Seorang gadis Pustakawan yang merupakan seorang kutu buku harus menerima kenyataan bahwa ia tewas saat ia menamatkan novel kesukaannya berjudul "Moonira".
Namun bukannya menuju akhirat, gadis itu justru masuk ke dunia novel kesayangannya dan ditunjuk sebagai calon Helena yang menyalurkan berkat dari dewi Selene kepada kerajaan Welf. Disana ia ditemukan oleh seorang Adipati kerajaan Welf yang merupakan high Elf.
Bagaimana kisah gadis itu di dunia Moonira? Apakah gadis itu berhasil menjadi seorang Helena dan bagaimana kisah cinta gadis itu dengan sosok Adipati yang terkenal sebagai dewa kematian di dalam peperangan? Apakah cinta mereka bersatu atau justru kandas di tengah jalan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arthystrawberry23, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
XXVIII Bertambahnya Partner Jiwa Roselina.
"Apa yang kau lakukan dewi? Bukannya sangat tidak etis jika kau memanggil Roselina ke dunia Moonira secara paksa, lalu karena tidak sesuai dengan keinginanmu maka kau ingin membunuhnya?" Dewi bulan yang mendengar perkataan Caelus merasa tidak suka.
"Apa yang kalian lakukan disini?" Caelus yang mendengar pertanyaan dewi bulan tertawa singkat lalu ekspresinya berubah menjadi datar dan tatapannya menajam.
"Aku tidak akan membiarkanmu menyakitinya dan menyentuhnya walaupun hanya ujung rambutnya, aku tidak peduli walaupun kau adalah dewi bulan, tapi aku tidak akan tinggal diam." Ancaman dari Caelus tidak membuat dewi bulan gentar.
Bagi dewi bulan sosok Caelus yang bekerja sama dengan sosok Beelzebub yang merupakan hal yang sangat dibenci oleh para dewa dewi, bahkan kehadiran sang Fothias begitu tidak sukai oleh para dewa dan dewi.
Alasannya karena Fothias dianggap pembangkang oleh para dewa dewi, bagi para Fothias, mereka hanya menghormati semesta Theodias, selain itu mereka tidak peduli.
Apalagi sosok Beelzebub adalah sosok Fothias dari dimensi yang menjadi asal dari insiden Cladis yang menyerang seluruh dimensi yang ada di semesta Theodias.
Sosok Fothias adalah sosok yang bebas, mereka bisa melakukan apapun dan tidak memiliki tujuan tertentu, mereka juga memiliki umur yang sangat panjang bahkan disebut sebagai mahluk Primordial dan di legendakan sebagai mahluk yang sudah ada sebelum seluruh dimensi tercipta.
Tapi umur para Fothias masih dibawah para dewa dewi.
"Aku hanya ingin melindungi apa yang seharusnya aku lindungi, aku rasa mahluk asing tidak memiliki hak untuk ikut campur dengan urusan di duniaku!" Tegas dewi bulan yang berusaha untuk tetap bersikap seperti kodratnya sebagai seorang dewi.
"Tapi tugas seorang dewa dewi hanya bisa mengawasi dan memberi perlindungan serta berkat kepada dunianya, bukankah kau sudah melewati kodratmu untuk tidak ikut campur secara langsung untuk takdir yang ada di duniamu?" Tatapan dewi bulan semakin menyipit ketika mendengar perkataan Caelus.
"Kau hanya perlu untuk menuntun Roselina agar bisa membangkitkan sosok Ellarisielle yang tertidur dalam tubuh Roselina? Bukannya justru kehadiran anomali seperti Ellarisielle yang harus dihilangkan, kehadiran Ellarisielle bisa membuat semesta Theodias murka loh." Ekspresi dewi bulan seketika berubah, rahangnya mengeras dan tatapannya menatap tajam kearah Caelus.
"Jaga bicaramu dasar mahluk pembangkang!" Geram dewi bulan. Seringai terlihat di wajah Caelus dan dengan satu dorongan, tangan dewi bulan yang menembus dada Roselina seketika terlepas dan dewi bulan terhempas cukup jauh.
