NovelToon NovelToon
Regresi Sang Raja Animasi

Regresi Sang Raja Animasi

Status: sedang berlangsung
Genre:Menjadi Pengusaha / Bepergian untuk menjadi kaya / Time Travel / Mengubah Takdir / Romantis / Romansa
Popularitas:2.6k
Nilai: 5
Nama Author: Chal30

Kael Ardhana, animator berusia 36 tahun yang hidupnya hancur karena kegagalan industri, tiba-tiba terbangun di tubuhnya saat berusia 18 tahun… di tahun 1991. Dengan seluruh pengetahuan masa depan di tangannya, Kael bertekad membangun industri animasi lokal dari nol, dimulai dari sebuah garasi sempit, selembar kertas sketsa, dan mimpi gila.

Tapi jalan menuju puncak bukan sekadar soal kreativitas. Ia harus menghadapi dunia yang belum siap, persaingan asing, politik industri, dan masa lalunya sendiri.
Bisakah seorang pria dari masa depan benar-benar mengubah sejarah… atau justru tenggelam untuk kedua kalinya?

Yuk ikutin perjalanan Kael bersama-sama.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chal30, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

27

Setelah pemutaran, moderator mengundang Kael, Dimas, dan Rani naik ke panggung. Kaki mereka masih gemetar karena adrenalin. Mereka duduk di kursi yang disediakan, mikrofon kecil dijepitkan di kerah baju.

“Pertanyaan dari penonton?” tanya moderator sambil menunjuk beberapa tangan yang langsung terangkat. Kael menelan ludah, sedikit kewalahan.

Seorang wanita paruh baya dari Jerman berdiri dengan mikrofon. “Film ini sangat menyentuh secara emosional. Saya ingin tahu, apakah karakter Sang Penjaga terinspirasi dari mitologi Indonesia tertentu atau ini kreasi asli?” tanyanya dengan aksen tebal tapi jelas.

Kael menarik napas dalam untuk menenangkan diri. “Terima kasih untuk pertanyaannya. Sang Penjaga adalah kreasi asli tapi terinspirasi dari konsep umum dalam mitologi Nusantara tentang roh penjaga. Ada yang menjaga hutan, gunung, atau sungai. Dalam cerita rakyat, alam bukan pasif tapi makhluk hidup dengan kesadaran. Kami ingin menangkap esensi itu dalam konteks universal: bagaimana sesuatu yang penting bisa terlupakan, dan bagaimana hubungan antar generasi menghidupkan kembali tujuan yang hilang,” jelas Kael sambil menggerakkan tangan untuk membantu menjelaskan. Wajahnya serius tapi matanya berbinar karena bangga.

Tepuk tangan kecil terdengar. Kael sedikit tersenyum, percaya dirinya tumbuh.

Seorang pria muda dari Kanada mengangkat tangan. “Desain suara film ini sangat efektif. Penggunaan instrumen tradisional Indonesia terasa nyata. Bisa ceritakan proses kreatifnya?”

Budi yang tadinya duduk di barisan depan, naik ke panggung. “Terima kasih. Kami sengaja menggunakan angklung, gamelan, dan perkusi tradisional untuk mencerminkan identitas budaya. Kami gabungkan dengan efek suara alam yang direkam langsung di hutan dekat Jakarta. Kami habiskan beberapa hari merekam angin di dedaunan, suara burung, suara sungai. Semua disusun dengan musik agar audio terasa asli tapi tetap menarik,” jelas Budi dengan antusias, wajahnya berseri-seri saat membicarakan hal yang ia banggakan.

Arman menambahkan, “Tantangan terbesar adalah keseimbangan. Musik harus mengisi tapi tidak menutupi dialog. Kami revisi berkali-kali sampai tepat,” ucapnya dengan bangga, matanya menatap penonton penuh percaya diri.

Pertanyaan demi pertanyaan terus datang. Kael menjawab tentang teknik animasi. Budi dan Arman berbicara soal musik. Rani menjelaskan filosofi visual dengan percaya diri.

“Kami ingin visual film hangat dan intim. Palet warna alami, banyak coklat, hijau, emas dari cahaya matahari. Garis latar belakang lembut untuk memberi kesan melihat dunia melalui ingatan atau mimpi. Jelas tapi lembut, supaya emosional,” jelas Rani. Matanya berbinar saat menatap penonton. Kael menatapnya dengan bangga.

Sesi tanya jawab berlangsung hampir satu jam. Moderator memutuskan memperpanjang karena antusiasme penonton. Saat turun dari panggung, banyak orang menghampiri untuk berkenalan, bertukar kartu nama, dan memberi pujian tulus.

Seorang kritikus Amerika berkata, “Film kalian salah satu yang terbaik di festival ini. Emosi yang kalian sampaikan universal, meskipun ceritanya spesifik secara budaya. Itu pencapaian besar,” sambil menyerahkan kartu namanya. Kael menerima dengan tangan gemetar.

Seorang produser Korea Selatan bertanya tentang kemungkinan kolaborasi. Mata Kael langsung berbinar. Ia menerima kartu nama dan mulai merencanakan proyek masa depan di kepalanya.

