NovelToon NovelToon
PEWARIS TERHEBAT 6

PEWARIS TERHEBAT 6

Status: sedang berlangsung
Genre:Perperangan / Penyelamat / Action / Crazy Rich/Konglomerat / Balas Dendam / Sci-Fi
Popularitas:6.4k
Nilai: 5
Nama Author: BRAXX

“Gray dan yang lain dalam bahaya. Aku harus menolong mereka.”

Ketika Luc Besson menekan tombol dan serangan mematikan itu melesat cepat ke arah Gray dan rombongan, Gavin memaksakan dirinya berdiri. Napasnya terengah-engah, tubuhnya nyaris tak sanggup bergerak, tetapi kakinya tetap melangkah.

“Tidak!”

Ia berlari sekuat tenaga, meski sadar tindakannya mungkin tidak akan menghentikan serangan itu. Namun ia tidak bisa berdiam diri ketika kematian berada tepat di depan mata orang-orang yang ingin ia selamatkan.

Di saat itulah Gavin berteriak dalam keputusasaan yang paling dalam.

“Aku mohon hentikan waktu agar aku menolong mereka.”

Seketika, Gavin terperangah. Sebuah gelombang aneh menjalar dari dalam tubuhnya, sesuatu yang belum pernah ia rasakan sebelumnya.

“Apa yang terjadi?”

Di hadapan kehancuran yang tak terelakkan, Gavin melihat sesuatu yang tidak pernah dirinya lihat selama ini—sebuah tanda bahwa kekuatan tersembunyi di dalam dirinya akhirnya terbangun.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon BRAXX, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 30

George memijat kepalanya yang pening, merenggangkan badan sesaat. "Kepalaku sangat pusing dan aku tidak tahu apa yang sudah terjadi?"

George mengamati dirinya yang terbang sangat cepat di tengah-tengah deretan pepohonan yang menjulang tinggi. Hujan masih mengguyur deras, disusul oleh angin dan petir yang menggelegar hingga keadaan menjadi terang untuk sesaat.

George terdiam saat di robot burung tiba-tiba memproses sesuatu di layar. Layar kemudian menunjukkan serangan-serangan yang dilontarkan oleh pasukan pembasmi.

"Apa? Mereka menyerangku?" George mengepalkan tangan erat-erat, mengetik dengan cepat. Layar-layar kecil seketika muncul, menunjukkan video serangan dari berbagai sudut, pola serangan, dan keadaan dirinya di dalam pelindung.

George mengamati jam tangannya sekilas. "Pasukan pemburu menyerangku secara tiba-tiba. Serangan mereka... menunjukkan kalau mereka ingin menghabisiku. Robot burung milik ketua mengendalikan seluruh alat canggih dan menyelamatkanku dari serangan-serangan itu. Meski sekarang aku bisa bergerak bebas, tetapi ini tidak akan berlangsung lama. Pasukan itu tidak akan berhenti mengejar target mereka bagaimanapun keadaannya."

George menarik napas panjang, menenangkan diri sesaat. Ia kembali mengetik di tengah tubuhnya yang bergerak sangat cepat melewati pepohonan. "Jika mereka menyerangku dan ingin menghabisiku, maka para dewan ... sudah mengetahui mengenai kondisi ketua yang bisa lepas dari kendali chip yang ditanamkan padanya."

George menghembus napas panjang. "Aku mengkhawatirkan keadaan ketua sekarang meski keadaanku berada dalam bahaya. Aku harus segera bertemu dengannya dan kenapa aku berada di sini sekarang? Apa yang aku lakukan di sini?"

Layar menunjukkan beberapa gua, air terjun, jurang, dan lain-lain di layar. "Aku harus menyelamatkan diri dari kejaran pasukan pembasmi bagaimanapun caranya. Aku masih harus bertemu dengan Luc Besson sesuai dengan perintah ketua."

Layar menunjukkan jarak George ke gua tengkorak.

