NovelToon NovelToon
Air Mata Terakhir

Air Mata Terakhir

Status: sedang berlangsung
Genre:Konflik etika
Popularitas:84.3k
Nilai: 5
Nama Author: fieThaa

Sudah tahu tak akan pernah bisa bersatu, tapi masih menjalin kisah yang salah. Itulah yang dilakukan oleh Rafandra Ardana Wiguna dengan Lyora Angelica.

Di tengah rasa yang belum menemukan jalan keluar karena sebuah perbedaan yang tak bisa disatukan, yakni iman. Sebuah kejutan Rafandra Ardana Wiguna dapatkan. Dia menyaksikan perempuan yang amat dia kenal berdiri di altar pernikahan. Padahal, baru tadi pagi mereka berpelukan.

Di tengah kepedihan yang menyelimuti, air mata tak terasa meniti. Tetiba sapu tangan karakter lucu disodori. Senyum dari seorang perempuan yang tak Rafandra kenali menyapanya dengan penuh arti.

"Air mata adalah deskripsi kesakitan luar biasa yang tak bisa diucapkan dengan kata."

Siapakah perempuan itu? Apakah dia yang nantinya akan bisa menghapus air mata Rafandra? Atau Lyora akan kembali kepada Rafandra dengan iman serta amin yang sama.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fieThaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

29. Seperti Skenario Yang Sudah Disiapkan

Satu per satu keluarganya membeberkan fakta tentang dirinya. Apakah ini sebuah pertanda? Akan tetapi, Rafandra masih belum yakin akan hatinya.

Tengah fokus pada jalanan, ponselnya bergetar dan nama Talia lah yang tertera di sana.

"Kamu belum tidur?" Padahal Talia yang khawatir, tapi Rafandra yang bertanya lebih dulu.

"Daritadi saya enggak tenang. Saya takut Bapak kena marah gara-gara meeting tadi." Rafandra malah tertawa mendengar suara yang mencemaskannya.

"Mending kamu tidur ya. Udah larut."

"Boleh sleep call kalau nanti Bapak udah tiba di rumah? Hanya ingin memastikan saja."

"Iya."

Lengkungan senyum terukir di wajah Rafandra. Dikhawatirkan oleh perempuan sampai tidak bisa tidur. Bukankah hal langka? Mobil pun melaju lebih kencang dari sebelumnya.

Tak lama berselang, ponselnya bergetar dan nama Rafandra yang ada di layar. Tercipta sebuah lengkungan senyuman yang begitu indah. Segera dijawab panggilan masuk tersebut.

"Saya di depan rumah kamu."

Tubuh Talia seketika mematung. Segera dia menuju pintu dan mengintipnya terlebih dahulu di jendela untuk memastikan. Ya, lelaki itu sudah berdiri menghadap rumah yang baru saja Talia huni dengan ponsel menempel di telinga.

"Apa kamu hanya akan diam saja di balik jendela?"

Suara itu menyadarkannya dan segera membuka kunci. Sejenak kembali mematung diambang pintu sebelum dia berlari ke arah Rafandra dan memeluknya.

"Saya baik-baik saja kan." Talia pun mengangguk kecil dengan tangan yang semakin erat melingkar di pinggang Rafandra.

Lelaki yang biasanya anti sentuh oleh orang sembarangan kini merasa begitu nyaman. Bersama Talia dia merasakan sebuah kehangatan yang tak pernah dia dapatkan. Rasa ingin melindungi serta membahagiakan perempuan itu begitu besar. Sayangnya, dia belum sepenuhnya percaya akan rasa yang sudah ada. Dia ingin meyakinkan lagi. Apa itu cinta atau hanya ingin menjaga?

.

Di lain tempat seorang lelaki berkali-kali memukul kemudi dengan begitu keras. Dia kesal dan marah akan kenyataan yang diterima. Rafandra bukan manager biasa.

"Ini aja udah kalah," gerutunya begitu keras.

Biasanya yang akan menenangkannya di saat seperti ini adalah Talia. Dia menuju kosan lama yang Talia huni. Namun, kosan itu begitu gelap gulita.

"Tata!" Dia mencoba untuk memanggil sambil mengetuk pintu.

Panggilan yang sedikit mengganggu di tengah malam membuat tetangga kosan Talia keluar.

"Kosan itu udah kosong, Bang."

"Penghuninya udah pindah dari lusa. Barangnya juga udah enggak ada."