"Perhatikan lagi langkah yang kau ambil dewi, ingatlah kodrat yang semesta Theodias berikan padamu, sebagai pengikut setia sosok yang menciptakan kita, aku harap jiwamu tidak bodoh dengan melawan kehendak Theodias." Tubuh Caelus, Beelzebub, Roselina, dan Ellarisielle perlahan menghilang.
"Oh iya, satu lagi, saat ini baik Roselina maupun Ellarisielle adalah partner jiwaku dan Beel, jika kau berani menyentuhnya, bahkan jika sosok dewi sekalipun, aku tidak akan segan untuk melawanmu!" Tegas Caelus.
Dewi bulan hanya terdiam, menatap dengan ekspresi dan tatapan datar melihat tubuh Caelus, Beelzebub, Roselina, dan Ellarisielle menghilang.
...****************...
Di sisi lain, di kamar Roselina, seluruh tabib bersama dengan Cassandra berusaha keras untuk menyembuhkan Roselina yang sudah semakin lemah.
Ratu dan para Helena masih menjalankan ritual di kuil, tubuhnya berlutut di hadapan patung dewi bulan sembari terus memanjatkan doa agar dewi bulan bisa menyelamatkan Roselina dari ambang kematian.
Aaron hanya terdiam menatap kearah Roselina yang masih terbaring lemas, entah apa yang Aaron tunggu sehingga membuat Aaron yang seharusnya bisa membantu Cassandra menyembuhkan Roselina justru hanya terdiam.
Dari tatapan dingin dan datarnya, tidak bisa menyembunyikan perasaan khawatir Aaron pada Roselina.
Kalian jangan tanya kondisi Ernathan, walaupun dari luar ia terlihat sangat tenang, namun dalam diri Ernathan rasa khawatir menyelimuti Ernathan. Dirinya merasa takut jika ia akan kehilangan Roselina secepat ini.
Cassandra menghela nafas, ia bangkit dari duduknya dan berjalan kearah Ernathan. Dengan perasaan berat, ia harus menyampaikan berita buruk kepada Ernathan mengenai kondisi Roselina.
"Maafkan aku Ernathan, aku dan bawahanku sudah melakukan segala upaya untuk menyembuhkan Roselina, namun kekuatan yang mengalir dalam tubuhnya sangat kuat sehingga tubuh Roselina tidak bisa menampung kekuatan sebesar itu," jelas Cassandra membuat Ernathan kalang kabut.
"Tidak, tidak Cassandra, apa yang kau katakan? Kumohon jangan menyerah secepat ini, aku yakin kau bisa menyelamatkan Roselina," ujar Ernathan yang tidak bisa menerima bahwa Cassandra menyerah menyelamatkan Roselina.
"Maafkan aku Ernathan." Tubuh Ernathan membeku, ekspresinya terlihat tidak menerima kenyataan bahwa Roselina sudah tidak bisa terselamatkan.
"Tidak, Cassandra kumohon cobalah sekali lagi, kumohon dengan sangat, aku tidak bisa membiarkan Roselina kenapa-kenapa, aku sudah berjanji untuk menjaganya, kumohon Cassandra," pinta Ernathan dengan kedua tangannya menggenggam erat kedua pundak Cassandra.
Mata Cassandra mulai berkaca-kaca dan menatap sedih kearah Ernathan, dalam hatinya ia tidak tega melihat kondisi Roselina dan Ernathan, namun Cassandra tidak bisa melakukan apa-apa lagi.
Alis Aaron seketika berkerut dan ekspresi wajahnya berubah menjadi terkejut ketika ia melihat sosok Caelus dan Beel tiba-tiba muncul di dekat ranjang Roselina.
"Tak ada yang perlu di khawatirkan, kondisi nonaku sudah membaik." Cassandra dan Ernathan terkejut melihat kehadiran Caelus dan Beel yang secara tiba-tiba muncul.
"Siapa kau?!" Tegas Ernathan yang dalam kondisi siaga dan menatap tajam kearah Caelus dan Beel, Ernathan mendorong tubuh Cassandra untuk bersembunyi di belakangnya.
