NovelToon NovelToon
Suami Misteriusku Ternyata Seorang Dokter

Suami Misteriusku Ternyata Seorang Dokter

Status: sedang berlangsung
Genre:Pernikahan Kilat / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Dokter / Menyembunyikan Identitas / Kekasih misterius
Popularitas:5k
Nilai: 5
Nama Author: dira.aza07

Nadira Keisha Azzura pertama kali co-ass di rumah sakit ternama, harus mengalami nasib buruk di mana Bapaknya masuk UGD tanpa sepengetahuannya akibat tabrakan, lalu tak lama meninggal dan sebelumnya harus mendengar ijab kabul mengatasnamakan dirinya di kamar Bapaknya di rawat sebelum meninggal. Pernikahan itu tanpa di saksikan olehnya sehingga dia tidak mengetahui pria tersebut.

Sedangkan dia hanya memiliki seorang Bapak hingga dewasa, dia tidak mengetahui keberadaan kakak dan Ibunya. Dia di bawa pergi oleh Bapaknya karena hanya sosok pria miskin dan mereka hanya menginginkan anak laki-laki untuk penerus.

Bagaimana nasib Nadira selanjutnya? akankah dia hidup bahagia bersama suaminya? akankah Nadira bisa menerima siapa suami dan siapa yang telah menabrak Bapaknya? Akankah dia bertemu dengan keluarganya?

Yu saksikan ceritanya hanya di novel 'Suami Misteriusku ternyata seorang Dokter'

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dira.aza07, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 26 ~ Nyawa hampir melayang

"Lo ga apa-apa kan gue tinggal sendiri?" Tanya Kendrick kepada Thomas saat acara sesi makan siang selesai, dan telah berdiri hendak melangkahkan kakinya menuju pintu.

"It's ok, gue hanya butuh istirahat, Thanks," sahut Thomas.

Kendrick bersama Nadira pun melangkahkan kakinya menuju pintu.

"Ra ... jangan lupa cari Rayhan!" seru Ken saat mereka telah berada di luar ruangan.

"Ok Pak ...," sahut Nadira sambil menganggukan kepalanya kemudian melangkahkan ke jalan yang berbeda dengan Ken.

Sesampainya di UGD ... "Ada pasien yang harus kita periksa?" Tanya Kendrick pada Nabila.

"Belum Pak, Pak ... kenapa Bapak di sini? emang Pak Thomas kenapa?" Tanya Nabila yang merasa heran.

"Sakit ...," jawab Kendrick singkat.

"Semoga cepat sembuh yah, soalnya lebih menyenangkan dengan Pak Thomas daripada Bapak ...." Nabila memutar kedua bola matanya malas.

Kendrick yang mendengar ucapan Nabila pun mengabaikannya begitu saja.

Di sisi lain Nadira, kini sedang bersiap menggunakan pakaian operasi.

"De ... kamu pernah menjahit kulit pasien pasca operasi?" Tanya Ray dengan memegang pundak Nadira dengan membungkukkan punggungnya untuk menatap Nadira lebih intens.

Nadira pun menanggapi dengan kerutan keningnya kemudian menggelengkan kepalanya.

"Ok nanti kamu langsung praktek ya, akan saya bimbing!" seru Ray dengan tersenyum sebari melepaskan kedua tangannya.

"Terimakasih Pak," sahut Nadira kemudian.

Rayhan pun hanya menanggapinya dengan sebuah senyuman.

Ko aku merasa ada yang aneh ya dengan sikap Pak Ray? dan seakan aku mengenalnya? haha halu, baru kenal juga. Batin Nadira sambil melangkah memasuki ruangan operasi.

Operasi pun di mulai, mereka telah memulai operasinya, keringat Ray mulai bercucuran kembali Nadira menyeka keringat Ray, dan memberikan peralatan yang di butuhkan oleh Ray.

2 jam operasi pun berjalan dengan lancar. Ray mengganggukkan mukanya kepada Nadira sebagai tanda jika waktunya Nadira melakukan tindakan terakhir operasi yaitu jahitan pada bagian perut sang pasien.

