NovelToon NovelToon
System Awakens: From Junk To King

System Awakens: From Junk To King

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / TimeTravel / Sci-Fi / Sistem / Harem / Kultivasi Modern
Popularitas:8.2k
Nilai: 5
Nama Author: F R E E Z E

Shinn, seorang pemuda dari keluarga miskin, hidup di dunia biasa—sampai suatu hari ia menemukan barang rongsokan misterius di pasar loak. Saat ia mengutak-atiknya, muncullah jendela sistem aneh yang membawanya ke dunia paralel: sebuah dunia apokaliptik dipenuhi zombie dan puing-puing mecha raksasa.

Dengan sistem yang ia bangkitkan dari sampah, Shinn mengubah takdirnya. Ia menjarah dunia zombie, membangun kekuatan, menyembuhkan ibunya di dunia nyata, dan membentuk harem lintas dimensi yang setia padanya. Tapi itu baru permulaan.

Ketika realitas mulai retak, dan sistem-sistem purba bangkit untuk mengendalikan semua dunia yang pernah ada, Shinn harus memilih: tunduk… atau menjadi Nexus—poros semua dimensi, dan satu-satunya harapan untuk menyeimbangkan kehancuran.

Di tengah konflik antar dimensi, musuh tak terlihat, dan cinta yang tumbuh dalam medan perang, Shinn berdiri di ambang takdir sebagai pejuang terakhir dari Sistem Rongsokan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon F R E E Z E, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 29: Jantung Retakan – Memasuki Dimensi Musuh

Retakan raksasa itu menganga seperti mulut neraka, mengeluarkan kabut pekat yang menggulung seperti arus sungai gelap. Di tengahnya, arus energi berdenyut seperti jantung yang memompa kegelapan ke seluruh permukaan Nexus Haven.

Iluthar, Zareth, E.V.E., dan seluruh pemimpin divisi Nexus berdiri di sekeliling Void Core. Mata mereka terpaku pada peta dimensi yang bergelombang, menunjukkan bahwa pusat semua retakan berasal dari satu titik: **Nukleus Dimensi**, yang kini muncul tepat di bawah inti kota.

Shinn berdiri di tengah mereka. Tubuhnya masih dipenuhi luka dari pertempuran sebelumnya, namun Void di dalam dirinya kini lebih stabil. Setelah mengalahkan Chrono-Wraith Alpha, kekuatan yang mengalir dari dimensi musuh menyatu sebagian ke dalam sistemnya.

[Void System Upgrade: 4.2B]

[Kemampuan Baru Diakses: Riftwalk (Melintasi Dimensi Tidak Stabil)]

[Sinkronisasi Stabil: 84%]

E.V.E melayang di sebelahnya, pancaran hologramnya kini memiliki semacam pola kristal di sekeliling kepala. Ia seperti berevolusi bersama Shinn.

“Retakan ini bukan hanya celah, ini adalah saluran. Seperti saluran darah. Mereka sedang memompa energi chaos dari dimensi mereka untuk menghancurkan realitas kita dari dalam,” jelasnya.

Zareth mengerutkan kening. “Jadi kita harus menutup saluran itu… dari sumbernya?”

“Tidak bisa hanya ditutup,” sahut Shinn. “Kita harus masuk ke dalam dan menghancurkan nukleus itu langsung di jantung dimensi mereka.”

Semua terdiam.

Iluthar melangkah maju, mengenakan armor Void yang kini menyatu dengan senjata plasma ganda di lengannya. “Kalau begitu, aku ikut bersamamu.”

Shinn menggeleng pelan. “Tidak, Iluthar. Hanya aku yang bisa bertahan dalam dimensi itu. Voidku adalah satu-satunya elemen yang tidak terurai di dalam kekacauan tersebut.”

“Aku tidak akan membiarkanmu pergi sendirian,” sergah Iluthar. “Kau pikir hanya karena kau memiliki sistem berarti kami harus diam? Kami sudah berperang bersamamu, Shinn. Biarkan aku, atau setidaknya satu orang, ikut.”

Shinn menatapnya lama. Lalu matanya beralih pada Asha, yang sejak tadi berdiri diam di sisi barat ruangan. Gadis itu, salah satu penyintas awal, kini memimpin unit pengintai Nexus dan memiliki keahlian luar biasa dalam navigasi energi.

