Raina hanya ingin mengisi waktunya di malam hari dengan membaca novel romantis sebelum tidur. Tapi siapa sangka, novel berjudul “Pengantin Bayangan Sang Antagonis” itu akan menjadi akhir dari hidup lamanya. Sebuah kecelakaan tragis merenggut nyawanya—dan saat ia membuka mata, ia bukan lagi Raina. Ia kini menjadi Ayla, karakter figuran yang hanya muncul di dua bab novel… sebagai istri sang antagonis pria yang hendak menceraikannya.
Namun yang lebih mengejutkan bukan hanya reinkarnasinya, melainkan sistem misterius bernama “Sistem Gosip” yang kini bersarang di benaknya. Sistem ini memberinya informasi rahasia paling update, tentang siapa pun di dalam dunia ini. Skandal, rahasia kelam, kebohongan, semuanya tersedia.
Sayangnya, ada satu efek samping yang tidak disebutkan: setiap bisikan hatinya bisa didengar oleh suaminya sendiri—Kael Arvane, pria dingin dan penuh ambisi yang menjadi antagonis utama dalam novel itu!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sandri Ratuloly, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pesta Perceraian
Pagi yang seharusnya hangat malah terasa seperti berada di ujung jurang. Aku duduk di meja makan yang panjangnya bisa menampung dua puluh orang, tapi hanya ada dua kursi yang terisi. Aku dan Kael.
Kael membaca koran dengan tenang. Aku mengaduk teh yang sudah dingin.
Oke. Fokus. Ingat alur ceritanya. Dalam novel, pesta perusahaan Kael akan diadakan tiga hari lagi. Di sanalah dia mengumumkan bahwa dia akan menceraikan Ayla di depan publik, dengan alasan “pernikahan kontrak telah berakhir.”
Dan Ayla... dia hanya bisa menunduk dan menerima. Tapi aku bukan Ayla yang dulu.
Sistem berbunyi.
[Gosip Harian Tersedia!]
- Sekretaris pribadi Kael pernah menjalin hubungan dengan calon investor.
- Kakak ipar Kael mencurigai Ayla selingkuh—dengan sopir pribadi.
- Asisten CEO memiliki hutang pribadi yang bisa dijadikan leverage.
____________________________________________
Aku tersedak. APA?! Sopir pribadi?! Aku bahkan tidak tahu siapa sopirnya! Dan… kakak ipar Kael? Si wanita licik yang di novel mencurigai Ayla dan membantunya didepak dari keluarga?
Catat. Semua gosip ini bisa dipakai. Tapi hati-hati. Kael bisa dengar semua suara hatimu. Jangan sampai dia tahu aku sedang merencanakan sesuatu.
Aku menatap Kael. Dia masih tampak tak peduli. Tapi aku tahu dia dengar. Selalu dengar.
[Mode Bisik Balik tersedia jika kamu mencapai 5 poin gosip. Saat ini: 1/5]
Baik. Tugas pertamaku jelas: menghentikan pengumuman perceraian di pesta itu.
“Kael,” aku akhirnya bicara.
Dia tidak menjawab, hanya mengangkat alis.
“Apa kau akan menceraikan ku minggu ini?”
Dia menurunkan korannya perlahan.
“Kau ingin aku mengatakannya sekarang, atau menunggu sampai semua orang hadir?” tanyanya tenang.
Dingin. Sangat Kael.
Oke, Ayla. Ini waktunya kamu bermain.
“Aku ingin memperbaiki semuanya,” kataku, sengaja menjaga pikiranku kosong. “Aku tahu aku banyak salah. Tapi… aku ingin mencoba jadi istri yang lebih baik. Untuk sisa waktu yang kita miliki.”
Kael memicingkan mata. “Kau berpura-pura.”
Ya. Tapi kamu nggak perlu tahu itu.
Kau tidak bisa menahan keputusan yang sudah dibuat, Ayla.
“Tak ada salahnya mencoba, bukan?” kataku lirih. “Setidaknya izinkan aku mendampingimu di pesta itu. Sekali lagi.”
Dia menatapku lama. Lalu mengangguk pelan.
“Baik. Tapi ini takkan mengubah keputusan akhir.”
•••
Tiga hari berikutnya adalah neraka mini. Aku harus belajar tentang etika sosial kelas atas, mengingat nama-nama tokoh penting di perusahaan Kael, dan—yang paling penting—mengumpulkan poin gosip.
