Ini hanya cerita ya.. Fiktif belaka, jadi jangan ditiru ya guys.
Ini adalah season ke 3 dari Istri Manja Tuan Kusuma
Chevania Sayna Krisnajaya adalah putri cantik dari pasangan Jingga Riani Putri Kusuma dan Edward Joseph Krisnajaya. Dia gadis cantik yg sangat baik hati ( jika tidak memiliki masalah dengannya). Setiap yg melihatnya akan luluh dengan kecantikan dan tingkah menggemaskannya.
Chevania dikelilingi orang - orang yg sangat menyayanginya. Chevania adalah anak dari keluarga bangsawan. Apakah dia akan hidup sombong dengan segala fasilitas yg dimiliki ataukah dia akan jadi gadis cantik yg penuh dengan kesederhanaan?
Ardiaz Sailendra Kusuma adalah putra dari pasangan Biru Anggara Putra Kusuma dan Emiliana Andara. Dia adalah remaja tampan dan cerdas yg menjadi incaran para gadis. Dia dikelilingi orang - orang yang berusaha mengambil keuntungan darinya dan juga mengambil hatinya. Bagaimanakah caranya bersikap? Apakah dia akan membiarkan para gadis memanfaatkannya atau menjauhi para gadis yg mendekatinya?
Cari tahu kisah keluarga Kusuma selanjutnya disini
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tidak ada yang benar - benar mengerti kami
Lian terdiam mendengar apa yang dikatakan Cheva
" Kenapa aku kesal? Kenapa juga aku tetap pergi ketika dia memanggilku? Apa yang salah dengaku? "
Pikir Lian setelah mendengar perkataan Cheva
" Kak Lian, sampai kapan kamu akan membiarkanku duduk begini? Kamu akan terus diam tanpa membantuku sama sekali? Aah dasar pria tidak bertanggung jawab "
Cheva menggerutu ketika dia mencoba berdiri sendiri namun rasa pedih dilutunya cukup terasa ketila dia bergerak. Lian melihat lutut Cheva yang terluka dan berdarah tanpa pikir panjang dia menggendongnya
" Ah.. Apa yang kakak lakukan?! "
Teriak Cheva ketika Lian menggendongnya dan membawanya menuju ruang UKS
" Tentu saja aku menolongmu! Kamu pikir aku ini pria tidak bertanggung jawab? "
Jawab Lian ketus tanpa menatap wajah Cheva
" Tapi aku tidak meminta kakak menggendongku. Aku hanya minta kak Lian untuk membantuku bangun saja "
Cheva berkata dengan nada yang manja
" Lututmu terluka. Kalaupun aku hanya membantumu bangun, kamu juga akan kesulitan berjalan. Akan lebih cepat jika aku menggendongmu ke UKS! "
Lian bersikeras tanpa mempedulikan perkataan Cheva dan pandangan orang lain terhadap mereka
" *Lihatlah si Cheva itu! Bukankah dia dekat dengan kak Diaz? Bagaimana bisa sekarang dia mendekati kak Lian juga? "
" Kamu benar. Dia seperti gadis penggoda yang senang mendekati pria tampan "
" Apa kak Diaz tidak tahu perempuan seperti apa yang sedang dekat dengannya? Dulu dia menolak kak Sharena yang sangat baik hingga dia memutuskan berhenti dari sini. Ternyata gadis yang dia dekati sekarang hanyalah seorang ja**ng*! "
Lian mendengar perkataan mereka yang menjelekkan Cheva. Langkah kakinya seketika berhenti dengan sorot mata yang terlihat suram
" Jangan dengarkan mereka! Biarkan mereka berbicara sesuka hati mereka. Ayo cepat bawa aku ke UKS rasanya lumayan pedih! "
Awalnya Cheva bicara dengan nada suara yang datar tapi kemudian dia mengeluh manja pada Lian
Lian mengikuti apa yang dikatakan Cheva, dia melanjutkan langkahnya dengan hati yang kesal
" Dokter, tolong obati kakinya yang terluka! "
Lian berkata dengan sedikit panik kepada dokter yang berjaga di UKS
" Kenapa sampai seperti ini? Luka seperti ini akan membuat langkah mu sedikit susah. Akan membutuhkan waktu yang lumayan lama juga untuk sembuh "
Jelas dokter cantik yang berjaga dambil membersihkan kuka di lutut Cheva
" Baik dok, saya mengerti. Terimakasih "
Cheva tersenyum ramah padanya setelah dokter selesai mengobati lukanya
Drrrt drrt drrrtt
Ponsel Cheva berdering. Dilihatnya nama Diaz yang tertera dilayar ponsel
" Halo kak "
Sapa Cheva begitu dia menerima panggilan teleponnya
" Kalian dimana? Lian tidak ada dikelas, aku lihat ke kelasmu juga tidak ada "
Terdengar suara Diaz yang sedikit khawatir
" Kami,, ,, di UKS "
Jawab Cheva ragu - ragu
" UKS, Kenapa? Apa kamu terluka? Aku akan kesana sekarang! "
Diaz menutup panggilan teleponnya tanpa menunggu jawaban dari Cheva
" Iih dasar orang ini. Dia menutup teleponnya sebelum aku menjawabnya. Untuk apa dia bertanya! "
Gerutu Cheva sambil menatap ponselnya
