmu?."
Tiara Indah berkata dengan santai"tidak ada kenapa kamu belum tidur adikku apa kamu memikirkan Bahir Azkiya."
Putri Delisa mengaguk berkata dengan lembut"ya aku memikirkannya dia ingin melindungi ku tapi hatiku kenapa merasa sakit saat di tolaknya padahal dia hanya ingin melindungiku."
Afnan Azkiya berusaha lepas namun kakinya yang tidak di ikat membuat gerakan seperti gerakan kaki biasa.
Tiara Indah yang merasakannya melalui sihirnya memunculkan Rantai kaki dan mengikat kaki Afnan Azkiya agar tidak bisa bergerak.
Putri Delisa berkata dengan lembut "baik ka aku akan tidur dulu "
Tiara Indah mengelus rambut Putri Delisa berkata dengan lembut "umurmu masih sulit untuk memahami apa cinta Kaka juga pernah mengalaminya juga."
Putri Delisa kembali ke kamarnya dan tidur sedangkan Tiara Indah masuk ke kamarnya dengan senyuman cabul yang mengerikan.
Tiara Indah berbaring bersama Afnan Azkiya berkata dengan lembut "Afnan Azkiya malam ini hanya milik kita berdua bila kamu memberitahu semua kejadian ini aku akan menghukummu lebih berat dari sebelumnya."
Tiara Indah melanjutkan dengan menggoda"bukannya kamu pria jalang pasti kamu juga pernah mengalaminya benar bukan."
Afnan Azkiya berkata dengan marah "jalang, jalang, jalang aku akan membalasmu suatu hari nanti."
Tiara Indah tidak merespon karena ucapan dari Afnan Azkiya benar-benar tidak terdengar jelas dan hanya menyentuh tubuh Afnan Azkiya dengan Genit hingga berjam-jam yang memunculkan trauma baru bagi Afnan Azkiya.
Pagi pun tiba
Namun bagi Afnan Azkiya seperti beberapa hari ataupun mungkin beberapa bulan Tiara Indah berkata dengan menggoda "terimakasih untuk malam ini."
Afnan Azkiya yang masih tanpa pakaian merasakan ketakutan dan bahkan meneteskan Ari mata Tiara Indah yang melihatnya menangis mengusapnya dengan lembut.
Tiara Indah berkata dengan lembut "menangis saja ini bisa menjadi bukti bila kamu memberitahu semuanya."
Afnan Azkiya terkejut berkata dengan sedih"apa maksudmu bukti."
Tiara Indah menunjuk batu yang bersinar terang tanpa di sadari Afnan Azkiya berkata dengan lembut "Bahir batu di sana merekam semua adegan yang kita lakukan tadi malam jadi bila kamu menyebarkan luaskan maka batu itu akan kuberikan kepada hakim karena orang rendahan seperti mu tidak layak diberikan perlindungan."
Sementara itu putri Delisa datang ke kamar Afnan Azkiya dengan bahagia namun saat dia tiba di kamar dia Afnan Azkiya tidak ada.
Afnan Azkiya kembali ke kamarnya menggunakan pakaian yang diberikan Tiara Indah dengan perasaan sedih dan marah namun Afnan Azkiya akan menceritakan semuanya kepada putri Delisa.
Kamar Afnan Azkiya Kerajaan Glimmer Wood
Afnan Azkiya melihat putri Delisa sedang mencarinya dengan lucu mencari di bawah kasur di bawah selimut lemari kamar mandi bahkan yang paling aneh di laci membuat Afnan Azkiya tersenyum sedikit.
Putri Delisa melihat Afnan Azkiya bertanya dengan lembut "Bahir kamu kemana saja aku mencarimu kemana-mana?."
Afnan Azkiya berkata dengan lembut namun menyimpan kesedihan"aku berjalan-jalan saja di lorong kerajaan aku sangat bosan menunggumu."
Putri Delisa berkata dengan lembut"aku sudah memikirkan apa yang kamu katakan bila tidak menjadi pasangan mu aku bisa menjadi sahabat mu selamanya itu lebih baik daripada aku selalu sedih."
Afnan Azkiya mengaguk berkata dengan lembut"putri Delisa aku ingin bicara pribadi dengan mu?."
Putri Delisa berkata dengan lembut"ceritakan apa saja aku akan menjadi sahabatmu mulai sekarang."
Afnan Azkiya duduk di tepi ranjang bersama putri Delisa namun saat ingin menceritakan nya Tiara Indah datang membuat Afnan Azkiya ketakutan.
Tiara Indah berkata dengan santai "Bahir aku tidak tahu apa yang kamu ingin bicarakan tapi bila membicarakan itu."Tiara Indah mengeluarkan batu perekam melanjutkan dengan lembut"maka rekaman ini akan tersebar luas."Afnan Azkiya hanya menggit lidahnya hingga berdarah bila batu itu masih ada di tangan nya maka dia tidak bisa lepas dari genggaman nya
Putri Delisa yang melihatnya tersadar bahwa Afnan Azkiya sedang di ancam oleh Kaka perempuan nya bertanya dengan lembut "rekaman apa yang Kaka maksud?."
