Pembalasan Istri Yang Di Ceraikan Karena Dekil

Dea yang mencari Naura di seluruh ruangan boutique hingga lantai atas jadi pusing. Entah kemana pergi sahabatnya ini, pergi tanpa pamit. Dea tahu nya Naura hanya keluar makan siang, hingga kini menjelang sore sahabat nya ini malah tidak menunjukkan batang hidungnya.

Dea malam ini berencana akan menginap di Boutique, jadi melihat sang sahabat belum juga pulang, Dea berusaha menelpon, tetapi Naura malah offline. Mau menelpon langsung tidak ada pulsanya. Di zaman serba online ini, Dea tak lagi pernah mengisi pulsa nya, paling ketika masa aktif SIM nya sudah mau habis saja baru akan di isi.

Dea kembali mencoba menghubungi Naura melalu WA nya. Kali ini memang berdering, dan langsung di angkat. Tapi yang menjawab malah suara pria. Membuat Dea berfikir yang aneh-aneh.

“Hallo, siapa ini? Kok ponsel sahabat saya pada anda?! Apa anda penculik? Awas ya jangan sampai di apa-apakan sahabat saya. Dia hanya wanita dewasa, belum tentu juga organ tubuh nya masih sehat seperti masih kecil, dan juga dia seorang janda. Tidak mungkin mau di jual jadi LC di luar negeri.’’ ucap Dea panjang kali lebar. Bukan main khawatir nya wanita ini. Sampai tidak tau titik koma nya lagi saat bicara.

Niko mengernyit heran mendengar ocehan Dea yang sudah seperti bebek ini. Bisa-bisanya wanita itu berpikiran jika dirinya penculik. Masa ada penculik setampan dan sekaya dirinya. Monolog Niko dalam hati nya. Begitu percaya diri sekali pria satu ini.

“Ckkkk!!! Dasar aneh!’’ Niko langsung mematikan telepon sepihak.

“Apanya yang aneh?’’ tanya Naura.

Naura baru saja selesai beberes piring bekas makan mereka tadi. Setelahnya Dia duduk di balkon sebentar melihat pemandangan kota Jakarta.

“Ni temanmu tadi menelpon. Ganggu saja!’’ ujar nya santai.

“Lalu apa kamu bilang?’’ Naura ikut duduk disofa, tapi dengan jarak aman.

“Nggak ada, langsung aku matikan.’’ balasnya.

Naura langsung bersedekap dada. Malas juga mau menanggapi nya. Toh juga makin menyakitkan hati menghadapi Niko.

Setelah nya mereka menonton di temani cemilan dan minuman kaleng. Naura yang tak sengaja melihat arah luar, tersadar jika hari sudah mau magrib.

“Astaga!!!! Udah terbenam ternyata matahari. Aku pulang dulu.’’ Naura mengambil tas nya lalu beranjak.

“Aku antar!’’ Niko beranjak.

“Nggak perlu, aku bisa pesan taxi.’’ tolak Naura halus.

”Aku yang membawa mu, jadi aku juga yang mengantar.’’ balas Niko tak terbantahkan.

Naura menarik nafasnya, mengumpulkan kesabaran untuk menghadapi pria ini. Karena jika Niko sudah bilang IYA, maka menolak dan berdebat sekali pun percuma saja.

.

Niko dan Naura keluar apartemen, tapi Niko malah mengambil jalan berbeda.

“Lo! Mau kemana lagi?’’ Naura heran.

“Lift nya lagi rusak!’’ ucapnya.

Mereka menuruni tangga, beralasan jika lift rusak. Padahal Niko masih ingin berlama-lama dengan naura. Naura melihat seseorang yang di kenalnya. Langsung saja dirinya memakai kaca mata dan masker. Untung saja kaca mata dan masker selalu ada di tas nya. Jadi bila kejadian tak terduga ini, bisa mengantisipasi.

Naura langsung saja, menggandeng mesra Niko. Niko heran melihat tingkah Naura, tumben sekali, biasanya Naura jangan kan mau menggandeng, berbicara saja terkadang jutek. Lalu ada apa ini? Batin Niko.

Di tangga ada pasangan bercumbu mesra, dan Naura sangat mengenali wanita itu. Naura tersenyum miring di balik masker nya.

Setelah melewati pasangan lacnut itu, Naura dengan cepat melepaskan gandengan nya. Membuka masker dan kacamata nya.

“Sorry!’’ ucapnya.

“Kamu memang sengaja mencari kesempatan!’’ ujar nya.

“KePDanmu memang patut diacungi

jempol’’ balas Naura.

Niko diam saja. Mereka telah masuk dalam mobil. Niko segera mengantar Naura.

“Dimana alamat rumah calon mantan suami mu?’’ tanya nya tanpa menatap Naura.

“Aku sudah keluar dari rumah itu, antar saja aku ke boutique ku.’' jawabnya jujur.

Niko agak kaget mendengar Naura telah pindah, tapi ada bahagia nya juga, karena Naura sebentar lagi akan terbebas dari pria ulat bulu itu.

.

...❤️❤️❤️❤️...

.

