NovelToon NovelToon
Cinta Ku Tuan Drakula

Cinta Ku Tuan Drakula

Status: tamat
Genre:Horor / Action / Romantis / Misteri / Romansa Fantasi / Tamat
Popularitas:620.1k
Nilai: 5
Nama Author: Raja

Tuan D seorang Pangeran dari bangsa Drakula, ia harus menikah dengan seorang gadis dari bangsa manusia yang lahir di Bulan Purnama.

Hingga pada suatu malam, Tuan D bertemu dengan Liana. Seorang gadis cantik yang kebetulan juga lahir di bulan purnama. Saat itu Liana tengah berlari dari kejaran dua orang penjahat yang hendak membunuhnya.

Tanpa berpikir panjang, Liana meminta pertolongan dari Tuan D, karena tidak ada orang lain yang ditemuinya pada malam itu.

Akankah Tuan D mau membantunya? Adakah Syarat yang Tuan D berikan pada Liana?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Raja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Misi Penyelamatan ( Part 2 )

Steve memegangi tangan Liana dari belakang dengan eratnya kemudian mengikatnya dengan tali yang sudah di siapkan Sebastian. Wanita itu berteriak seraya mencari cara untuk keluar dari ruangan itu. Tak berapa lama mulut Liana di sumpal dengan kain dan di tutup dengan lakban agar tetap diam dan tidak terdengar keributan dari luar.

Liana berusaha melepaskan tangannya, tak hanya itu saja Liana juga menginjak kaki Steve dengan menghentakkan kakinya berulang kali pada kaki pria itu. Tetapi Steve tidak bergeming sedikit pun dia hanya terdiam seperti robot.

Sesekali ia melihat ke arah ranjang yang mana Ayahnya terbaring pingsan di sana.

Sebastian memanggil dokter suruhannya kembali. Tak berapa lama dokter itu kembali dan segera menyiapkan alat suntik yang telah diberi obat bius.

Sang dokter mendekati Liana dan bersiap untuk menyuntikkan obat bius ke lengan Liana. Steve masih memegangi Liana dengan merangkulnya dari belakang. Kekuatan Steve sangat besar sehingga bisa menahan tubuh liana hanya dengan satu tangannya.

Sebastian berdiri di belakang dokter untuk melihat proses menyuntik. Jarum suntik sudah mendekat ke lengan Liana. Liana menggerak-gerakkan badannya, memberontak agar aksi menyuntiknya tidak berhasil.

Kemudian Steve merenggangkan rangkulannya, Liana terheran lalu tiba-tiba Steve merampas jarum suntik dari tangan dokter dan mendorongnya pelan. Dengan waktu yang bersamaan ia juga menusukkan jarum suntik itu ke leher Sebastian sembari menekan suntikkan hingga obat bius masuk ke dalam tubuh pria tua itu.

Sebastian menjerit kesakitan seraya mengambil jarum suntik yang tertancap di lehernya dan membuangnya kemudian memegangi lehernya yang masih terasa sakit. Sementara sang dokter terdiam ketakutan setelah Steve menunjukkan kepalan tinjunya ke wajah sang dokter.

"Steve dasar kau! Arrgghh," pekik Sebastian yang mulai limbung dan seketika pingsan.

Sang dokter di dudukkan dan di ikat dekat dengan ranjang. Bagaimana pun juga ia ikut bersalah.

Steve segera membuka ikatan di tangan Liana kemudian membantunya membuka lakban yang menutupi mulutnya.

"Ahh, perih!" pekik Liana.

Tanpa sengaja Steve membelai lembut pipi Liana yang terkena bekas lakban tadi. Juga luka di pipi kanan Liana yang terkena cakaran kuku drakula. Kedua mata mereka saling menatap dan memandang satu sama lain.

"Perasaan apa ini, kenapa menatapnya begitu teduh. Tatapan matanya seperti Ibu." Batin Steve

"Maafkan perbuatan ku tadi. Aku hanya bersandiwara dan tidak bermaksud melukaimu. Apakah ada yang sakit?" Ujar Steve menjelaskan dan diakhiri dengan pertanyaan.

