Namaku Alisa zalwa Rojak di umurku yang baru genap dua puluh satu tahun aku harus mendengar ayahku mau menikah kan aku sama kenalannya.
Dalam pikiranku orang itu pasti nggak beda jauh umurnya sama ayahku mau nolak tapi ayahku mengancam akan mengusirku dari rumah dan tidak dianggap anak.
akhirnya aku menerima pernikahan itu tapi aku akan merahasiakan pernikahan ku.
aku bima narutama seorang pebisnis yang disegani orang-orang aku yang sering hidup sendiri harus di buat pusing dengan istriku yang umurnya masih bocah.
aku harus sabar menghadapinya karena janji yang sudah terlanjur aku ucapkan.
apakah aku mampu bertahan sama istri kecilku itu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon verisverisqo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 4
Salwa sudah dirias sangat cantik walaupun cuma memakai kebaya tapi dia masih terlihat cantik.
Di ruang tamu seorang pria dengan lancar mengucapkan ijab kabul dan para saksi berteriak kata sah.
Salwa hanya mendengar dari kamarnya tadi dia di suruh turun tapi dia malas dia akan turun setelah kata sah di ucapkan.
Kini Salwa sudah di bawa ke tempat pelaminan dan di sanding kan dengan pengantin pria nya.
Penghulu meminta Salwa mencium tangan suaminya Salwa menurut perintah penghulu dia masih dalam keadaan menunduk.
Hingga saat Salwa memakaikan cincin baru dia melihat wajah suami barunya ternyata orang yang mobilnya dia tabrak.
"kamu"kata Salwa dengan kaget.
Bima hanya tersenyum dan memakaikan cincin di jari manis Salwa mereka kemudian menandatangani surat-surat pernikahan.
Hati Salwa masih bergemuruh marah di campur dengan kesal.
Karena cuma acara ijab kabul semua orang sudah pada pergi hanya tinggal bima,Salwa dan pak Rojak.
Salwa duduk di sofa sambil menatap ke depan nafasnya memburu dan siap untuk meledak.
"pasti ini semua rencana kamu kan?"tuduh Salwa sambil berdiri dan menunjuk ke bima.
"Salwa yang sopan bima sekarang itu suami kamu dan harus kamu hormati"tegur pak Rojak.
"pasti ini papa yang merencanakan agar aku harus ganti rugi dan papa memaksa aku untuk menikah dengan dia"tebak Salwa.
"maksud kamu apa Salwa papa nggak ngerti?".
"jangan pura-pura pa,papa tahu uang yang aku minta kemarin uang itu untuk mengganti kerusakan mobilnya dan itu pasti rencana kalian kan"kata Salwa dengan emosi.
"papa beneran nggak tahu Salwa Bima nggak pernah cerita".
"aku nggak percaya sama papa dan aku nggak terima pernikahan ini"teriak Salwa dan langsung pergi ke kamarnya.
Pak Rojak melihat kearah bima meminta penjelasan bima kemudian menceritakan semua yang terjadi.
Tadi ya bima nggak serius meminta ganti rugi tapi ternyata dianggap serius oleh Salwa.
"lalu sekarang gimana bim?"tanya pak Rojak"itu sifat Salwa makanya aku ingin dia segera menikah".
"tenang saja mulai sekarang aku akan menjaganya Salwa sudah jadi istri ku jadi dia sudah jadi tanggung jawabku mas".
"makasih Bim dan satu lagi aku sekarang jadi mertua mu jadi kamu harus panggil aku papa"pinta pak Rojak sambil tertawa pasti bima merasa aneh karena dia sudah terbiasa dengan panggilan itu.
Di kamar salwa mengatur emosinya ternyata yang menikah dengan dia umurnya nggak beda jauh sama papanya.
"gimana kalau anak kampus tahu aku menikah dengan om-om pasti pada cemooh aku pokoknya pernikahan ku harus dirahasiakan kalau perlu aku akan segera minta cerai sama om-om itu".
"jangan berpikir untuk meminta cerai karena itu nggak akan terjadi aku nggak akan menceraikan kamu"kata bima yang baru masuk.
"ngapain kamu kesini".
"aku mau istirahat".
"kalau mau istirahat ngapain kesini masih banyak kamar yang kosong di rumah ini".
"kamu lupa kita sudah menikah dan itu berarti kamar kamu jadi kamarku juga"jelas bima sambil membuka jas yang dia pakai.
"kamu mau ngapain kenapa buka jas segala?"tanya Salwa agak ketakutan.
Bukan menjawab bima malah melempar jasnya ke muka Salwa dia berbaring di tempat tidur Salwa dia mulai memejamkan matanya tanpa memperdulikan muka Salwa yang sedang emosi.
Salwa ke kamar mandi untuk mengganti bajunya setelah selesai dia memilih untuk tidur di sofa panjang yang ada di dalam kamar nya.
Malam ini nggak ada malam pertama untuk pasangan pengantin yang baru halal tadi mereka tidur terpisah.
Bima bangun saat Salwa sudah tertidur dia berjalan kearah Salwa untuk menggendong ketempat tidur bima kemudian pergi mandi dan dia yang akan tidur di sofa.
