NovelToon NovelToon
Married With Teacher

Married With Teacher

Status: tamat
Genre:Romantis / Dosen / Perjodohan / Nikahmuda / Tamat
Popularitas:4.2M
Nilai: 5
Nama Author: seizy kurniawan

PERHATIAN!!!
Jika ingin membaca cerita ini siapkan mental. Takutnya bisa baper stadium akhir dan yang nulis gak tanggung jawab jika bibir kalian gak bisa berhenti ketawa.

Kata orang menjadi cewek cantik itu terlalu beruntung. Karena dipikir banyak yang demen. Tapi apa jadinya jika seorang cewek kaya Ghea Virnafasya yang jutek dan menjadi badgirl di sekolahnya masihlah jomblo.

Tahukah jika kadar kecantikan dan kejutekannya itu terlalu akurat stadium akhir?

Dia, Ghea Virnafasya cewek cantik jomblo abadi yang gak suka pacaran. Dia inginnya langsung menggelar nikahan.

Tapi apa kejutekan dan kenakalannya akan bisa berakhir? Apa Ghea akan sadar dan bertaubat setelah bertemu dengan seorang guru baru yang tampan nya naudzubillah bak aktor Yang yang, mengajar di kelasnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon seizy kurniawan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Iya Saya Sayang

"Kenapa, Ghe?" tanya Mama Sora pelan. Ia menyentuh bahu sang putri setelah lebih dulu menghampirinya.

"Pak Gery ..." Ia menolehkan wajahnya pada Pak Gery yang duduk di sampingnya.

Refleks Pak Gery melihat ke arah Ghea. "Kenapa?" tanyanya dengan suara yang lirih dan tatapan mata yang nanar.

"Anu ... itu," sahut Ghea mendadak bingung sendiri. Ia malu untuk mengatakannya. "Aku kebelet pipis," ujar Ghea dengan cengiran di bibirnya. Astaga padahal semua wajah yang ada di sana sudah berubah menjadi gusar. Eh bisa-bisanya Ghea kebelet. Terlalu gugup mungkin dia ini.

"Ya ampun, Ghe, Mama kira tuh apa. Ya udah sana kamu ke belakang! Masa mau pipis di sini, sih?" suruh Mama Sora yang tentunya mendapatan gelakan tawa dari semua orang.

Akhirnya dengan cepat Ghea berjalan ke belakang.

Sedangkan Pak Gery menghela tenang. Ia sudah merasa takut saja jika Ghea tiba-tiba akan berujar membatalkan pertunangan mereka.

Tak butuh waktu lama, Ghea sudah kembali. Ia duduk lagi di tempatnya tadi. Tepat di samping Pak Gery.

"Udah, Ghe?" Kini Papa Dika yang bersuara. Ia terlalu gemas dengan calon mantunya itu.

"Udah, Om. Maaf, ya," ucap Ghea meremaas jari jemarinya. Benar saja Ghea terlalu gugup.

"Jangan gugup, Ghe. Ini hanya pertunangan saja, bukan malam pertama." Adalah Indah. Setelahnya ia terkekeh geli dengan ucapannya sendiri.

"Ya udah, mari kita lanjutkan lagi. Ger-"

"Tapi ..."

Astaga, ini Ghea apa lagi? Dari tadi terus saja mengulur-ngulur waktu.

"Kenapa lagi?" Ah, Ghea mendadak panas dingin mendengar suara cowok yang duduk di sampingnya. Pun saat Ghea menoleh, mata abu-abu itu menatapnya tajam. Seolah sedang mengisyaratkan 'jangan buang-buang waktu'.

"Itu ... anu, cincinnya?"

Dan saat Ghea bertanya demikian, Pak Gery memasukan tangannya ke dalan saku celana. Lalu mengeluarkan satu kotak bludru merah dari sana. Ia membuka kotak itu. "Bisa saya pakaikan sekarang cincinnya?" tanya Pak Gery seraya memperlihatkan cincin dari dalam kotak itu.

Gak percaya dong Ghea, cincin itu adalah cincin yang Pak Gery pilih dan mencobakannya di jari manis Ghea. Ternyata Pak Gery membelinya. Dipikir Ghea, Pak Gery gak akan peduli. Tapi nyatanya semua berbeda.

"Loh kok kamu bisa-" Kalimat Ghea terhenti kala tangan Pak Gery meraih tangan kiri Ghea. Lalu tanpa ba bi bu be bo lagi Pak Gery menyematkan cincin tersebut di jari manisnya.

