NovelToon NovelToon
Jika Esok Kita Menikah

Jika Esok Kita Menikah

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintamanis / CEO / Crazy Rich/Konglomerat / Diam-Diam Cinta
Popularitas:11.9k
Nilai: 5
Nama Author: dtyas

Pertemuan pertama begitu berkesan, itu yang Mada rasakan saat bertemu Rindu. Gadis galak dan judes, tapi cantik dan menarik hati Mada. Rupanya takdir berpihak pada Mada karena kembali bertemu dengan gadis itu.

Rindu Anjani, berharap sang Ayah datang atau ada pria melamar dan mempersunting dirinya lalu membawa pergi dari situasi yang tidak menyenangkan. Bertemu dengan Mada Bimantara, tidak bisa berharap banyak karena perbedaan status sosial yang begitu kentara.

“Kita ‘tuh kayak langit dan bumi, nggak bisa bersatu. Sebaiknya kamu pergi dan terima kasih atas kebaikanmu,” ujar Rindu sambil terisak.

“Tidak masalah selama langit dan bumi masih di semesta yang sama. Jadi istriku, maukah?” Mada Bimantara

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dtyas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 26 - Jodob Mada

“Tante, ada yang bisa aku bantu?”

Sarah yang sedang mengaduk sup menoleh. “Apanya, kayaknya tidak ada sayang, mending kamu temani Gita nonton tv.”

“Tunggu di dalam aja mbak, di sini gerah,” seru asisten rumah tangga yang sibuk membawakan piring serta alat makan.

“Kamu bisa masak?” tanya Sarah sambil mematikan kompor.

“Hm, nggak bisa sih. Paling bikin nasi goreng itu pun pakai bumbu jadi. Seringnya buat mie instan.”

Sarah tersenyum lalu mengarahkan bibi untuk menghidangkan makan malam. “Nggak pa-pa nanti juga bisa, selama kamu mau belajar. Dulu tante nggak pernah ke dapur dan nggak tahu apa itu bumbu. Setelah menikah dengan papanya Mada, dia yang sering ajarkan tante masak. Tante wanita karir, jadi tahunya di rumah beres saja. Sekarang malah nggak betah kalau nggak masak, pokoknya dari semua yang dihidangkan pasti ada salah satu yang dibuat oleh Tante.”

“Kamu suka makan apa, sayang?” tanya Sarah membawa keranjang buah dan mengisi dengan buah yang bisa disajikan di meja makan.

“Kayaknya semua aku suka. Lagi pula semenjak aku kerja, lebih sering makan di luar menyesuaikan dengan isi kantong."

“Jangan dibiasakan ya, mulai sekarang harus makan yang sehat. Boleh bawa ini ke meja,” pinta Sarah mengulurkan keranjang buah dan langsung diterima oleh Rindu.

“Bik, orange juicenya jangan lupa,” seru Sarah lagi mengekor Rindu membawa pitcher berisi air minum.

“Mada ada alergi, dia tidak bisa makan daging merah yang tidak matang. Harus matang sempurna dan paling suka juice juga salad.”

“Aku malah baru tahu,” gumam Rindu.

“Mah, aku boleh pesan donat untuk dessert,” teriak Gita.

“Jangan sayang, mama sudah buah puding nih. Donat nggak baik, terlalu manis dan kita tidak tahu takaran ragi yang digunakan.”

“Padahal aku mau, besok boleh ya.”

“Boleh, tapi mama buatkan jangan beli,” ujar Sarah lagi.

“Nggak seenak boleh beli mah, buatan mama kurang manis. Eh, Rindu ini Kak Mada nanyain kamu nih. Idih gombal banget, katanya rindu berat sama Rindu.” Gita tergelak sedangkan Rindu tersipu malu karena Sarah juga mendengarnya. “Ponsel kamu di kamar ya?” tanya Gita.

“Nggak ada, kayaknya tertinggal di lokasi kemarin. Entahlah, saya lupa.”

“Nggak pa-pa nanti biar Mada belikan lagi. Gampang lah itu,” ujar Sarah.

“Selamat malam, sayang-sayangnya papa.” Arya datang dan langsung menghampiri istrinya.

Rindu sempat mengangguk lalu memberi ruang pada pasangan itu, menghampiri Gita dan duduk di sampingnya.

“Bagus kamu ke sini, mereka suka lebay. Mesra di depan anak, jelas-jelas aku jomblo,” cetus Gita lirih.

“Gita, papa dengar loh.”

Terdengar suara senandung, sudah bisa diduga siapa yang datang.

“Hai, sayang. Kangen nih,” seru Mada dan langsung duduk di samping Rindu membuat gadis itu berada diantara Mada dan Gita.

“Mas, geser,” ujar Rindu lirih.

“Tau, kayak di angkot aja dempet-dempetan. Tuh masih kosong.” Gita menunjuk sofa lainnya.

“Hei-hei, ribut aja. Ayo makan, papa sudah lapar. Mada, beres makan kamu langsung pulang!” titah Arya.

Mada mengajak Rindu bergabung di meja makan, heran dengan titah papanya.

“Pulang kemana, aku sudah pulang.”

“Apartemen Kak Gilang, mama bilang Kak Mada nggak boleh tinggal di sini karena ada Rindu.”

“Atau saya aja yang pulang ke kosan,” usul Rindu karena tidak enak dengan Mada dankeluarganya.

“Eh jangan, kamu di sini aja. Biar Mada nanti tidur di--”

“Kamarku sendiri Mah. Tenang aja sih, nggak bakal macam-macam. Papa bisa cek lewat cctv, aku akan tidur dengan damai di kamarku sendiri. Makanya cepat nikahkan kami, masa harus nunggu kegap berdua.”