Tiara Indah menjawab dengan lembut "rekaman dimana bila tersebar maka harga diri Bahir Azkiya akan hilang untuk selamanya."
Putri Delisa bertanya dengan lembut"harga diri apa yang kamu maksud kak?."
Tiara Indah menjawab dengan lembut"tidak perlu pikirkan hal itu namun bila kamu juga mencoba mencari tahu maka Bahir akan dihukum dengan di jual dengan harga paling murah sepuluh koin emas kepada tuannya dahulu."
Afnan Azkiya memohon berkata dengan sedih "tolong jangan sebarkan itu aku akan melakukan apapun yang kamu inginkan."
Tiara Indah tersenyum tipis berkata dengan tenang"bagus itu yang ingin aku dengar sampai jumpa lain kali bila aku memanggilmu maka kamu harus datang bila tidak rekaman di batu ini akan tersebar."
Afnan Azkiya mengaguk dengan sedih Tiara Indah pergi setelah pergi Afnan Azkiya menangis di pelukan Putri Delisa dengan keras.
Putri Delisa yang melihatnya juga memeluk kembali dan dia akan mencari tahu isi batu itu dengan hati-hati tanpa disadari Kaka nya dan Afnan Azkiya.
Tempat Pelatihan Prajurit tingkat rendah
Afnan Azkiya masuk ke tempat pelatihan prajurit tingkat rendah namun anehnya tempat ini benar-benar sepi bahkan tidak ada seorangpun.
Afnan Azkiya yang masih mengingat bayang-bayang Tiara Indah dan peri rubah membuatnya benar-benar ketakutan.
Tiba-tiba datang seorang wanita yang memakai Zirah tentu saja dia tahu siapa dia ,dia gadis naga teman Afnan Azkiya.
Gadis naga berkata dengan acuh tak acuh "darimana saja kamu semua orang sudah berlatih tapi kamu malah menghilang."melanjutkan dengan berbisik "orang yang telah kamu potong tangannya sekarang mencoba membalasmu jadi berhati-hati."
Afnan Azkiya mengangguk namun tiba-tiba Tiara Indah melewati sambil mengeluarkan batu rekaman Tiara Indah bertanya kepada Afnan Azkiya"Bahir dimana tempat kamu sekarang."
Afnan Azkiya menjawab dengan lembut namun menyimpan kekesalannya "tempatku ada di sebelah mu dan adikmu."
Tiara Indah berkata dengan lembut namun beracun"bagus aku ingin kamu datang ke kamar ku pada malam hari kalau tidak kamu pasti tahu penyebabnya."
Tiara Indah pergi dan Afnan Azkiya mengepalkan tangannya yang membuat Gadis naga bingung bukannya dia pangeran tertampan dan terkejam tapi kenapa dia ketakutan kepada Tiara Indah yang status sebenarnya masih dibawah dia.
Beberapa jam Berlalu
Akhirnya semua orang sudah berkumpul dan anehnya hanya menyisakan lima puluh orang saja Afnan Azkiya bertanya dengan lembut kepada Gadis naga "kenapa hanya menyisakan lima puluh orang saja?."
Gadis naga menjawab dengan tenang"lima puluh orang lainnya sudah kalah dalam pertempuran dan juga sekarang ada rumor iblis sucubus telah muncul dan setiap tim mencoba mencarinya melanjutkan dengan berbisik "namun aku tahu itu perbuatan kamu ."
Muncul Jendral perang bernama Askari Bais dan Putri Delisa di samping nya.
Askari Bais berkata dengan keras "karena kalian tahu sekarang kelompok bernama pengikut sucubus yang ingin menghancurkan kerajaan kita, kita akan membuat tim ataupun kelompok untuk melawan mereka namun akan sangat sulit karena mereka memiliki kecepatan seperti bayangan hitam."
Afnan Azkiya bergumam dengan dingin"bagus mereka berusaha dengan baik sepertinya mereka takut dengan ancaman ku."
Putri Delisa melanjutkan dengan tegas "setiap tim akan terdiri dari banyak kemampuan namun sepertinya akan sangat sulit karena disini ada orang yang mencoba membalas dendam."
Semua orang tidak terkejut mendengar perkataan putri Delisa karena mereka juga mengikuti orang tersebut sebanyak tujuh puluh lima persen dan dua puluh lima persen masih netral.
Tiara Indah muncul dengan anggun berkata dengan keras "kalian akan bertugas sampai esok hari kecuali."sambil meneteskan air liur mesum nya melanjutkan "Bahir Azkiya dia akan bertugas sampai sore hari apa kalian semua paham."
Semua orang berkata dengan serentak"KAMI PAHAM!!."