Sistem membantuku. Tiap kali aku berada di dekat orang lain, gosip muncul dalam bentuk notifikasi kecil di sudut pandangku. Seperti permainan augmented reality, hanya saja... berisi skandal dan kebusukan.
[Gosip Terbaru: Wakil Direktur pernah mencuri hak cipta desain milik staf junior.]
[Gosip Terbaru: Tamu pesta VIP berencana menjatuhkan saham Arvane Corp diam-diam.]
Aku menyimpan semua data itu. Dan akhirnya, malam pesta pun tiba.
Aku berdiri di depan cermin, mengenakan gaun merah darah yang memeluk tubuh Ayla dengan anggun. Make up tipis, rambut digelung elegan. Aku tampak seperti istri CEO yang sempurna.
[Poin Gosip: 5/5. Mode Bisik Balik AKTIF.]
Yes.
Mode ini memungkinkan aku “mengirim” pikiran palsu—seolah-olah aku sedang berpikir sesuatu yang lain. Kael tetap mendengar, tapi yang didengarnya hanyalah topeng. Akhirnya, aku bisa berbohong!
Oke. Saatnya perang mental.
Pesta mewah itu digelar di hotel bintang lima, dikelilingi lampu kristal dan tawa palsu. Aku menggandeng lengan Kael, tersenyum seperti ratu drama.
“Terima kasih sudah izinkan aku datang malam ini,” bisikku, dan secara mental mengaktifkan bisikan palsu: ‘Aku bersyukur bisa bersamamu, Kael.’
Kael menoleh. Ragu. “Kau… bersyukur?”
Kena. Dia percaya.
Kami berjalan menyusuri keramaian. Aku berpapasan dengan wanita tinggi dengan gaun hitam mengilap—Ira, kakak ipar Kael. Matanya tajam, penuh curiga.
“Wah, Ayla. Kau terlihat berbeda. Seperti bukan dirimu,” sindirnya manis.
“Aku memang merasa seperti lahir kembali,” jawabku sambil tersenyum.
[Gosip Baru: Ira menyimpan foto-foto lama Kael bersama mantan tunangannya, dan berencana menggunakannya untuk mengacaukan saham keluarga.]
Menarik.
Di panggung, pembawa acara memanggil Kael untuk memberikan sambutan. Inilah momen yang ditakdirkan dalam novel sebagai pengumuman perceraian.
Kael naik ke atas panggung. Semua hadirin menatapnya.
Aku menahan napas.
Tidak. Aku tidak akan membiarkan ini terjadi.
Aku mengaktifkan Mode Bisik Balik penuh.
‘Aku percaya padamu, Kael. Aku tahu di balik semua luka, kau hanya butuh seseorang yang tidak berbohong. Dan aku akan jadi orang itu.’
Kalimat itu mengalir ke pikirannya. Aku melihat wajahnya menegang.
Dia menatapku—matanya menyiratkan keraguan. Untuk pertama kalinya, Kael tampak bimbang.
Dan kemudian…
“Terima kasih telah datang,” ucapnya ke mikrofon. “Saya ingin menyampaikan sesuatu.”
Detik-detik sunyi.
“Saya... ingin berterima kasih kepada istri saya, Ayla. Karena... tetap di samping saya.”
Bisik-bisik mulai terdengar. Semua orang menoleh padaku.
“Aku tidak akan mengumumkan apa pun malam ini. Karena ada hal-hal... yang bahkan tidak diketahui dunia bisnis.”
Tanganku mengepal erat.
Aku berhasil.
Usai pesta, kami duduk di dalam mobil, dalam diam. Sopir mengantar kami pulang.
Kael akhirnya bicara. “Apa yang kau lakukan?”
“Apa maksudmu?”
“Pikiranmu... hari ini... kau menipuku.”
Dia sadar.
“Aku tidak tahu apa yang kau maksud,” kataku lembut. “Tapi aku tahu satu hal. Aku tidak akan menyerah hanya karena masa lalu.”
Dia menatapku lama. Kemudian berkata pelan,
“Aku akan mencari tahu siapa kau sebenarnya, Ayla. Karena kau bukan lagi perempuan yang ku nikahi dulu.”
Dan kau bukan lagi pria yang bisa kubiarkan menyakitiku tanpa perlawanan.