“Kalau begitu, aku akan membawa Asha. Dia memiliki sensitivitas Void paling tinggi setelah E.V.E. dan dia bisa membantuku menavigasi dimensi.”

Iluthar menghela napas panjang, tapi akhirnya mengangguk. “Baik. Tapi janji, jika sinyalmu hilang lebih dari lima menit… kami akan menarik mu kembali paksa.”

Shinn tersenyum tipis. “Tentu. Tapi kau tahu aku bukan tipe orang yang mudah ditarik.”

____

Beberapa jam kemudian, di bawah inti Void, sebuah gerbang dimensi aktif.

Retakan itu bukan lagi celah, melainkan pusaran energi spiral yang perlahan membuka jalan ke dalam dunia yang tak punya hukum pasti **Void Nexus**, dimensi tempat Exo-Wraith lahir.

Asha berdiri di sebelah Shinn. Ia mengenakan jubah kristal berlapis nano-tek Void, dan pelindung matanya memancarkan sinyal biru. Meski jantungnya berdebar kencang, wajahnya tetap tenang.

“Jadi ini... tempat asal mereka?” bisiknya saat pusaran semakin terang.

“Bukan tempat,” jawab E.V.E. “Ini adalah pikiran kolektif mereka. Dimensi ini hidup. Kau tidak hanya memasuki ruang, tapi juga kesadaran.”

Shinn dan Asha saling menatap sejenak, lalu melangkah ke dalam retakan.

____

Dunia di sisi lain bagaikan lukisan nyata yang pecah. Tanah melayang tanpa gravitasi. Langit bukan langit, melainkan jalinan urat energi dan cahaya, seperti nadi yang terbuka. Segala sesuatu tampak salah arah, waktu, bahkan bentuk tubuh mereka sedikit terdistorsi.

Asha berjongkok, menyentuh permukaan yang tampak seperti air namun keras seperti logam. “Ini... bukan hanya ilusi. Ini realitas yang sedang dibentuk ulang.”

Shinn menajamkan indra. Di depan mereka, berdiri sebuah bangunan aneh menara spiral yang tampaknya mengisap cahaya dari sekitarnya. Itulah nukleus.

Namun mereka tak sendirian.

Makhluk-makhluk mengerikan dengan bentuk tak konsisten muncul di sekitar mereka. Ada yang berbentuk seperti ular berwajah manusia, ada pula yang tampak seperti gabungan tangan, mata, dan mulut. Mereka semua bergerak tanpa suara, namun tekanan yang mereka bawa menghantam langsung ke jiwa.

[Ancaman Dimensi Tinggi Dikenali]

[Akses Aktivasi Sistem Mode Pertempuran Realitas]

[Void Module: Unshackled]

[Status: Semua Hukum Fisika Dinonaktifkan – Kekuatan Berdasarkan Will power]

Shinn memejamkan mata. Ia menarik napas… dan ketika ia membuka mata, Voidfang muncul dalam bentuk baru berputar, membelah ruang sekitarnya seperti baling-baling dimensi.

Satu ayunan, dan semua makhluk itu tersayat tanpa darah mereka hanya memudar, seperti bayangan yang dipaksa menghilang oleh cahaya.

“Semakin dekat kita ke nukleus, semakin kuat mereka,” kata Shinn.

Asha mengaktifkan pemindai. “Ada empat lapisan perlindungan. Kita butuh memecahkan lapisan itu secara bersamaan atau sistem akan reset dan mengulang bentuknya.”

“Aku urus dua lapisan pertama. Kau urus dua lainnya. Kita lakukan bersamaan dalam tiga detik,” kata Shinn.

Asha mengangguk.

Dengan sinyal E.V.E., mereka bergerak.

Lapisan pertama pecah seperti kaca. Lapisan kedua bergetar lalu runtuh seperti pasir. Lapisan ketiga menyerupai aliran waktu yang dipaksa membeku, dan keempat… seperti gema yang harus dipadamkan dengan kesadaran.

Keempatnya berhasil diurai.

Nukleus kini terbuka. Di dalamnya, terdapat kristal hitam sebesar tubuh manusia, berdetak pelan seperti jantung raksasa.

Namun saat Shinn mendekat…

Sebuah bentuk humanoid muncul dari dalam kristal. Wajahnya… adalah wajah Shinn sendiri.

“Kau datang untuk menghancurkan dirimu sendiri?” tanya makhluk itu. Suaranya tenang, tapi tak punya emosi.

