NovelToon NovelToon
Di Buang Ayah Dan Ibu

Di Buang Ayah Dan Ibu

Status: tamat
Genre:Tamat / Konflik etika / Cerai / Mengubah Takdir / Wanita Karir / Keluarga / Chicklit
Popularitas:8.1M
Nilai: 4.7
Nama Author: Uul Dheaven

Setelah orang tua nya bercerai, Talita dan kedua adiknya tinggal bersama ibu mereka. Akan tetapi, semua itu hanya sebentar. Talita dan adik-adik nya kembali terusir dari rumah Ibu kandung nya. Ibu kandungnya lebih memilih Ayah tiri dan saudara tiri nya. Bukan itu saja, bahkan ayah kandung mereka pun menolak kedatangan mereka. Kemana Talita dan adik-adik nya harus pergi? Siapa yang akan menjaga mereka yang masih sangat kecil? Jawaban nya ada di sini. Selamat membaca. Ini novel kedua ku ya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Uul Dheaven, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 30

Semenjak Jaka naik jabatan menjadi seorang manager, ia sering sekali pulang dalam keadaan mabuk. Terkadang ada beberapa wanita yang juga ikut mengantar nya.

Naina sudah sangat kesal dengan kelakuan suami nya itu. Namun, apa hendak di kata. Ia tidak ingin kembali menjadi miskin. Selama ini, hidup bersama Jaka bisa membuat ia tidak bekerja lagi.

Pekerjaan satu- satu nya yang ia lakukan hanyalah mengurus Andi. Anak Jaka dari istri pertama nya.

"Talita,, kamu memang hebat."

Setiap kali pulang mabuk, kata-kata itu lah yang selalu di dengarkan oleh Naina. Hal itu menjadi awal mula ia semakin membenci anak kandung nya itu.

Ia masih berfikir kalau Talita merayu suami nya itu. Padahal, Jaka sangat kesal karena sampai detik ini, ia tidak bisa menemukan Talita yang telah pergi entah kemana.

Masih jelas di ingatan nya. Bagaimana harum tubuh Talita saat ia cumbu. Tapi, Naina merusak segalanya. Padahal sedikit lagi, ia akan membobol gawang kokoh itu.

"Awas kau Talita, akan aku beri pelajaran." Ucap Naina kesal.

*****

Keesokan hari nya, sekolah di hebohkan dengan berita tentang Talita. Di sana tertulis bahwa Talita adalah seorang sugar Baby yang banyak merayu pria kaya yang mapan.

"Talita, kamu di panggil ke ruang guru." Ucap ketua kelas yang ada di kelas Talita.

Saat ia pergi, semua orang bergosip tentang nya.

"Apa iya Talita jadi simpanan Om-Om?"

"Dengar-dengar sih begitu. Ibu nya sendiri yang melapor. Kata nya Ibu nya sudah lelah mengingatkan dia."

"Nggak nyangka ya. Padahal dia pinter loh. Pantas aja bisa beli sepeda motor keluaran terbaru."

"Benar itu. Ternyata jadi simpanan Om-Om. Ih, amit-amit deh."

Bagas hanya mendengar gosip demi gosip yang ada di kelas nya. Ia sangat tahu sekali bagaimana kehidupan Talita. Semua yang terjadi pasti bohong.

Tut....

Bagas mencoba menelpon orang kepercayaan nya untuk menangani kasus Talita di sekolah.

" Halo, Bagas. Ada apa?"

"Tolong tangani kasus seseorang yang ada di ruang guru, sekarang."

"Maaf Bagas, kali ini tidak bisa. Papa mu menyuruh ku untuk tidak membantu wanita itu lagi. Ingat, sudah cukup kita membantu nya selama ini. Sekarang, biarkan ia mencari jalan keluar nya sendiri."

"Breng-sek. Kau mulai membantah?"

"Maaf Bagas. Aku tidak punya kuasa. Papa mu yang membayar ku."

"Baik, setelah ini. Jangan pernah kau menghubungi aku lagi jika butuh bantuan. Mulai sekarang, kita hanya orang asing."

Bagas langsung mematikan panggilan yang membuat nya jengkel. Bagaimana mungkin laki-laki yang sering di tolong itu kini bertingkah. Ia tahu, memang Papa nya lah yang membayar nya. Namun, Bagas sudah banyak membantu nya saat ia berada dalam kesulitan dulu.

Talita berjalan menelusuri setiap koridor yang ada di sekolah nya. Berita tentang Talita sudah menyebar ke segala penjuru sekolah. Banyak nada-nada sumbang yang terdengar saat ia berjalan.

Tok..tok..tok..

Talita mengetuk ruangan kepala sekolah yang ada di sana.

"Permisi, Pak."

"Oh, Talita. Silahkan masuk."

Talita langsung masuk dan berdiri di depan meja kepala sekolah. Ia tidak berani duduk, karena belum di persilahkan. Bahkan, etika itu selalu ia jaga.

"Silahkan duduk, Talita."

"Iya pak, Terima kasih."

"Kamu tahu kan, apa yang menyebabkan kamu di panggil ke ruangan saya?"

"Apa karena gosip yang terdengar pagi ini, Pak?"

"Benar. Saya berharap benar-benar gosip ya, Talita."

Talita menghembuskan nafas nya kasar. Ia tidak menyangka akan berhadapan dengan kasus ini di sekolah.

"Itu tidak benar, Pak. Saya tidak mungkin menjadi simpanan Om-Om. Saya masih normal dan ingin menjadi remaja pada umumnya."

"Tapi, Ibu mu sendiri yang melaporkan nya."

"Ibu? Ibu yang mana? Ibu yang sudah menjual anak-anak nya demi uang?"