Sore itu mereka membangun jejaring di ruang santai festival. Kael bicara dengan distributor Australia tentang pemutaran di Australia dan Selandia Baru. “Film seperti ini punya daya tarik luas, tidak hanya untuk penonton Asia tapi juga Barat. Kita bisa atur festival dan distribusi terbatas,” jelas Kael sambil mencatat semua kontak.

Rani berbicara dengan animator Prancis yang mengorganisir lokakarya internasional. “Film kalian mengajarkan nilai tanpa menggurui. Tertarik berbagi metodologi dalam lokakarya internasional?” Rani menatapnya percaya diri. “Kami sangat tertarik. Memberdayakan generasi animator berikutnya sesuai dengan misi kami,” jawab Rani mantap.

Dimas berbicara dengan direktur teknis Jepang tentang metode produksi. “Kalian bisa capai kualitas tinggi dengan peralatan terbatas. Itu menunjukkan keahlian dan dedikasi tim. Di Jepang juga mulai kembali ke metode tradisional karena daya tarik animasi tangan,” jelas direktur itu dengan hormat.

Malamnya mereka makan di restoran Indonesia di Bugis. Budi menyendok nasi goreng sambil tersenyum puas. “Hari ini hari terbaik dalam hidup gue,” ucapnya.

Kael menatap teman-temannya. “Ini kepastian semua kerja keras. Tapi ini baru awal. Sekarang kita punya koneksi dan momentum. Kita harus pintar memanfaatkannya untuk pertumbuhan Studio Garasi,” ucapnya.

Dimas mengangkat gelas es teh manis. “Sekarang rayakan dulu. Besok kita bisa pikir strategi. Nikmati momen ini,” kata Dimas dengan bijak. Mereka bersulang, senyum lebar di wajah semua orang, hati penuh syukur.

Setelah makan malam, Kael dan Rani berjalan di tepi Marina Bay. Air tenang memantulkan lampu gedung pencakar langit.

“Hari ini gak akan gue lupain,” ucap Rani sambil bersandar di pagar. Mata masih berbinar.

Kael meraih tangan Rani, menggenggam lembut tapi kuat. “Gue juga. Senang bisa alami ini semua sama lu. Gak ada orang lain yang gue mau ada di sini selain lu,” ucapnya. Rani menatapnya dengan mata berkaca-kaca.

“Gue takut ini mimpi. Takut besok bangun dan sadar semua ini gak nyata,” bisik Rani. Tangan mencengkram tangan Kael erat.

“Ini nyata, Ran. Semua ini nyata. Kita nyata,” jawab Kael sambil menarik Rani ke pelukan. Ia menyembunyikan wajahnya di rambut Rani. Kehangatan tubuh Rani membuat ketegangan hari itu mencair.

Mereka berdiri lama, saling memeluk dengan Marina Bay sebagai latar. Lampu kota berwarna-warni, langit malam dipenuhi bintang samar.

Kael menyadari, kesuksesan yang paling bermakna bukan yang dicapai sendiri tapi dibagi dengan orang yang disayangi. Kemenangan paling manis bukan dirayakan sendiri tapi bersama yang berjuang bersamamu.

“Terima kasih sudah ada di sini bersamaku. Terima kasih untuk semuanya,” bisik Kael.

“Terima kasih sudah memilihku. Percaya padaku. Membuatku percaya pada diri sendiri,” balas Rani lembut. Pelukannya semakin erat, penuh makna tanpa kata.

Di tepi air yang tenang, dengan cahaya kota yang indah, dua jiwa muda menemukan sesuatu lebih berharga daripada penghargaan atau pengakuan: cinta yang lahir dari rasa hormat, pemahaman, perjuangan bersama, dan komitmen untuk saling mendukung.

1
Syahrian
🙏
Syahrian
😍🙏
Syahrian
👍🙏
Syahrian
😍
Syahrian
👍🙏
Revan
💪💪
Syahrian
Lanjut thor
Kila~: siap mang💪
total 1 replies
pembaca gabut
thorr lagi Thor asik ini 😭
±ηιтσ: Baca karyaku juga kak
judulnya "Kebangkitan Sima Yi"/Hey/
total 2 replies
pembaca gabut
asli gue baca ni novel campur aduk perasaan gue antara kagum dan takut kalo kael dan tim gagal atau ada permasalahan internal
Syahrian
Lanjut thor👍👍
Revan
💪💪💪
Revan
💪💪
Syahrian
Tanggung thor updatenya🙏💪👍
Kila~: udah up 3 chapter tadi bang/Hey/
total 1 replies
Syahrian
🙏👍👍
Kila~: makasii~/Smile/
total 1 replies
Syahrian
👍🙏
Syahrian
😍
Syahrian
👍
Syahrian
Lanjut 👍😍
Kila~: sudah up 2 chapter nih
total 1 replies
Syahrian
Lanjuut🙏
Kila~: besok up 3 chapter 😁
total 1 replies
Syahrian
Mantap💪🙏
Kila~: terimakasih bang/Rose/
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!