NovelToon NovelToon
Air Mata Terakhir

Air Mata Terakhir

Status: sedang berlangsung
Genre:Konflik etika
Popularitas:84.4k
Nilai: 5
Nama Author: fieThaa

Sudah tahu tak akan pernah bisa bersatu, tapi masih menjalin kisah yang salah. Itulah yang dilakukan oleh Rafandra Ardana Wiguna dengan Lyora Angelica.

Di tengah rasa yang belum menemukan jalan keluar karena sebuah perbedaan yang tak bisa disatukan, yakni iman. Sebuah kejutan Rafandra Ardana Wiguna dapatkan. Dia menyaksikan perempuan yang amat dia kenal berdiri di altar pernikahan. Padahal, baru tadi pagi mereka berpelukan.

Di tengah kepedihan yang menyelimuti, air mata tak terasa meniti. Tetiba sapu tangan karakter lucu disodori. Senyum dari seorang perempuan yang tak Rafandra kenali menyapanya dengan penuh arti.

"Air mata adalah deskripsi kesakitan luar biasa yang tak bisa diucapkan dengan kata."

Siapakah perempuan itu? Apakah dia yang nantinya akan bisa menghapus air mata Rafandra? Atau Lyora akan kembali kepada Rafandra dengan iman serta amin yang sama.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fieThaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

30. Ungkapan dan Keraguan Hati

Pelukan itu cukup lama. Rasa nyaman dan tenang membuatnya enggan melepaskan. Perlahan, Rafandra mulai mengendurkan pelukan. Menatap dalam wajah Talia yang begitu sejuk.

"Udah membaik?" Sebuah anggukan menjadi jawaban.

Talia tersenyum dan mengusap lembut wajah Rafandra. Menatapnya begitu lekat.

"Saya akan selalu ada di samping Bapak ketika Bapak sedang tidak baik-baik saja. Seperti Bapak yang selalu ada di samping saya setiap kali saya butuh seseorang."

Hanya tatapan dalam tanpa senyuman yang Rafandra berikan. Beda halnya dengan Talia yang tersenyum begitu manis.

"Saya sayang kamu."

Keterkejutan membuat senyumnya memudar. Semakin menatap dalam wajah Rafandra yang menunjukkan sebuah keseriusan.

"Saya nyaman ketika bersama kamu. Hati saya terasa tenang setiap kali saya memeluk kamu."

Jantung Talia sudah berdegup dengan begitu cepat. Seperti tengah mengikuti lomba lari maraton.

"Maukah kamu menjadi tempat bersandar ternyaman untuk saya? Tempat saya pulang setelah keluarga ketika saya lelah. Maukah Talia?"

Bibir Talia terkatup begitu rapat. Dia tak pernah melihat wajah seserius ini dari seorang Rafandra Ardana Wiguna. Dan setiap kata yang terucap begitu tulus tanpa mengada-ada.

"Sebenarnya saya tidak menerima penolakan. Tapi, kalau kamu mau menimbang-nimbang akan saya perbolehkan."

Semakin tak bisa berkata lah Talia sekarang. Hatinya ingin berteriak kegirangan, tapi dia juga harus sadar diri dia hanya Upik abu. Apa bisa Upik Abu bersanding dengan seorang Pangeran dari keluarga kaya raya?

Getaran ponsel membuat Talia bangkit dari pangkuan Rafandra. Wajah serius Rafandra pun sudah terukir dan dia mulai menuju ke arah meja sambil mencari sesuatu di sana.

"Setengah jam saya sampai di sana."

Rafandra menghampiri Talia yang masih berdiri di tempat yang tadi. Direngkuhnya pinggang Talia dan sebuah bisikan membuat tubuh Talia semakin menegang.

"Ditunggu jawabannya, Sayang."

Sehari setelah menyatakan perasaan, Rafandra tak datang ke kantor. Bahkan, Talia dijemput oleh mobil yang sama, tapi orangnya berbeda. Dia adalah orang kepercayaan Rafandra.

Seperti biasa makan siang sudah Rafandra siapkan walaupun dia tak ada. Ingin mengirimkan pesan pun rasanya malu. Dan ketika pulang pun orang yang sama yang menjemputnya.

Dan hari inipun sama. Raut sedih mulai nampak. Talia berpikir jika Rafandra marah kepadanya. Tapi, makan siangnya tetap Rafandra siapkan.

"Sebenarnya Bapak ke mana?" tanyanya dalam hati sambil menikmati makan siang.