" Kenapa kamu membiarkan mereka berpikiran buruk tentang mu? "
Tanya Lian yang masih tidak mengerti
" Lalu aku harus bagaimana? Apa aku harus menjelaskan pada mereka satu persatu? Itu sanhat melelahkan. Apa kak Lian juga akan mengatakan pada mereka satu persatu kalau kak Lian juga bukan pemuda tampan pembangkang? Kak Lian juha tidak mempedulikan mereka jadi kenapa aku harus peduli "
Cheva berkata acih tak acuh
" Tapi aku peduli. Aku tidak suka kalau mereka menjelekan mu. Rasanya aku ingin membungkam mulut mereka yang mengatakan hal buruk tentang mu. Mereka tidak tahu kamu, tapi mereka berani mengatakan hal yang tidak - tidak tentangmu "
Lian berkata dengan luapan emosi yang terlihat diwajahnya
" Kenapa? Kenapa kak Lian peduli padaku? Apa kak Lian juga sama saja seperti mereka yang membutuhkan koneksi dengan keluarga Kami? "
Cheva memicingkan matanya menatap curiga pada Lian
" Apa kamu menilaiku seperti itu? "
Lian bertanya dengan wajah yang sedikit kecewa
" Lantas kenapa kak Lian bersikap seperti ini setelah tahu hubunganku dengan kak Diaz? "
Cheva menatap Lian penuh curiga
" Aku,,, aku hanya tidak suka melihat mereka yang bersikap sok tahu. Seakan mereka semua benar tentang apa yang mereka katakan. Padahal mereka tidak mengenal bagaimana kamu yang sebenarnya "
" Kak Lian juga tidak tahu aku. Kita belum lama kenal. Bahkan kak Lian juga salah paham padaku. Tidak ada yang benar - benar mengerti tentang kami "
Tatapan mata Cheva terlihat begitu dingin
" Cheva! Hentikan! "
Diaz menghentikan Cheva
" Kak Diaz,,, "
Cheva menyapa Diaz dengan berusaha tersenyum
" Apa yang terjadi dengan kakimu? "
Tanya Diaz yang mendekati Cheva dengan wajah panik
" Aku jatuh saat mengejar kak Lian? "
Cheva mengeluh manja pada Diaz
" Lagipula kamu kenapa mengejarnya? Kalian. sedang main drama romantis? "
Goda Diaz padaL
Cheva
" Bercandamu tidak lucu! "
Vheva menjawab dengan muka masam
" Baiklah - baiklah. Apa kamu bisa berjalan? " Tanya Diaz pada Cheva
" Sepertinya tidak, gendong aku! "
Cheva dengan wajah imutnya merayu Diaz agar menggendongnya
" Haah,, kamu ini. Kenapa suka sekali jatuh. Sekarang itu kamu berat sekali. Kamu bukan anak kecil yang ringan untuk aku gendong "
Gerutu Diaz pada Cheva
" Biar aku lagi yang menggendongmu ke parkiran mobil "
Lian melerai perdebatan Diaz dan Cheva hingga kedua saudara itu menatap heran pada Lian
" Tidak. Biar kak Diaz yang menggendongku! "
bantah Cheva setelah beberapa lama
" Aku tidak mau. Lebih baik aku carikan tongkat untukmu! Kamu itu terlalu gemuk untuk aku gendong "
Diaz menggoda Cheva yang langsung memasang wajah cemberut
" Awas ya kak. Akan ku buat perhitungan denganmu nanti! "
Jawab Cheva kesal
" Sudahlah lebih baik aku papah kamu sampai ke parkiran. Aku akan mengantarmu pulang!"
" Baiklah "
Cheva terlihat pasrah karena dia tidak punya pilihan. Diaz kemudian mendekat pada Cheva dan membantunya berjalan.
Semua mata kembali menatap Cheva yang kini dipapah oleh Diaz dengan langkah pincang dan diikuti oleh Lian dibelakang mereka
" Apa tadi terjadi sesuatu? "
Tanya Diaz yang merasa sedikit tak mengerti dengan tatapan semua siswa kepada mereka
" Mereka semua menjelekkan adikmu saat aku mengantarnya ke UKS tadi! "
Jawab Lian acuh tak acuh
" Apa itu benar? "
Diaz memastikannya pada Cheva
" Apakah kakak khawatir padaku sekarang? Bukankah ini sudah jadi kesepakatan kita dan ujian untuk kita kak? "
Cheva menatap Diaz dengan tatapan yang lembut
" Apa maksud kalian dengan kesepakatan dan ujian? "
Lian yang mendengarnya mengernyitkan dahi tak mengerti
Diaz menatap tajam pada Cheva, sebagai isyarat kalau Cheva melakukan kesalahan dengan berkata seperti itu
" Jelaskan padaku, Diaz! "
Lian terdengar kesal saat ini dan Cheva menunjukkan wajah memohon pada Diaz, karena dia bersalah
" Apa kamu juga menyembunyikan hal lain lagi dariku, selain kebenaran kalau kalian bersaudara? "
Kini Lian menuntut jawaban pasti dari Diaz
" Kami akan menjelaskannya padamu, tapi tidak disini. Ini akan buruk bagi kita jika ada orang lain yang mengetahui siapa Cheva sebenarnya. Kami akan sangat kesulitan karena itu. Akan banyak semut nakal yang mengerubuni kami "
Diaz berkata dengan senyum terpaksa
istri manja tuan kusuma
4x ku baca berulang2
bagus sekali