NovelToon NovelToon
Pewaris Dewa Perang

Pewaris Dewa Perang

Status: sedang berlangsung
Genre:Kelahiran kembali menjadi kuat
Popularitas:9.3k
Nilai: 5
Nama Author: Junot Slengean Scd

Langit di atas Lembah Seribu Pedang selalu berkabut, seolah-olah para roh pedang zaman kuno sengaja menutupinya dari mata dunia luar. Di balik kabut itu, terdapat sebuah lembah yang luas, terjal, dan dipenuhi bangunan megah terbuat dari batu hitam. Di puncak-puncak tebingnya, ratusan pedang kuno tertancap, bersinar samar seperti bintang yang tertidur. Konon, setiap pedang telah menyaksikan darah dan kemenangan yang tak terhitung jumlahnya sepanjang ribuan tahun sejarah klan ini.

Di tempat inilah, klan terbesar dalam benua Timur, Klan Lembah Seribu Pedang, berdiri tegak sebagai simbol kekuatan, kejayaan, dan ketakutan.

Klan ini memiliki struktur kekuasaan yang ketat:

Murid luar, ribuan pemula yang menghabiskan waktunya untuk latihan dasar.

Murid dalam, mereka yang telah membuktikan bakat serta disiplin.

Murid senior, para ahli pedang yang menjadi pilar kekuatan klan.

Murid elit, generasi terpilih yang berhak memegang pedang roh dan mempelajari teknik pamungkas.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Junot Slengean Scd, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB.4 Klan Bunga Persik

Angin malam menyapu dedaunan di hutan pinggiran Benua Timur. Cahaya bulan menembus sela pepohonan, menyinari dua sosok yang berjalan terseok — seorang pemuda berwajah tegar dan seorang gadis yang terkulai dalam gendongannya. Xio Lun menahan napas, darah yang mulai mengering di wajah dan bahunya terasa seperti batu yang menempel di kulitnya. Namun ia tidak memperlambat langkahnya sedikit pun.

Xi Shi, gadis yang ia selamatkan dari maut, tampak pucat seperti salju. Tatapan mata indah yang biasanya berkilau kini hilang tenggelam dalam kesadaran yang kabur. Nafasnya tersengal — dan setiap hembusan membuat hati Xio Lun mencelos.

“Bertahanlah… Xi Shi.” gumamnya lirih.

Ia tidak menyangka, pertemuan mereka hanya karena ia mengikuti suara pertempuran dari kejauhan. Ia tidak menyangka, takdirnya akan menuntunnya pada gadis yang begitu…

Cantik. Rapuh. Namun dengan aura yang lembut dan kuat.

Dan lebih dari itu—di balik ketenangannya, ia bisa merasakan sebuah harapan yang entah kenapa... terasa berarti bagi dirinya.

“Berhenti!”

Puluhan pengawal berseragam merah muda cerah dengan lambang bunga persik menyerbu keluar dari balik pepohonan. Tombak-tombak terarah pada Xio Lun. Di tengah barisan itu berdiri seorang tetua wanita dengan postur tegap dan rambut perak panjang, wajahnya penuh amarah dan kepanikan.

“Siapa kau, berani menyentuh Putri Xi Shi?” hardiknya tajam.

Xio Lun mengangkat tangan kosongnya perlahan, tak menunjukkan perlawanan.

“Aku menemukannya dalam keadaan diserang. Para pengawalnya telah gugur—aku hanya ingin menyelamatkannya.”

Tetua itu mengerutkan mata. “Jangan bohong! Penyusup sepertimu jelas bagian dari Klan Tengkorak Merah!”

Pengawal mendekat. Aura tekanan kultivasi mereka membuat udara bergetar.

Xio Lun tahu—ia harus tetap menekan kultivasinya. Jika tidak, peningkatan kekuatannya yang melompat ke Ranah Leluhur akan membuat semua orang di sini ketakutan… atau lebih buruk, ia akan menjadi target.

Ia menatap Xi Shi yang menggeliat kecil dalam pelukannya… memilih.

“X…Xio…” suara lembut itu keluar tak lebih dari desah napas.

Kepala para pengawal spontan menoleh. Xi Shi perlahan membuka mata, pandangannya buram tapi menemukan wajah Xio Lun lebih dulu daripada siapa pun.

Tatapan itu menenangkan… seolah memberi alasan bagi jiwanya untuk tetap hidup.

“Dia… bukan musuh…” bisik Xi Shi, sebelum kembali limbung.

Seluruh ketegangan seketika mencair. Tetua wanita itu menahan napas panjang.