"Saya tidak mau ikut campur dengan urusan keluarga mu. Hanya saja, ibu kamu sudah membuat heboh di sekolah ini. Ia juga membuat laporan di forum sekolah. Sehingga banyak wali murid yang ingin kau di keluarkan."

"Baik, terserah bapak saja."

Talita tidak ingin banyak bicara. Untuk apa menjelaskan sesuatu dengan orang yang tidak mengalami apa yang terjadi pada kita.

Ia keluar dari ruangan Kepala sekolah dengan kepala yang tertunduk. Ia heran, jika ujung-ujungnya akan di keluarkan dari sekolah dengan cara seperti ini, mengapa juga kepala sekolah itu ingin ia menjelaskan tentang apa yang telah terjadi.

Talita langsung menuju ke kelas nya. Ia mengambil tas dan rencana nya akan pulang. Lebih baik ia kembangkan lagi bisnis nya. Masalah sekolah, nanti akan ia pikirkan kembali.

Saat Talita akan keluar dari parkiran, lagi-lagi rombongan wali murid datang melemparkan tepung dan telur ke arah wajah nya. Talita di serang habis-habisan. Dari kejauhan ia melihat Naina yang tersenyum senang.

Saat ini, Talita merasa sendiri. Bagas bahkan hanya berdiri di sana menonton nya dipermalukan. Tiba-tiba seorang pria memakai jas hitam datang menarik tangan Talita.

Pria itu sama sekali tidak di kenali oleh Talita. Karena kesal Talita akan pergi, Naina masuk ke dalam kerumunan dan mengambil batu besar yang ada di halaman sekolah. Diam-diam dia melemparkan batu itu dan mengenai kepala Talita.

Talita jatuh, ia limbung. Pria misterius itu langsung membawa nya pergi. Naina yang berpura-pura tidak bersalah langsung pergi meninggalkan tempat kejadian.

Hati nya merasa sangat puas. Hari ini ia sangat senang. Anak nya sendiri, darah daging yang selama ini ia harapkan, telah ia hancurkan hati dan masa depan nya. Bukan sekali. Tapi berkali-kali.

*****

Di sebuah panti asuhan. Talita terbangun dengan pakaian yang sudah di ganti. Entah sudah berapa jam ia tertidur. Ia sangat mengkhawatirkan keadaan Tania yang tinggal seorang diri di rumah.

"Aku di mana?"

"Kamu sudah sadar, nak?"

"Ibu panti?"

"Ternyata daya ingat mu kuat juga ya. Padahal kita baru sekali bertemu."

"Aku akan mengingat orang yang selalu berbuat baik. Begitu pula sebaliknya."

Ibu panti hanya tersenyum menanggapi perkataan Talita.

"Saya ingin pulang, Bu. Adik saya sendirian di rumah."

"Adik mu aman. Ibu sudah mengutus beberapa pekerja panti untuk menjaga nya di sana."

"Benarkah? Terima kasih banyak, bu. Sudah menolong saya dan Tania. Saya tidak akan bertanya apapun untuk saat ini. Saya yakin Ibu memiliki alasan tersendiri.

Karena masih sedikit pusing, Talita pun mulai tidur kembali. Ia bermimpi indah. Sangat indah. Bahkan jika itu adalah mimpi, ia tidak ingin terbangun dan ingin terus berada di sana.

"Tiduran yang nyenyak, Talita. Saat kau terbangun nanti, kau akan tau jawaban nya." Ucap Ibu Panti lirih.

1
Rand Yani
Luar biasa
Lusiana_Oct13
Kisah yg bagus dan komplin ceritanya
Lusiana_Oct13
Keeeeeerrrrreeeennnn thanks thor👍👍👍😍😍😍🙏🙏🙏
Lusiana_Oct13
Humaaa kenapa kue nya gk di kasi sianidaaaaa sich/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/ tp gk di kasi racun juga keok juga
Lusiana_Oct13
Rasaaiiinnnn gilaaaaaa kaweeennn sich
Lusiana_Oct13
Elllaaaahhhhh ank pondok becadar kelakuan kyk gt datang rmh org pagi2 dgn kata2 kasar tak ada adabnya
Lusiana_Oct13
/Awkward//Awkward//Awkward//Awkward//Awkward//Awkward//Awkward//Awkward//Awkward//Awkward//Awkward/ gilaaaaa nikah ni si nainaaaaaa awas aja klo laki elo nyusain ank2 elo lagi
Lusiana_Oct13
Hmmmmmmm naina ni ya klo cari laki tak pernah ada yg betolll rasany pengen tak jambak2
Lusiana_Oct13
Aneh kok riskanya gk di tangkap
Lusiana_Oct13
kereeeeeeeennnnnnnn👍👍👍👍👍👍
Umi Chomsatur Rochmah
Luar biasa
Lusiana_Oct13
oon penyakit medis bawa ke dukun 😀😀😀😀
Lusiana_Oct13
Rasaaaiiinnnnn dapat karma km ibu bejaaatttt
Setya
Beda sama anakku mereka mlah takut sama ayahnya, sama saya malah manja padahal saya galak dan sering marahi mereka kalo kelewatan nakal tapi bukannya takut malah ngejek 🤦‍♀️😅😅
Lusiana_Oct13
Buuuyy laknaaatttttt
Lusiana_Oct13: Semoga kita tdk mejadi ibu2 seperti itu dan kelak ank2 kita klo pun mejadi ibu tdk begitu Aamiin
Uul dheaven: banyak ibu kandung seperti itu
total 4 replies
Tinuk Handayani
Luar biasa
Tinuk Handayani
Lumayan
Charles Bawengan
Luar biasa
Muji Ati
padahal pingin jg critay tania
Nadira ST
kuawalat nyolong piring
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!