NovelToon NovelToon
Istri Bar-Bar Kesayangan Pak Guru

Istri Bar-Bar Kesayangan Pak Guru

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / CEO / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Teen School/College
Popularitas:14k
Nilai: 5
Nama Author: ayuwidia

Ayunda Nafsha Azia, seorang siswi badung dan merupakan ketua Geng Srikandi.

Ia harus rela melepas status lajang di usia 18 tahun dan terpaksa menikah dengan pria yang paling menyebalkan sedunia baginya, Arjuna Tsaqif. Guru fisika sekaligus wali kelasnya sendiri.

Benci dan cinta melebur jadi satu. Mencipta kisah cinta yang penuh warna.

Kehadiran Ayu di hidup Arjuna mampu membalut luka karena jalinan cinta yang telah lalu dan menyentuhkan bahagia.

Namun rumah tangga mereka tak lepas dari badai ujian. Hingga membuat Ayu dilema.

Tetap mempertahankan hubungan, atau merelakan Arjuna kembali pada mantan kekasihnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ayuwidia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 30 Love Language

Happy reading

Acara penggalangan dana untuk Dilan berakhir dengan lancar dan sukses. Tidak ada kendala apapun. Bahkan, semesta turut mendukung dan merestui dengan memperlihatkan wajah langit yang tampak cerah, tanpa setitik pun noda hitam yang berarak.

Di penghujung acara, Geng Srikandi mempersembahkan performa yang sukses menghibur para pengunjung bazar dan menuai decak kagum.

Ayu meminta Nofiya untuk menggantikan posisinya sebagai vokalis. Sementara ia sendiri lebih memilih untuk memainkan gitar, mengiringi lagu yang disenandungkan oleh Nofiya.

Musik menghentak yang dimainkan oleh personil Geng Srikandi, mengajak semua pengunjung untuk turut bernyanyi dan menggerakkan tubuh, selaras dengan irama.

...'Bagaikan Langit--Potret'...

Oh, asmara

Yang terindah mewarnai bumi

Yang kucinta menjanjikan aku

Terbang ke atas, ke langit ketujuh

Bersamamu ....

Kata pujian dan tepuk tangan menggema saat Ayu memainkan gitar. Nada yang tercipta dari petikan dawai-nya mampu menyampaikan ekspresi seorang remaja belia yang tengah jatuh cinta. Dari lembut hingga powerful.

"Uwuuuuuu ...." Dimas dan geng nya berteriak. Mereka bukan hanya melontarkan kata pujian untuk Ayu, tetapi juga untuk semua personil Geng Srikandi yang menampilkan performa di atas panggung.

Jangan ditanya bagaimana perasaan Arjuna saat ini.

Ia merasa jika lagu yang dibawakan oleh personil Geng Srikandi mewakili kata hati istrinya.

Ingin memeluk, tapi serasa tidak mungkin karena status mereka masih harus dirahasiakan.

Sungguh sangat disayangkan.

Cemburu yang semula bercokol di hati, seketika tergerus oleh tatapan mata Ayu yang menyiratkan bahasa cinta 'Love Language'.

Seusai menampilkan performa dan turun dari panggung, Nofiya berbisik di telinga Ayu sambil memegangi perutnya yang terasa sangat mulas.

"Nyet, aku mo boker dulu."

"Dasar, kebiasaan tuman!" Ayu tertawa kecil dan menggeleng pelan menyaksikan tingkah polah Nofiya.

Setiap ingin atau sesudah menampilkan performa, Nofiya selalu mengalami demam panggung. Perutnya serasa mulas dan ingin segera buang air besar 'boker'. Kebiasaan ini sering dialami oleh Nofiya di dunia nyata. Dia memang paling suka bernyanyi, tapi sayang kebiasaan 'boker' nya membuat Ayu geleng kepala dan ketawa-ketiwi.

Beruntung, Nofiya bisa bertahan hingga selesai menampilkan performa. Jika tidak, mungkin dia akan menjadi bahan tertawaan audiens dan teman-temannya.

Keberhasilan acara penggalangan dana untuk Dilan menuai banyak pujian. Bahkan diliput oleh beberapa saluran televisi dan konten kreator.

Arjuna sebagai ketua panitia tak lupa menyampaikan rasa terima kasihnya. Ia juga teramat bersyukur karena niatnya untuk membantu Conal dan Dilan mendapat sambutan serta dukungan dari banyak pihak.