“Kita bawa mereka ke Istana Bunga Persik!” perintahnya cepat. “Cepat!!”

Istana Bunga Persik…

Langit subuh mulai memerah ketika mereka memasuki pintu gerbang besar bercorak bunga berwarna emas. Pohon persik bermekaran di sepanjang jalan, kelopak bunga berjatuhan seolah menyambut kepulangan sang pewaris.

Namun di dalam hati Xio Lun… bukan kebahagiaan yang dirasakan. Ada tekanan. Ada perasaan bahwa setiap mata di tempat ini mengawasinya, mencurigainya, dan bahkan menginginkannya lenyap.

Beberapa pengawal membantu menurunkan Xi Shi ke atas tandu. Namun tangannya masih menggenggam pakaian Xio Lun seolah takut berpisah.

Itu membuat beberapa pengawal menatap dengan iri dan marah. Xio Lun pura-pura tak menyadarinya.

“Putriku!”

Sebuah suara berat menggema dari lorong megah.

Seorang pria tinggi berambut hitam keperakan, berdiri dengan aura yang bergetar seperti badai di balik senyap. Langkahnya menggetarkan lantai batu. Mata tajamnya menyapu tubuh Xi Shi lalu menatap Xio Lun bagaikan kilat.

Dialah Patriark Xi Bong — Ayah Xi Shi.

Penguasa tertinggi Klan Bunga Persik.

Baru saja menembus Ranah Kaisar.

Tekanan aura ilahi memukul udara, membuat Xio Lun hampir berlutut jika bukan karena kekuatannya yang tersembunyi jauh di dalam.

“Apa yang terjadi pada putriku?! Siapa kau?!” suara Xi Bong bergemuruh.

Sebelum Xio Lun sempat menjawab…

Xi Shi menggenggam tangan Xio Lun lagi.

Menatap ayahnya dengan mata berkaca.

“Ayah… Xio Lun… menyelamatkan… Xi Shi.”

Xi Bong terdiam.

Tatapan tajamnya mengendur… tapi masih menyisakan kecurigaan.

“Bawa dia ke ruang pengobatan!” serunya.

Beberapa jam lewat…

Matahari sudah meninggi ketika Xio Lun bersandar di dinding luar ruang penyembuhan. Ia menutup mata, merasakan denyut samar dari kekuatan besar yang masih berkecamuk di dalam tubuhnya.

Warisan Dewa Perang…

Pedang kegelapan…

Dan dendam kepada Klan Lembah Seribu Pedang…

Semuanya bercampur menjadi satu kekuatan yang ingin meledak dalam dirinya.

Pintu terbuka. Tetua perempuan yang tadi memimpin rombongan mendekat.

“Putri Xi Shi sudah stabil. Luka internalnya parah, tapi akan pulih. Berkat bantuanmu.”

Ada sedikit rasa hormat di matanya kini.

“Patriark memanggilmu.”

Di ruang audiensi, Xi Bong berdiri menatap sebuah lukisan keluarga. Wajah Xi Shi kecil tersenyum di dalam lukisan itu. Ia tidak menoleh saat Xio Lun masuk. Namun suaranya terdengar jelas:

“Aku berhutang padamu atas nyawa putriku.”

Xio Lun membungkuk sedikit.

“Aku tidak meminta balasan. Aku hanya melakukan apa yang harus kulakukan.”

Xi Bong akhirnya menatapnya.

“Jujur padaku. Siapa kau? Kenapa kau berada di hutan itu?”

Xio Lun menggertakkan gigi—namun pada akhirnya menjawab dengan nada datar:

“Aku… hanya seorang murid luar yang dikhianati klannya.”

Xi Bong menyipitkan mata, mencoba membaca kebohongan dari raut wajah Xio Lun.

“Klan apa?”

“…Klan Lembah Seribu Pedang.”

Ruangan mendadak sunyi.

Aura Xi Bong meletup. Udara memanas.

“Berani sekali kau datang ke sini!” geramnya. “Klan itu… telah membantai banyak dari generasi awal kami dalam perang masa lalu!”

Xio Lun tak mundur.

Dia justru menatap balik, matanya dingin seperti malam.

“Aku tidak lagi memiliki hubungan dengan mereka. Mereka berusaha membunuhku. Ayahku dibunuh dalam konspirasi mereka. Ibuku… mungkin juga…”

Suara Xio Lun bergetar. Wajahnya menegang menahan emosi.

Xi Bong terkejut. Untuk sesaat—ia melihat kobaran kebencian yang dalam… yang tak bisa dipalsukan.

“Kau memiliki dendam besar.” ucapnya pelan.

