NovelToon NovelToon
Dendam & Cinta Tuan Muda

Dendam & Cinta Tuan Muda

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Balas Dendam
Popularitas:798.5k
Nilai: 5
Nama Author: Qinan

Jiro Adrian pernah mencintai wanita begitu dalam namun di hianati, beberapa tahun kemudian setelah bertunangan dengan wanita lain tiba-tiba masa lalunya hadir dan kembali mengacak-acak hatinya.

Pria itu menyayangi tunangannya tapi juga tak bisa melepaskan wanita masa lalunya karena ingin membalas rasa sakit hatinya dahulu.

Lalu siapa yang akan ia pilih, tunangannya yang telah membantunya kembali bangkit atau justru masa lalunya yang banyak menyimpan rahasia yang tak pernah ia duga?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Qinan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab~28

Hanna menatap beberapa foto Jiro dan Sofie yang terpatri di dinding dengan berbagai gaya romantis, mereka memang sangat serasi satu sama lainnya yang pasti keduanya sama-sama kaya. Ia masih tak menyangka mantan kekasihnya itu rupanya kaya raya sejak lahir, sepertinya dua tahun menjalin hubungan dengannya tak membuatnya mampu mengenal baik pria itu.

"Kamu terlambat 35 menit,"

Terdengar suara seseorang hingga membuat Hanna yang sedang menatap beberapa foto itu pun langsung berjingkat kaget lantas menoleh dan dilihatnya Jiro nampak menuruni anak tangga dengan setelan kerjanya, terlihat tampan namun sayangnya wanita itu tak berhak mengaguminya.

"Semalam aku terlalu larut pulang jadi aku bangun sedikit kesiangan," ucapnya jujur meskipun baginya bangun pukul 6 pagi belumlah siang.

"Aku tak butuh alasan, ganti pakaianmu dan mulailah bekerja!" Jiro nampak melempar sebuah pakaian kearah wanita itu.

"A-apa bekerja?" Hanna sontak menatap pakaian pelayan di tangannya tersebut.

"Hm, bukankah kamu mau mencicil hutangmu? jadi mulai sekarang kamu tak perlu pergi ke bar lagi, jam kerjamu mulai dari jam 6 pagi sampai aku pulang. Aku tidak suka kotor, debu atau berantakan jadi jangan melakukan kesalahan sedikitpun di rumahku ini!"

Jiro menatap tegas wanita itu lantas berlalu pergi tanpa menunggu Hanna menyetujuinya atau tidak, Hanna terlihat kesal bahkan pria itu tak memberikannya kesempatan untuk mengeluarkan pendapatnya.

Menjadi pelayannya? apa pria itu sedang bercanda, kini wanita itu pun nampak mengumpat kesal entah kenapa sejak bertemu pertama kali dengan pria itu nasibnya selalu sial dan saat ia hendak menjauh selalu saja tetap kembali padanya dengan berbagai keadaan.

Kini Hanna hanya bisa menyesal kenapa dulu ia tak mendengarkan ucapan sang ayah untuk tidak melanjutkan kuliah jadi takkan bertemu dan mengenal mantan kekasihnya itu yang saat ini membuat hidupnya menderita.

Sepanjang hari itu Hanna membersihkan setiap ruangan yang ada di penthouse tersebut, menyapu dan mengepelnya serta mengelap semua perabotan disana, sebenarnya lumayan bersih hanya saja ia tidak mau bosnya itu mencari-cari kesalahannya nanti.

Siang harinya wanita itu baru selesai membersihkan lantai satu, tiba-tiba perutnya terasa keroncongan dan ia baru mengingat jika telah melewatkan sarapannya. Kemudian ia segera pergi ke dapur untuk mencari bahan makanan untuk diolah namun tak ada apapun disana kecuali air mineral dingin, bagaimana bisa tidak ada bahan makanan sedikit pun padahal Sofi sering berbelanja?

