Mawar seorang gadis yatim piatu yang membuat seorang Alex CEO dari perusahaan terbesar di negaranya jatuh cinta pada pandangan pertama.Namun sayang kisah cinta mereka harus melewati jalan yang berliku oleh orang-orang disekelilingnya yang tak menyukai hubungan keduanya.Dapatkah mereka bersatu...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
27
Seketika Nyonya Hani menoleh menatap dua orang gadis dan seorang pemuda disisinya,Dia menelusuri penampilan kedua gadis tersebut.
Mawar yang juga terkejut pun segera mendekati wanita glamor disampingnya."Maaf,kak,maaf aku gak liat tadi" Ucapnya gugup.
"Ya,ampun.!'dasar gadis kampungan,kalau jalan itu liat- liat orang.!" Nyonya Hani berteriak dihadapan Mawar,sambil menatap Mawar dari ujung kaki hingga ujung kepala.
Erin yang mendengar sahabatnya dihina seakan tak terima."Eh,bu,!'teman saya sudah minta maaf,kenapa Anda marah-marah,!" Seru Erin menatap wanita paruh baya yang berpenampilan glamor didepannya.
Nyonya Hani langsung melotot menatap Erin."A-apa,tadi kamu bilang,ibu,memang kamu pikir aku ibumu.!panggil aku nyonya,kamu tau itu.!" Nyonya Hani begitu emosi lantaran mendengar seseorang memanggilnya Ibu.Karena selama ini dia sering mendengar orang-orang menyebutnya Nyonya.
"Maaf nyonya,teman saya memang tak sengaja,kami permisi" Ucap Jiho segera mengajak kedua gadis itu meninggalkan cafe tersebut.Lantaran pengunjung lain mulai memperhatikan mereka.
"Hei,!dasar tak punya sopan-santun.!" Teriak
Nyonya Hani hendak mencegah mereka namun Rosa menahannya.
"Sudahlah tante,Rosa tak apa-apa kok ayo kita pergi" Ucap Rosa walaupun sebenarnya juga dongkol karena ditabrak dengan seorang wanita yang dilihat Rosa penampilannya sangat biasa,tak selevel dengan dirinya.
"Tapi,sayang tapi pasti sakit kan itu bahu kamu?" Tanya nyonya Hani lembut menunjukkan kekhawatirannya terhadap Rosa.Seketika membuat hati Rosa tersentuh belum jadi menantunya saja sudah seperhatian itu apalagi jika benar-benar sudah jadi menantunya nanti begitu pikirnya.
Mereka pun keluar dari cafe itu,ketika sampai dimobil pun nyonya Hani melihat Mawar dan Erin tengah mengendarai sepeda motornya berlalu menuju jalan raya.
"Dasar gadis miskin !" Makinya didalam mobil,sedang Rosa yang ikut melihatnya hanya diam sambil memainkan handphonenya.Mobil mereka pun keluar dari halaman cafe tersebut
Sedang disepanjang jalan Mawar hanya diam saja meski hatinya sakit mendengar hinaan dari orang tak dikenalnya.Memang apa salah jadi orang miskin,dan apa memang orang kaya angkuh seperti itu pikir Mawar.Walau pun Jiho tadi menyuruhnya untuk tak memperdulikan ucapan wanita paruh baya tadi.
"Aku sumpahin itu ibu-ibu sombong,supaya anaknya jatuh cinta dengan gadis miskin.!" Tiba-tiba Erin berteriak hingga Mawar terkejut.
"Iiiihhh!'Eriiin,,aku lagi nyetir nih ngagetin aja sih,!" Seru Mawar sambil fokus menatap kedepan.
"Habis,baru kali ini aku liat ibu-ibu udah tua sombong lagi,!" Ucap Erin masih dongkol dengan mengingat kejadian dicafe tadi.
Hari pun berganti sore kini Mawar dan Erin tengah berada dicafe tempat kerjanya.Disaat Erin tengah melayani pembeli.dia melihat Mawar sang sahabat tampak murung tak seperti biasanya,ia pun menghampirinya.
"Hayooo,!'Lagi mikirin apa?" Tanya Erin mendekati Mawar yang tengah membantu bartender membuat minuman.
Mawar pun hanya menatap Erin ia kembali meracik kopi."Gak mikirin apa-apa Rin," Ucap Mawar lesu.
Sedang Erin tampak tak percaya begitu saja dengan jawaban temannya."Halah,!'Gak percaya aku Maw" Ucap Erin menatap sahabatnya.
"Kamu,masih kepikiran waktu dicafe tadi?" Tambah Erin lagi seakan tahu apa yang menyebabkan sahabatnya itu begitu tak bersemangat.
"Gak,kok buat apa sih mikirin itu,gak penting juga" Ucap Mawar pura-pura terkekeh.Namun Erin yakin jika sahabat itu tak ingin membuat nya khawatir.