"Aku sangat berharap Ketua akan baik-baik saja." George terus melanjutkan perjalanan, melewati gua tengkorak. "Masih ada beberapa gua dan sungai yang berada di hutan ini."

George mengamati informasi di layar. "Hutan ini adalah hutan Daintree, salah satu hutan berbahaya yang lokasi berada di perbatasan dua negara. Aku sudah mengatur tempat ini sebagai tempat persembunyian jika kondisiku berbahaya."

Di saat yang sama, anggota pasukan pembasmi terus bergerak. Mereka melesat sangat cepat di udara. Robot kumbang milik George terus mengikuti mereka dan memancarkan gelombang agar mereka tersesat. Sayangnya, pemimpin pasukan menyadari hal itu.

"Dasar brengsek!" Pemimpin pasukan pembasmi meremas robot kumbang hingga hancur menjadi potongan kecil. "Robot ini sudah mengecoh ku selama pencarian. Robot ini memiliki kemampuan yang luar biasa sehingga aku kehilangan jejak George."

Pemimpin pasukan terdiam agak lama. "George juga mampu bertahan dari serangan-seranganku dan pasukanku. Tak hanya itu, dia mampu menghilang dalam waktu cepat. Walaupun dia terlihat seperti tidak bersenjata, tetapi alat-alat canggih yang dimilikinya berbeda dengan alat-alat yang anggota biasa sepertinya gunakan. Aku dan pasukanku pasti sudah bisa meretas sistem alat-alat biasa sejak awal."

"George sudah menyadari jika dia diserang oleh pasukan pembasmi. Dia mungkin bisa melarikan diri dan bersembunyi sekarang, tetapi dia tidak mungkin melakukannya selamanya."

Pemimpin pasukan mengirimkan pesan pada anggotanya. Ia melewati sebuah lorong sempit sampai akhirnya menerobos sebuah cahaya putih dan keluar di sebuah hamparan luas hutan yang gelap.

Anggota pasukan pembasmi yang lain mulai berdatangan ke gua. Mereka bergerak sangat cepat dan teratur melewati lorong-lorong dan jalan menurun panjang.

George tersenyum di tengah situasi yang semakin menegangkan untuknya. "Robot milik Ketua sangat luar biasa. Dia merespons perintahku dengan sangat cepat dan akurat. Kemampuan Ketua memang tidak bisa diragukan."

George menarik sebuah foto ke tengah layar dan membesarkannya. "Sebuah bebatuan yang dari kejauhan terlihat seperti naga. Aku sudah sampai di lokasi tujuanku."

George melihat sebuah tanah lapang, melesat memasuki mulut gua. Layar memindai seluruh bagian gua hingga ke lantai paling bawah. Robot-robot kumbang menyebar ke sekeliling, memberi perlindungan ke seluruh gua bagian luar, menyamarkan keberadaan gua dari pandangan normal maupun alat-alat canggih.

George bergerak sangat cepat dan akurat, menuruni jalan. Pelindung masih menjaganya. Di waktu yang bersamaan, anggota pasukan terus bergerak.

Baba nyaris tidak mengalihkan perhatian dari layar. "George baru saja memasuki bebatuan naga yang tidak lain adalah tempat tinggal keluargaku. Seingatku, gua itu sangatlah luas dan dalam. Pasukan Alexander yang dipimpin oleh Bernard pernah pergi ke dalam gua untuk menyelamatkan ayahku dan paman-pamanku."

"Andai saja saat itu pasukan Alexander sudah dibekali dengan alat-alat canggih, mereka pasti bisa pergi ke gua bagian lebih dalam lagi," lanjut Baba.

"Osvaldo Tolliver mengirimkan pasukannya untuk mendapatkan sebuah benda yang menurutnya memiliki kemampuan sihir. Akan tetapi, pasukannya tidak menemukan apapun, padahal dia sudah memiliki alat-alat canggih saat itu," ujar Bennet.