Lalu pandangannya tak sengaja kearah roti dan buah diatas meja makan lalu tanpa berpikir panjang wanita itupun segera mengambilnya, tak peduli dianggap lancang namun ia tak ingin mati sia-sia karena kelaparan.

Ditempat lain Jiro nampak sedang menatap layar ponselnya dengan pandangan datar namun ketika sang ibu datang pria itu langsung mematikan benda pipih tersebut seakan enggan jika wanita yang telah melahirkannya itu melihat apa yang sejak tadi menyita perhatiannya.

"Bibi bilang mulai hari ini kamu melarangnya pergi ke apartemen lagi," ucap nyonya Andrea seraya meletakkan beberapa menu makan siang diatas meja dibantu oleh beberapa asisten rumah tangganya.

"Hm, sudah ada pelayan baru yang membersihkan." Jiro hanya menjawab singkat lantas beralih menatap sang ayah yang baru datang dan duduk di hadapannya.

"Oh benarkah? apa dia bisa di percaya? jangan sembarangan mempekerjakan orang kecuali Sofie sudah tinggal bersamamu," nasihat sang ibu mengingat saat ini banyak sekali kejahatan yang dilakukan oleh orang terdekat.

"Benar kata ibumu, kenapa tidak bibi saja yang melakukannya?" imbuh sang ayah menambahi.

"Aku bisa mengeceknya melalui CCTV lagipula aku yakin dia takkan berani macam-macam." tegas Jiro dengan yakin.

"Siapa yang macam-macam sayang?"

Tiba-tiba Sofie datang, ya siang ini mereka diundang oleh nyonya Andrea untuk makan siang bersama mengingat akhir-akhir ini putranya itu lumayan sibuk jadi mereka jarang bertemu.

Nyonya Andrea langsung tersenyum menatap calon menantunya tersebut. "Bagaimana kabarnya tante dan om?" Sofie pun langsung memeluk wanita itu lantas bergantian menyapa tuan Gerard.

"Baik sayang, ayo duduklah!" sahut nyonya Andrea dan Sofie langsung duduk disebelah sang kekasih.

"Ku pikir kamu masih meeting sayang," ucapnya menatap pria itu.

"Aku baru datang," Jiro tersenyum tipis menatapnya.

"Oh ya tadi sedang membicarakan siapa sayang, memang siapa yang macam-macam?" Sofie nampak penasaran menatap mereka semua bergantian dan itu membuat nyonya Andrea maupun sang putra nampak saling menatap.

"Tante hanya mengingatkannya untuk berhati-hati cari karyawan," tukas wanita paruh baya itu menimpali.

"Benar tante apalagi seorang sekretaris, jadi bagaimana sayang apa kamu sudah mendapatkan sekretaris baru lagi?" Sofie pun menatap sang kekasih di tengah kunyahannya.

"Belum," sahut Jiro singkat.

"Sekretaris baru? Apa kamu memecat sekretarismu lagi?" tuan Gerard pun langsung menatap putranya tersebut.

"Dia yang minta keluar lagipula baguslah dia tahu diri daripada kerjaannya hanya menggoda Jovan saja," terang Jiro menanggapi.

"Menggoda Jovan? Kamu serius sayang?" Sofie pun nampak terkejut mendengarnya.

"Hm," Jiro mengangguk singkat tanpa ingin memperpanjang pembahasan mereka tersebut.

"Kalau mereka sama-sama suka ya biarin saja sayang toh sepertinya Hanna wanita yang baik, aku juga tidak keberatan punya menantu keponakan sepertinya benarkan pa?" tukas nyonya Andrea menanggapi seraya menatap kearah sang suami.

"Tentu, tentu saja." tuan Gerard langsung mengangguk setuju.

"Ck, apa bagusnya wanita matre sepertinya." cibir Jiro dengan sinis.

"Matre? benarkah?" Nyonya Andrea nampak tak percaya jika Hanna sosok wanita seperti itu tapi demi harta manusia bisa saja berubah pikirnya.

