Reksa pemuda tampan yang berusia 20 tahun,ia memiliki rahasia yg ia sembunyikan yaitu memiliki hobi makeup hingga menjadi vloger beauty/selegram terpopuler,banyak brnd terkenal yang ingin mengendorsnya.shutt...ini kisah Reksa tidak ada yang tau kecuali dirinya sendiri.
no plagiat.
real karya sendiri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fanesya elyin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 20
Malam itu, untuk pertama kalinya sejak dunia tahu siapa Reina itu... Reksa menyalakan ringlight.
Dia duduk di depan kamera. Tanpa makeup. Tanpa filter. Tanpa nama samaran.
“Halo. Nama gue Reksa. Mungkin kalian udah tahu.”
“Hari ini, gue gak akan ngajarin shading. Gue cuma pengen cerita.”
Live itu hanya 2 menit. Tapi ditonton 6 juta orang.
Dan di balik semua komentar jahat, satu muncul paling atas:
@Bagas.official
“Akhirnya lu ada di tempat yang harusnya dari awal,jadi diri lu sendiri. Gue bangga.”
.....
📍perusahaan K
Gedung acara itu penuh.
Sorot kamera TV nasional, wartawan infotainment, selebgram, panel psikolog, dan… Reksa.
Duduk sendiri di kursi tengah panggung, tanpa makeup, tanpa perlindungan, tanpa topeng.
Bukan “Reina”.
Bukan seleb konten.
Hanya seorang Reksa—yang sedang diadili bukan karena melanggar hukum,
tapi karena jadi dirinya sendiri.
"Jadi kamu mengakui bahwa kamu pria yang selama ini menyamar jadi seleb kecantikan wanita?"
Suara pembawa acara terdengar netral. Tapi cara mereka menyusun kata seperti pisau kecil: pelan, halus, dan menusuk.
Reksa angguk.
Pelan.
"Dan kamu sadar bahwa banyak pihak merasa tertipu?"
"Aku nggak menyamar," jawabnya akhirnya. Suaranya tenang tapi goyah.
"Aku cuma… numpang hidup sebentar, sebagai versi dari diriku yang nggak bisa aku tunjukkan di siang hari."
Suasana studio sunyi.
Beberapa tertawa sinis.
Beberapa netizen di layar kaca menuliskan komentar seperti:
“Bencong cari panggung.”
“Nggak gentle ngaku salah.”
“Cuma cari simpati.”
Tapi di sudut belakang, ada sosok berdiri… Bagas.
Berdiri diam, menonton dari jauh.
Matanya berkaca-kaca.Selama Reksa mengurung diri ia berusaha menghubungi agensi Reksa untuk meluruskan kesalahpahaman dan gak menghakimi.Setelah dibujuk beberapa kali pihak Agensi akhirnya setuju dan menyuruhnya membawa Reksa ke gedung perusahaan untuk melakukan konfresi.
Kesempatan itu membuat Bagas membujuk pelan Reksa dengan memberinya dukungan dan menanamkan bahwa semua ini baik baik saja.
Pembawa acara menekan lagi, “Apa kamu sadar dampak yang kamu timbulkan? Anak-anak muda menonton kamu. Orang tua kecewa.”
Reksa menarik napas.
Tangannya dingin.
Tapi matanya… perlahan mulai menyala.
"Kalian semua menuduh aku karena kalian nggak ngerti rasanya jadi aku."
"Kalian bilang aku merusak citra laki-laki, tapi kalian nggak tahu… betapa laki-lakinya aku harus bertahan setiap hari hanya untuk bisa… berdandan tanpa dimaki."
"Aku bukan pura-pura. Aku hanya takut. Dan sekarang—aku lebih takut kalau aku harus kembali jadi kosong seperti dulu."
"Jadi kalau hari ini aku harus dibenci—ya udah."
"Karena aku lebih rela dibenci dunia… daripada kehilangan diriku sendiri lagi."
Studio terdiam.
Beberapa penonton berdiri.
Tepuk tangan muncul, perlahan.
Dan di tengah mereka semua,Bagas berjalan ke depan.
Langkahnya cepat. Tegas.
Dia naik ke panggung, menatap Reksa—dan tanpa berkata apa-apa—memeluknya di depan semua kamera.
Pelukannya gemetar. Tapi kuat.
Dan itulah pertama kalinya Reksa menangis—bukan karena malu. Tapi karena dia tahu... dia tidak sendirian.
Di layar-layar ponsel dan TV seluruh negeri, kalimat trending muncul:
“Kalau ini yang disebut berani, maka kami butuh lebih banyak Reksa di dunia ini.”
...
Hallo cintahh...maaf ya kalo misalnya nama Bagas jadi Riyan,aku ingetnya Riyan mulu hehe.maap juga alurnya ga jelas end ga nyambung,aku buat ini pas lagi sakit perut jadi rada melenceng dikit gpp ya.
Vote
Tbc
