Kabut Asmara

Pakaian yang Aliatie kenakan sekarang terlihat lebih tertutup, bukan tanpa Alasan tentu untuk menyembunyikan tanda-tanda kepmilikan yang dibuat Andre semalam. Alistie menyalakan musik dari mobilnya, mobil yang sedang terpakir di sebuah mall pusat kota. untuk mencari kado yang akan Alistie hadiahkan kepada Loli. gadis itu sudah membuat janji bersama Andre jika keduanya akan membeli hadiah tersebut bersama.

Tok... tokk... Alistie melirik kesumber suara, dan benar saja. Andre datang mengetuk pintu kaca mobilnya, dengan cepat Alistie menurunkan kaca mobilnya.

"Udah lama nunggu?" tanya Andre.

"Baru satu jam, belum seminggu!" sahut Alistie kesal dengan raut wajah yang ditekuk.

Andr tertawa kecil, kemudian menarik hidung Alistie karna merasa sangat gemas. "Uhhh thayang- thayang." goda pria tersebut memainkan mimik wajahnya.

"Dasar nyebelin!"

"Aku minta maaf, tapi aku bener-bener gak bisa lama. setelah ini aku ada meeting." ucap Andre merasa bersalah.

Alistie menghela nafas, cukup mengerti dengan kesibukan Andre sebagai direksi utama dalam perusahaan keluarganya. gadis itupun tidak membuang waktu lagi, ia turun dari mobilnya dan segera bergegas untuk mencari sebuah hadiah yang akan mereka belikan untuk Loli.

Andre terus menggandeng tangan Alistie saat keduanya sudah berada didalam mall, ia begitu baik dan perhatian. sesuatu yang Alistie anehkan kenapa pria tersebut selalu saja melewati store mainan ataupun benda lainnya yang disukai oleh anak perempuan seusia Loli.

"Kamu cari apaan si, Ndre." tanya Alistie bingung.

"Udah ikut ajah." sahut Andre dengan tangan yang terus menuntun Alistie.

cukup menghabiskan waktu keduanya berputar-putar, Alistie mengerutkan dahi saat Andre membawanya masuk kedalam store perhiasan dan berlian. dalam batinnya Alistie berkata, "Andre gak mungkin kan ngasih hadiah berlian buat anak seumuran, Loli."

Tiba disana, saat beberapa pekerja sana melayani Andre dan Alistie keduanya langsung disibukan dengan pemandangan berlian dan perhiasan dengan model dan gaya yang berbeda-beda

"Al..." teriak Andre memanggil Alistie yang berada jauh darinya.

Gadis itu mengalihkan sorot matanya kepada Andre, ia berjalan perlahan mendekati pria jangkung tersebut. "Apa?"

"Suka yang mana?"

Mata Alistie membulat sempurna saat Andre memberi dirinya beberapa pilihan model cincin. "I... ini buat apa?" tanya Alistie heran.

"Buat kamu, tanda kalo aku bener-bener serius." ucap Andre santai kemudian Andre menarik tangan Alistie dan memasangkan sebuah cincin berwarna silver dengan hiasan berlian putih yang sangat cantik diseluruh badan cincin

Aliste benar-benar terkejut, tangannya bergetar saat menerima perlakuan manis dari Andre yang disaksikan oleh pengunjung store tersebut dan juga pegawainya.

"Tapi... tapi orang tua aku be..."

Belum sempat Alistie menyelesaikan ucapannya, Andre langsung memotong dan berkata. "Tenang ajh, ini cuma hal kecil. didepan orang tua kamu aku bakalan kasih yang lebih dari ini."

Seluruh pengunjung dan pegawai store tersebut sampai terkagum-kagum melihat perlakuan manis Andre kepada Alistie, tidak sedikit orang-orang disekitar berkata jika mereka juga ingin diperlakukan hal serupa oleh orang-orang specialnya.

Alistie yang masih membisu sejenak menelan salivanya dan kemudian langsung memeluk Andre dengan sangat bahagia didepan semua orang. "Ahhhhh, makasih..." pekik gadis tersebut dengan wajah merona.

Rasanya ingin menangis tapi sulit untuk mengeluarkan air mata, entahlah Alistie benar-benar sangat bahagia.

"Apapun itu bakalan aku lakuin, asal kamu bahagia." ucap Andre tulus.