"Apa yang kau lakukan disini, Caelus" Caelus tersenyum ketika mendengar pertanyaan yang di lontar Aaron.
"Tentu saja aku ingin menyelamatkan gadisku," jawab Caelus membuat Aaron menatap tajam kearah Caelus.
"Gadismu? Apa maksudmu? Tunggu, apa kau Fothias seperti Aaron?" Tanya Ernathan ketika menyadari bahwa Caelus dan Beel adalah seorang Fothias.
Caelus hanya tersenyum tanpa menjawab pertanyaan Ernathan. Caelus duduk di pinggir kasur dan menggenggam tangan Roselina membuat Ernathan dan Aaron menatap tak suka kearah Caelus.
"Maafkan aku karena aku tidak segera menemuimu, my lady." Caelus mengecup singkat punggung tangan Roselina dan tak lama simbol sihir Roselina muncul di punggung tangan Roselina.
Caelus melukai jari telunjuknya dan mengoleskan jarinya yang berdarah ke simbol sihir Roselina. Simbol sihir Roselina bersinar terang, dan dengan sihir cahaya, Caelus menggambar sebuah simbol sihir dan meletakkan simbol sihir itu di punggung tangan satunya.
Setelah simbol sihir itu melekat di tangan Roselina, tubuh Roselina bercahaya sejenak sebelum akhirnya cahaya itu hilang.
Dengan lembut Caelus melukai jari Roselina dan menempelkan jari Roselina yang terluka ke dahinya dan tak lama simbol sihir Caelus dan Beel terlihat di dahi mereka.
Beel berlutut satu lutut di samping Caelus dengan tangan kanannya diletakkan di dada kirinya. Caelus mencium lembut bibir Roselina dan akhirnya Caelus dan Beel resmi menjadi partner jiwa Roselina.
"Ah, akhirnya setelah beribu tahun menanti, akhirnya aku bisa bersatu denganmu, my lady," lirih Caelus dengan pipi merona, tatapan Caelus terpaku pada sosok Roselina dengan penuh kagum dan hormat.
Tangan Caelus mengelus lembut pipi Roselina membuat Ernathan semakin geram dan tidak bisa menahan diri lebih lama.
Dengan kasar Ernathan menarik tubuh Caelus menjauh dari Roselina dan menggenggam erat kerah baju Caelus.
"Apa yang baru saja kau lakukan pada Roselina!" Geram Ernathan dengan ekspresi kemarahan.
"Hentikan Ernathan! Lepaskan dia! Caelus tidak ada niat jahat pada Roselina, justru dia menyelamatkan hidup Roselina." Aaron segera menghampiri Ernathan dan menggenggam pundaknya berusaha untuk menghentikan Ernathan.
"Apa maksudmu Aaron?! Apa kau pikir aku akan diam saja melihat pria brengsek ini melecehkan Roselina?!" Seru Ernathan yang tidak terima jika Roselina disentuh dengan intens oleh pria lain.
"Aku akan jelaskan padamu nanti, jadi aku minta jangan membuat keributan disini Ernathan" Ernathan menatap murka kearah Caelus dan tak lama ia mendorong kasar tubuh Caelus.
Caelus merapikan kerah bajunya yang sedikit kusut akibat genggaman tangan Ernathan yang sangat kuat.
Aaron menjelaskan pada Ernathan bahwa apa yang baru saja Caelus lakukan adalah untuk mencoba menyatukan jiwa elf dan jiwa manusia Roselina agar tubuh Roselina mampu menerima berkat dari dewi bulan.
Karena status Roselina masih sebagai manusia maka tubuh lemah Roselina tidak mampu menerima berkat dewi bulan secara sempurna, untuk itu dewi bulan berusaha membunuh jiwa manusia Roselina, tapi usaha dewi dihentikan oleh Caelus.
"Walaupun dia memang membantu Roselina, aku bisa maklumi, namun aku tidak pernah memaafkannya karena sudah menyentuh Roselina!"
To be continued...