NovelToon NovelToon
Pendekar Pedang Dewa Iblis

Pendekar Pedang Dewa Iblis

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Konflik etika / Penyelamat
Popularitas:8.6k
Nilai: 5
Nama Author: Musang Bulan

Long Guan, seorang pemuda bodoh yang tidak terbakat mengalami hinaan serta perlakuan tidak menyenangkan selama berada di Sekte Pedang Langit.

Tetapi tidak ada yang bisa merubah pendiriannya, sebagai putra seorang pendekar bergelar ia berjuang atas nama ayahnya yang difitnah telah berkhianat ke Sekte Iblis.

Selama bertahun-tahun, Long Guan tumbuh berkembang tanpa mendapatkan pengajaran langsung dari Sekte yang telah dibesarkan oleh ayahnya sendiri, namun ia tidak berkecil hati meski berstatus sebagai murid pekerja.

Long Guan setiap beberapa waktu pergi mencari tanaman obat sebagai tugas utamanya, namun pada suatu ketika ia terjebak dalam sebuah reruntuhan kuno hingga beberapa tahun.

Perbedaan waktu antara dua dunia, membuat Long Guan memiliki pemahaman mendalam tentang ilmu berpedang dari warisan seorang kultivator keabadian.

Setelah keluar dari reruntuhan, ia kembali ke Sekte tanpa rasa dendam. Namun hal berikutnya adalah kemunculan Sekte Iblis yang datang memburu dirinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Musang Bulan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Teknik Mengunci Langit

Long Guan bisa berpikir seperti itu karena ia dulu pernah melihat ayahnya berlatih, mengeluarkan tenaga dalam dan menghempaskannya hingga muncul ledakan energi seperti barusan.

Namun memikirkan peristiwa bagaimana ayahnya difitnah, entah mengapa jantung Long Guan berdetak lebih cepat, bahkan sangat cepat seolah itu adalah batas yang tidak boleh disinggung oleh siapapun.

Sambil mengenakan pakaiannya kembali, tatapan mata Long Guan menyapu seluruh ruangan. Ia tidak lagi mendapati sosok Musang Bulan dan hanya mendapatkan pemandangan tengkorak usang di salah satu sudut ruangan.

Long Guan kemudian melangkah menuju tempat dimana seonggok tulang belulang berwarna putih yang masih tersusun membentuk struktur tubuh manusia. Di sampingnya terdapat sebuah kotak besi, tampak tidak berkarat seperti mengandung bahan tempa yang luar biasa kuat.

Long Guan memperhatikan dengan seksama, lalu memberi penghormatan pada jasad yang telah berubah menjadi tulang belulang itu. Hal ini adalah bentuk penghormatan yang wajar, bagi seorang manusia yang berbudi ia selalu diajarkan untuk menghormati roh dan benda peninggalan leluhur.

Ketika Long Guan membungkukkan badan, terdengar bunyi klik dari kotak besi yang berada di samping tulang tengkorak.

Setelah itu, Long Guan mengambil keputusan untuk mendekat dan membuka kotak besi tersebut. Di dalamnya, ia menemukan tumpukan buku beladiri, lalu ada sebuah cincin penyimpanan serta sebotol pil.

Tetapi hal lain yang mengejutkan terjadi, di dekat kotak besi terdapat juga sebuah pedang panjang berwarna hitam. Ada ukiran naga di gagangnya, tampak pedang tersebut terkesan angkuh dengan diikuti bobotnya yang cukup berat.

Long Guan tidak pernah menggunakan pedang logam, ia seperti mendapat kutukan dari para Tetua Sekte Pedang Langit agar tidak menyentuh pedang. Sebagai gantinya ia hanya diberikan gagang sapu untuk menjalankan tugas sebagai murid pekerja yang membersihkan halaman perkebunan.

Sesuatu yang aneh terjadi, meski dengan kemampuan tenaga dalamnya yang luar biasa, Long Guan tidak bisa menggerakkan satu inchi pun Pedang Hitam tersebut. Hal ini membuatnya mengerutkan dahi, berpikir dengan keras apakah ia telah melakukan langkah keliru dalam memahami senjata tajam.