Ghea hanya mampu mengerjapkan matanya pelan. Benarkah? Ghea kini menjadi tunangan Pak Gery? Gurunya yang ia suka? Ah, rasanya ini seperti mimpi.

Lalu tepukan tangan menyadarkan Ghea dari lamunanya. Ia mengedarkan pandangan seraya tersenyum canggung.

"Giliran kamu sematkan cincin ini ke jari manis saya!" kata Pak Gery. Kemudian dengan tangan gemetaran Ghea mengambil cincin dari kotak. Menyematkannya pada jari manis cowok yang menjadi tunangannya itu. Entah lah Pak Gery ini sosok makhluk seperti apa. Dia susah sekali ditebak. Tahu-tahu semuanya sudah siap. Pun dengan cincin Pak Gery yang Ghea tidak tahu kapan cowok itu membelinya. Hanya saja kenapa Ghea merasa cincin yang dipakai Pak Gery itu tidak asing di matanya. Ia sampai tak berkedip saat memasangkan cincin itu. Melihatnya dengan jelas lalu mengingat-ngingat cincin yang sekarang sudah tersemat di jari manis Pak Gery.

Lagi-lagi tepukan tangan menyadarkan Ghea. Pak Gery refleks melepaskan tangan dari tangan Ghea.

Acara itu selesai pukul sepuluh malam. Walau acaranya biasa saja, tapi lebih meriah karena dua keluarga kini menjadi satu. Masalah keluarga besar Pak Gery mau pun Ghea biar nanti saja mereka tahunya. Karena acara ini begitu mendadak. Tadinya Papa Dika sepakat akan mengundur acara tukar cincin itu saat mendapat kabar dari Papa Jordan jika Ghea sakit. Tapi karena permintaan sang putra jika pertukaran cincin itu tidak ingin batal malam ini, jadilah acaranya seperti demikian.

Walau begitu tak melupakan kebahagian di antara dua keluarga tersebut.

Tidak ada acara makan-maka atau apa pun layaknya acara pertunangan yang biasa orang lain lakukan. Hanya ada acara bertukar suara dan ngopi-ngopi saja.

"Karena memang hubungan kita udah resmi kaya gini, kamu jangan deket-deket sama cewek lain lagi. Apalagi sama Indah. Aku gak mau, ya, jadi bagian dalam hubungan gelap kamu sama Indah itu."

Saat ini, Ghea dan Pak Gery duduk terpisah di ruang tengah. Sengaja Ghea menarik tangan Pak Gery saat semua orang sedang asyik mengobrol.

"Harusnya kamu, jangan deket-deket sama cowok lain! Ingat, kamu udah terikat dengan saya!" Jadi apa ini? Kenapa selalu Ghea yang tersudut seperti ini? "Ingat tiga poin yang sudah kamu sepakati!" imbuh Pak Gery lagi.

Hah, kenapa harus tiga poin sialan itu lagi, sih? Ghea kan jadi gedek. Bisa gak Ghea merobek surat siala itu?

"Bisa gak, gak usah ingatkan aku soal tiga poin itu? Ini tuh enak di kamu nggak enak di aku, Pak." Gereget Ghea jadinya pada cowok di depannya yang tengah duduk di single sofa itu.

"Gak bisa!" jawab Pak Gery nyeleneh. Ia ambil toples kaca yang ada di atas meja. Membuka tutupnya kemudian mengambil isinya. Ia malah mengemil kacang yang berisikan di dalam toples kaca itu. Seolah ia sudah menang dalam berperang. Santai banget.

Refleks Ghea membuka rahangnya sebentar. Lalu menggigit bibir bawahnya kesal bersama bola matanya yang membola sempurna. "Ih ... Pak Gery, nyesel aku nerima perjodohan ini." Ghea bangkit sambil bertolak pinggang. Menghampiri Pak Gery yang masih asyik mengemil dengan ekspresi wajah tengilnya.

Kenapa cowok itu berubah jadi menjengkelkan?

"Kamu itu nyebelin," ujar Ghea sembari mengambil batal sofa di samping Pak Gery. "Aku benci kamu!" Yang aslinya benar-benar cinta. Lalu ia membantingkan bantal itu pada otot lengan Pak Gery.

"Aw, kamu apa-apaan, sih?" Menyimpan toples kaca itu kembali ke atas meja. Pak Gery memberikan tatapan pada Ghea yang menjulang di depannya.

"Masa bodo!" Dan satu pukulan bantal kembali Ghea layangkan pada sisi tubuh Pak Gery. Tidak sopan memang, tapi itu lah Ghea. Ia meluapkan semua kekesalannya pada Pak Gery dengan cara seperti itu.