Ada rasa ingin menghubungi karena rasa rindu mulai menggerayangi hati. Ponsel sudah dipegang. Tapi, akhirnya ponsel itu diletakkan kembali.

Di hari ketiga setelah pernyataan cinta, Rafandra belum juga ke kantor. Banyak dari mereka yang bertanya. Tapi, tak pernah menemukan jawaban. Seperti ada yang tengah disembunyikan.

"Kamu ke mana?" gumamnya ketika melihat makan siang yang sudah disiapkan.

Rindu sudah tak tertahan. Akhirnya, Talia mengetikkan sesuatu dan dikirim kepada nomor Rafandra.

"Kalau mau saya terima cintanya, nanti malam kita ketemu di taman dekat kantor."

Ketika dicek kembali pesan yang dua jam lalu dikirim, ternyata masih centang satu. Hati Talia semakin meragu.

"Apa ungkapan itu hanya sebuah guyonan?"

Kerja sudah tidak fokus. Dia ingin cepat malam tiba. Dia yang menantang, tapi dia sendiri yang deg-degan. Langkahnya begitu lebar ketika jam pulang tiba. Dahinya mengkerut karena sang adik yang tanpa mengabari sudah ada di lobi.

Setelah melepas rindu, Varsha mengajak Talia ke suatu tempat. Namun, dia menggeleng pelan.

"Kenapa?"

"Kakak mau tunggu seseorang dulu."

"Tapi, Kak--"

"Berikan waktu satu jam. Setelah itu Kakak akan ikut ajakan kamu."

Hembusan napas kasar keluar dari bibir Varsha. Dia juga tak mau memaksa. Alhasil, dia mengirimkan pesan agar dua orang yang sudah berada di tempat itu untuk sabar menunggu.

Waktu terus berputar, tapi orang yang Talia tunggu tak kunjung datang. Sudah lebih dari sepuluh kali dia melihat jam. Padahal pesan yang dia kirim sudah dibaca.

"Apa Pak Rafandra hanya main-main saja? Dan aku yang terlalu kepedean."

"Kak, udah satu jam lebih."

Suara sang adik membuatnya membuang napas kasar. Ada air mata yang sudah terjatuh membasahi pipi. Ada kecewa yang menjalar di hati. Dengan begitu berat, akhirnya dia beranjak dan ikut bersama Varsha.

Mereka berdua sudah berada di sebuah restoran mewah. Ada sedikit kecurigaan yang Talia rasakan. Dan benar, langkahnya terhenti ketika melihat dua orang yang salah satunya dia kenali.

"Dia ingin menjelaskan fakta yang sesungguhnya."

Tak.ada respon apapun. Dia mengikuti saja ke mana Varsha menariknya.

"Kamu Talia anaknya Tania?"

Nama sang ibu mulai disebut dan membuat Talia yakin pria itu adalah ayah Yudha. Pria yang tak pernah dia lihat selama dia menjalin hubungan dengan Yudha karena berada di luar negeri.

"Kamu begitu cantik, percis seperti ibumu."

Hanya wajah datar yang Talia tunjukkan ketika mendengar pujian.

"Jangan basa-basi. Apa mau kalian?"

Varsha segera menggenggam tangan kakaknya yang sudah terlihat tidak nyaman.

"Papa mau menjelaskan, Ta. Biar tidak ada kesalahpahaman terus menerus," jelas Yudha dengan sangat lembut.

"Benar, Talia. Saya dan ibu kamu itu sahabatan dari semasa sekolah. Kedekatan kami dibawa sampai kami menikah hingga istri saya cemburu dan menuduh Tania sebagai selingkuhan says. Dan kamu disangka anak saya dengan Tania karena ketika ibu kamu hamil, ayah kamu bekerja di luar Kota. Dan Beliau menitipkan ibu kamu kepada saya." .

Pria yang bernama Ardito baru membeberkan karena dia baru mendapat bukti yang valid untuk ditunjukkan ke istrinya agar tak selalu salah paham berkelanjutan. Dan baru kali ini percaya.

"Maafkan Tante, Talia." Kini, suara ibu Yuna yang baru datang terdengar. Namun, tak ada ekspresi apapun dari Talia.

"Kedua orang tua kamu menitipkan kamu kepada saya untuk menjaga kamu juga adik kamu. Bahkan, saya juga Tania sudah sepakat untuk menjodohkan kamu dan Yudha tepat setelah hasil USG ibu kamu dan mamanya Yudha terlihat."