"Terimakasih Steve, Aku maafkan selama itu baik. Sedikit sakit tapi aku bisa menahannya." Ucap Liana sembari Liana menepis tangan Steve kemudian mendekati Ayahnya yang terbaring di ranjang.

"Steve tolong bantu Aku membawa Ayah keluar dari sini," pinta Liana

"Baik tapi sebelumnya aku harus menelepon temanku untuk mengurus masalah ini." Ucap Steve seraya mengambil ponselnya untuk menelepon seseorang.

Saat sambungan telepon itu terangkat, Steve pergi keluar ruangan. Tak berapa lama ia datang dengan membawa kursi roda.

Sang Dokter kembali ketakutan ketika melihat Steve kembali, nyalinya ciut juga setelah melihat perlakuan Steve pada Sebastian, apalagi melihat badan Steve yang kekar berotot membuat dokter itu semakin menakutinya.

"Dokter di mana suster yang membantumu sebelumnya?" tanya Steve seraya mendekati Dokter.

"Di...dia sudah pulang, jam kerja berganti shift." Jawab Dokter yang akhirnya bersuara setelah lama terdiam.

"Sebentar lagi polisi datang, Aku ingin kau bersaksi seperti yang kau lihat. Awas saja kalau kau membantunya berbohong." Ujar Steve seraya menunjukkan kepalan tinjunya lagi.

"Polisi? Kau memanggil polisi." tanya Liana.

Steve mengangguk dan kemudian menggendong tubuh Yuan Ye dan mendudukkannya di kursi roda. "Temanku polisi, dia akan membantu masalah ini." Balasnya.

"Maaf Nona, aku akan membantu mendorongnya. Kita akan kemana?" ucap Steve yang menanyakan kemana mereka selanjutnya. Apakah ke lobby mencari taksi atau ke tempat parkiran. Sementara Liana masih berpikir tentang Steve.

"Jangan-jangan Steve itu polisi, jika dilihat dari postur tubuhnya dan setiap perintahnya, ahh kenapa aku jadi memikirkan orang ini?" tanya Liana pada dirinya sendiri.

"Nona," panggil Steve karena Liana belum juga berkata harus kemana.

"Oh maaf, kita ke tempat parkiran. Tapi sebelumnya Aku ingin melihat Tri." Sahut Liana.

"Sebenarnya Nona Tri belum sadarkan diri. Maaf jika tadi saya sempat berbohong." Aku Steve.

"Oh ya sudahlah, kita ke tempat parkiran saja. Steve terimakasih ya dan juga maaf, aku telah berpikiran buruk terhadapmu." Jujur Liana.

Steve menganggukan kepala tanda ia telah memaafkannya. Mereka berdua tersenyum dan keluar bersama dari kamar pasien seraya mendorong Yuan Ye yang tak sadarkan diri karena bius.

Rey bertemu dengan Liana di lorong Rumah Sakit.

"Astaga Ayah, Lian ada apa dengan Tuan Yuan ... " tanya Rey yang langsung di sela Liana.

"Rey, firasat ku benar kan soal Om Sebastian. Nanti ku ceritakan semua." Ucap Liana pada Rey yang segera mengambil alih mendorong kursi rodanya.

"Steve sampai di sini saja, sekali lagi terimakasih." Sahut Liana pada Steve kemudian pergi berlalu.

Steve kemudian pergi ke kamar ruang perawatan Tri. Sesampainya di sana, wanita itu masih belum sadarkan diri. Pria itu memandangi Tri sembari memikirkan keadaan teman-temannya yang mati di tanah Transylvania melawan Drakula-drakula.

"Jasad teman-teman ku masih di sana, bagaimana dengan nasib keluarganya. Dan nona Tri, tadinya aku mengira dia wanita jahat seperti Ayahnya. Tetapi dia membuat hatiku terpana karena keberaniannya. Sepertinya Aku telah jatuh cinta pada nona Tri." Gumam Steve pada dirinya sendiri. Pria itu lantas mengambil kursi dan duduk di sebelah ranjang Tri.

Sementara itu Liana menceritakan kejadian yang di lakukan Sebastian pada Ayahnya dan dirinya. Rey yang mendengar itu ikut marah.

"Ini kelewatan Liana, apa alasan Om Sebastian berbuat seperti itu pada kalian?" tanya Rey.

