"Apa yang sudah Aku lakukan semalam?" decit seorang gadis yang terbangun dari tidurnya, Ia melihat tubuhnya yang polos tanpa sehelai benangpun. Sementara di sampingnya seorang pria yang lebih dewasa darinya tengah tertidur pulas.
Asha, gadis cantik yang tanpa sengaja telah melakukan satu kesalahan dengan salah satu kolega bisnis sang Bos yang terkenal arogan dan kejam. Karena takut, Asha memutuskan untuk pergi jauh hingga suatu hari Ia melahirkan bayi tampan dari cinta satu malam itu.
"Cari gadis itu sampai ketemu! Wanita itu sudah membangkitkan gairah hidupku." seru Leonel yang bertekad untuk mencari keberadaan Asha.
Hingga akhirnya di tahun ke lima, Asha datang ke rumah Leonel dibawa putranya yang bernama Carlos, Asha diperkenalkan Carlos sebagai calon istri kepada sang Ayah.
Bagaimana reaksi Leonel saat tahu jika calon menantunya itu adalah gadis yang selama ini Ia cari-cari? Siapakah yang Asha pilih, Carlos atau kah calon mertuanya?
Ataukah itu hanya sebuah mimpi?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LichaLika, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Om Carlos buat Tante Ara
Tangannya bergetar, Asha bingung harus bagaimana, Leo bisa saja menyebarkan video itu jika pria itu berkehendak, Leo terkenal dengan sosok yang tak punya hati, bahkan Ia sudah membuat Asha kehilangan Ayahnya untuk selamanya. Bagaimana jika video itu diketahui oleh Carlos? Apakah pria itu akan memaafkannya, untuk sejenak Asha mencoba menenangkan dirinya, dan mencari cara untuk membuat Leo tidak berbuat macam-macam kepada dirinya. Meskipun Ia tahu jika Leo hanya minta Asha untuk menikah dengannya.
Lagi-lagi Asha dibuat dilema, Ia memandangi video dirinya dan Leo saat itu. Ia tak menampik jika itu memanglah tubuhnya, Asha dan Leo telah melewati malam yang begitu indah, dan keduanya terlihat begitu menikmati setiap sentuhan masing-masing. Asha menghela nafas panjang, entah kenapa dirinya tidak bisa menolak sentuhan yang diberikan oleh Leo, apa karena dirinya saat itu sedang mabuk? Ah tentu saja tidak. Jikalau memang mabuk, sudah tentu mungkin hanya sekali Ia melakukannya secara tidak sadar. Tapi kali ini, Asha dan Leo melakukannya lebih dari sekali.
"Apa yang terjadi denganku? Kenapa perasaan ini tiba-tiba menghantuiku, kenapa Aku tidak bisa melupakan Pak Leo, apa karena dia adalah Ayah dari anakku, ataukah memang Aku mulai menyukainya?" batin Asha berharap perasaannya ini keliru, harusnya Ia mencintai Carlos bukan Leo. Carlos yang akan menikahinya dan sebentar lagi Ia akan bertemu dengan calon mertuanya.
Asha terlihat menitikkan air matanya, dan semua itu tak lepas dari pantauan sang anak, Aksa melihat sang Ibu yang tengah bingung dan bersedih, anak lucu itu datang menghampiri Ibunya dan mencoba untuk menghibur Asha.
"Bunda! Bunda nangis lagi, Bunda kenapa sih kok nangis terus? Aksa kan nggak nakal, Bunda! Apa karena Aksa sering nanyain tentang Ayah? Aksa janji deh nggak bakal tanya-tanya soal Ayah lagi, Aksa nggak mau lihat Bunda nangis." Asha memeluk dan mencium sang anak penuh keharuan, sungguh hanya putranya yang mampu membuat Asha tenang.
Anak sekecil itu melihat Bundanya menangis, tangannya reflek menyapu butiran air mata yang keluar dari kedua mata sang Ibu. Dengan mengatakan sesuatu kepada Asha. Bocah yang berusia hampir lima tahun itu berkata, "Aksa tahu, Bunda kangen kan sama Ayah? Bunda nggak bisa bohong, Aksa juga yakin jika Ayah juga pasti kangen banget sama Bunda. Nanti, kalau Aksa ketemu sama Daddy-nya Om Carlos, Aksa mau minta tolong sama Daddy buat cariin Ayah Aksa." ucap sang bocah dengan lugunya.
"Kenapa harus minta bantuan Daddy-nya Om Carlos?" tanya Asha sembari mengerutkan keningnya.
"Karena Daddy-nya Om Carlos punya banyak Ultraman di rumahnya, Bunda! Nanti Daddy pasti dibantu oleh Ultraman untuk cariin Ayah Aksa, biar di suruh cepat pulang." jawaban polos sang anak sejenak membuat Asha tersenyum.
"Ya nggak bisa dong, Sayang! Masa Ultraman bisa bawa Ayah pulang sih!"
"Bisa dong, Bunda! Kalau Daddy yang merintah pasti Ultraman nya berhasil, besok Aksa akan bilang sama Daddy untuk bantu Bunda bawa Ayah Aksa. Hmm ... tapi kalau Ayah Aksa pulang, terus bagaimana dengan Om Carlos? Pasti dia sedih." sejenak Aksa berpikir sembari memegangi kepalanya.
Sementara itu tiba-tiba Ara melihat sang keponakan dan Kakaknya sedang asyik mengobrol, Ia pun masuk ke dalam kamar Asha dan turut duduk di samping mereka.
Melihat Ara datang dan duduk di samping Ibunya, Aksa pun spontan mengatakan jika Carlos untuk Tantenya saja.
"Ahhh Aksa tahu, nanti kalau Ayah Aksa pulang, hmm Om Carlos buat Tante Ara aja."
Seketika Asha dan Ara terkejut dengan omongan bocah yang masih teramat polos itu.
"Haaa ... Om Carlos buat Tante Ara?" spontan Ara menyahuti ucapan Aksa.
...BERSAMBUNG...
Visual Aksa Mahardika
Visual Ara Maheswari, Adik kandung Asha.