DEWA GUNTUR

"Beraninya kau. Kau pikir aku takut padamu?"

Melihat fang Yuan menyerang tanpa sepatah kata pun, Raja Hantu Kepala lembu itu sangat marah. Meskipun ia waspada, bukan berarti ia takut.

"Karena kau ingin bertarung, ayo"

Sebuah kapak tulang raksasa, dipenuhi aura jahat muncul di tangan Raja Hantu Kepala lembu itu, ia mengayunkannya ke arah Fang Yuan.

Bang

Pedang dan kapak itu bertabrakan dengan keras, menciptakan raungan yang menggelegar. Dampak dahsyatnya menyapu ke segala arah, mengguncang pepohonan di sekitarnya, membuat daun-daun berguguran.

Meskipun bertubuh besar, Raja Hantu Kepala lembu itu juga tak kalah cepat dengan fang Yuan.

Kapak tulang itu terayun memaksa Fang Yuan mundur. Bersamaan dengan itu, ia membentuk mantra peningkat jiwa dengan tangannya dan melantunkan sesuatu di mulutnya, menarik Yin Qi dari segala arah. Ini mengembun menjadi Segel tangan dan menekan fang Yuan.

Fanv Yuan bergerak dengan anggun, melompat dan berputar dengan mudah menghindari serangan kapak. Ia menghunus Pedang Langit api itu, Pedangnya menyala dengan api dan di lapisi dengan petir ungu dan menembus permukaan menembus Segel tangan raja hantu berkepala banteng itu.

Momentumnya terus berlanjut tanpa henti, fang Yuan terus menyerang ke depan.

Kilatan kapak dan kilatan pedang saling beradu saat fang Yuan dan Raja Hantu Berkepala lembu itu beradu selama puluhan ronde. Akibatnya menyapu dan menghancurkan hamparan pohon beringin yang luas. Hal ini menyakitkan Raja Hantu Berkepala Banteng, tetapi juga menyulut amarahnya.

Serangannya semakin intensif, seperti reinkarnasi Raja Iblis Banteng. Setiap serangan kapaknya menjadi lebih brutal dari yang sebelumnya, dan memiliki kekuatan dan bobot yang luar biasa, cukup kuat untuk membelah gunung.

Dengan satu serangan, Fang Yuan menangkis serangan kapak tulang raksasa itu. Kekuatan yang luar biasa mendorongnya mundur beberapa langkah. Ia segera menenangkan diri, membentuk gerakan pedang dengan tangannya. ia mengayunkan Pedang Langit api dan memancarkan ribuan sinar pedang, dan ia berteriak pelan.

"Bayangan cahaya pedang"

Ribuan cahaya pedang menyelimuti tubuh besar Raja Hantu Kepala Banteng, membuatnya mustahil untuk menghindar. Ia hanya bisa mengangkat kapak tulangnya yang besar dan menebas untuk bertahan, hanya untuk disambut gelombang panas yang membakar dari atas.

Raja Hantu Kepala Banteng tiba-tiba mendongak, hanya untuk melihat seekor burung phoenix, berkobar dengan api merah keemasan, menukik ke arahnya. Matanya membelalak penuh amarah, dan langsung mengumpat.

"Sialan. Dua lawan satu? Kau curang bajingan"

Saat berikutnya, cahaya pedang yang tak terbatas dan burung phoenix yang menyala-nyala secara bersamaan turun ke Raja Hantu Kepala Banteng dan melemparkannya ratusan meter, menabrak pohon-pohon beringin yang tak terhitung jumlahnya.

"Kau telat"

Kata fang Yuan, berdiri di samping Ning lan dengan pedang di tangan, dengan nada dingin dan menegur. Seharusnya ia bertindak saat itu juga.

Mendengar ini, Ning lan buru-buru menjelaskan.

"tuan dengarkan aku. Aku tidak lambat dengan sengaja. Aku merasakan kehadiran Raja Hantu lain dan sedang berjaga jaga, jadi aku lambat bertindak"

"Raja Hantu lain?"

Fang Yuan yang mendengar ini dan segera memperluas indra ilahinya. Namun karena berada di hutan hantu yang banyak energi YIN, jangkauannya sangat terbatas, dan ia tidak dapat mendeteksi jejak Raja Hantu itu.

Raungan banteng yang memekakkan telinga menggema, memanggil energi gelap dan memasuki tubuhnya. Dalam beberapa tarikan napas, luka pedang dan luka bakar di jiwanya sembuh.

Raja Hantu Berkepala Banteng, yang murka melompat ke depan dan mendarat tak jauh dari Fang Yuan. Ia memelototi Fang Yuan, matanya menyala-nyala dengan kebencian.