Setetes air mata Alistie mengalir, sungguh ia tidak bisa berkata-kata lagi. ia bisa melihat dengan jelas jika Andre sangat mencintainya. "Terserah kamu, yang jelas aku mau kamu lamar aku minggu depan titik." sahut Alistie dengan raut wajah penuh keseriusan, ia sudah tidak bisa menunggu lagi. ia sudah begitu yakin pada Andre dan ingin secepatnya menikah dengan pria tersebut.

Andre mengangguk, senyum kemenangannya terukir. memang hal ini ia lakukan untuk memenangkan hati Alistie agar segera dapat mencintainya dengan tulus. bukan terpaksa karna dirinya sudah tidak suci lagi.

Siapa yang akan menolak? wanita manapun akan luluh jika diperlakukan demikian. untuk pertama kalinya Alistie merasa dirinya sangat berharga sampai membuat pria dihadapannya tersebut rela melakukan apapun untuk kebahagiaannya.

Setelah menyelesaikan urusannya di store perhiasan, Andre memutuskan untuk pergi terlebih dahulu meninggalkan Alistie di mall. karna memang pekerjaan yang mendesaknya, Alistie yang mengertipun membiarkannya dan memilah sendiri hadiah untuk ia berikan kepada Loli. sebuah boneka berukuran raksasa Alistie belikan, ia sampai kerepotan berjalan saat menuju mobil karna boneka tersebut sampai menghalangi tubuhnya.

"Huh..." Alistie menghela nafasnya kasar saat berhasil memasukan boneka tersebut, ia langsung membuka pintu depan bagian kemudi, akan tetapi aksinya terhenti saat seseorang memanggil namanya.

"Alistie."

Gadis itu memalingkan tubuhnya dan langsung mengubah ekspresi wajahnya menjadi dingin.

Farhan langsung menghampiri Alistie dan meraih tangannya. "Kamu disini? kebetulan banget beberapa hari ini aku nyariin kamu."

Alistie berdecih dan menarik tangannya dengan kasar seolah enggan untuk disentuh. "Buat apa lo cariin gue?"

"Al kok kamu gitu, aku kan pacar kamu."

"Pacar?" sejenak Alistie terdiam, dan membuka kancing bagian atas kemeja yang ia kenakan dihadapan Farhan, seolah sengaja memperlihatkan tanda kepemilikan yang Andre buat semalam.

Mata Farhan membulat, rahangnya seketika mengeras dengan tangan yang mengepal. "Apa ini Al?" pekik pria tersebut jengkel.

"Lo tentu udah ngerti, gue udah gak suci." sahut Alistie santai dan langsung membuat Farhan semakin terkejut, "Jadi mulai sekarang gak usah ganggu gue lagi." tegas Alistie memperingatkan.

Sungguh Farhan sangat kecewa, meskipun itu hal yang tidak mungkin tetapi dilihat dari tanda-tanda kepemilikan ditubuh Alistie semua itu tidak mungkin kebohongan.

"Murahan, aku gak nyangka kamu sebegitu rendahnya!" cibir Farhan penuh kemarahan.

Alistie terkekeh, terdengar sangat mengglikan jika hinaan tersebut di ucapkan oleh Farhan. sejenak Alistie menatap Farhan dengan begitu tajam, telunjuknya mendorong secuil pria tersebut dan kemudian berkata, "Aku murahan? gak masalah jika itu adalah orang yang tepat."

"Apa maksud kamu," tanya Farhan dingin.

Alistie memiringkan senyum, ia mengangkat tangan dan memamerkan cincin yang terpasang di jari manisnya. "Jangan pernah gangguin calon istri orang kalo kamu masih punya harga diri." tegas Alistie penuh penekanan.

Farhan membisu, ia merasa dihianati dan sudah dibodohi oleh Alistie. lima tahun lamanya gadis itu menjalin hubungan dengan Farhan, tapi tak sedikitpun Alistie mengijinkan Farhan untuk menyentuh dirinya. dan sekarang, saat Farhan masih menganggap hubungan keduanya baik-baik saja Alistie malah muncul memamerkan cincin pertungangan dan tanda-tanda percintaanya dengan lelaki lain secara terang-terangan dihadapan Farhan.

LIKE KOMEN YANG MEMBANGUN YES DAN VOTE SEBANYAK MUNGKIN, DUKUNGAN KALIAN SANGAT BERHARGA.