di kota kecil tinggal seorang gadis bernama amara dan ibu amara beserta adik adik amara,ayah amara menikah lagi dan mempunyai 1 anak laki laki . ibu amara mengalami depresi dan sering menyendiri di dalam kamar,selama ini amara lah yang mengurus kedua adiknya.
amara anak yang baik dan selalu syang sama ibu dan adiknya.
ceritanya kita lanjut ya ...........
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Niken Purnamasari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Draft
setelah masuk mobil darel langsung menelepon ben
" hallo lu dimana kita ketemu ya "
" baik bos kita ketemu dimana ? "
" gue inbox tempatnya "
Stelah menelepon dan ngasih kabar kepada ben darel langsung ke tempat yang dia tuju .
disana ben sudah ada duluan di tempat itu.
" lama lu ?
" gak bos sama baru nyampe "
" bini lu sama ara kan?
" ya bos ehmmm kayanya istrimu bos benci sama kamu deh "
" bodo lah gue belum tenang selagi masih ada orang yang akan ganggu dia "
" ehmmmm entah ada apa di diri ara semua ingin membunuh dia bos "
" sebenernya pa herman menyembunyikan sesuatu di rumah itu ben dan yang tau cuman ara dia pura pura bego tau "
" ahhhh masa sih bos , mukanya polos banget tapi ya bos ?"
" entah yang bisa buka kunci cuman dia kata pak herman "
"rencana kita gimana bos itu si ansor bukan orang sembarangan deh kayanya "
" iya dia udah tau gue ben karena anaknya mepet terus gue "
" mmmmmm maksud bos gimna "
" lu tau anisa atau si nisa itu anaknya dan dia ngebet pengen jadi bini gue "
" ide bagus lu nikah sama dia terus lo korek ajah info dari dia bos "
" gue juga berfikir gitu tapi ara gimna bego "
disana ben membisikan dan dia ingin bosnya bahagia dan tidak terasa di bebani .
"Okey gue pulang lu atur ara dan jangan ada yang tau ide kita ini ya ."
Setelah merencanakan ide konyolnya ben darel menuju rumahnya
Tante rani sudah berada di rumahnya dan dia sudah bersama om riko.
" riko apa ara baik baik saja?"
" kamu kangen ke ara ya ran "
"iya rik boleh aku menelepon dia ?"
" tar aku telepon dulu darel ya , ehmmm kamu harus banyak istirahat ya supaya pas di hari yang kita tunggu kamu sehat ran "
Rani hanya mengangguk dan dia kembali terdiam lagi , dan entah kenapa rani menangis lagi jika teringat ara.
"hallo rel"
" iya om , , ,ada apa ??"
" ini tante mu mau ke ara ada ?"
"ara di rumah om nanti aku kabarin ya sama ara jika tante rani sudah pulang dan ingin ketemu "
" oh . . . Iya rel jangan lupa suruh ke rumah om ya dan nanti om suruh orang menjemput dia "
"gak usah om nanti aku suruh ben ajah yang nganter ke rumah om "
" okey baik kalau begitu "
Setelah om riko , darel menelepon ben menyuruh mengantarkan ara supaya di antar ke rumah om riko.
Setelah itu darel pulang ke rumah orang tuannya dan di anisa yang so polos itu masih ada di rmh darel
" baru pulang kamu rel? Kemana istri kamu gak di bawa ?" tanya mami darel ke pada anak nya itu
tidak ada jawaban darel pergi ke kamarnya dan dia menanyakan hal baik kepada ayah ya itu lewat pesan .
dibawah anisa dan mami sedang ngobrol dan papi baru pulang
" darel pulang kemana mih ? "
Kata ayah darel sambil menyimpan tas di dekat mami , " kamar pi , pih ini anisa boleh nginap di rumah ini gak mungpung darel ada di sini dan mmmm mungkin anak kita sudah bisa menceraikan tuh curut "
" papi boleh ajah mi , tapi gak baik darel belum resmi bercerai dan darel masih mempunyai istri . Apa kata orang dong mi "
" kan komplek kita gak tau kalau darel sudah nikah toh orang sini taunya calonnya nisa pih"
" gimana baik nya ajah mih , papi mau ke atas dulu."