Xio Lun menjawab tanpa ragu,

“Aku hidup hanya untuk menagihnya.”

Pintu terbuka. Xi Shi berdiri dengan pakaian baru berwarna merah muda yang lembut, rambut panjangnya tergerai. Senyum tipis terukir di wajahnya ketika matanya bertemu dengan Xio Lun.

Ia berjalan mendekati.

“Terima kasih… Xio Lun.” bisiknya, suara selembut bunga persik yang jatuh.

Xio Lun memalingkan wajah sedikit, berusaha menyembunyikan rona yang muncul — meski ia keras, namun ia hanyalah pemuda 15 tahun.

Xi Bong memperhatikan interaksi itu… dan sedikit mengurangi tekanan sikapnya.

“Jika putriku mengakui kebaikanmu… maka kau adalah tamu terhormat di Klan Bunga Persik.”

Ia mengangguk pada seorang pelayan.

“Sediakan tempat tinggal untuk Xio Lun. Dan berikan pakaian serta obat terbaik.”

Xi Shi menatap ayahnya.

“Ayah… aku ingin Xio Lun tetap dekat. Aku… merasa aman dengannya.”

Nada halus itu menusuk sesuatu di dalam diri Xio Lun.

Xi Bong menatap putrinya, kemudian Xio Lun… dan menghela napas panjang.

“Baik. Mulai saat ini, kau adalah pelindung pribadi Putri Xi Shi… sampai ia pulih sepenuhnya.”

Suara riuh protes para tetua terdengar dari belakang — namun Xi Bong mengabaikan mereka.

Xi Shi tersenyum… penuh rasa syukur… dan mungkin sesuatu yang lebih manis.

Xio Lun merasa ada janji tak terucap di antara mereka.

Janji yang misterius… namun ia tidak dapat menolak.

Saat malam kembali turun, Xio Lun berdiri di balkon penginapannya. Cahaya bulan menyentuh pedang sederhana di pinggangnya.

Tiba-tiba suara dalam kepalanya bergetar — suara yang sangat ia kenal sejak menerima warisan itu:

“Anak perang… satu artefak sudah mendekat.”

Xio Lun mengepalkan tangan.

Pedang kegelapan…

Artefak Dewa Perang…

Dan Xi Shi… yang kini menjadi bagian dari takdirnya.

Ia menatap ke arah kuil utama Klan Bunga Persik…

di mana Xi Shi sedang beristirahat.

“Aku akan melindungimu.” gumamnya.

… Entah karena rasa terima kasih…

… atau karena sebuah perasaan yang tumbuh tanpa perintah.

Namun di balik pagar istana…

Bayangan hitam mengintip dengan mata merah menyala.

“Klan Tengkorak Merah… tidak akan gagal dua kali…”

🌍 PETA DUNIA — 4 BENUA

1️⃣ Benua Timur

• Tempat Istana Bunga Persik

• Terkuat dalam seni pedang & estetika spiritual

• Politika antar klan sangat ketat

2️⃣ Benua Barat

• Klan perang dan monster kuat

• Sering memicu peperangan lintas wilayah

3️⃣ Benua Selatan

• Hutan lebat, racun, klan suku tersembunyi

• Artefak kuno banyak tersimpan di sini

4️⃣ Benua Tengah

• Pusat kekuatan tertinggi dunia

• Tempat berkumpulnya para kaisar kultivasi

• Asal leluhur Dewa Perang

Benua asal Xio Lun \= wilayah terlemah

Namun kini ia membawa kekuatan yang mampu mengubah takdir dunia…

1
Ibad Moulay
Uraaa 🐎🐎🐎
Ibad Moulay
Lanjutkan 🔥🔥🔥🔥
Nanik S
di Cerita ini harusnya kata subuh tidak ada Tor
Nanik S
Peta
Nanik S
Siap Balas Dendam
Nanik S
apakah Xiao Lun akan dilenyapkan
Nanik S
Awal yang menarik
Ibad Moulay
Pengawal Timur
Ibad Moulay
Lorong Batu
Ibad Moulay
Formasi Penyegel Darah
Ibad Moulay
Penjaga Kuno
Ibad Moulay
Kuil Bayangan
Ibad Moulay
Menara Langit Ilahi
Ibad Moulay
Uraaa 🐎🐎🐎🐎
Ibad Moulay
Lanjutkan 🔥🔥🔥🔥
Ibad Moulay
Gerbang Bintang
Ibad Moulay
Pusaran
Ibad Moulay
Jalur Utara
Ibad Moulay
Penjaga
Ibad Moulay
Ledakan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!