“Aku datang untuk menghancurkan bagian diriku yang menolak perubahan,” jawab Shinn.

Makhluk itu tersenyum miring. “Aku adalah bayangan yang kau buang. Ambisi, keserakahan, ketakutan. Aku adalah kau… sebelum mengenal kekuatan.”

“Aku tidak membuang mu. Aku mengalahkan mu,” balas Shinn dingin.

Pertarungan dimulai.

Bayangan Shinn memiliki Voidfang-nya sendiri. Gerakan mereka identik, seolah saling membaca pikiran. Namun Shinn kini berbeda. Ia bukan hanya prajurit ia pemimpin, sistem, dan harapan.

Dengan dukungan Asha yang menstabilkan energi di sekitar, Shinn berhasil menyerap energi kristal ke dalam Void Core miliknya.

[Nukleus Dimensi Dihancurkan]

[Void Retakan: Ditutup Permanen]

[Stabilitas Realitas: Meningkat 82%]

[Void System Sinkronisasi: 91%]

[Kemampuan Baru: Reality Warp – Mengubah Realitas Sementara Di Dunia Nyata]

Shinn dan Asha ditarik kembali ke Nexus.

___

Di dunia nyata, langit yang semula merah kini mulai kembali biru. Retakan perlahan tertutup. Kota menyambut kedatangan mereka dengan sorak-sorai.

Iluthar berlari, memeluk Shinn tanpa berkata-kata. Asha disambut rekan-rekannya dengan penuh haru.

Zareth hanya berdiri dan berkata, “Kau membuka babak baru, Shinn. Tapi ini bukan akhir. Ini awal perang antar realitas.”

Shinn menatap langit yang mulai damai. Dalam dirinya, sistem terus berdetak… seiring detak hatinya.

1
Filanina
lagi? pernah kehilangan sebelumnya?
Filanina
robot apa zombie?
anomali kali ya
Teteh Lia
Bikin novel genre seperti ini. bener2 harus detail banget, ya... Yang awam kaya Aq , mah .. kaya na udah meleyot duluan.
Teteh Lia
Shinn sang pewaris.
Teteh Lia
Keren nih, selalu mendukung. di dunia nyata, belum tentu ada yang seperti ini.
Teteh Lia
Weh, ujian yang ini mah ngeri2 sedep.
Filanina
tunggu dulu. kenapa tiba-tiba masa lalu ibunya?

perasaan sebelumnya Shin ga ada mempertanyakan ttg masa lalu ibunya. yang ada hanya ibunya sakit itu aja. apa ini buku ke-2 apa gimana?
F R E E Z E: Ini masih cerita yang sama kok, bukan buku ke-2.

Soal masa lalu ibunya Shinn yang tiba-tiba muncul itu memang belum dibahas dari awal karena waktu itu Shinn lagi fokus nyelametin diri dan ngerawat ibunya yang sakit. Jadi wajar kalau masa lalu ibunya belum jadi perhatian utama.

Tapi sebenarnya dari awal udah ada petunjuk kecil kalau ibunya itu nggak biasa. Nah, makin lama ceritanya jalan, makin kelihatan kalau masa lalu ibunya penting banget buat alur besar cerita ini.

Jadi bukan tiba-tiba dibahas, tapi memang baru sekarang waktunya terungkap. Ibarat puzzle, potongan masa lalu ibunya baru bisa dipasang di bagian pertengahan sampai akhir Season 1.

