Dia bernama Althea Martin, seorang gadis yang selalu ceria dan ramah kepada siapa pun. Panggil saja Thea, dia juga terkenal dengan kepintarannya yang membuat dia mendapatkan beasiswa sehingga membuat kakak tirinya merasa iri. Tapi semua itu berubah setelah ibunya meninggal dunia, 4 tahun yang lalu. Kehidupannya berubah 180 derajat, mempunyai ibu tiri dan saudara tiri membuat Thea di sisihkan oleh sang ayah yang lebih menyayangi kakak tirinya dengan alasan wanita yang dia nikahi sekarang adalah cinta pertamanya.
Ternyata ayahnya sudah mengkhianati sang ibu, sejak lama sehingga perselingkuhan ayahnya menghasilkan kakak tirinya. Karena perjodohan ia terpaksa menikahi ibunya Althea, Althea diam-diam bergabung dengan kelompok mafia bawah tanah tanpa sepengetahuan keluarganya. Althea sering mendapatkan kekerasan di dalam rumahnya, baik dari ayah kandungnya maupun ibu tirinya. Althea dipaksa oleh ayahnya untuk menikahi seorang pria yang kejam dan dingin untuk menikah. Simak ceritanya yuk !
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon indah Mayaddah f, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 27 Bimbang
Sadar dengan dirinya yang di peluk oleh Gibran, Thea langsung mendorong Gibran.
“Apa yang anda lakukan tuan ? Jangan kurang ajar dan melewati batasan” Ucap Thea
“Maafkan aku Thea, aku refleks tadi” Jawab Gibran
“Lebih baik anda pergi kembali ke Indonesia, saya tidak mau melihat anda di sini” Ucap Thea
“Aku akan pulang ke Indonesia jika membawa istri dan anakku pulang bersama, aku akan berjuang untuk mendapatkan maaf dan pengampunan dosa darimu dna anak-anak” Jawab Gibran
“Dasar g*la, dari dulu sampai sekarang andat tidak berubah masih egois” Ucap Thea
“Terserah apa yang kamu bilang, tapi aku akan tetap disini, jika kelak aku benar-benar gagal mendapatkan hatimu maka aku ikhlas dan aku janji tidak akan pernah menganggu kehidupan kamu lagi. tapi aku mohon beri aku kesempatan untuk bisa membuktikan keseriusan aku pada kamu” Jawab Gibran
“Terserah, aku mau pulang” Ucap Thea
Thea akan pergi dari ruangan tersebut, taou di cegah oleh Gibran.
“Biar aku antar kamu pulang” Ucap Gibran
“Tidak usah, saya bawa mobil sendiri. lagian saya masih banyak urusan” Jawab Thea ketus
“Tunggu, aku…” Ucap Gibran terpotong
“Mommy, ayo kita pulang” Ajak Aarash
“Tunggu, kenapa anda memanggil dia mommy ?” Tanya Gibran ketar-ketir
“Karena dia adalah mommyku tuan Gibran” Jawab Aarash membuat Gibran membelalakan matanya tak percaya
“Tidak mungkin jika Thea dan Roy benar-benar suami istri, aku harus apa sekarang” Ucap Gibran dalam hati
“Baiklah tuan Gibran, jika tidak ada yang perlu di bicarakan lagi. Saya dan mommy harus pergi, karena kamu ada urusan. Iya kan mom ?” Ujar Aarash yang diangguki oleh Thea
“Ayo sayang kita pergi” Ajak Thea langsung menggandeng Aarash
Gibran hanya bisa diam di tempat, hingga Bagas menghampirinya.
“Ayo kita pulang Gibran, jangan membuat masalah yang menghancurkan segalanya. Nanti kita pikirkan agar bisa mendapatkan maaf dari Thea” Ucap Bagas sambil menyemangati Gibran sedangkan Gibran hanya mengangguk
*****
Di ruangan Aarash, Thea duduk termenung sediri memikirkan apa yang terjadi dan dia dengar barusan.
“Mommy minum dulu” Ucap Aarash sambil memberikan segelas air putih pda Thea
“Apak amu sudah tahu siapa tuan Gibran sayang ?” Tanya Thea
“Iya mom, kami semua sudah tahu kalau dia adalah daddy kami” Jawab Aarash
“Jadi ?” Tanya Thea
“Iya, aku dan Asher sudan mencari tentang daddy. Kamu juga tahu perlakuan dia ke mommy termasuk keluarga mommy, saat di Indonesia kemarin pun kalian bertemu. Kami juga tahu daddy selama 5 tahun ini mencari keberadaan mommy, dan kita juga tahu kalau daddy di sini sudah 1 bulan untuk mencari mommy” Jawab Aaras
“Apa kalian marah sama dia ?” Tanya Thea
“Iya, kami kecewa dan marah. Kenapa dia harus kasar sama mommy, hingga mommy harus pergi meninggalkal dia. Tapi setelah melihat usahanya dan perlakuannya selama 6 tahun ini, kami yakin daddy benar-benar berubah. Tapi untuk menerimanya, tikda semudah itu. Dia harus berjuang lagi untuk menjadi lebih pantas jadi daddy kami” Jawab Aarash
“Apa kalian merindukan daddy ?” Tanya Thea
“Kalau jujur iya mom, kami merindukan dia tapi kami sudah bersyukur karena ada daddy pengganti yaitu papi Roy dalam hidup kami. Jadi kami tidak merasa berbeda dengan anak-anak yang lainnya” Jawab Aarash
“Baiklah, sekarang mommy pulang dulu” Ucap Thea
“Iya, aku masih ada kerjaan di sini dan lebih baik mommy duluan saja” Jawab Aarash
*****
Di tempat lain, tepatnya di sebuah apartemen Rania. Dia sedang mengamuk, karena orang suruhannya tidka berhasil mencelaki Gibran. Rania ingin membelas semua sakit hati kepada Gibran, yang telah mempermalukannya. Rania benar-benar kesal bukan hanya kehilangan Gibran, dia juga kehilangan Indra sepupunya Gibran yang selama ini ternyata hanya memanfaatkannya saja.