Nadira pun bersiap untuk melakukan jahitan tersebut, namun tangan Ray menahan tangan Nadira, dengan wajah tenang itu Ray tersenyum lembut kepada Nadira, langsung saja tatapan itu saling bertemu.

Ray pun menuntun tangan Nadira dengan lembut, dia tersenyum sambil melakukan jahitan tersebut. Kemudian melepas tangan Nadira dan Nadira pun meneruskannya tanpa bantuan Ray.

Nadira pun akhirnya menyelesaikan jahitan tersebut, dan Ray pun mengacungkan jempolnya dengan tersenyum.

Beberapa menit kemudian Ray dan Nadira pun telah keluar dari ruangan operasi.

"De ... selamat ya ... kamu bisa dengan cepat belajar dengan baik, aku bangga padamu," ucap Ray sambil mengusap rambut Nadira.

Nadira pun terdiam saat Ray melakukan itu semua, dia merasakan ada sesuatu yang berbeda.

"Pak terima kasih ya, saya permisi," pamit Nadira yang hendak menuju tempatnya.

Ray hanya tersenyum kepada Nadira dan terus menatap berlalunya Nadira.

Waktu tak terasa akhirnya waktu bekerja pun telah selesai, Nadira pun berjalan menuju parkiran namun ....

"Nara ... awas ...." Ray berlari mengejar Nadira yang hampir ketabrak motor saat menyebrang menuju parkiran. Dengan tangan menarik tangan Nadira sambil berputar bagaikan sedang berdansa.

'BRUK! ... Muachh!'

Nadira dan Ray saling bertatapan dengan mulut Ray berada di pipi Nadira dengan jarak yang begitu dekat dengan bibir, jantung Ray dan Nadira berdetak begitu cepat dengan mulut Ray yang masih menempel di pipi Nadira, dan tangan Ray tepat berada di belakang kepala Nadira menahan agar kepala Nadira tidak terbentur kepada tembok.

Tanpa mereka sadari ada seseorang yang berlari mendekati mereka.

"Ray ... kurang ajar lo!" Ken menarik kerah kemeja belakang Ray dengan posisi yang masih mencium pipi Nadira.

"Ken stop leher gue sakit!" Seru Ray dengan menahan kerah bajunya.

Ken pun melepaskan tarikannya saat tengah berada di ujung tembok.

"Ada apa lo? kenapa lo narik kerah gue?" Tanya Ray dengan melirik ke arah Ken.

'BUGH! ... BUGH! ... BUGH!'

Ken memukul perut Ray bertubi-tubi.

"HENTIKAN!" Teriak Nadira sambil lari tergopoh-gopoh.

Dengan spontan Ken pun menghentikannya.

"Pak kenapa Bapak memukul Pak Ray?" Tanya Nadira sambil membantu Ray berdiri.

"Ra ... kamu peduli sama pria yang sudah berbuat tidak senonoh sama kamu di depan umum Haa?" Tanya Kendrick yang sedang menahan emosi.

"Pak ... dengar—" Nadira berbicara terjeda.

Ken tidak mendengar ucapan Nadira dia terus mendekati Ray dan hendak memukul kembali.

"Pak KEN ...." Nadira mendorong dada bidang Ken yang hendak mendekati Ray.

Kendrick mengerutkan keningnya.

Ada apa sama Nara? kenapa dia begitu peduli sama Ray? ada hubungan apa mereka?. Batin Ken penuh pertanyaan.

"BAPAK BISA GA SIH DENGAR AKU!" Nadira kembali berteriak dan teriakan itu langsung jelas terdengar di telinga Ken.

Namun Ken hanya terdiam saat melihat amarah Nadira.

