Terpisah cukup lama karena kesalahpahaman, tapi rencana licik seseorang membuat keduanya di pertemukan kembali.
Bagaimana cara mengatasi kecanggungan yang sudah tertanam dalam itu, apa yang akan Sang Bunga Albarack lakukan pada mantan ajudannya nanti?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Defri yantiHermawan17, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Peringatan
Lionel menghempaskan tubuhnya keatas tempat tidur, rasa lelahnya mulai terasa setelah dia sampai di apartemen yang dibelinya beberapa waktu lalu.
Perkemahan sudah bubar pagi tadi, semua peserta kemah telah kembali kekediaman masing masing- termasuk Liara dan Delila. Jangan lupakan Hyena beserta antek anteknya yang sejauh ini tidak terlalu mengganggu Liara.
Hari mulai malam, perjalanan yang cukup menyita waktu dan tenaga membuat Lionel dan yang lainnya merasakan hal yang sama, yaitu lelah.
Tapi sepertinya pria ini yang lebih lelah dari siapa pun. Disaat semua peserta kemah menaiki bus, Lionel sendiri yang menaiki sepeda motor tepat di belakang bus terakhir. Lebih tepatnya bus yang di tumpangi oleh Liara, tanpa di ketahui oleh sang gadis.
Apa Liara tahu kalau dirinya menaiki motor? terlebih motor itu pasti tidak asing dikedua mata Sang Princess, karena gadis itu sendiri yang menciptakan banyak motif serta coretan di body garangnya.
Salah satu sudut bibir Lionel terangkat kala mengingatnya, pria itu tidak menyangka kalau gadis cerewet, seenaknya dan ingin selalu menang sendiri yang pernah dia asuh serta kawal saat bocah dulu, semakin bertambah usia jiwa ingin menang sendiri dan tidak mau kalahnya itu masih tertanam.
Tapi kenapa Liara diam saja saat di tindas oleh Hyena dan gengnya? bukankah Liara adalah tipe orang yang tidak suka di remehkan sejak dulu?
Lionel bangkit, pria itu mengusap wajah lelahnya dengan kasar. Dia juga tidak tahu kenapa Liara tidak melawan, dan malah membiarkan semua hinaan serta ledekan itu terus saja dia dapatkan selama ini.
Senyuman tipis Lionel pudar, pria yang sudah bertelanjang dada itu bangkit dan berjalan menuju balkon. Kedua matanya menatap pada bulan yang baru saja hendak menampakan diri. Cahayanya sangat indah, bahkan balkon yang tadinya gelap gulita kini sedikit temaran.
Helaan napas kasar Lionel terdengar, pria itu merogoh kantung celana jeansnya dan meraih sesuatu dari sana.
Satu batang rokok
Hanya benda itu yang selalu menemaninya selama ini. Dia tahu kalau merokok bisa merusak kesehatannya, tapi mau bagaimana lagi sekarang hanya ada benda itu yang menemaninya selama ini.
Lionel menghembuskan asap ke udara, pikirannya kembali tertuju pada Liara dan pesan singkat yang dikirimkan oleh seseorang. Seseorang yang belum dia ketahui siapa dan Lionel masih belum bisa melacak keberadaanya.
'Akhirnya aku tahu kalau kau memiliki barang yang berharga. Bagaimana kalau aku sedikit menggoresnya, apa yang akan kau lakukan nanti, wahai Singa Gurun?'
"Fu**ck!" Lionel mengumpat kencang saat kembali teringat dengan pesan itu. Bahkan saat Liara memaksa untuk melihatnya, dia berusaha menghalangi gadis itu.
Ting!
Suara dentingan ponsel membuat Lionel kembali memejamkan kedua matanya. Pria itu berusaha tenang dan mengatur napasnya, dengan cepat dia merogoh benda pipih itu dalam kantung celananya.
📩LAY [Aku akan menikah, apa kau tidak ingin memberiku hadiah sobat]
Lionel berdecih saat melihat siapa yang memgirim pesan malam ini. Teman satu perjuangannya di Macau, pria yang doyan sodok sana sini tapi menginginkan istri yang masih tersegel rapih. Setan dari neraka bagian mana dia? kenapa tidak berkaca sebelum menginginkan sesuatu yang dirinya pun tidak bisa memberikan.
Dia mengabaikannya, Lionel akan membalasnya kalau sempat nanti. Tapi kalau tidak mungkin hanya hadiah pernikahannya yang datang ke Macau. Tidak sepertinya Lay tidak akan menikah di Macau, pria bermata sipit itu pernah mengatakan kalau dia ingin menikah di negara singa putih, yaitu Singapura.
Sialan! bisa bisa Lay menyusulnya ke Indonesia kalau ceritanya begini.
Ting!
Suara ponselnya kembali terdengar, benda yang masih dia genggam itu menyala menampilkan pesan singkat yang juga baru saja di kirimkan oleh Lay.
📩Lay [Ada sudah tahu siapa gadis mu, keluarlah dari Black Blood dan tetaplah di sampingnya. Kau tidak mau kan apa yang pernah menimpa ku terjadi juga padamu? rasanya tidak enak kawan. Penyesalan akan datang diakhir kisah dan kau tidak bisa memutar waktu lagi]
Lionel menggenggam ponselnya erat, rahangnya mengetat tatapannya seketika berubah. Pria itu berjalan mundur kembali masuk kedalam kamar setelah membuang puntung rokoknya.
Dengan cepat Lionel meraih jaket hoodie hitamnya lalu memakainya tanpa dalaman. Kedua kaki kokohnya keluar dari unit apartemen, pikirannya sekarang hanya tertuju pada satu tempat.
Tempat dimana dia bisa memantau orang yang menjadi sasaran para pembenci dan rivalnya, bahkan Lionel tidak tahu siapa itu.
"Aku tidak akan mereka menyentuh kelopak indah mu, walau hanya sedikit!"
**PINGIN JADI BANTALNYA 😭😭😭
SEE YOU TOMORROW MUUUAAACHH😘😘😘**