Cerita ini menceritakan seorang gadis yang harus menerima perjodohan dan pernikahan dengan Seorang Tuan muda sombong.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yuniar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 27
"Rayyan??!!! " Teriak Tiara
"Kau memang gadis norak, lemah!! hanya petugas rendahan seperti ini kau tidak bisa tangani"
"Dan kau!! Beraninya menyentuh gadis ini!! " Ucap Rayyan
"Tu... Tuan muda Rayyan saya tidak tau gadis ini memiliki hubungan denganmu!! "
"Lalu apa yang kau lakukan pada nya mengapa membawanya kemari!! "
"Dia mencuri, dia pencuri aku hanya menginterogasi nya!! "
"Menginterogasi di tempat sepi, kau pikir aku bodoh!!!! "
"Bukkkk.... Buuukkkk.. buuu kkkk" Rayyan tak henti memukul petugas itu..
"Bereskan dia!! " Ucap Rayyan pada pengawalnya
"Siap Tuan muda"
"Kalau perlu buat dia di pecat dengan tidak hormat!!! " Ucap Rayyan dingin dan tegas
"Kau masih bengong!! Ayo keluar!!! " Ucap Rayyan pada Tiara
"Terimakasih!! " Ucap Tiara menunduk
"Haa!!! untuk apa terimakasih! kau jangan besar kepala!! Aku menolong mu hanya karena aku tidak suka mainan ku dimainkan orang lain!! " Ucap Rayyan
Entah mengapa ucapan Rayyan terdengar menyakitkan untuk Tiara, bahkan ucapannya lebih menyakitkan dari tamparan petugas tadi
"Masuk!! " Ucap Rayyan dari dalam mobil
"Tidak perlu!! Aku bisa pulang sendiri!!! " Ucap Tiara tegas
Rayyan yang memang bersifat sombong langsung saja melajukan mobilnya meninggalkan Tiara, tidak mungkin bagi Rayyan untuk memohon Tiara masuk dalam mobilnya
"Bisa-bisa nya tiara kau berfikir Rayyan bersikap baik!! Tiara kau terlalu naif, kau hanya di anggap mainan nya,
Hahh!!! mainan??, bahkan statusku bukanlah manusia di hadapannya!! " Ucap Tiara, Entah mengapa tak terasa air mata jatuh di wajah cantiknya Air mata itu mengiringi setiap langkah kakinya
Tiara terus berjalan, tak terasa hujan membasahi tubuhnya,
"Tiara kau terlihat menyedihkan,
tapi entah mengapa perkataan Rayyan sangat menyakitiku!! Apa benar aku hanya mainan, jika di pikir memang aku hanya senilai mainan yang di belikan Papanya untuk dia" Tiara berdialog pada dirinya sendiri
"Haaa Aaaaa aaaahhhh hhh hhh hhh hhh" Tiara berteriak di bawah hujan air matanya kian deras bercampur dengan air hujan
Tubuhnya melemas!! Tiara akhirnya terduduk di bawah derasnya air hujan.
"Ayah!! Ayah!! Ayah!!! " Perlahan Matanya terasa berat Tiara pun tak sanggup menahannya akhirnya Tiara menutup matanya...
..........
