Sambungan cerita Anakku Bukan Anak Haram.
di cerita ini saya lebih mengfokuskan kisah percintaan Yuki.
Seorang wanita yang bekerja di kota orang untuk keluarganya,membuat Wanita bernama Yuki harus bekerja dan tinggal seorang diri di saat sahabat nya satu - satu nya sudah menikah dan memiliki keluarga sendiri.
Suatu hari ia harus merasakan kepahitan hati,saat pria yang ia cinta,yang selalu ada untuk nya ternyata berselingkuh di belakang nya. kenyataan akhirnya membuat nya tahu kalau selama ini ia hanya pelampiasan karena kekasih nya itu mencintai wanita lain.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shanti san, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
28 - Menikmati (Puncak)
Keesokan harinya.
Yuki bangun tidur dan tak menemukan Rio ada di kamar nya,ia lekas duduk dan mengucek mata nya,dengan tubuh tanpa busana dan hanya di tutupi selimut ,Yuki lekas turun dan menuju ke kamar mandi.
Saat ia keluar dari kamar mandi.
Ia melihat keluar dari kamar dan mencari sosok Rio di luar,sampai di teras rumah,Tiara dan Shani sedang duduk menikmati pemandangan pagi.
"Selamat pagi." Sapa Yuki dan duduk bergabung bersama mereka.
"Kak,nih kue." Shani memberikan sepotong kue pada Kakak nya.
"Makasih." Saut Yuki.
"Enak banget Ra udara di sini,sejuk." Ucap Yuki.
"Iya,sejuk banget,udara nya segar gak kayak di kota,banyak polusi." Balas Tiara.
Yuki lalu memandang ke arah Rio dan Adam yang sedang berbincang di dekat pagar,Yuki tersenyum dan tersipu malu mengingat hal semalam yang di lakukan mereka.
Rio menoleh dan tersenyum kecil memandangi Yuki yang memandangi nya.
Siang itu.
Mereka semua membakar ikan yang baru di beli oleh Adam,Tiara dan Yuki memanggang,sementara Adam mengendong Gio di temani Rio.
Rio memandangi istri nya yang sibuk mengobrol sembari memanggang bersama Tiara.
"Rio." Ucap Adam.
"Iya Bos." Saut Adam.
"Aku dengar kalau Tessa sudah akan bebas,apa itu benar?." Tanya Adam.
"Benar bos,Nona Tessa membayar uang jaminan dan akan bebas bersyarat." Ucap Rio.
Adam menghela nafas dengan berat,seperti tidak rela Tessa bisa bebas begitu saja,mengingat apa yang sudah ia lakukan.
"Tapi sudah di pastikan tidak ada yang mau bekerja sama dengan perusahaan nona Tessa setelah ini bos. semua perusahaan berpihak dengan anda,kecuali perusahaan sahabat nya itu.' Lanjut Rio menjelaskan.
"Glen?." Tanya Adam.
"Iya Bos,Pria bodoh,mencintai Tessa sampai menutup segala apa yang ada di depan nya." Ucap Adam.
Rio terdiam,yang ia tahu,Glen tidak pernah lagi mencari Tessa selama Tessa di dalam penjara,Bahkan yang ia tahu,Glen kini selalu ada untuk mendapatkan hati Yuki yang kini sudah menjadi istri nya.
"Kenapa diam?." Tanya Adam mengejutkan Rio yang lagi melamun memandangi Yuki.
"Tidak apa - apa Bos."jawab Rio dengan cepat.
Adam tertawa kecil memukul pundak Rio dengan keras,membuat Rio sedikit kesakitan dan mengosok punggung nya.
"Kau sudah mulai Bucin ya?." Tanya Adam masih tertawa.
"Apa itu bos?." Tanya Rio tak mengerti.
"Bucin,Budak Cinta." jawab Adam.
"Tidak bos." balas Rio tersenyum.
Rio menatap Adam dan memikirkan perkataan itu,yang sebenarnya menjadi milik Adam,karena terlihat Adam sangat mencintai Tiara,apa pun yang Tiara kata kan Adam selalu menurut,bahkan ketika Tiara meminta Adam untuk pulang dari kantor saat Adam sedang sibuk ,ia selalu mengiyakan tak pernah sekali pun menolak. dan sudah pasti sebagai sekertaris Rio lah yang menjadi terbebani ketika Adam sedang tidak ada.
Yuki datang menghentikan obrolan mereka,Yuki memberikan panggangan Ikan pada Adam dan Rio,Adam pun perlahan menaruh Gio yang tertidur di kereta bayi nya.
"Kau juga harus makan."Ucap Rio memegangi tangan Yuki untuk duduk di samping nya.
Yuki yang di ajak oleh suami yang sudah sekali untuk di ajak mengobrol dan pendiam,tentu saja tidak menolak dan lansung duduk.
Rio mengupayakan daging ikan pada Piring kecil dan memberikan pada Yuki. "Makanlah." Ujar Rio.
Yuki menatap Rio dengan penuh kekaguman dan mengambil piring kecil yang di berikan suami nya.
"Cie,enak banget sih di ambilin daging ikan nya." Goda Shani yang juga sednag memakan ikan sembari memainkan ponsel nya.
Di goda adik sendiri,Yuki jadi tersipu malu,tapi disisi lain ,ia merasa senang.