Sepasang suami istri paruh baya sedang berboncengan motor yang baru saja pulang dari pasar menemukan keranjang bayi didekat jembatan yang tidak jauh dari rumah mereka berdua.
bayi mungil sangat cantik tubuhnya yang masih merah baru lahir hanya dibungkus dengan kain bedong dan selimut bayi.
disampingnya ada secarik kertas bertuliskan " tolong rawat bayi ini dengan baik, suatu saat nanti ada orang yang akan menjemputnya " isi pesan didalam kertas tersebut.
dan didalam amplop surat tersebut terdapat Kalung emas putih terdapat liontin berinisial "A.S ".
karena adanya inisiatif huruf tersebut pak Angga dan istrinya Ajeng memberi nama bayi cantik tersebut " Amira Saraswati".
nama itu yang terbesit dipikiran mereka berdua.
mereka berdua merawat Amira penuh kasih sayang kayaknya seorang anak kandung mereka.
pak Angga dan istrinya memiliki seorang putra tunggal yang bernama Rahmad Darmawan berusia 25 tahun yang sudah menikah dan memilih tinggal dirumah istrinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ersy 07, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tania Aurora Miller
Hari ini jadwal pertemuan Devan bersama beberapa rekan bisnisnya lumayan padat.
Devan saat ini sibuk dengan beberapa berkasnya, tiba-tiba bunyi ketukan pintu mengalihkan konsentrasi Devan.
Tok tok tok...
" masuk " terdengar sahutan dari dalam.
Ceklek... muncul sekertaris Devan yaitu Hanna.
" maaf pak Devan mengganggu waktu anda, saya hanya mau menyampaikan dibawah terjadi keributan yang disebabkan oleh nona Tania.
Security sudah melarang nona Tania masuk kedalam kantor, namun nona Tania ngotot tetap ingin menemui anda pak kalau enggak diizinkan akan diadukan ke nyonya besar yaitu mama anda pak " ucap Hanna menceritakan keributan yang disebabkan oleh Tania dikantor Devan.
" huft..oke tolong panggilkan Arya untuk datang kesini nggak pakek lama , mengerti " ucap Devan memerintahkan sekretarisnya memanggil Arya asisten Devan.
" baik pak , kalau begitu saya permisi pak " jawab Hanna sebelum keluar dari ruang Devan.
" Hem .." jawab Devan .
Tak lama setelah kepergian Hanna datang sosok Arya menemui atasannya.
" Tok tok tok...bos memanggil saya ?" tanya Arya setelah dipersilahkan masuk oleh Devan.
" Hem..dibawah ada Tania sedang membuat keributan, aku mau kamu menemani saya turun kebawah menemui Ular Betina " ucap Devan berdiri dari kursi kebesarannya.
" baik bos " jawab Arya berjalan mengikuti dibelakang bosnya.
Setelah keluar dari lift lantai atas Devan dan Arya bisa melihat Tania sedang marah marah didepan semuanya karyawan kayak orang kesetanan sambil tangannya berkacak pinggang seakan dia pemilik kantor ini.
" ada apa ini kok ribut ribut dijam kerja, apa kalian mau saya pecat saat ini juga hah ..!!"
Bentak Devan dengan aura mematikan mata tajam memerah dengan suara tegas menggema di seluruh ruangan.
" cepat kembali kerja , kalau tidak mau saya pecat " perintah Devan dengan suara tegasnya.
" Devan ... Mereka jahat sama aku loh, masak aku dilarang masuk kesini untuk menemui kekasihku sendiri " rengek Tania dengan tak tau malunya memeluk lengan kekar Devan.
" sebenarnya apa masalahmu Tania, setiap ada kamu pasti ada aja keributan yang kamu buat.
Ada apa kamu datang kesini aku sedang sibuk banyak pekerjaan yang harus aku selesaikan hari ini juga " ucap Devan dengan nada ketus.
" Devan sebenarnya kamu tuh kenapa sih ?
Kenapa kamu selalu ketus dan cuek sama aku salahku apa Devan ?
Aku tuh cinta banget sama kamu sejak Tante liona menjodohkan kita sejak saat itu aku jatuh cinta sama kamu Devan .
Dan sejak saat itu juga kamu harus jadi milikku " ucap Tania dengan tidak tau malunya.
" kamu mau tau jawabannya Tania, baiklah dengarkan ini baik baik pasang kedua telingamu dengan benar.
Tania kamu adalah penghalang kebahagiaanku dan sejak adanya kamu hari hariku menjadi tidak nyaman karena adanya kamu yang selalu menempel kayak debu.
Menyingkir lah dari hidupku Tania, karena aku tidak merasa menerima perjodohan yang diajukan mamaku.
Bryan adikku yang mencintaimu bukan aku yang mencintaimu.