Perlahan Tiara Mengerjapkan matanya, terlihat bola lampu menerangi ruangnya
"Dimana aku?? " Ucap Tiara lirih
"Tiara Kau sudah sadar??? " Ucap lembut seorang laki-laki
"Pak Dekka?? kenapa bisa?? "
"Aku melihat mu tiduran di jalan jadi aku tidak tega melihat nya" Goda Dekka
"Dan lagi kita tidak sedang bekerja?? kenapa memanggilku Pak?? " Protes Dekka
Tiara tersenyum melihat tingkah Dekka yang sangat berbeda dari biasanya pada saat Dekka bekerja
"Syukur lah, senyuman nya sudah kembali pada tempat nya" Ucap Dekka ikut tersenyum
"Terimakasih kak Dekka "
"Bodoh!! Untuk apa berterimakasih??" Ucap Dekka mengusap lembut kepala Tiara
*Ingin rasanya aku memelukmu Tiara " Ucap Dekka dalam hati
"Jadi kenapa kau bisa pingsan disana?? Tiara"
"Itu.. Itu... emm" Ucap Tiara gugup
"Ya sudah jika kamu tidak ingin cerita aku tidak akan memaksa, Apa kau lapar?? " Tanya Dekka yang hanya mendapat anggukan malu-malu dari Tiara
"Tunggu disini aku akan membeli kan mu sesuatu ok"
"Terimakasih kak"
"sudah ku bilang tidak usah berterimakasih" Dekka tersenyum lembut ke arah Tiara
Beberapa saat Dekka telah membawakan bubur ayam untuk Tiara
"Bubur?? " Ucap Tiara
"Kenapa tidak suka?? "
"Itu... su..suka kak, tapi apa harus kakak yang menyuapi" Ucap Tiara dengan wajah yang sudah memerah
"Kau kan masih sakit, lagi pula ini adalah balasan ku untuk waktu itu" Ucap Dekka
"Terimakasih kak"
"Lagi-lagi kata itu?? Tiara apa kau tidak tau kata lain selain terimakasih" Ucap Dekka
"Maaf"
"Ah sudahlah berhenti bicara kata tidak penting, sekarang lebih baik kau habiskan bubur ini"
"Aa aa aaa aaaakkk " Ucap Dekka yang membuat Tiara membuka mulutnya dan menerima suapan demi suapan bubur yang Dekka berikan
Setelah Tiara menghabiskan makan nya, Dekka menyuruh Tiara untuk beristirahat
"Tidur lah, Aku akan menjagamu" Ucap Dekka yang setia duduk di samping tiara
"Baik kak, selamat malam" Ucap Tiara
"Selamat malam" Dekka tersenyum
....... ...
Pagi menyapa
Tiara membuka matanya dan terlihat seseorang yang begitu dekat dengan wajahnya
"Selamat pagi" Ucap Dekka tersenyum menyapa Tiara
"Kyaaa terlalu dekat" Ucap Tiara memundurkan tubuhnya
Dekka hanya tertawa melihat ekspresi lucu yang Tiara lakukan
*Ini tidak baik untuk jantung ku" Ucap Tiara dalam hati
"Seperti nya kau sudah sembuh ya" Ucap Dekka tersenyum
"Iy.. Iyaa kak"
"Baik, sekarang kita bersiap untuk pulang"
"Pulang???, Aku harus berkerja kak"
"Bekerja?? "
"Tidak... Tidak kau harus pulang kau harus istirahat"
"Tapi kak... "
"Tidak kau harus istrahat ok" Ucap Dekka memaksa
"Baiklah" Ucap tiara pasrah
*Lagi pula setelah kejadian kemarin aku lebih baik mengundurkan diri saja" Ucap Tiara dalam hati
Sampai di depan rumah Tiara
"Kak mampir dulu"
"Tidak usah, kau harus istirahat aku tak ingin mengganggu" Ucap Dekka
"Oh Baiklah, sekali lagi Terima.. " Ucapan Tiara terpotong
"Aku tidak mau dengar kata itu lagi darimu, aku sudah bosan" Ucap Dekka yang tau jika Tiara akan mengucapkan Terimakasih
"Lalu untuk membalas kebaikan kakak apa yang harus aku lakukan?? "
"Besok malam aku di undang untuk menghadiri pesta, bisa kah kau menjadi pasanganku?? "
"Ke pesta?? pesta?!! Tidak , tidak kakak bercanda ingin membawa gadis kampungan seperti ku?? Apa aku tidak akan mempermalukan mu kak"
"Mempermalukan apa?!! kau bicara apa? jika kau mau membalas ku, cukup dengan cara ini bagaimana"
"Ba.. Baiklah aku usahakan ya kak, aku tidak bisa berjanji untuk ini, karena aku tidak berpengalaman menghadiri pesta kelas atas kak"
"Baiklah, aku akan menunggu jawabanmu besok, ok" Ucap Dekka tersenyum
"Sekarang kau istirahat lah ok"
"Ok kak, Hati-hati di jalan" Ucap Tiara sambil melambaikan tangannya mengiringi kepergian mobil Dekka
sangat seru
☺️