AMARA

AMARA

Bab1

"amara ..... Amara ..... Amara kamu dimana?"

.

.

ibu amara teriak teriak sambil membawa baju kotor yang akan di cuci oleh amara.

"ya bu aku di dapur , ada apa bu teriak teriak ? "

amara mematikan kompornya yang sedang menyala.

ibu amara langsung membanting semua pakaian yang di bawa tadi,tidak banyak bicara amara langsung mengambil semua baju yang ibunya yang di lempar barusan,ibu amara langsung pergi tidak ada percakapan di antara mereka.

"Uuuuuhhh ibu selalu begitu dan gak berubah kalau gak marah banting barang barang , ini semua karena ayah".

pada malam hari adik adik amara lagi makan malam dan disana cuman ada ana sama ani,amara berjalan ke kursi makan dan mengambil buah buahan.

"dek.. Ehmmm kaka kayanya mau kerja lagi deh boleh ya ? Sambil memakan buah yang di ambil tadi.

"ibu gimana ka ? Aku sekola gak ada yang bisa jaga ibu,sekarang kalau kita tinggal bisa bisa teriak teriak ibu nanti." jawab si bungsu

"ehmmm kalau kaka gak kerja mau gimana kalian sekolah?sekarang ka ana mau masuk SMA, kamu masuk SMP,kaka harus punya uang banyak belum beli obat ibu.

"nanti aku ajah yang jagain ibu kak.ke betulan kan aku cmn 3 bulan lagi nih lulus dri SMP,kalau ani lumayan masih lama kan kak".

Amara terdiam sambil berfikir apa keputusannya baik tidak,dan amara langsung membereskan semua piring piring bekas makan itu .

"apa ana bener bisa jagain ibu? Kaka takut kalau ibu lagi kambuh dia berteriak teriak manggil kaka tapi kaka gak ada di rmh"

Semua anak perempuan bu aminah berdiskusi di kamarnya dan bu aminah mendengarkan semua percakapan anak anaknya itu,dan tidak taunya bu aminah menangis sambil memegang dadanya yang sangat sakit.

Pagi hari ana ani dan amara sedang sarapan pagi dan tak jauh dari tempat makan ibu aminah melihat anak anaknya yang sudah menginjak remaja,tapi sayang kelakuan ayahnya tidak ada yang tau cuman bu aminah saja yang tau.setau anak anak ayahnya sosok yang baik,romantis dan taat pada ibadahnya padahal semuanya sangat jauh beda.

"amara,ana,ani,ibu... Mau bicara kepada kalian."sambil melihat ketiga anaknya itu

"Ibu mau bicara apa kepada kami bu?"amara melihat adik adiknya yang saling pandang.

"Ibu mau minta maaf sama kaka ade dan ani , selama ini ibu membuat kalian takut ,meras ibu sakit padahal ibu sehat dan ibu juga minta maaf belum bisa jadi ibu yang baik untuk kalian " ibu aminah menangis sambil memegang dadanya yang sakit dan entah kenapa amara merasa aneh kepada ibunya itu dan tidak biasnya mau bicara panjang lebar begini

"Udah bu sekarang ibu istirahat ajah dulu ibu takut cape sama lelah jadi mending ibu tidur lagi ajh ya kita bertiga mau lanjut beresin bekas makan ini " amara menenangkan ibunya sambil mengelus tangannya

Ibu aminah yang akan pergi ke kamar tiba tiba langsung tak sadarkan diri anak anak bu aminah langsung berteriak minta tolong ke tetangga, dan pada saat akan di bawa ke dalam mobil kondisi bu aminah sudah meninggal.karena sangking penasarannya amara ngotot pengen di bawa ke rumah sakit,dan di rumah sakit bu Aminah sudah dinyatakan meninggal.

"sabar ya nak amara ibu pasti sudah tenang dan ibu pasti sudah di surga " salah seorang kerabat amara menguatkan amara.

Malam semakin larut amara terdiam dan berfikiran dia harus kembali kerja lagi dan dapat uang lagi untuk membiayai kedua adiknya itu,aku harus kerja lagi dan mungkin besok aku akan cari kerja lagi.