Tubuh Yudha terasa lemas mendengarnya. Nomor Talia yang dia miliki sudah tak dapat dihubungi. Sepertinya diblok oleh perempuan yang masih dia sayang. Dan sekarang Talia pindah kosan tanpa ada bilang. Sungguh hidupnya kembali gelap.

Jam delapan pagi, Yudha sudah berada di kantor Wiguna Grup. Menanyakan perihal keberadaan Rafandra Ardana Wiguna. Pihak kantor mengatakan jikalau orang luar ingin bertemu dengan para petinggi Wiguna Grup harus membuat janji terlebih dahulu.

Merasa dipersulit, akhirnya dia melakukan cara pintas. Menghubungi Erzan dan mengatakan jikalau dia ingin meminta maaf kepada Rafandra. Tak perlu beradu argumen, Erzan memberikan nomor ponsel sang adik sepupu.

Pemilik nomor yang tengah bergelut dengan laporan sedikit terganggu karena sedari tadi ponselnya bergetar. Nomor baru yang tertera di sana. Dibukanya isi pesan tersebut.

"Bahas ide gagasan?" gumamnya yang masih menunggu ketikan Yudha yang belum selesai.

Dua huruf yang Rafandra ketikkan, ok. Lalu, dia kirim ke lelaki yang sudah dia tahu keberadaannya sedari tadi. Diamnya Rafandra bukan bodoh, tapi dia tidak menunjukkan kecerdikan yang dia miliki kepada khalayak.

Belum juga makan siang, Rafandra sudah keluar ruangan. Talia mengalihkan pandangan ke arah Rafandra yang sudah berjalan melewatinya. Ponsel diceknya. Tak ada pesan apapun dari sang atasan.

Menyangkut Rafandra dia cukup peka. Namun, untuk kali ini dia mempercayai ucapan Rafandra.

"Jangan cemaskan saya. Saya pasti bisa menghadapi semuanya."

Di sebuah restoran sudah duduk lelaki yang terlihat cemas. Tak menunggu lama, lelaki dengan wajah santai menghampiri meja tersebut. Sontak lelaki yang sedari tadi tengah duduk pun berdiri. Menyapanya juga mengulurkan tangan dengan sopan.

Rafandra sedari tadi hanya diam mendengarkan serta memperhatikan apa yang dikatakan oleh Yudha. Jawaban jelas dan padat pun terlontar.

"Saya bekerja dengan fair. Saya tak akan mengganggu ide yang sudah Anda pilih. Kalau Anda ingin memakai gagasan saya Anda harus rapatkan dengan pemilik gagasan yang Anda pilih. Di mana jika Beliau tidak senang atau merasa dirugikan atas pembatalan yang Anda lakukan, Anda harus siap dituntut."

Selembut-lembutnya Rafandra ketika berbicara, jika mengenai pekerjaan dia akan sangat tegas. Tak ada toleransi apapun jika sudah menyangkut sebuah kesalahan.

Yudha terdiam mendengar jawaban Rafandra yang di luar ekspektasinya. Dia kira Rafandra mudah untuk dibujuk. Ternyata sama kerasnya dengan Erzan Akhtar Ranendra. Yudha kembali bertanya, tapi kali ini membuat mimik wajah Rafandra berubah.

"Anda pasti tahu kan di mana Tata berada?"

Tangan yang tadinya, kini sudah dilipat di depan dada. Tatapannya pun lebih tajam dari sebelumnya.

"Saya diundang ke sini untuk membahas perihal pekerjaan. Bukan membahas hal pribadi," jawabnya dengan penuh penekanan.

"Tolong bantu saya. Saya sangat mencintainya."

Rahangnya mulai mengeras. Tangannya pun mulai mengepal dengan keras. Dan senyum kecil dia ukirkan sebelum dia beranjak dari sana.

"Itu bukan urusan saya. Dan saya tak peduli dengan perasaan Anda."

Berlalu meninggalkan Yudha dengan perasaan tidak suka. Dadanya bergemuruh ketika mendengar kalimat yang terucap dari mulut Yudha perihal Talia.

Kini, lelaki itu sudah duduk di kedai kopi ternama. Mengabaikan kopi yang sudah dihidangkan. Memilih bergelut dengan segala pikiran.

"Beban pikirannya lagi banyak, ya?"

Suara yang Rafandra kenali terdengar. Senyum sejuk dari wajah lelaki tampan terukir. Spesies yang sama dengannya selalu tahu isi hati dan pikirannya. Lelaki lembut yang tak lain adalah Dalla kini sudah duduk dengannya.