"Pak ... Pak Ray melakukan itu tidak dengan sengaja, karena sudah menolong aku Pak, dia sendiri hampir jatuh tersandung batu. Namun dia begitu cekatan menolong aku yang hampir terpentok tembok." Nadira menjeda omongannya dengan melirik ke arah Ray. "Jika saja dia tidak mendorongku mungkin aku sudah tertabrak oleh pengendara motor, dan jika saja dia fokus terhadap dirinya mungkin saja aku sudah terpentok tembok dengan begitu kencang. Apa Bapak sekarang mengerti dan terbayang kenapa dia tanpa sengaja menciumku? apa Bapak paham jika dia bukan ingin berbuat senonoh kepadaku?" jelas Nadira panjang lebar penuh penekanan.

Setelah mendengar semua penjelasan Nadira, Kendrick pun langsung memegang tangan Nadira dan membulak balikan telapak tangan Nadira kemudian memeriksa kening dan kepala Nadira.

"Pak Ken ... hentikan!, tidak mengertikah akan apa yang aku jelaskan? saya ulangi sekali lagi, jika Pak Ray tidak menolongku, berarti aku itu baik-baik saja, justru Pak Ray yang mesti Bapak cek bukan aku. semua karena Bapak yang memukulinya." Nadira kemudian meninggalkan Ken yang sedang mematung.

"Pak Ray tidak apa-apa? sini aku bantu berdiri!" tawar Nadira dengan mengulurkan tangannya.

"Gue minta maaf Ray, sini biar aku yang bantu kamu, masuklah dalam mobil gue, di sana ada obat-obatan." Kendrick yang langsung memegang tangan Ray, saat tangan Ray hendak memegang tangan Nadira.

"Pulanglah sudah sore sebelum hujan besar!" Seru Ken tanpa melirik sedikitpun kepada Nadira, yang mana Ken tahu persis bagaimana ketakutan Nadira akan suara petir dan angin besar.

Nadira pun hanya menatap kepergian Ken, kemudian dia pun mengikuti apa yang di katakan Ken untuk segera beranjak dari tempat itu.

"Masuk Ray!" Seru Ken dengan membukakan pintu untuk Ray.

"Thanks," ucap Ray tanpa banyak kata.

"Gue anter lo, rumah lo masih yang dulu kan?" Tanya Kendrick yang fokus menstarter kendaraannya.

"Ga perlu biar gue naik mobilku," tolak Ray yang hampir membuka pintu.

"Ray perut lo sakit, sudahlah, anggap ini sebagai permintaan maaf gue," sahut Kendrick yang fokus mengeluarkan kendaraannya dari tempat parkiran tersebut.

"Ok ..., Ken ... lo teman dekat gue, tolong cerita sama gue, sebenarnya ada apa lo sama nadira?" timpal Rayhan dengan tatapan lurus ke arah jalan.

"Lo sendiri suka sama Nara?" Tanya Kendrick yang fokus berkendara.

"Gue tanya lo malah balik tanya," keluh Rayhan ketus.

"Ingat Ray Nadira itu udah punya laki, jadi lo ga boleh macam-macam!" Seru Kendrick penuh peringatan.

"Lo tahu darimana?" Tanya Rayhan penasaran.

"Sudahlah percaya ma gue, gue pembimbingnya," ucap Kendrick sambil memutarkan stir.

"Ooo ...." Rayhan memperlihatkan ekspresi yang tidak dapat di artikan.

Bersambung ....

1
Anto D Cotto
menarik
Anto D Cotto
lanjut crazy up Thor
dira rahmi: sekedar info, novel baru saya yang lain
"Sang Penerus yang tersembunyi"/Chuckle/
Anto D Cotto: seep 👌👍
total 3 replies
Hesty
kpn bwrsatunya.... bikinortu ken tau thoooor
dira rahmi: penasaran ya bersatunya? hehe sabar ya ... bikin cintanya bermekaran dulu kaya bunga2 di taman /Grin/
dira rahmi: tau bagaimana? nikah ya?
total 2 replies
dira rahmi
keren ni
dira rahmi
orang miskin yang pinjam dari pinjol untuk menafkahi Nadira hehe🤔✌🏻
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!