" iiiih si papi mh ya udah , mau makan apa nanti mami siapin "
" ehmmmm nanti ajh mi kalau udah beres kerjaan papi makan , lanjut ajah mami sama nisa ngobrolnya . Om tinggal dulu ya nis "
" eh iya om silakan. "
Papi ke atas dan membawa kerjanya dan mami lanjut ngobrol ngobrol lagi sama nisa.
Tok ..... Tok...... Tok.....
Rel..... Rel...... Rel ini papi .
Tidak lama darel ke luar dengan wajah yang sudah di artikan .
" kenapa kamu ah ?"
" bingung pih , jika aku ingin balas semua kesakitan ara aku harus menikah sama nisa "
" kamu mau balas dendam lewat anaknya ansor rel ?
" menurut papi gimana ? Ya sudah kamu sekarang sudah kerja sama kan sama tuh tuan ansor dan kayanya papi juga pura pura gak tau kamu pemilik perusahaan yang bekerja sama ansor supaya tidak curiga dia "
" baik pi soalnya aku belum ngasih tau juga ke semua orang pemilik perusahaan itu aku "
" bagus dan mungkin aku akan agak menyakitkan buat ara "
" emang ara udah tau kamu suka dia "
" sudah pi tapi aku janji akan membuktikan ke dia tapi malah ini yang aku buktikan penghianatan "
" jika niat baik mu untuk ara lakukan tidak ada rumah tangga semulus jalan tol rel , kamu buktikan kamu syang sama dia "
" baik pa tapi kita nikah cuman di hadirin sama kelurga ajah "
Setelah diskusi dengan papinya darel akan pulang ke rumah tante rani dan om riko , setalah lah di dalam mobil darel berfikir apa jalan ini bagus dia jalani atau gak ya dan akhirnya darel bukan menjemput ara malah pusing sendiri .
Di rumah tante rani sedang bercerita sama ara .
" kamu sekarang ke tante jangan panggil tante ya sama om tapi panggil mamah papah".
ara hanya menggunakan ke pala dan entah kenapa dia merasa tidak enak hati dan ingin pulang
"mmmmm ta... Eh mama aku boleh pulang ke rumah aku ? "
" aku tidak enak perasaan deh mah "
" ehmmm coba kamu telepon dulu darel dan kamu suruh dia jemput kamu "
Ara langsung menelepon darel tutu.....tutu....tutu.... " kemana dia ko gak di angkara ya apa aku telepon ajah ben ya ?
Dan ara langsung menelepon ben " hallo bu bos adaa apa ?? "
" kamu sama darel gak ben "
" ahh darel belum jemput bu bos ya ? Saya udah di rumah bu bos nanti saya cari dulu pak bos bu "
" iya terus kabarin aku iya ben , aku mau pulang sama om riko ajah di anterin "
" iya bu bos hati hati ehmmm kaya say butuh teman di rumah gak? "
" gak usah ben saya sendiri ajah "
Dan tidak lama telepon ben di matin ben langsung mencari bosnya dan ben menuju tempat bosnya bisa diam menyendiri itu .
" gila bos pasti tepar ini mah nyusahin ajh ah dia gue mau istirahat ajah susah banget "
Ben menyetir denagan begitu kencang , dugan ben benar " eh benar tuh bos oon diam disana "
Ben langsung duduk di dekat darel " gue gak bisa ben nikah sama si nisa geu gak mau gimana si ara ben geu pasti nyakitin dia "
" iya lu cerai ajah lah bos kalau gak mau nyakitin kalau udah beres baru lu balik lagi ke tu bini lu "
" gue mau pulang gue mau ketemu bini geu ben " .
Dan ben mengantar pulang bosnya yang sudah setengah sadar itu
.
.
Hey gais jangan lupa like komen dan vote iya