Namun dalam ingatannya, semua murid yang berlatih ilmu berpedang semuanya tampak biasa dan dengan mudah mencabut pedangnya. Hal ini berlangsung secara umum dan berlaku bahkan bagi murid baru yang baru bergabung dengan Sekte Pedang Langit.

Memikirkan hal itu, Long Guan memadamkan keinginannya untuk menguasai Pedang Hitam. Pada saat berikutnya, ia lebih tertarik untuk mempelajari beberapa kitab beladiri yang baru pertamakali ia pelajari.

Beruntung sejak kecil ia sudah diajarkan membaca dan menulis, bahkan ayahnya yang seorang pendekar pada mulanya mengajarkan Long Guan seni pengetahuan ketimbang seni beladiri.

Ayahnya ingin Long Guan tumbuh menjadi pendekar yang cerdas, dengan menguasai ilmu pengetahuan itu berarti ia sudah berhasil memasuki gerbang dunia. Terkait beladiri, Long Guan hanya mendapatkan pelatihan teknik penguatan tubuh yang diajarkan sebagai metode dasar hingga usianya 14 tahun.

Namun 3 tahun berikutnya adalah masa terkelam dalam sejarah hidupnya, ia mendapat perlakuan tidak menyenangkan hingga akhirnya ia terjebak di hutan mati hingga sekarang.

Tidak ingin terjebak dengan masa lalunya, Long Guan ingin bangkit dan membuktikan jika ayahnya tidak bersalah. Dengan perlahan, Long Guan pun mulai membuka kitab beladiri yang sudah tampak usang namun memiliki bentuk tulisan yang masih bisa dipahami.

"Semua beladiri ini hanya bisa dipelajari oleh seorang jenius, jika tidak maka ilmu beladiri ini hanya akan sia-sia. Penting bagi seseorang yang mempelajarinya harus memiliki dasar tenaga dalam yang kuat, sebab jika tidak maka akan menimbulkan serangan berbalik yang menyebabkan pembuluh darah hancur. Untuk mempelajari semua jurus beladiri ini, seseorang setidaknya sudah memasuki ranah pendekar dewa tahap awal, jika tidak maka jangan buang waktu percuma"

Sebuah pesan pembuka membuat Long Guan terkejut, persyaratan untuk mempelajari kitab beladiri ini ternyata sangat tinggi. Tiba-tiba perasaan ragu menyelimuti dirinya dan ia hendak menyimpan kitab beladiri tersebut dan mengubur keinginannya.

"Cit.. Cit.. Cit"

Suara She Mao tiba-tiba terdengar kembali, ia yang muncul entah dari mana membawa ranting kecil menunjuk ke arah Long Guan.

Musang Bulan itu bersikap seperti orang tua yang sedang memarahi anaknya, terlihat gemas dan lucu karena She Mao hanyalah seekor hewan kecil.

"Apakah menurutmu aku bisa mempelajarinya?" Tanya Long Guan seolah minta petunjuk.

"Cit.. Cit.. Ciiittt"

She Mao berbunyi nyaring, memberi tekanan agar Long Guan benar-benar yakin pada kemampuannya sendiri.

"Baiklah, aku akan mempelajarinya" Ucap Long Guan sedikit ragu.

"Ciiittt.." Shen Mao kembali mencicit dengan keras.

"Iya, iya aku mengerti" Long Guan kembali berkata dengan nada meyakinkan.

She Mao kemudian melompat ke sebuah batu yang terletak tidak jauh dari kolam energi yang sudah hancur, ia seperti duduk bersila dan memperhatikan Long Guan dengan tatapan dalam.

Memperhatikan tingkah Musang Bulan yang sudah 3 tahun bersamanya itu, tiba-tiba Long Guan teringat akan sosok ayahnya yang selalu duduk mengawasi ketika dirinya sedang belajar. Bahkan ranting kayu yang dipegang She Mao seperti tongkat rotan yang selalu digenggam ayahnya untuk memukul Long Guan jika lalai dalam belajar.

"Ah, apakah ini semua karena kebetulan?" Batin Long Guan sambil tersenyum muram.