"Oh ya akhir pekan ini mama dan papa mau mengunjungi adikmu, apa kalian ingin ikut?" imbuh wanita itu mengalihkan pembicaraan, putri bungsu mereka memang sedang kuliah diluar negeri

"Iya aku mau tante, aku juga sudah merindukannya." Sofie nampak antusias.

"Tidak, aku banyak kerjaan." Jiro pun menyudahi makannya lantas beranjak dari duduknya.

"Tapi sayang makanmu belum habis?" Sofie menatap makanan kekasihnya itu masih tersisa setengah.

"Aku harus kembali ke kantor," imbuhnya seraya mengusap puncak kepala sang kekasih lalu segera pergi.

Sofie hanya bisa melihat kepergian kekasihnya itu dengan kecewa namun wanita itu sudah terbiasa menghadapi sifat keras kepalanya.

"Maafkan Jiro ya tante dan om sepertinya dia sedang banyak kerjaan," ucapnya menatap calon mertuanya tersebut.

"Tidak apa-apa sayang, harusnya kami yang meminta maaf karena kamu pasti mengalami banyak kesulitan saat menghadapinya." Nyonya Andrea nampak menggenggam tangan wanita itu dengan penuh kasih sayang.

"Aku baik-baik saja tante, Jiro sangat sayang padaku kok." timpalnya meyakinkan.

Kini Jiro yang baru meninggalkan rumahnya nampak mengendarai mobilnya dengan kencang dan bukannya kembali ke kantornya pria itu justru pulang ke apartemennya dengan wajah kesalnya.

1
love_me🧡
dasarnya Hanna itu polos lugu jd gak pernah curiga kalau suaminya suka ngilang, mungkin lg menemui seseorang untuk ambil uang biaya USG hanna
love_me🧡
apa nyonya Andrea sedang menonton video jiro hidup susah diluar sana & mata" itu adalah suruhan nyonya Andrea?
Risma Hye Chan
aku bacanya smpe nangis Mkch Udh up kak
Anonymous
kayaknya perlu dititipkan sama gubernurnya Jabar biar dititipkan di barak
Anonymous
sukur masih bisa bilang terimakasih
Anonymous
wihh agak lain ini si Gia kayaknya terlalu lurus jari telunjuknya dan mulutnya licin memerintah
Anonymous
tapi tanpa kejadian itu kamu ngga akan punya jiro dan Gia,dan bukankah permata,berlian dan emas dari lumpur yg kotor
Anonymous
karena cinta yg tulus memang wajib dikejar,karena merekalah yg tulus dan akan setia pada kita nantinya
Aan
buah jatuh sak pohon2 nya terus jatuhnya kemana hayo......
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up thor
ardiana dili
lanjut
Rokhyati Mamih
Ndre nangis lihat video dari Tn Hayes kan ?
coba temuin Hanna deh
Tuti Tyastuti
oh andrea yg nyuruh orang awasin jiro
վօօղíҽ̀z࿐༅ɯιƚԋ ʅσʋҽ࿐༅
Wkwkkwkw plot twist ternyata..
Malah Nyonya Andrea yang ngirim stalker 😄...
Terhura kan jadinya melihat anak lelaki semata wayangnya sesyahdu itu mencintai wanitanya ...
yumna
kemana jiro perginya
nuraeinieni
owgh ternyata bu andrea ya yg suruh orang memata matai kehidupan jiro dan hana,jgn menangis bu,sapa tuh anak dan menantumu
nyaks 💜
ohhh Andrea toh 😅
terhuraa ya dgn filmnya Ndre?? 🤣
Radya Arynda
masih pinteran anak nya dari pada ibuk nya,,,bisa menilai yang tulus dari. pada yang pura2,,,semangaat hanna
gemini
pasti hanna kepikiran dah karuan. jngn2 jiro minggat
Aprisya
nyatanya dihati kecil kamu , kamu ga tega kan Bu dokter buktinya kamu kepoin kegiatan mereka berdua ,, anda emang ibu teregois hanya memikirkan kesakitan hati dimasa lalu kamu itu ndre
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!