Terima kasih udah baca
total 1 replies
Teteh Lia
Mau diserang model gimana juga, kalau energi musuh terus disuplai, ya nda bakal bisa menang. 😫
F R E E Z E: Bener banget! Kalau cuma ngandelin tenaga, ya bakal cepet capek. Strategi tuh kunci! Musuh nggak bisa dikalahin cuma pake otot, harus pinter cari celahnya juga! 😅
Teteh Lia: Nah ini, ngalahin musuh mesti pake strategi. kalo cuma ngandelin tenaga mah... nda pasti bakal berhasil.
total 3 replies
Teteh Lia
Menyimpan luka dari masa lalu? benarkah bisa terlihat dari sorotan mata?
F R E E Z E: siap^^
Teteh Lia: Ok, aku bakal lanjut baca.
total 5 replies
Filanina
bukannya sebelumnya hanya menebak doang? jadi yang bisa lihat hanya shinn.
Ini nggak konsisten apa gimana?
F R E E Z E: tetap konsisten kok sesuai alur nya coba liat komen kamu sebelumnya aku udah jawab penjelasan-nya
total 1 replies
Filanina
dia bisa lihat layar sistem shin?
F R E E Z E: hahahaha siap terimakasih atas sarannya
Filanina: Soalnya kalau di komik ketahuan kan, itu misal tiap orang punya layar sistem atau nggak, bisa diperlihatkan ke orang nggak, kalau setiap orang punya layar mungkin bisa share tapi kalau hanya shinn yang punya mungkin hanya diperlihatkan saja.
total 4 replies
Filanina
gadis ke-2
Teteh Lia
Cara penulisan na rapih. 👍
F R E E Z E: siap terimakacih ya^^ /Smirk/
total 1 replies
Filanina
kenapa tiba-tiba jadi 'lo'? /Shame/
F R E E Z E: tenang aja dah di perbaiki soalnya novel ku sebelah tuh pakai bahasa yang tidak baku jadi kek ada kata gue Lo dll.
F R E E Z E: waktu ngetik ku buru buru jadi kepencet Lo bukan kamu
total 2 replies
Filanina
ya ampun
yang kubayangkan zombie dalam game plant vs zombie, yang pakai helm ember
Filanina
perang sama apa?
F R E E Z E: Perangnya sama zombie, tapi bukan cuma zombie biasa itu awalnya wabah biasa, terus berevolusi jadi mutasi aneh, dan di balik semua itu ternyata ada sesuatu yang lebih besar, kayak pihak misterius yang nge-eksperimen dunia. Nah, waktu manusia sadar ini bukan cuma sekadar wabah, udah telat. Mereka sempat ngelawan balik pakai teknologi tinggi, tapi kalah. Jadi sisa-sisa reruntuhan yang Shinn lihat itu adalah bekas “perang terakhir” manusia sebelum dunia benar-benar jatuh.
total 1 replies
Filanina
karena memang begitu kayaknya lebih pas
F R E E Z E: wkwkwk typingnya buru-buru🙏🏻 sedang di fix kan
total 1 replies
Filanina
dipikir lagi ini mirip mode survival ya. kok nggak diceritakan bagaimana mereka dapat makanan?
F R E E Z E: Betul banget! Memang ini mirip mode survival karena emang pada dasarnya dunia zombie ini keras banget. Nah soal makanan, di awal-awal, Shinn ngandelin fitur sistem kayak starter pack dari sistem, terus dia juga manfaatin reruntuhan buat cari bahan-bahan yang masih bisa diolah. Cuma karena waktu di Bab 5 fokus ke pertemuan sama Iluthar, detail soal makanan belum dimunculin tapi tenang, nanti makin ke depan, urusan logistik kayak makanan, air, bahkan bercocok tanam bakal dijelasin lebih lengkap. Jadi, tetap ikutin terus ya! author Freeze ❤️
total 1 replies
Filanina
dia tahu shinn punya sistem dari mana? apa sudah umum orang-orang di sana punya sistem.

kadang informasinya kurang.
F R E E Z E: Nah ini menarik, ya! Iluthar sebenarnya enggak tahu pasti Shinn punya sistem, tapi dia punya insting dan pengalaman sebagai penyintas lama. Di dunia itu, sistem bukan hal umum cuma orang-orang terpilih aja yang punya. Tapi dari cara Shinn bertindak, selamat dari jebakan, dan bisa ngelawan zombie di luar nalar... Iluthar langsung curiga. Dia tipe orang yang peka banget, jadi meskipun Shinn nggak ngomong, gestur dan keputusan Shinn udah cukup buat bikin Iluthar sadar: "Anak ini beda."
author Freeze ❤️
total 1 replies
Filanina
waduh udah bayangin banyak wanita aja. Emang ga rekrut cowok juga nih?
F R E E Z E: Hehe, sabar dong~ Awalnya emang fokus ke karakter cewek karena Shinn itu tipikal pelindung, jadi chemistry-nya kuat di situ. Tapi ke depan, bakal ada juga karakter cowok kok baik itu rekan, rival, atau bahkan musuh yang jadi sekutu. Dunia ini luas, ga mungkin dia jalan sendiri terus, kan? Tunggu aja kejutan di bab-bab selanjutnya!

author Freeze ❤️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!