Leo adalah seorang Ceo ternama Di Asia, ia sangat kaya dan juga tampan, Dia terkenal kejam pada setiap lawannya yang menjadikan ia menududuki perusahaan No 1 dinegaranya.
Dia memiliki seorang kekasih yang bernama Salsa namun saat detik-detik menuju hari pernikahanya sang kekasih menghilang bagaikan ditelan bumi.
Karena takut Leo marah, pa Anwar memaksa Sisil untuk menikah dengan Leo, Leo berjanji akan membalas dendam pada Salsa melalui Sisil.
Bagaimanakah kehidupan Sisil selanjutnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eneng Selly, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 28
Setelah beres dengan latihannya Sisil dan Yosi segera bergegas menuju kantin untuk menyantap makan siangnya.
" Sil, Aku salut dengan semangatmu tidak pernah luntur, pertahankan ya " ucap Yosi memberi semangat
" Siap Bu, Aku akan selalu semangat demi Mas Leo " ucapnya sambil tersenyum
" Kamu begitu mencintai suamimu " ucapnya sambil tertawa
" Em... Entahlah Bu awalnya aku tak menyukai Mas Leo, tapi sekarang sikapnya lembut dan baik sama Aku, Aku sedikit suka sama Mas Leo " ucapnya tersipu malu
" Banyak juga ga papah kali Sil, kan Suami sendiri " godanya
Sisil dan Yosi sudah selesai dengan makan siangnya bergegas menuju kamar masing-masing, namun Yosi terlebih dahulu membawa Sisil ke UKS.
" Loh ko Bu Kita kesini " ucapnya heran
" Aku mau obati lukamu dahulu " jawabnya
" Ibu baik banget sama Aku " ucapnya dengan wajah terharu
" Bu Yosi baik banget, bahkan Kakak sama Ibu juga belum pernah kaya gini " batin Sisil
" Aw... aw... "
" Manja banget sih Kamu Sil, sudah selesai lukanya nanti bakal kering " ledeknya
" Bu, boleh ga kalo Saya menganggap Ibu seperti Kakak Saya sendiri " ucap Sisil sambil memeluk Yosi
" Boleh dong, tapi kalo Aku sedang bimbing Kamu, Kamu harus pangil Aku Ibu ya, kalo diluar kaya gini Kamu boleh pangil Aku Kakak " jawabnya
" Hore maksih Ka " ucapnya senang
Mereka pun segera pergi dari sana menuju kamar Mereka, Sisil segera Mandi dan merebahkan tubuhnya rasa lelah menghampirinya. ia segera membuka handponenya dan melihat beberapa pesan dari Leo sambil senyum-senyum sendiri ia membacanya.
Lalu ia segera membalas pesanya, namun bukan membalas pesan yang dikirim Sisil, Leo malah meneleponnya.
Kring.... Kring....
" Loh Ko jadi Mas Leo malah telepon.... aku ga boleh gugup... " ucapnya segera mengangkat telepon Leo
" Halo Mas " ucapnya
" Halo Sisil Sayang " godanya
" ish... apaan sih Mas " ucapnya malu
" Kamu lagi apa Sayang " tanyanya
" Aku lagi tiduran mas, beres mandi dan makan siang, Mas sudah makan" ocehnya
" Sudah dong Sayang, Aku Merindukanmu Sayang "
" Em... Aku juga begitu Mas, UPS... keceplosan " jawabnya kaget
" Wah wah wah, Kau merindukan Suami tampanmu ini, kalau begitu Aku akan kesana ya, ketempat Mu" godanya
" Eh... jangan Mas... em... em... kan Aku dulu sudah bilang padamu... Kamu jangan kesini Mas " ucapnya gugup
" Yasudah lah kalo Kau tak mau Suami tampanmu kesana, Aku akan disini saja " jawabnya kecewa
" Maafkan Aku " ucap Sisil merasa menyesal
" Santai saja " ucapnya
" Yasudah Aku akan kembali meeting Kamu jaga kesehatanya " ucapnya
" Baik Mas " Sisil segera menutup teleponnya
Waktu menunjukan jam 3, Dia pun segera berbegas kekantin untuk mengambil jatah cemilannya, Dia duduk bersama Yosi dan berbincang-bincang sementara makanannya belum habis.
Setelah makanannya habis ia Sisil segera bersiap-siap untuk melakukan olahraga bersama Yesi.
...****************...
Yesi membawanya kedalam ruangan olahraga yang ada disana, dengan senyum palsunya ia menyapa Sisil dan ramah padanya.
" Hai Sisil, bagaimana Kau sudah Siap " ucapnya sambil tersenyum
" Hai bu Yesi, Aku siap bu " jawabnya membalas seyuman Yesi
" Kita pemanasan dulu ya, Kamu ijutin gerakan Saya " ucapnya dengan senyum sinis
" Baik Bu " ucapnya sambil mengikuti gerakan Yesi
Musikpun diputar Yesi pun mengerakan tubuhnya yang diikuti Sisil namun ada saja tingkah Yesi kadang membuat Sisil kesal, meskipun ia tak berani bilang sama Yesi
" Sisil bukan begitu.... tapi begini... " bentaknya
" Tapi Bu... ini kan gerakannya sama " rengeknya
" Salah ulangi lagi "
Sisil pun mengulangi gerakan lagi dan lanjut gerakan baru, diulang lagi langjut gerakan baru, seperti itu lah olahraga yang dijalani Sisil, ada rasa cape yang menghinggapi Sisil, bagaimana tidak cape jika olahraga yang seharusnya 1 jam kini menjadi 2 jam,
" Sisil bukan begitu "
" Sisil harus begini "
" Bukan digituin "
" Gini aja "
" itu salah "
" Ini benar "
Ucapan Yesi masih tergiang-ngiang di telinganya, sikap yang serba salah itu kadang membuat jengkel Sisil namun ia tak boleh lemah ia harus terus semangat itu lah prinsip Sisil
" Bagaimana cape kan, Kesal, jengkel itu lah yang aku harapkan padamu Sisil, lama-lama Kau pasti tak tahan dengan sikapku " batin Yesi
" Bu Yesi kenapa ya...seperti ya dia tak menyukaiku, atau hanya pikiran negatif ku saja " keluh dalam hati Sisil
" Sisil olahraganya cukup segini saja, dari yang ku lihat Kau masih banyak yang salah daram gerakan, tapi tak apa-apa. Namun dengan terpaksa Kau besok harus kembali berlatih bersamaku seerti sekrang, kuharap Kau tetap semangat " ocehan Yesi
" Baik Bu kalo begitu saya permisi " ucap pamitnya
" Silahkan " ucap ramahnya
" Sisil Sisil apa Kau yakin Kau kuat berhadapan denganku " batin Yesi yang merasa puas dengan semua sikapnya
...****************...
Sesampainya dikamar ia pun segera mandi biar segar tubuhnya, dan segera merebahkan tubuhnya di kasur empuknya
" Aduh badanku seperti remuk " gumamnya sendiri
Tanpa disadari Sisil pun tertidur lelap karena merasa lelah dengan kegiatan olahraganya yang menyuras emosi dan tenaga. bahkan suara dering handphonenya tidak terdengar.
Bersambung.....
meskipun cerita ini udh end mohon direvisi kembali thor