"dek , ani cepat bangun nanti sekolahnya kesiangan,ini kaka sudah bikin roti sama susu buat kalian berdua kaka harus cari kerja sekarang."

"Ya ka aku lagi di baju dulu , ini ani susah di bangunin kak dari tadi ka " karena ani masih SD kelas 6 dia agak di manja sama kakanya dan selalu di sayang.

"ani kamu sekolahkan ?" Tanya ana sabil membuka selimutnya

"kamu sakit ani ? Kaka bilang dlu sama ka amara ya diam kamu ya aku ke kamar dulu ka amara "

" Tok...tok...tok kak kak kak itu ani sakit badannya panas "ana langsung memanggil amara yang sedang siap siap mau cari kerja .

"ani kamu demam kaka kompres dulu ya , dek kamu jaga dulu ya kaka mau cari obat dulu keluar."

Amara pergi ke apotek depan dan tidak jauh dari sana terlihat seorang laki laki paruh baya sekitar umur 60.an , laki laki itu mendekat ke amara dan amara terkejut ternyata ayahnya yang telah membuat ibu sakit dan depresi itu.

"amara amara amara tunggu... Amara amara amara tungguuuu ayah mau bicara sebentar" amara terdiam dan hanya mematung dan ayahnya amara langsung memegang tangan anaknya itu, tapi amara langsung melepaskannya.

"sudah puaskah anada menyakiti wanita wanita yang anda sakiti? Apa anda masih belum puas melihat ibu kami menderita? Apa anda ingin melihat ke tiga putrimu menderita setelah ibunya pergi meninggalkan ke tiga anaknya.apa anda belum puas jawab anda kan punya mulut anda kan orang yang terpandang di kota ini ?" amara langsung pergi meninggal kan ayahnya itu dan amara langsung meminumkan obat untuk adiknya itu.

"ka aku pergi dulu ya , paling aku cuman ngasih buku buku ini ajah di perpus karena skrng udah mualai peraiapan buat UN kan."kata ana sambil memakan kue yang di buat kakanya itu.

Amara hayanya diam karena masih ingat dengan ayahnya yang telah bikin hidup ibunya hancur kuliah dia berhenti dan adik adiknya menderita.

"bu aku ketemu sama aya lagi, bu apa aku salah meluapkan kekesalan aku kepada ayah.bu maafin aku yang belum bisa memaafkan ayah dan belum bisa mejadi anak yang baik ." setelah menangis dan meluapkan emosinya amira dapet notif wa dari teman dulu kerja,

Tereng ..... Tereng ... Tereng ...[ ra ini ada loker lu mau gak? lumayan lah buat jajan gitu gajinya gak terlalu besar tapi cukup jika buat makan sama jajan ajah ]

Amara membalas pesan dari temannya itu [ ok besok aku ke rumah kamu say sekarang adik aku sakit jadi aku harus nungguin dulu ]

Treng.....Treng.....treng [ siap komandan 😺]

Pada jam 12.00 siang adik amara ana sudah pulang dan amara mau ke warung depan dulu mau beli makan buat ke dua adiknya itu.

"dek kak ... mau kedepan dulu ya mau beli makan buat kalia berdua,kamau jagain ani dalu ya " amara pergi jalan kaki karena rumah amara di gas yang cmn masuk satu mobil.

Dulu amara tidak tinggal di rumah itu tapi rumah sangat bangus dan sangat luas tidak kaya sekarang cuman di gang sempit,amara sedang jalan kaki ingin menyebrang jalan amara tidak libat di sebelah kiri ada motor yang sedang melaju sangat kencang.

Ngengeng.......Tiiiidddd...Tiiiiiiiiiddddddddd amara langsung minggir dan menggerutu.

"apa apaan itu orang pengen kecing kali ya bawa motor kaya jalan nya sendiri ajah "

Amara bejalan terus menuju tempat penjual makan dan saat akan pulang ada yang mangil

"ara ara ara tunggu aku ara ara tunggu" amara melihat ke belakang ternyata temananya dan ara langsung berhenti

"kamu pulang kerja say? "

" Ya ni aku baru pulang cape tau heeee, kamu mau pulang? Ara maaf ya pas ibu meninggal aku tidak datang ke ruamah kamu dan menemui kamu kemarin ."