"Entahlah aku tidak tahu pasti tetapi aku menduga jika sebenarnya ia tidak ingin mencelakai Ayah. Yang dia inginkan aku. Mungkin untuk di jual." Jawab Liana ragu.

Liana menduga jika sepertinya Sebastian berniat untuk mengantarkan dirinya kepada Bos drakula itu, sama seperti Tri sahabatnya.

Sesampainya di kediaman Yuan Ye, Rey membantu mengangkat Ayah Liana ke dalam ruang tamu dan membaringkannya di sofa. Kedatangan Liana disambut Kakek dan Neneknya.

"Kakek, Nenek aku senang melihat kalian di sini." Ucap Liana seraya menghamburkan dirinya memeluk kedua orang tua itu.

"Kami pun senang menemui mu sayang. Wajahmu kenapa? dan juga apa yang terjadi dengan Yuan?" Ucap Kakek Ye yang diakhiri dengan sebuah pertanyaan.

"Kamu pucat sekali sayang, apa kamu sudah makan?" tanya Nenek Anie memperhatikan keadaan Liana yang terlihat berantakan.

Liana menggeleng kemudian berkata, "Belum Nek, aku sangat lapar." Jawab Liana seraya tersenyum memeluk Neneknya dengan manja.

"Kalau begitu kita ke ruang makan sekarang sambil ceritakan semuanya. Aku rasa hari ini sangat berat untukmu. Setelah makan baru bersihkan dirimu." Ajak Nenek Anie yang memahami keadaan cucunya.

Nenek juga mengajak Rey untuk makan malam bersama mereka. Sementara Arin dan Ibunya masih belum pulang dari salon.

Mereka semuanya duduk di ruang makan dan menyantap makanan. Sementara Yuan Ye masih tertidur di sofa karena pengaruh bius.

Braak

Kakek Ye menggebrak meja makan di hadapannya

"Sebastian berani macam-macam dengan putra dan cucuku!" Pekik Kakek Ye dengan geram

1
Rzl
lanjut
KenTire
tulang tahannya
KenTire: rahang😅🤣
total 1 replies
⸙ᵍᵏTitian 𝐙⃝🦜pirman🦈
andai memank detektif wasabi ada aku juga mau kenalan 😂
KenTire: fav ku😁, trimakasih udh mampir
total 1 replies
Amelia
hai salam kenal ❤️🙏🙏
KenTire: 👋🙋hai
total 1 replies
ˢ⍣⃟ₛ 🟡𒈒⃟ʟʙᴄ𝐙⃝🦜🅼ιяα🅷㊍㊍🔰
ceritane ko serem ya
Indri Ani40
pingsan terus
Lionel
gua pernah ada diposisi lo🗿
Lionel
gua paling gak suka banget anjirt sama orang yang kaya Arin gitu, apalagi soal keluarga. kalo soal temen sii bisa nyari lagi tapi keluarga paling sakit sii
Lionel
bacot lu rey
Lionel
apaan sii pada sedeng semua
L A
wkwkwkwk sebut nama detektif Wasabi
𓆩𓆪🏠⃟ ᴘᷳᴙᷫᴉᷫᴎᴄᴇ𝐀⃝🥀
mampir
Iin Karmini
steve itu william ya thor kk nya liana...bener apa betul?
KenTire: iya kk btul😅
total 1 replies
Iin Karmini
jiaaah...lagunya menggalau, nike ardila yg punya ntuh😅
Iin Karmini
mantap bgt pertanyaannya...kena mental ga tuh? thor ...aq kasian sama lee klo dapetnya arin, dah bekas org lain lgi hamil pula..
Iin Karmini
hobi yg sama...berarti mejanya hrs brbahan yg kuat klo ga yaa stok meja banyak"🤣🤣
KenTire: hahaha
total 1 replies
Iin Karmini
mantra buat jelangkung ampuh jga buat manggil babang drakula😁
Astri
karyamu kerennnnn thorrrr
KenTire: terimakasih
total 1 replies
Astri
tuh kan dugaan ku dr awal sprtx benar klau liana sbnrx sodara sm steve..
Astri
aku curiga liana anakx alexandra
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!