Setelah acara selesai, Arjuna menyerahkan semua uang yang terkumpul kepada Conal dan ibu kandung Dilan, dengan disaksikan oleh kepala sekolah, rekan guru, karyawan, dan seluruh siswa SMA Jaya Bangsa.

Conal tak kuasa berkata-kata. Lidahnya serasa kelu untuk berucap karena rasa haru memenuhi rongga dada.

Pak Juna, makasih

Batinnya bertutur seiring pelukan erat yang diberikannya pada Arjuna.

Atmosfer haru menyelimuti seisi ruang. Mencipta embun yang membingkai manik mata.

"Alhamdulillah, dana yang terkumpul melebihi target kita, Nal. Pergunakan uang itu sesuai amanah, jangan menghamburkannya untuk sesuatu yang tidak berfaedah," tutur Arjuna sambil membalas pelukan.

Conal mengangguk lemah. Air matanya menganak sungai hingga membasahi kaos berwarna biru muda yang dikenakan oleh Arjuna.

"Astaga ingusmu, Nal!" Dimas melontarkan celotehan yang sukses memecah suasana.

Atensi semua orang pun seketika tertuju pada ingus Conal, sehingga membuat Conal merasa malu dan tidak enak hati pada Arjuna.

Suasana yang semula diselimuti rasa haru, berubah riuh karena celotehan Dimas dan ingus Conal yang menghiasi kaos Arjuna.

Disaat semua orang tengah tertawa, Machan berjalan mendekat ke arah Ayu. Ia ingin berbicara berdua dengan Ayu dan mengutarakan pengakuan.

"Yu, aku pingin ngomong berdua sama kamu," bisiknya.

Ayu mengangguk, mengiyakan ucapan Machan.

Keduanya berjalan meninggalkan aula, lalu mencari tempat yang sekiranya aman untuk berbicara empat mata.

"Di sini aja, Chan," ucap Ayu sambil menghentikan ayunan kaki.

Karena aula sedang digunakan, Ayu memilih tempat sepi yang berada di belakang gudang sekolah.

Machan mengindahkan ucapan Ayu dan turut menghentikan ayunan kaki, lantas mengajak Ayu untuk duduk di bangku panjang sebelum mulai bicara.

"Apa yang mau kamu omongin sama aku?"

Machan meraup udara dalam-dalam, lalu menghembuskan perlahan. Mengusir rasa takut berbalut ragu.

Ia berpikir, sudah waktunya mengakui kesalahan dan mengungkap kebenaran tentang coklat viral yang pernah diberikan Ayu pada Arjuna.

"Kamu masih ingat coklat viral yang kamu kasih ke Pak Juna?" Machan ganti bertanya.

"Ya, aku ingat."

"Tentang coklat dan surat cinta yang kamu masukin ke dalam tas Pak Juna, cuma kita berempat yang tau. Aku, kamu, Ririn, sama Nofi."

"Kamu pernah kepikiran nggak, kalau diantara kita ada yang berkhianat? Dia sengaja bikin kamu benci banget sama Pak Juna --"

Manik mata Machan mulai mengembun ketika mengucapkan kata-kata itu. Bibirnya pun terlihat sedikit bergetar. Ia tahu, resiko apa yang akan diterimanya.

"Aku percaya kalian. Jadi, aku nggak pernah berpikiran buruk. Apalagi sampe nuduh kalian ngelakuin suatu hal yang enggak-enggak."

"Kamu salah, Yu. Diantara ketiga sahabatmu, ada satu orang yang nggak suka kalau kamu deket sama Pak Juna. Dia ... aku --"

"Pak Juna nggak pernah ngebuang coklat yang kamu kasih. Tapi, aku yang bikin kamu berpikir ... seolah-olah dia ngebuang coklat nya."

Tangan Ayu mengepal kuat. Amarah memenuhi rongga dada.

Ayu sungguh tidak pernah mengira jika Machan tega melakukan hal sejahat itu.

"Aku ngebuang coklat yang aku beli sendiri ke tong sampah, biar kamu ngira kalau coklat itu ... coklat yang kamu kasihin ke Pak Juna."

"Kenapa kamu setega itu?"

"Karena aku juga cinta sama Pak Juna."

Ayu berusaha menahan amarah yang bergemuruh dan mendorong untuk diluapkan.

Andai Machan bukan sahabatnya, mungkin Ayu sudah menghajar Machan hingga babak belur demi meluapkan amarahnya.