"Enggak ada salahnya kan kamu berbagi sedikit bebanmu kepada Mas?"

Rafandra merasa Tuhan selalu mengirimkan keluarganya di setiap kesulitannya. Seperti sudah ada yang mengatur skenario dari semuanya.

Setelah mendapat pencerahan, dia kembali ke kantor tepat di jam makan siang. Di sana hanya ada Talia yang tengah menikmati makan siang darinya.

"Setelah selesai makan ke ruangan saya."

Suara yang begitu berubah membuat kecemasan membuncah. Segera makan siang itu dihabiskan dan menuju ruangan sang atasan. Dilihatnya Rafandra tengah memejamkan mata dengan kepala yang bersandar di sandaran sofa.

"Are you okay?"

Perlahan mata Rafandra terbuka. Manik.maya indah dapat dia lihat. Secepat kilat posisinya sudah berubah. Kini dia terduduk di pangkuan Rafandra dengan sepasang tangan yang memeluk erat tubuhnya.

"Biarkan seperti ini dulu," pintanya dengan lemah.

Tanpa diminta tangan Talia mulai membalas pelukan Rafandra. Diusapnya punggung Rafandra dengan begitu lembut tanpa ada sedikit pun kata yang terucap.

Ucapan Mas Dalla mulai terngiang di telinganya karena sebuah rasa yang mulai menjalar di tubuhnya.

"Coba peluk dia, Ndra. Jika ketenangan yang kamu dapatkan, tandanya kamu sudah menyayangi. Juga menjadikan dia tempat bersandar ternyaman untuk sekedar meletakkan beban pikiran. Jika, dia membalas, artinya dia bersedia membantu kamu terbebas dari beban pikiran walaupun hanya sebentar."

...*** BERSAMBUNG ***...

Setelah membaca budayakan tinggalkan komentar ya. Supaya authornya semangat untuk up.

1
Wiwin Winarsih
klo makin seru bingung mau komen apa kak fie... pokok'y lanjut....💪💪
ℑ𝔟𝔲𝔫𝔶𝔞 𝔞𝔫𝔞𝔨-𝔞𝔫𝔞💞
Wow, kalo d penjara bisa seumur hidup nih
Rabiatul Addawiyah
Lanjut thor
ℑ𝔟𝔲𝔫𝔶𝔞 𝔞𝔫𝔞𝔨-𝔞𝔫𝔞💞
Jadi selama ini mereka hidup bahagia dan bergelimang harta dalam penderitaan orang lain..
Nurhartiningsih
jahatnya ardito
N I A 🌺🌻🌹
ternyata keluarga maling dan pembunuh si yudha, beneran iblis si ortu yudha
Salim S
tebakan ku benerkan kalau ortu nya thalia punya sesuatu yg sangat berharga...dan itu sebuah perusahaan besar...enak banget nyuri perusahaan hingga puluhan tahun...jangan kasih ampun thalia...tuan christian masih manggilnya Tuan sama s jambul ya....
Ltfh
ternyata para mantu dan calon mantu keluarga wiguna dan adhitama orang berada,meskipun awalnya tidak tahu dan akhirnya kebongkar kelicikannya ditangan keluarga wiguna dan adhitama....lanjutyt
N I A 🌺🌻🌹
tapi kemaren kan mobil yg di pake ranfandra mobil nya mami nya berarti niat awalnya pengen nyelakain mami nya, salah pilih lawan kalian
AZLAN Hidayat
wah bener2 y keluarga si Yuda, kasihan Talia dan adiknx ,,,,,
Rahmawati Abdillah
saya juga curiga kecelakaan itu adalah sabotase ardito
Madi Virgo
ya allah kok tambah seru ya kak... kan aq jadi kepengen kakak up date trus😘😘
Ida Farida
kebongkar kan kamu /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Kie Riezky
tuh kan ternyata Talia anak orang kaya,jahat dan kejam banget orangtua nya Yudha ..
Rahmawati Abdillah
jangan varsha dan Talia penasaran,kami pembaca gin kepo berat
Santi Simarakayang
lanjut kk
Riris
akhirnya talia dan varsha tau kebenaran nya
Saadah Rangkuti
benar2 keluarga jahannam itu 😡😡😡
nonaleutik
Mak bapak Yudha bener2 yee syaitonnirojim
Ida Lestari
trnyata jahat bnget ya keluarganya si Yudha tu....emang yg mau jdi anggota kluarga Wiguna tu trnyata GK main2,mereka smua tu mutiara yg trpendam.....
lanjut trus Thor
semangat
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!