Jadi cobalah buka hatimu untuk menerima cinta adikku , Bryan laki laki baik pasti bisa membuat kamu bahagia " ucap Devan terpaksa harus jujur dengan apa yang ia rasakan saat ini.
" enggak..!!
Aku enggak mau same Bryan, karena kamu yang aku cintai sejak pertama kali bertemu dan sampai hari ini juga.
Devan tolong kasih aku kesempatan untuk mendapatkan cintaku , tolong beri aku waktu agar bisa menjadi wanita yang kamu cintai aku janji aku akan terus berusaha meluluhkan hatimu Dev, plis kasih aku kesempatan " ujar Tania dengan mata berkaca-kaca menahan air matanya.
Sejujurnya Devan kasih melihat Tania saat seperti ini, tapi mau bagaimana lagi perasaan enggak bisa dipaksakan.
" maaf Tania, aku tetap enggak bisa lebih baik sekarang kamu pulang dan jangan pernah datang kesini lagi , ini perintah juga peringatan untukmu " ucap tegas Devan dengan wajah datarnya.
" ingat ini baik baik Devan, aku Tania Aurora Miller enggak ada kata nyerah dikamus hidupku apalagi memperjuangkan seseorang yang memang layak aku perjuangkan, ingat itu Devan " ujar Tania setelah itu ia pergi meninggalkan kantor Devan dengan amarah membara dan tekat membara.
Aku bersumpah enggak akan aku biarkan wanita manapun yang bisa memilikimu Devan kecuali Tania Aurora Miller batin Tania dengan senyuman menyeringai.
Sedangkan Devan dan Arya masih berdiri ditempatnya melihat kepergian Tania yang semakin jauh.
" dasar Ular Betina ngomong soal cinta heleh heleh ...
Cinta kok sering keluar masuk hotel berganti ganti pria seperti pakaian Gerutu Devan berjalan melangkah menuju ruangannya melanjutkan pekerjaannya yang sempat tertunda karena Tania.
Begitupun Arya juga kembali ke ruangannya sendiri setelah mengantarkan bosnya.
....***....
Saat ini Amira sedang sibuk memasak berbagai menu dibantu oleh beberapa juru masak yang sudah bekerja cukup lama di rumah makan milik Bu Sandra.
Rumah makan yang dimaksud Bu Sandra adalah restoran cukup besar dan hampir menyediakan berbagai menu mulai yang harga ramah dikantong sampai harganya bikin kantong bolong.
" Amira resep masakan yang beberapa hari lalu kamu buat sekarang menjadi menu andalan di restoran sini loh , kamu memang berbakat menjadi seorang pengusaha kuliner mir " puji seorang koki perempuan payu baya yang sudah 10 tahun bekerja di restoran Bu Sandra.
" Buk Irma jangan berlebihan kalau muji dia, nanti jadi sombong tuh jadi sok paling pinter disini " sinis seorang koki muda yang seumuran dengan Amira yang bernama Sarah.
Sarah sudah bekerja 3 tahun di rumah makan Bu Sandra, namun sejak kedatangan Amira beberapa bulan ini Sarah merasa tersaingi oleh Amira.
Amira gadis berhijab berwajah cantik kulit putih bersih tinggi badan ideal.
Sarah yang awalnya koki paling muda di rumah makan tersebut sebelum kedatangan Amira, namun sejak kedatangan Amira gadis cantik juga pintar, Sarah merasa tersaingi ada perasaan iri dan dengki dihati Sarah .
Apalagi salah cowok yang diam diam dia sukai saat ini sedang ngobrol dengan Amira, sebenarnya bukan hanya ada Amira saja ada beberapa karyawan perempuan dan laki laki yang ikut ngobrol bareng mereka, tapi yang namanya hati sudah di kuasai perasaan iri dengki udah beda lagi sudut pandangnya.
" Sarah ..!!
Jaga ucapanmu kamu itu kenapa sih sar, sejak Mira kerja disini kamu kayaknya enggak suka gitu sama Amira .
Memangnya Mira punya salah apa sama kamu sar " tanya Denis pekerja senior di rumah makan tersebut juga heran dengan tingkah laku teman kerjanya.
" terserah kalian mau ngomong apa yang jelas aku enggak suka sama orang yang haus akan pujian " ucap Sarah ketus lalu pergi dengan expresi wajah kesal.
" Mira jangan dimasukkan ke hati ya sikap Sarah , aku juga heran entah sejak kapan darah berubah sikapnya.
Padahal dulu Sarah orangnya enggak gitu, dia gadis yang ceria dan perkataannya lembut.
Entahlah mungkin lagi punya masalah pribadi sama keluarganya.
Yaudah ayo lanjut kerja lagi jam istirahat udah mau habis " ajak Bu Irma.
Setelah itu mereka kembali bekerja lagi di bagian masing-masing.