"Yu, maafin aku. Aku salah --"

"Dulu, aku memang cinta banget sama Pak Juna. Tapi aku sadar, kalau rasa cintaku itu cuma ngancurin persahabatan kita. Makanya, aku berusaha ngebuka hati buat cowo lain."

"Asal kamu tau, Pak Juna sayang banget sama kamu."

"Aku sering liat, dia buntutin kamu tiap pulang sekolah. Dia juga pernah ngikutin kamu sampai ke Rumah Singgah, sekolah yang kamu bangun buat anak-anak jalanan."

"Kalau Pak Juna nggak sayang sama kamu, buat apa dia nyari tau segala hal tentang kamu."

Ayu bergeming dan tak kuasa menahan butiran bening yang kini menetes membasahi pipi.

Ia merasa bersalah karena telah berpikiran buruk pada Arjuna. Ia juga menyesal karena pernah membenci dan sering kali acuh tak acuh terhadap suaminya itu.

"Yu, kamu mau 'kan maafin aku?" Machan berucap lirih dan memberanikan diri untuk menatap wajah Ayu yang terbingkai air mata.

Tak ada balasan. Ayu masih bergeming dan enggan mengeluarkan kata.

"Yu, maafin aku." Machan meluruhkan tubuhnya dan bersimpuh di kaki Ayu sambil menangis tergugu.

Ia merasa teramat bersalah dan menyesal. Besar harapannya, Ayu sudi memaafkan kesalahan besar yang pernah diperbuatnya.

"Pergi! Aku ingin sendiri."

"Yu --"

"Pergi!" Ayu berucap lirih. Namun penuh penekanan.

Ia meminta Machan untuk pergi, sebelum amarahnya semakin menjadi.

🍁🍁🍁

Bersambung

1
Najwa Aini
gaya²an mau jadi PA..dandan aja gak bisa
Najwa Aini: Sama Nol kitahhh urusan dan dan
total 2 replies
Najwa Aini
banyak banget profesinya.
Apa dia masih sempat bobok siang dgn tugas sebanyak itu.
Najwa Aini: Emang lain si Mas Win
total 2 replies
Najwa Aini
nah kan..
Mas Win juga CEO..ya kali cuma suamimu aja
Ayuwidia: Iya percaya
total 1 replies
Najwa Aini
Beuughhh
Najwa Aini
jangan samakan dengan tawanya Deng Wei.
Dia tetap Deng Weiku.
Di tik tok aku udah banyak saingan. masa di sini juga
Ayuwidia: nggak ada langkah-langkahan
total 3 replies
Najwa Aini
Sampek segitunya. Emang diapAin
Najwa Aini
Makasih ya Tor udah dikasih paham
Ayuwidia: sama2
total 1 replies
Najwa Aini
Perhari ini.
Ayu udah gak perawan.
Dan dia perawani oleh gurunya sendiri...😁😁
Ayuwidia: 😬😬😬😬😬😬
total 1 replies
Najwa Aini
Tanda apa itu, kok sampai penuh..
Ayuwidia: aishhhhh 😆
total 3 replies
Najwa Aini
Nah itu baru benar...
mandi berdua juga harusnya.
khilaf lagi ntar. Fix gak ke sekolah mereka hari ini
Ayuwidia: bisa jadi 😆
total 1 replies
Najwa Aini
Bisa² gak masuk sekolah besok si Ayu...
Endang 💖
wah ayu udh GX perawan lagi,
Ayuwidia: Iyaaa 😁
total 1 replies
Ririn Rira
Bener lagi 🤭
Ririn Rira
Ceplas ceplos langsung kepada inti takut hamil
Ririn Rira
Segala mau jadi jin curiga ikutan sengklek nanti 😅
Najwa Aini
Harusnya di sini ada irama lagu dangdut era 90-an..
surga dunia..
aseeekk
Ayuwidia: tarikkkk manggg
total 1 replies
Najwa Aini
Oh..suka aroma scandalous tohhh
Ayuwidia: huum, wanginya nggak enek
total 1 replies
Najwa Aini
Heran sama si ayu. napa malah nyariin Ilham yg lagi pulkam. Tuh mas Juna yg siap ngasih pelajaran tentang hal² 21 plus, sekaligus langsung praktek di temoat
Ayuwidia: tiba-tiba jadi guru ekstrakurikuler 21 plus , dan ini bikin otak othornya kliyengan
total 1 replies
Najwa Aini
bener. setuju banget
Ayuwidia: Ahayyyy
total 1 replies
Elisabeth Ratna Susanti
seru banget part ini good job Thor 👍🫶
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!