Ardito menyerahkan sebuah rekaman video lawas tanpa diedit sama sekali supaya Talia percaya.

"Tata, kita ini ditakdirkan untuk bersama. Dan Mama sudah memberikan restu untuk kita berdua. Benar kan, Ma?" Ibu Yuna pun mengangguk.

"Jadi, kapan kamu siapnya? Saya akan segera atur tanggal per--"

"Maaf. Saya bukan Siti Nurbaya," ucapnya dengan begitu lantang.

"Ta, sampai detik ini aku masih sayang kamu," tekannya.

"Tapi, sayangku bukan untuk kamu lagi," balasnya tanpa ragu.

Yudha tersenyum tipis. Sorot matanya menunjukkan ketidak sukaan atas apa yang dikatakan Talia.

"Untuk siapa? Lelaki yang kamu tunggu di taman, tapi tak kunjung datang?" sergahnya. "Apa kamu yakin dia benar-benar sayang?"

Kalimat Yudha seperti tamparan keras untuk menyadarkannya. Seketika matanya mulai berembun. Yudha mulai menghampiri Talia untuk menenangkan. Menatapnya dengan begitu lembut.

"Tidak ada yang seserius aku kepada kamu, Ta. Aku bisa ja--"

"Talia!!"

Suara yang dirindukan terdengar. Atensi Talia segera beralih. Dan matanya melebar ketika melihat Rafandra sekarang.

"Maaf, saya telat."

...*** BERSAMBUNG ***...

Setelah membaca budayakan tinggalkan komentar. Jangan ditinggalkan begitu aja supaya authornya semangat nulisnya. Komen loyo up pun semakin loyo.

1
Wiwin Winarsih
klo makin seru bingung mau komen apa kak fie... pokok'y lanjut....💪💪
ℑ𝔟𝔲𝔫𝔶𝔞 𝔞𝔫𝔞𝔨-𝔞𝔫𝔞💞
Wow, kalo d penjara bisa seumur hidup nih
Rabiatul Addawiyah
Lanjut thor
ℑ𝔟𝔲𝔫𝔶𝔞 𝔞𝔫𝔞𝔨-𝔞𝔫𝔞💞
Jadi selama ini mereka hidup bahagia dan bergelimang harta dalam penderitaan orang lain..
Nurhartiningsih
jahatnya ardito
N I A 🌺🌻🌹
ternyata keluarga maling dan pembunuh si yudha, beneran iblis si ortu yudha
Salim S
tebakan ku benerkan kalau ortu nya thalia punya sesuatu yg sangat berharga...dan itu sebuah perusahaan besar...enak banget nyuri perusahaan hingga puluhan tahun...jangan kasih ampun thalia...tuan christian masih manggilnya Tuan sama s jambul ya....
Ltfh
ternyata para mantu dan calon mantu keluarga wiguna dan adhitama orang berada,meskipun awalnya tidak tahu dan akhirnya kebongkar kelicikannya ditangan keluarga wiguna dan adhitama....lanjutyt
N I A 🌺🌻🌹
tapi kemaren kan mobil yg di pake ranfandra mobil nya mami nya berarti niat awalnya pengen nyelakain mami nya, salah pilih lawan kalian
AZLAN Hidayat
wah bener2 y keluarga si Yuda, kasihan Talia dan adiknx ,,,,,
Rahmawati Abdillah
saya juga curiga kecelakaan itu adalah sabotase ardito
Madi Virgo
ya allah kok tambah seru ya kak... kan aq jadi kepengen kakak up date trus😘😘
Ida Farida
kebongkar kan kamu /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Kie Riezky
tuh kan ternyata Talia anak orang kaya,jahat dan kejam banget orangtua nya Yudha ..
Rahmawati Abdillah
jangan varsha dan Talia penasaran,kami pembaca gin kepo berat
Santi Simarakayang
lanjut kk
Riris
akhirnya talia dan varsha tau kebenaran nya
Saadah Rangkuti
benar2 keluarga jahannam itu 😡😡😡
nonaleutik
Mak bapak Yudha bener2 yee syaitonnirojim
Ida Lestari
trnyata jahat bnget ya keluarganya si Yudha tu....emang yg mau jdi anggota kluarga Wiguna tu trnyata GK main2,mereka smua tu mutiara yg trpendam.....
lanjut trus Thor
semangat
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!