Kharisna Nadia Putri gadis berhijab memiliki gaya yang tomboi yang selalu di panggil dengan Nama Nana ,namun di balik gaya yang tomboi dia memiliki hati yang lembut.
Selain jago bela diri Nana juga jago memasak dan juga jago bernyayi.
penasaran dengan kisah nya ...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Isnawatu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
28. Cinta Adalah Anugerah Terindah
Selama dalam perjalanan Elang selalu teringat dengan Nana, dari senyum, sikap Nana, saat Nana menyanyi di pernikahan Luki dan Cindy tempo hari
"Kenapa kepikiran Nana terus sih " Gumamnya
"Apakah ini pertanda kalau aku mulai jatuh cinta ke Nana" batinnya
"Apa dia juga merasakan hal yang sama seperti yang aku rasakan saat ini"
"Arrrg......" Elang frustasi dengan perasaannya sambil mengacak-acak rambutnya.
****Dirumah Nana****
Sejak pulang dari kantor Nana lebih banyak diam, ibu dan Risa bingung. Di dalam kamar masih memikirkan apa yang di katakan teman temannya di kantor kalau Elang memiliki perasaan kepada dirinya
"Apa mungkin Elang punya perasaan sama aku, tapi kan banyak banget perbedaan yang ada jadi ngak mungkinlah .... " Gumamnya
" Dia kan ganteng, anak orang kaya trus juga dia udah punya perusahaan sendiri jadi kayak nya ngak mungkin, pasti banyak cewek-cewek yang pantes dengan Elang " fikirannya yang masih galau
" Duh ngapain lagi gue mikiri tuch orang, blom tentu juga dia mikirin gue, sadar Nana Sadar ... Perbedaan kayak langit sama Bumi" cecar Nana kepada dirinya sendiri
Setelah melakukan sholat berjamaah dan makan malam, mereka menonton sinetron tentang kisah cinta Andien dengan Aldebaran.
Selama menonton ibu memperhatikan Nana yang lebih banyak melamun. Setelah sinetron usai Risa masuk ke kamar tapi Nana masih diam.
" Kak...." Sambil memegang pundak Nana
" eh... Iya Bu" Nana tersadar dari lamunan panjangnya
" Dari tadi ibu perhatiin kamu banyak ngelamun, kamu lagi punya masalah ... tentang kerjaan atau yang lainnya Cerita sama ibu jangan kamu pendam sayang ... Mana tau ibu punya saran.." sambil mengusap kepala Nana
"Ehm.... Sebenarnya kalau di kerjaan ngak ada masalah Bu, Alhamdulillah lancar lancar aja"
"Trus kalau bukan kerjaan jadi masalah apa donk" Tanya Ibu
Nana menceritakan bahwa hari ini Nana makan siang bersama Keluarga Tuan Bram. Nana juga menceritakan jika teman-teman nya melihat kalau Elang memiliki perasaan kepada dirinya dan di kantor juga Nana sempat di diledeki.
" oh.... Jadi masalah itu kamu ngelamun kayak gini"
"Iya Bu, tapi kayak nya itu ngak mungkin deh Elang suka sama aku kan Nana juga tomboy ngak cantiq"
"Kata siapa kamu ngak cantik"
"Ya kata Nana lah Bu... Karena perbedaan antara kita itu banyak banget, Nana ngak mau berharap lebih Bu Nana takut kecewa" jelasnya
" Na cinta adalah anugerah terindah yang Allah berikan kepada seluruh ummat Nya, kenapa Nana harus takut, Jodoh, maut dan rezeky Allah sudah atur semuanya ... Cuma bagaimana kita menjalani nya dan menerima setiap takdir yang telah di tuliskan dalam lauful Mahfuz " Nana mendengarkan dan merengungi setiap kata yang keluar dari mulut ibunya.
" Sekarang yang Nana lakukan adalah istikharah minta petunjuk kepada Allah... Jika Elang adalah jodohmu maka Allah akan mempermudah setiap proses... Jika bukan maka Allah akan menunjukkan..." jelas ibu
"Sama seperti ibu dan ayah dulu sebelum menikah juga banyak perbedaan nya" ibu menceritakan perjalanan cintanya yang penuh liku-liku sampai menikah dan sampai akhirnya mereka berpisah karena maut.
" Iya Bu terima kasih atas wejangannya untuk Nana"
" Sama sama sayang sekarang kamu istirahat besok kan kamu kerja dan harus berangkat pagi"
" Iya Bu Nana masuk ke kamar ya ..." ibu menganggukkan kepalanya. Sebenarnya ibu ingin menceritakan semuanya tentang kisahnya dulu bersama mendiang suamiya, namun ibu melihat suasana hati Nana yang sedang galau ibu pun mengurungkan niatnya.
"Suatu hari aku akan mengakatakan yang sebenarnya tentang dirimu, siapa dirimu dan keluargamu yang sebenarnya" batin ibu tanpa terasa buliran air mata jatuh membasahi pipi.
Hari berganti Nana yang sudah sampai di ruangan nya di kejutkan dengan kemunculan Siska. Nana yang cuek tidak memperdulikan Siska yang ingin masuk keruangan nya. Siska mendekat ke meja kerja Nana
" Heh.... Cewek udik nyali Lo besar juga mau deketin Elang... Ngak sadar diri banget lo jadi cewek" ucap Siska dengan sombongnya
" Trus gue harus gimana" sambil memutar matanya dengan malas dan sedikit senyum smrik
"Gue minta loe jauhi Elang, kalau sampe loe deketin lagi gue ngak akan tinggal diem ...gue bakal ancurin hidup loe ...Paham...." Perintah
Nana hanya cuek sambil mengucek telinganya yang tertutup oleh hijab nya " trus kalau Elang nya yang ngejar gue Loe mau apa"
Mendengar ucapan Nana emosi Siska naik dan tangan kanannya ingin menampar pipi Nana tapi sayangnya tangan Siska langsung di tangkap Nana dan mencengkramnya kuat
" Loe ngak suka is Okey, tapi juga gue ngak suka loe buat kasar sama Gue" sambil menghempaskan tangan Siska
"Elang pasti milih gue untuk di jadiin istrinya" ucap Siska dengan percaya diri
"Kita liat aja nanti Loe atau gue yang dia pilih" jawab Nana santai, Siska yang semakin kesal dengan sikap Nana meninggalkan ruangan. Tanpa Nana ketahui bahwa teman temannya melihat aksinya yang membuat Siska kesal kayak cacing kepanasan Jun dan Astuti yang baru datang sontak kaget melihat Siska keluar dari ruangan team nya.
" Ngapain tu Mak Lampir kesini" tanya Astuti ke Adi belum sempat menjawab Jun menyela
"Mungkin ntu Mak Lampir kehilangan gerandong yang ngak pulang pulang" yang lain sontak tertawa terbahak-bahak mendengar ucapan Jun termasuk Nana juga ikut tertawa.