Gray menyahut, "Itu karena Osvaldo Tolliver hanya menggunakan alat-alat canggihnya masih dalam lingkup terbatas. Dia hanya memproduksi alat-alat canggih dalam jumlah terbatas karena dia tidak ingin pihak pemerintah maupun kelompok lain mengetahui hal tersebut. Selain itu, saat mengirim pasukannya ke hutan Daintree, dia tidak memprediksi jika benda itu memang berada di dalam gua, dan di saat yang sama kemampuannya masih belum berada di tingkatannya sekarang."

Gray merenggangkan badan. "Itulah yang aku tahu saat aku membaca pikirannya. Selain untuk berlatih dan membantu kita dan Alexander, dia juga menginginkan benda yang sudah dimiliki Alexander sekarang.”

"Apakah benda itu memiliki kemampuan sihir seperti yang Osvaldo Tolliver kira?" tanya Bruce, "jika benar, apa kemampuan benda itu?"

"Benda itu dipercaya mampu untuk meningkatkan kemampuan spiritual sekaligus kemampuan sihir penggunanya," ucap Asher saat memasuki ruangan.

Semua perhatian seketika tertuju pada Asher.

Bennet menoleh ke ruangan Osvaldo Tolliver sesaat. "Ah, jadi Osvaldo ingin meningkatkan kemampuan 'sihirnya' melalui benda itu. Kemampuannya sangat berguna dan nyaris tidak terkalahkan sekarang.”

Asher melanjutkan, "Meski kemampuan Tuan Osvaldo sangat hebat, tetapi kemampuan itu tetaplah memiliki batasan-batasan dan dampak baginya."

"Apakah kemampuan sihir bisa dipelajari?" Bruce bertanya.

"Itu pertanyaan yang menarik. Aku juga penasaran dengan hal itu," sahut Gray.

"Aku yakin kalian sudah tahu mengenai banyak kelompok, suku, dan kebudayaan yang dekat dengan kemampuan sihir di dunia ini. Akan tetapi, selama ini sihir selalu diidentikkan dengan sesuatu yang berada di luar logika manusia. Meski teknologi sudah berkembang sangat pesat di zaman ini, beberapa orang masih dekat dengan hal berbau sihir. Mereka menyembunyikan kemampuan mereka dan berusaha berbaur dengan manusia normal lainnya."

Asher melanjutkan, "Menurut keterangan Tuan Osvaldo, cara pertama untuk belajar sihir adalah kalian harus mempercayai sihir adalah nyata. Kalian harus mengosongkan sebuah ruangan di dalam pikiran, hati, dan jiwa kalian untuk menerimanya. Selain itu, kalian harus bisa menyatukan ketiga hal tersebut. Setiap orang memiliki tingkatan sihir berbeda, tergantung bawaan dan hasil latihan. Aku yakin kalian sudah membaca informasi sederhana itu.”

"Itu pembahasan yang menarik." Gray tertawa. "Kemampuan kita nyatanya seperti kemampuan sihir yang bisa dilogikakan. Mungkin beberapa tahun ke depan, akan ada orang atau sekelompok orang yang bisa menjelaskan secara pasti soal sihir."

Di tempat berbeda, sekelompok orang sedang berkumpul di sebuah ruangan.

Seorang pria yang berada di depan sekelompok orang berseragam tersenyum saat mendapatkan laporan dari seseorang.

1
MELBOURNE
sabar sabar
Glastor Roy
update ya torrr ku
Suris
Muantuaappp../Good/ Lanjut Thor..
Glastor Roy
update ya torrr ku
Suris
makin berkembang dan makin seru ceritanya. lanjut thor... /Good/semangat...
Glastor Roy
up
Glastor Roy
yg bayak la tor
MELBOURNE: sabar guyss
total 1 replies
Glastor Roy
update ya torrr ku yang baik hati
Glastor Roy
update ya torrr ku yang
MELBOURNE: udah diupload semua yaa
tunggu sebentar
total 2 replies
Glastor Roy
tor up ya
Glastor Roy
update
Glastor Roy
update ya torrr ku
MELBOURNE: sabar prosess
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!