“Mada,” teriak Sarah.

“Tenang sayang, jangan marah nanti tekanan kamu naik. Lempar aja pake ini, syukur-syukur kena hidungnya biar pesek dan nggak ganteng lagi.” Arya mengambil centong nasi dan menyerahkan pada istrinya.

“Oh tidak bisa, ini ganteng sudah dari lahir. Kalau nggak ganteng mana Rindu naksir. Bukan begitu, sayang?”

“Bukan,” jawab Rindu tanpa berdosa.

“Syukurin,” ejek Gita dan Mada pun berdecak.

***

“Di mana papi?” tanya Arba dengan nada ketus. 

“Ck, apa mami kamu tidak ajarkan sopan santun. Harusnya kamu ucap salam, boro-boro cium tangan. Datang-datang langsung nyolot.”

Arba mendengus kesal disindir oleh istri dari papinya. Ia mendatangi kediaman Felix untuk menuntut sesuatu. Sudah biasa disambut tidak ramah, bukan karena hubungan mereka tidak baik, tapi memang sikap Arba yang kurang santun.

“Aku tanya di mana Papi?”

“Duduk dulu dan kita bicara baik-baik.”

Arba menoleh, Felix berjalan ke arah mereka. Namun, ia malah dilewati begitu saja karena Felix menuju sofa mengajak istrinya.

“Duduk!” titah pria itu.

Arba sempat menghentakan kaki, kesal karena sang papi tidak bisa menjadi tempatnya bermanja. Ikut duduk di salah satu sofa. dengan tangan bersedekap enggan menatap pasangan itu.

“Mami Reni benar, seharusnya kamu ucap salam dan bicara baik-baik. Tidak ada yang melarang dan menghalangi kamu bertemu Papi,” tutur Felix.

“Tidak usah ceramah, harusnya Papi juga intropeksi. Kapan terakhir kita bertemu dan kapan terakhir bicara denganku meski itu lewat telpon.”

Felix menghela nafas. “Jangan bahas ini lagi. Kamu tahu selama ini Mami kamu yang buat hubungan kita renggang, dia tidak suka kalau kamu dekat dengan Papi. Jadi, dari pada hubungan kita semua berantakan, papi ikut apa mau mami kamu.”

“Terserah.” Arba mengibaskan tangan di depan wajahnya. “Papi harus bantu aku,” ujarnya sambil menggebrak meja.

“Arba,” tegur Reni.

“Bantu apa?” tanya Felix, percuma pula menegur dan menasehati putrinya yang keras kepala.

“Bantu aku dapatkan Mada. Aku harus menikah dengan dia.”

“Mada?” tanya Felix.

“Maksud kamu Mada putranya Sarah dan Arya?” tanya Reni.

“Iya, Mada Bimantara,” jawab Arba. “Atur perjodohan kami!”

“Papi setuju saja, tapi rasanya tidak mungkin. Sarah tidak akan setuju kalian dijodohkan.”

“Aku tidak mau tahu, atur perjodohan kami. Aku ingin menikah dengan Mada.”

\=\=\=\=\=

Pembaca : busyet maksa amat

Mada : tahu, orang gue ogah dijodohin sama dia. Sapa juga yg mau jodohin. Gelayyyy

1
Dwi ratna
duh kta³ itu mengingatkanku pda sang seseorang deh
hiro_yoshi74
pantesan mami nya arba di tinggàlin orang modelan es gois sakudele dewe mono ho .🤭✌
Felycia R. Fernandez
mana mau Sarah besanan sama pengkhianat...
mendingan Rindu la,jaaaauuuh banget kelakuan kamu dan Rindu...
gimana mau jatuh cinta ma kamu
Felycia R. Fernandez
yang awal katanya ingin belajar ilmu bisnis,malah berubah jadi ilmu Pepet Mada...
😆😆😆😆
kamu gak masuk dalam hati Mada Arba,lebih baik sadar diri...
jauh jauh gih dari Mada
hiro_yoshi74
emang enakbdi cuekin
Purnama Pasedu
ngotot ya
tiara
sepertinya ayah Rindu orang kaya,cuma karena pamanya suka minta uang terus jadi ga peduli tuh sama kehidupan mereka
Esih Esih
apa mungkin rindu anak nya felix,kan dia org nya doyan selingkuh
Felycia R. Fernandez: wow...👍👍👍👍👍
aku gak kepikiran kesana kk...
keren kk nya
Esih Esih: ayo kak dtyas kita main tebak tebakan aja 🤣🤣
total 3 replies
Esih Esih
apakah ayah rindu orang kaya
Felycia R. Fernandez
judulnya Mada kebelet nikah kk Thor Dtyas 😆
Felycia R. Fernandez
🤣🤣🤣🤣🤣
tiara
ayo Mada cepat halalin Rindu biar biar bisa tinggal bareng
Felycia R. Fernandez
kasi pelajaran tuh buat pakde bude dan sepupunya...
babat habis sampai ke akarnya...
🤬🤬🤬🤬🤬
Esih Esih
aduh dikit amat cerita nya kak,kaya lg nyolek sambel tp blm sempet ke makan alias nanggung amat🤣🤣
aroem
bagus
Naja Naja nurdin
ya Ela model gombal nya yahut bingit bang
tiara
Rindu diselamatkan Mada dan anak buahnya tinggal keluarga pamannya nih menunggu pembalasan dari Mada
Sastri Dalila
👍👍👍👍
tiara
ayo Mada selamatkan Rindu,kamu pasti tau keberadaan Rindu lewat aplikasi kan
Rohmi Yatun
cerita yang menarik 🌹🌹🌹🌹👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!