"Kalian semua kenapa malah berdiri di sana dan diam? Ayo bantu aku bajingan"

Raja Hantu Kepala Banteng menatap para hantu yang berdiri tak bergerak dan memerintah mereka dengan marah, tetapi para hantu itu terintimidasi oleh Ning lan.

Ning lan yang telah mencapai alam jiwa baru lahir tahap sempurna bukanlah sesuatu yang bisa dihadapi para antek ini. Sebanyak apa pun yang datang, mereka akan mati.

"Erni, berhenti"

Tiba-tiba, suara seorang wanita terdengar.   

Detik berikutnya, sesosok mungil muncul di hadapan Raja Hantu Kepala Banteng.

Fang Yuan mengamati dengan saksama dan melihat seorang gadis remaja, berambut putih dan berpakaian sederhana. Auranya luar biasa kuat, bahkan lebih kuat daripada Ning lan.

Gadis remaja berambut putih itu adalah seorang Raja Hantu tingkat atas, berada di alam jiwa baru lahir sempurna, dan tampaknya hanya setengah langkah lagi untuk mencapai alam leluhur.

Hal ini membuat hati fang Yuan mencelos. Ia mengira para Raja Hantu di Hutan Hantu ini hanya berada di alam jiwa baru lahir tahap sempurna saja, tetapi ia tidak menyangka ada satu yang setengah langkah lagi untuk mencapai alam leluhur.

Melihat gadis berambut putih itu, Raja Hantu Kepala Banteng segera menyarungkan kapak tulang besarnya, berjongkok, dan dengan hormat bertanya

"Nenek, mengapa Nenek di sini?"

"Kalau aku tidak segera datang, kau akan mendapat masalah besar"

Gadis berambut putih itu tampak muda, tetapi suaranya terukir dalam, seperti suara wanita berusia tujuh puluhan atau delapan puluhan, yang cukup menyeramkan.

Raja Hantu Berkepala Banteng sangat menghormati gadis berambut putih itu. Tatapan mata penuh keluhan terpancar saat ia menunjuk fang Yuan dan mengeluh,

"Nenek, Orang ini menerobos masuk dan menjarah Energi YIN dan energi Gelap dari wilayahku. Aku tak punya pilihan selain turun tangan, tapi merka malah mengeroyokku dua, merka terlalu kejam"

"Baiklah, baiklah, Nenek mengerti"

Gadis berambut putih itu mengulurkan tangan dan mengelus kepala Raja Hantu Berkepala Banteng, menghiburnya. Kemudian, ia kembali menatap Fang Yuan, tatapan tajamnya menyapunya. Tatapannya sejenak tertuju pada lambang Sekte tianlan yang terukir di jubah ungunya. Secercah kejutan melintas di wajahnya sebelum ia mengalihkan pandangannya.

"Enam puluh tahun telah berlalu, dan gerbang batas telah terbuka kembali. nak, apakah Gu Tian itu sudah mati?"

Hmm? Secercah kejutan melintas di mata Fang Yuan. Raja Hantu wanita berambut putih di hadapannya benar-benar mengenal Patriark Tianlan?

"Jangan kaget. Sebelum aku beralih ke Kultivator Jiwa, aku dulunya adalah murid sekte Qijing"

Pernyataan mengejutkan Raja Hantu wanita Berambut Putih itu mengejutkan Fang Yuan. Ia tak pernah menyangka orang ini adalah mueid dari sekte Qijing dulu. Dan dari nadanya, ia terdengar sangat akrab dengan Patriark tianlan.

Fang Yuan bertanya dengan ragu "Patriark tianlan dari sekte tianlan masih hidup.Dan aku ingin bertanya Apa hubunganmu dengan Patriark tianlan?"

"Oh Gu Tian itu sekarang sudah menjad Patriark. Namaku Chen Lizhi, dan aku bisa dianggap sebagai rekan tao Patriarkmu, jika dia masih mengakuinya"

Wajah Nenek Chen dipenuhi nostalgia, dan ia mengakhiri kata-katanya dengan sedikit kesedihan.

Mendengar ini, Fang Yuan berpikir bahwa Patriark Tianlan sepertinya tidak pernah memiliki pendamping tao, ia selalu sendirian, dan tanpa keturunan. Mungkinkah.

Fang Yuan berkata, "Nenek Chen, Patriark Tianlan hidup sendiri sampai sekarang dan tidak memiliki anak"

Ketika Nenek Chen mendengar ini, iq sedikit bergetar, matanya langsung memerah, air mata menggenang, dan ia bergumam,

"Gu Tian, kau keras kepala sekali, kenapa kau tidak bisa melupakanku..."

...