"ya gak apa apa ko yang penting doa kan ibu aku ajh ya say , eh ya kebetulan aku mau tanya kerjaan yang kata kamu itu di wa"

"oh ya ada di depan toko yang aku sekarang kerja ara , kamu mau ? Ayah kamu ijin kamu kerja gak ? Aku takut ajh nanti malah aku yang di marahin sama ayah kamu ."

" gak usah mikirin dia toh dia tidak mikirin kami sebagai anak kandungnya malah asik ajh sama jalangnya itu, say aku pulang dulu ani sakit soalnya,eh lamaranya gimana aku harus kasih kpn ?

"besok aku bawa lamaranya ya ara "

Amara pulang dan temanya sudah masuk gang kiri dan amara masih lumayan jauh , ketika ara sedang jalan ayah ara di dalam mobil.

Tiiiddd......

Tiiiddd.......

Tiiiddd.....

Ara langsung melihat ke arah ayahnya dan di sanaha ada ibu tirinya yang sangat sangat dia benci,

"wiih wiih wiih ada pasangan yang sangat sangat bikin aku muak nih , ada apa anda dan nyonya anda berhenti?apa anda senang ibu kami sudah MENINGGAL? apa anda merasa menang sudah mendapatkan kemenangan nyonya HERMAN."

Ya ayah amara bernama herman dan dia sangat membenci orang orang yang ada di dalam mobil itu .

ibu tiri amara menangis melihat anak tirinya membencinya dan sebenarnya dia sangat syang sama anak anak herman tapu anak anak herman membencinya dan tidak mau menerima dia sebagai ibu tiri.

"amara jaga ucpanmu jangan asal bicara sama asal ngomong, kamu boleh benci ayah tapi jangan ibu kamu ini "

"haaaaahaaaaahaaaaa......... Ibu kata anda ibu AKU SUDAH MENINGGAL BAPA HERMAN MENINGGAL DIA ITU JALANG KAMU BUKAN IBU AKU YA JIKA DIA IBU ATAU SEORANG WANITA TIDAK MUNGKIN DIA MENYAKITIN SESAMA WANITA ."

Dengan nada tinggi amara langsung pergi dan tidak sudi untuk bertemu lagi dengan orang yang dia benci itu.amara lari dan terus lari dia tak melihat muka muka ayah nya dan ibu tirinya

Di dalam mobil ibu tiri amara yang bernama rani menangis dan terus menangis

" ini semua gara gara kamu kenapa kamu nikah sama aku kenapa kamu mau sama aku? Aku harus pergi dari hidupmu herman kasian anak anakmu,jika kamu tidak pergi biar aku yang pergi dari kamu."

"sudahlah ran jangan kaya anak kecil toh aminah sudah meninggal ya aku jadi cuman punya kamu ajah dan gak bakalan berbagi lagi,aku cuman mau liat anakku ajah,dan kamu gak bkln punya anak dari aku ya kan ran jadi nikmati sajah ok hartaku dan kekayaan ku "

"" giala kamu herman kamu sudah tidak waras kamu mengorbankan istri dan anakmu demi menurutin ke ingian ayah aku yang hayanya gara² kamu menabrak aku dulu dan anak yang aku kandung bukan anak kamu tapi anak pacar aku herman kamu menumbalkan semua nya demi apa herman demi apa? ""

" demi anak istriku RANI ayah kamu mengacam aku supaya kamu menikah dengan aku supaya aku menjdi menantunya, aku di acam akan di laporkan ke atasan aku dan aku tidak mau anak istriku sengsara tapi apa kamu tau rani di sini yang tersiksa cuman aku dan anak istriku yang tidak menikmati hartaku, di sinih yang menikmati cmn keluargamu dan kamu mengerti"

Tidak ada perdebatan anatara heraman dan rani hening samapai di rumah yang sangat megah itu.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!