[Noted: Novel Online ini dalam proses cetak oleh pihak Penerbit yang bekerja sama dengan MangaToon]
Dianggap sebagai pembawa sial membuat Alka dipaksa menikahi seorang kakek tua yang kaya bergelimangan harta .
Namun siapa yang akan mengira jika di hari H pernikahan, Alka malah kabur. Tragedi tak berhenti sampai di situ, Alka terjebak hujan hingga malam.
Sampai pada akhirnya ia dijual oleh sosok misterius kesebuah klub malam, kesuciannya yang direnggut secara paksa oleh sosok pria yang tidak bisa ia lihat dengan jelas seperti apa wajahnya, karena kurangnya pencahayaan yang ada di dalam kamar.
Siapa yang akan menyangka jika Cinta Satu Malam mereka membuahkan hasil, Alka hamil tanpa mengetahui siapa ayah biologis dari janin yang ada dalam rahimnya.
Lalu, bagaimanakah cara Tuhan untuk mempertemukan kembali dua insan yang memang telah ditakdirkan untuk jodoh itu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon La_Sha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Baru Pemanasan
Alka pun terbangun dari tidur kilatnya, perasaannya sudah menjadi lebih baik dari yang tadi.
"Emh..." di rabanya jas yang menutupi tubuhnya, "Jas?" segera Alka duduk dan menatap ke sekitar ruangan, Alka seorang diri, "Dante di mana, tadi dia ada di sini?" mimik wajahnya berubah sedih.
Klek!
Alka beranjak dari sofa dan menoleh ke arah pintu, "Dante?" dia mempercepat langkahnya dan memeluk suaminya.
Membenamkan wajahnya di dada bidang Dante, "Saat aku bangun, dan tidak melihat mu di sisiku, itu membuat ku sedih."
"Alka, hukumanmu akan segera di mulai."
"Hu- hukuman?" Eh, tubuhnya menekuk saat Dante menggendongnya, membawa Alka ke atas sofa.
Membaringkannya dan membuatnya berada di bawah kungkungannya, keduanya saling bersitatap.
"Sa- sayang?"
Alka memejamkan kedua matanya saat bibir mereka beradu dengan mesra, di bawah sana sudah berkedut dan mulai basah.
Ciuman mereka pun berakhir untuk sejenak, Dante meraba dada Alka dan mulai melepaskan kancing bajunya, "Alka, aku menginginkan mu sejak pagi, tetapi kau tak memberikannya... sekarang, kau akan merasakannya dua kali lipat dari yang semalam."
Kening Alka berkerut namun ia tahu seperti apapun ia berusaha untuk memberikan argumen, semua itu akan terbantahkan di hadapan Dante.
Pakaian Alka sudah terlepas seutuhnya, memperlihatkan lekukan indah tubuhnya, perlahan Dante membuka kedua kaki Alka dan memposisikan nya agar lebih nikmat.
Benar-benar basah dan kondisi itu membuat Alka berwajah merah, dia sangat malu dengan dirinya sendiri.
Sergahan kuat itu membuat tubuh Alka serasa di penuhi pelangi, ah betapa nikmatnya. Seluruh sel darahnya serasa terlepas dari tempatnya, setiap sergahan itu membuat Alka melayang-layang.
Dante memegang pinggul Alka dan mengangkatnya, menaikkannya di atas kedua kaki Dante, membuatnya semakin dalam menyergah.
Alka tak bisa mengendalikan dirinya dari rasa nikmat yang begitu menyiksa, Dante, pria yang memiliki gairah besar, menyukai sx yang keras.
Setiap sergahan Dante membuat Alka mengerang, kedua tangannya sampai meremas lengan Dante beriringan dengan desahannya yang semakin tak karuan.
"Alka, mengerang lah dengan lebih kuat, aku sangat ingin mendengar suaramu yang sexy," pinta Dante yang semakin menguatkan sergahan nya, tanpa mau melepaskan pinggul itu.
Semakin kuat Alka mengerang, maka sergahan yang di berikan Dante pun semakin gila.
"Ah..." keduanya pun mengerang bersamaan, baru saja Dante melakukan pelepasan, tangan Alka melemah dan melepaskan cengkeraman tangannya dari Dante.
Napas keduanya tersengal parah, perlahan Alka mencoba untuk mendorong Dante dari tubuh nya.
Namun Dante malah bereaksi, "Tidak Alka, aku bahkan belum menghukum mu, yang barusan ini hanyalah pemanasan nya saja."
Dengan lemah Alka menggeleng, "Dante, aku sangat lelah... lagi pula kita sudah berjanji untuk menjemput El, dia akan menangis jika kita berbohong padanya."
Akhirnya Dante pun mengalah saat ia teringat wajah El yang tampan dan lucu, ketampanan yang di dapatkan dari sang Daddy, dan sikap lembut yang ia dapatkan dari Mommy.
"Jangan harap kau bisa tidur dengan nyenyak malam ini, Alka!" seringaian Dante membuat ibu satu anak itu merinding.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Sementara Alka sedang membersihkan dirinya di kamar mandi, Dave, Mark, dan Arron masuk ke dalam ruangan.
Untung saja ruangan ini kedap suara, jadi siapapun tak akan ada yang bisa mendengar suara-suara nikmat dari dalam.
Mereka bertiga duduk di hadapan Dante, ke enam mata itu sama-sama memandang tubuh yang dibasahi keringat, kancing kemeja yang tak terpasang dengan rapi membuat bulu halus di dada bidang itu terlihat.
Dante masih berusaha mengatur napasnya.
Dave sibuk mengedarkan pandangannya ke beberapa sudut ruangan.
Untung saja tidak ada cctv nya,🥴.
Komandan
Peleton....🤭....udh boson urip tuch danton si tua bingki
mampir dikarya aku ya jika berkenan/Pray/