Berikutnya ia mulai mempelajari kitab beladiri yang berisikan gambar serta penjelasan yang mendalam, semuanya ia awali dengan gerakan-gerakan ringan hingga gerakan sulit yang memerlukan konsentrasi pembagian tenaga dalam.

Terutama terkait energi keseimbangan, kemampuan menguasai energi Yin dan Yang membutuhkan pemahaman seperti teori dan teknik penciptaan. Sebagus apapun teori yang jelaskan, pada akhirnya kemampuan Long Guan dalam menciptakan variasi gerakan akan menentukan jurus-jurus yang ia pelajari.

Namun setelah beberapa waktu ia mempelajarinya, tidak ada penyimpangan Qi di dalam tubuhnya, bahkan ia merasakan jika setiap peningkatan tahap jurus yang ia kuasai justru membuat energinya kian bertambah seolah menyerap energi bumi dan langit. Ini berarti ia memiliki kekuatan setara dengan Pendekar Dewa Tahap Awal, kekuatan yang setara dengan para Tetua Muda Sekte Pedang Langit.

Jurus tangan kosong terdapat dalam 9 tahapan, namun semuanya mampu ia kuasai hanya kurang dalam waktu sehari saja.

"Huh.."

Long Guan menarik napas panjang, merasakan putaran energinya bersifat membersihkan aliran darah serta mampu menembakkan energi vitalitas untuk ilmu pengobatan, bahkan menyambung kehidupan seseorang yang tengah berada dalam situasi kritis.

Setelah berhasil menguasai secara keseluruhan, Long Guan segera membuka kitab berikutnya. Itu adalah teknik kultivasi yang juga berisi peringatan yang sama dengan kitab beladiri sebelumnya.

Jika jurus sebelumnya dikatakan sebagai Jurus 9 Gerbang Langit, kini teknik kultivasi yang ia pelajari dinamakan Teknik Mengunci Langit.

Untuk mempelajari teknik kultivasi tersebut, seseorang harus melupakan teknik kultivasi lamanya dan hanya boleh menggunakan teknik Mengunci Langit sebagai teknik kultivasi utama.

Beruntung sebelumnya Long Guan tidak pernah belajar kultivasi, sehingga secara tidak langsung Teknik Mengunci Langit adalah teknik pertamanya untuk mengembangkan kemampuan tenaga dalamnya.

Adapun peningkatan kekuatannya merupakan bakat alami yang pernah diturunkan oleh ayahnya secara tidak langsung, saat itu Long Guan kecil sudah mengalami pembukaan jalur energi meski tidak diajarkan teknik kultivasi secara langsung.

1
Ismaeni
lanjuut lagi kah?
Ibad Moulay
Uraaa 🐎🐎🐎🐎
Ibad Moulay
Lanjutkan 🔥🔥🔥🔥
Ndra Yoha
entar di goreng kang tahu ama kang tempe
Pungkas Elek
Lumayan
Pungkas Elek
Biasa
CahNdablek
bantai.....
bantai.....
bantai.....
bantai.....
⚔️⚔️⚔️⚔️⚔️⚔️🗡🗡🗡🗡🗡🗡
CahNdablek
gas Poooooolllll
💪💪💪💪
Musang Bulan
Terimakasih atas dukungannya, novel ini lolos 20 bab terbaik..
Ibad Moulay
Uraaa 🔥🔥🔥🔥
Ibad Moulay
Lanjutkan,,,Jangan Kasih Kendor
Ibad Moulay
Uraaa 🔥🔥🔥🔥
Ibad Moulay
Lanjutkan 🔥🔥🔥🔥
spooky836
teruskan
Ibad Moulay
Uraaa 🔥🔥🔥🔥
Ibad Moulay
Lanjutkan,,,Jangan Kasih Kendor 🔥🔥🔥🔥
Ibad Moulay
Uraaa 🔥🔥🔥🔥
Ibad Moulay
Lanjutkan 🔥🔥🔥🔥
Ibad Moulay
Urraaa 🔥🔥🔥🔥
Ibad Moulay
Lanjutkan 🔥🔥🔥🔥
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!