"Aw, Ghe. Kamu apa-apaan?" Pak Gery meringis. Pukulan Ghea begitu keras walau Pak Gery tidak merasakan sakit, tapi pukulan bantal itu terus menerus Ghea layangkan.

Pak Gery menyimpan ke dua tangannya di depan, seolah sedang melindungi tubuhnya dari siksaan.

"Aduh, Ghea. Udah dong, stop, Ghe. Ya ampun. Kamu, tuh, kaya anak kecil aja, sih."

Tak berhenti, Ghea terus-terusan memukul Pak Gery. "Terus kenapa kamu mau sama anak kecil ini? Heuh?"

"Aw ... karena aku sayang!"

Refleks Ghea berhenti. Bantal yang sedang ia cekal tertahan di udara. Apa tadi Pak Gery bilang? Ghe gak salah dengar? Bukannya dulu Pak Gery selalu bilang gak mau dijodohin sama Ghea karena alasan Ghea anak kecil? Tapi sekarang apa yang baru saja ia dengar? Ah, kenapa jantung Ghea jadi kembali dag dig dug, sih?

Pun perlahan, Ghea menurunkan tangannya. Ia menatap Pak Gery dengan tatapan nanar. "Kamu bilang apa tadi? Sayang? Eh, bukannya kamu dulu bilang gak mau sama aku karena aku anak kecil? Kamu juga bilang kan gak mau punya istri anak kecil kaya aku?" Ah, Ghea tidak boleh gampang percaya pada ucapannya cowok itu. Jangan baper, Ghe! Nanti lo kena PHP dia lagi!

"Heuh? Gimana?" tanya Pak Gery pura-pura tidak mengerti. Ia kembali menghempaskan bokoongnya ke atas sofa. Wajah itu kembali jadi menyebalkan untuk Ghea.

"Tadi aku gak salah denger? Kamu bilang sayang sama aku?" Ghea bertanya masih dengan posisinya berdiri. Tapi bantal yang ada di tangannya sudah ia simpan di atas sofa itu lagi.

"Iya. saya sayang. Sayang banget malah sama warisan yang nantinya akan dikasih Papa saya pada saya."

Astaga, benar kan Pak Gery itu gak mungkin mau sama cewek kaya gue. Lo di PHP lagi kan sama dia, Ghe?

Hati Ghea kembali mencelos. Ia memalingkan wajahnya dari menatap Pak Gery. Membuat perasaan Pak Gery mendadak terenyuh. Ah, kenapa ia tidak suka dengan wajah Ghea yang mendadak masam seperti ini.

Sorry ...

"Ish ... kamu, tuh, nyebelin!" ujar Ghea sembari kembali memukul sisi tubuh Pak Gery dengan bantal sofa. Kemudian beralu dari sana.

Pak Gery hanya menarik satu sudut bibirnya saja melihat punggung Ghea yang mulai kembali ke ruang tamu. Di mana semua orang masih berada di sana.

TBC

Aku mau poin dong guys.. Yuck sumbangin poin ke cerita ini biar semangat daku nya gityuhhhh

1
Nur Indriana
sing bikin cerita yg ogeb
Nur Indriana
konflik terlalu bertele2 ,gak masuk akal. gini kok cerita ditayangkan
mengecewakam
Nur Indriana
lamban alur cerita, membosankan
Neni marheningsih
syukuri si Gery hajar aja di biar koma si gary
Neni marheningsih
Gery egois...mentingi orng lain tapi ga jaga perasaan istri sendiri... giliran istri nya ada yg perhatian cemburu...makan tuh mua jadi sok pahlawan keluarga sendiri mau di ancurin
Neni marheningsih
baru baca tapi udah emosi....bego semua apa temennya Geri si Adi Chaca Ilham mbok ya berpencar goblog banget
Yensri73
perasaam ghea melulu yg menderita disini, nggak ada habis2nya penderitaannya🥲
it's me oca -off
semangat kk
it's me oca -off
ehm
Zaidah Abd Hamid
best sangatttttyy
Fitri Alika Alda
🤣🤣🤣🤣
♪Lucass;freechs♪
koreksi *Ya Allah
Lu murahan mndingn Lu mati aj
lgian Lu ngpain tlgin si jalang yg bukan bini lu
goblok Lu GHEA wanita jalang malah ditolong
eh jalang gue TABOK lu
Lu tolol atau gmn ghe?
ini lg ibunya jalang jg ngpain Lu ngtur² Gery emgny Lu siapa
ehh GHEA Lu ngapin peduli sm jalang
🌻Ruby Kejora
Karyanya bagus
Sukses bwt karyanya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!