Keluarga Ilham hari ini sedang makan malam. Mereka makan dalam keheningan. Di meja hanya tersaji ikan goreng, sambal dan cah kangkung. Itupun rasanya tak lgi sama. Bu Lidya dan Ilham tak berani berkomentar, akan turun harga diri mereka jika komplen dengan rasa makanan ini.

“Hem, alhmdulillah. Meski makanan nya beda dari biasanya, setidaknya masih bisa makan dan Imah sudah berbaik hati memasak untuk rumah ini_’’ Ayah Indra menyelesaikan makannya, lalu kembali berucap.

“Ilham, mulai bulan ini naikkan gaji Imah, karena Dia sudah bekerja ganda’’ setelahnya Ayah Indra meninggalkan ruangan makan dan langsung masuk kamar tamu.

Sedangkan Bu Lidya dan Ilham terdiam dengan pikiran masing-masing. Tidak mungkin juga mereka memarahi Bi Imah, karena memasak ini sebenarnya bukanlah tugas nya. Karena tidak tega dengan Ayah Indra saja Dirinya memasak.

“Ibu nggak mau ya kamu naikin gaji pembantu itu!’’ ucap Bu Lidya akhirnya.

“Ya harus dong Bu, Bi Imah udah kerja membereskan rumah di tambah lagi sekarang memasak. Jangan kelewatan juga begitu, kan kasian Bi Imah.’’ Ilham sedikit punya hati.

“Ckkkk!! Ngabisin uang kamu saja!, ntar jatah Ibu pasti kamu kurangi?!’’ balasnya tak terima.

“Lantas harus gimana dong Buk? Ibu mau masak emang? Nggakkan!... Ya udah aku ke kamar dulu.’’ Ilham meninggalkan meja makan.

Bu Lidya jadi makin kesal, semenjak mengetahui Ilham berselingkuh hingga nikah siri, Ayah Indra tidak pernah lagi bertegur sapa dengannya. Jika di tanya baru akan di jawab, itupun hanya cuek saja. Suaminya itu juga tidak pernah lagi memberikannya uang bulanan untuk arisan. Semua uang hanya di berikan ketika Bi Imah akan berbelanja bahan sembako dan keperluan lainnya saja. Tentu orang tua ini frustasi. Kini dirinya hanya mengharap pemberian dari Ilham.

Itulah sebabnya mendengar gaji Bi Imah di naikkan Bu Lidya jadi tantrum, karena takut uangnya akan berkurang. Memang dasar Bu Lidya ini tidak pernah bersyukur. Kini saja makan nya tidak selahap waktu Naura menjadi menantunya dulu. Sekarang makan hanya untuk menahan lapar saja, jika dulu makan memang sepuas mungkin, belum lagi cemilan buatan Naura yang memang enak. Sekarang jika ingin makan kue dan cemilan lainnya, mereka harus mengeluarkan uang untuk membeli.

Mereka tidak tahu dan tidak pernah bertanya, dari mana Naura mendapatkan uang, sehingga sering membuat bolu dan cemilan lainnya. Bolu yang Naura bikin, harga barang pokoknya sudah pada naik, apa lagi coklat dan keju. Padahal gaji Ilham hanya di kasi sedikit untuk berbelanja, itu pun masih kurang.

.

❤️

Masuk kamar, Ilham segera berbaring diranjang nya sambil bermain sosmed. Tak sengaja melihat postingan pakaian atas nama 'Naura Salsabila' yang di tag oleh akun '@Boutique NS'. Ilham menghentikan giliran tangannya ke layar. Ilham baru tau, jika mantan istrinya itu juga memiliki akun.m sosmed. Jika di lihat dari jumlah followers, like dan komentar tentu akun ini sudah sangat lama, pikir Ilham. Lalu dirinya membuka Profil Naura. melihat foto nya,.betapa terkejut dirinya melihat foto Naura, berbagai pose, di caption juga terdapat emoji love berwarna putih setara dengan bajunya. Tak lupa tag dari Boutique NS dan Ghaluna kosmetik. Ilham tidak berkedip,.masih tidak menyangka jika foto yang dilihat ini adalah Naura.

Sejenak dirinya menyesal karena telah berpisah dengan Naura, tapi segera di tepis pikiran itu. Dirinya sangat merasa berdosa, berfikir telah mengkhianati anak di dalam perut Bella.

.

.

“Apa aku murahan?! Tidak salah dengar kan aku?..._’’ Dirinya bersedekap dada lalu melanjutkan ucapan nya.

“Kaulah yang murahan! Eh btw, kemarin aku melihat seorang wanita bercumbu dengan pria di tangga.’’ Tersenyum miring meninggalkan si penyerang yang kesal.

.

.

3 bab ya guys🫰

Oh iya, maaf ya di episode 29 banyak typo nya🙏

.

Sekian untuk malam ini.

Selamat malam🤗🤗🤗

Baca juga novel diatas ya guys☝️

Berlatar belakang kehidupan di Daerah Melayu RIAU. Terdapat bahasa Melayu yang di modifikasi modern. Sebagian di ambil dari kisah nyata.

Bahasa dan makanan yang khas, serta adat istiadat yang unik.

Like subscribe vote dan koment🫰🫰🫰🙏