18+ 🔥
"Pa, ini tidak seperti yang papa bayangkan, please percaya pada Ando pa."
"Nikahi gadis itu, atau papa tarik semua fasilitas yang papa berikan padamu selama ini."
.............
"Ma Pa, sungguh ini salah paham Nada dan Anak itu tidak melakukan apapun".
"Cukup, diam dan turuti perintah Papa, sebelum nama baik keluarga kita tercoreng."
Cerita ini mengisahkan seorang mahasiswi dan pelajar sma yang terjebak pernikahan karena sebuah kesalah pahaman yang tidak disengaja.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mawarjingga, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dia yang kupanggil suami.
"Jadi aku harus nunggu sampai aku lulus dulu nih!" Matanya mengerling. "Kalau sekarang Aja, boleh nggak?" tanyanya dengan suara parau.
Lagi-lagi Nada memalingkan muka, ia merasa gugup dan malu, bisa dipastikan saat ini wajahnya sudah semerah kepiting rebus, beruntung lampu dikamar tersebut cahayanya temaram.
"Diem berarti boleh ya!" ucap Ando setengah berbisik, sembari menggigit pelan ujung kupingnya.
Menarik pelan dagunya, lalu kembali melanjutkan menyatukan wajahnya dengan Nada, untuk kemudian mendesak, mencecap rasa manis yang kini menjadi candunya.
Tangannya bergerak menelusuri bagian sensitif lain milik istrinya, tanpa melepaskan pagutannya terlebih dahulu.
Ia meraih pinggang Nada, merengkuh tubuhnya penuh kasih, dan detik kemudian membawanya keatas kasur.
Ando kembali menghujani istrinya dengan sentuhan-sentuhan yang memabukan, ia tidak peduli lagi dengan setatusnya saat ini, kobaran api gairah sudah menutup dan menyelimuti rapat-rapat fikiran jernihnya.
Yang ia fikirkan saat ini adalah menuntaskan rasa yang kian menggebu tak tertahan.
Sementara Nada sendiri tak dapat lagi menolak yang menjadi hak suaminya, terlebih tadi sore mama menelponnya memberi nasihat, agar selalu melayanin suaminya dengan baik, karena meski dia lebih muda namun, tahta tertinggi tetap ada pada suami, begitu kata mama.
"Nad ingat, jangan menolak ajakan suami dosa lho, pamali! ucap mama lagi-lagi mengingatkan.
Ando mencium kening istrinya sangat lama, lalu beralih menatap wajah cantik Nada, yang menurutnya terlihat lebih bersinar malam ini.
sebelum kemudian menenggelamkan dirinya disana.
Nada meringis, setetes air mata jatuh dikedua pipinya, menangis tanpa suara. menggigit bibirnya kuat-kuat berusaha menerima benda Asing dalam inti dirinya yang terasa menyesakkan.
Dan disela usaha kerasnya, membobol dinding pertahanan dari inti Nada, Ando baru menyadari bahwa istrinya sedang tidak baik-baik saja.
Lalu ia pun berusaha memberikan sedikit jeda, membiarkan istrinya beradaptasi disana.
Dan detik kemudian ia melanjutkannya dengan penuh kehati-hatian, sembari menyatukan bibirnya kembali. berusaha mengurangi ketidak nyamanan yang dirasakan istrinya.
Dan setelah merasa tubuh istrinya mulai rilex, ia kembali bergerak dalam tempo yang lebih cepat, membawa istrinya melayang keudara, menyalurkan seluruh perasaan cintanya dalam setiap gerakannya.
Untuk mencapai ke puncak tertinggi, hingga kemudian keduanya meledak bersama. dan terus mengulangnya lagi dan lagi, hingga keduanya menyerah lemas dan terlelap ditempatnya.
........
Seberkas sinar mentari menyelinap masuk dari bilik jendela kaca yang tidak tertutup rapat oleh gorden.
Nada mengerjap berulang kali, rasa kantuk yang luar biasa, rupanya masih melekat dikedua bola matanya enggan untuk pergi.
Ia berusaha membuka matanya sekuat tenaga, mengusir rasa kantuknya. dan Setelah kesadarannya penuh dan kantuknya perlahan mulai hilang, meski menyisakan sedikit pening. ia melirik kesebelah sisi tempat tidurnya dimana Ando suaminya yang juga masih terlelap tidur.
Nada memperhatikan wajah suaminya, yang masih menutup rapat kedua bola matanya. wajah putih bersih, hidung mancung, alis tebal, rahang kokoh, serta rambut yang hitam lebat, menambah nilai plus, untuk wajah rupawan suaminya.
Apakah benar, dia yang kupanggil suami? batin Nada.
Bahkan saat ini dirinya benar-benar telah menyerahkan sesuatu berharga miliknya yang sudah ia jaga selama 21 tahun ini.
"Sayang, udah bangun hmm?" Ucap Ando tiba-tiba membelai pipinya. membuyarkan seluruh lamunannya.
Nada mengerjapkan matanya lucu, perkataan Ando selalu membuatnya merona kembali.
Maaf, Author nggak bisa bikin cerita yang membuat Para readers hareudang... silahkan berimajinasi sendiri ya!😁😁😁
****
......