“Ah sial…, gagal lagi-gaga; lagi. aku tdiak bisa diam saja, sekali gagal harus terus mencoba lagi. aku tidak boleh menyerah aku harus minta tolong pada Romeo saja, dia kan orang yang berkuasa. Tidak apalah aku korbankan tubhuhku untuk menjadi imbalannya” Ucap Rania
Sedangkan di Indonesia di kediaman Wisnu, Rinka sudah beberapa hari tidka keluar kamar membuar Astrid bingung.
“Rin, ayo kita makan dulu” Ajak Astrid
“Aku lagi malas makan bu, kepalaku pusing banget” Jawab Rinka
“kamu sakit sayang ?” Tanya Astrid
“Mungkin masuk angin saja bu, aku minta obat sakit kepala saja bu” Jawab Rinka lalu berjalan kearah kamar mandi
Tapi baru beberapa langkah, Rinka langusng jatuh dan pingsan.
“Astaga Rinka…, ayah … ayah …” Ucap Astrid
“Ada apa bu teriak-teriak seperti di hutan saja ?” Tanya Wisnu lalu masuk ke kamar Rinka
“Astaga bu, apa yang terjadi sama Rinka ?” Ucap Wisnu
“Aku juga tidak tahu yah, dia ngeluh sakit kepala. Ayo cepat kita bawa ke rumah sakit” Jawab Astrid
Wisnu langsung menggendong Rinka dan langsung mecegat taksi yang lewat, sesampai di rumah sakit Rinka langsung di bawa ke ruangan untuk di tangani.
“Apa yang terjadi dengan anak kami dok ?” Tanya Astrid
“Anak ibu dan bapa sedang mengandung” Jawab Dokter membuat Wisnu dna Astrid terkejut
“Apa ? hamil dok ?” Tanya Wisnu
“Iya pak, untuk memastikannya, sebaiknya anak bapa dan ibu di bawa ke dokter kandungan untuk mengeceknya” Jawab Dokter
“Baik dokter, terima kasih” Jawab Astrid sedangkan Wisnu hanya diam
Rinka akhirnya di bawa ke dokter kandungan, setelah di lakukan pemeriksaan dokter menyetakan kalau Rinka sedang mengandung usia empat minggu. Wisnu yang geram dan kecewa dengan Rinka, langsung pergi meninggalkan rumah sakit.
Setelah beberapa menit pingsan, akhirnya Rinka sadar. Dia merasa bingung ada dimana.
“Ibu… kita ada dimana ?” Tanya Rinka
“Kita ada di rumah sakit, ibu sangat kecewa sama kamu Rinka. Kenapa kamu melakukan ini pada kami ?” Ujar Astrid
“Ada apa bu ?” Tanya Rinka bingung
“Siapa ayah dari anak yang kamu kandung ?” Tanya Astrid
“Apa maksud ibu ?” Tanya Rinka
“Kamu hamil, kamu sudah mempermainkan keluarga kita Rinka. Kamu seperti melempar kotoran pada wajah kami, sekarang ibu tanya sekali lagi. siapa ayah biologis anak itu ?” Kata Astrid
Rinka yang bingung harus menjawab apa, hanya bisa diam karena jujur dia juga tidak tahu siapa ayah dari anaknya itu.
“Ayo kita pulang” Ucap Astrid langsung membawa Rinka
Setengah jam kemudian mereka tiba di rumah, Wisnu langsung berjalan kearah mereka dan menampar Rinkna sebanyak 3 kali di pipi Rinka mmebuat sudud bibirnya berdarah.
Plak …
Plak …
Plak …
“Siapa ayah dari anak yang kamu kandung Rinka ?” Tanya Wisnu emosi
“A…aku tidak tahu yah” Jawab Rinka gugup
“APA ?! Kamu tidak tahu siapa ayah kandungnya ? Apa yang kamu lakukan di luar sana ? HAH ?!” Tanya Wisnu semakin emosi
“KAMI MEMBESARKAN KAMU DENGAN PENUH KASIH SAYANG DAN KAMU CUKUPI SEMUA KEBUTUHAN DAN KEINGINNAN KAMU DARI KECIL, TAPI INI BALASAN KAMU PADA KAMI. SEKARANG KAMU CARI SIAPA AYAH BIOLOGISNYA ATAU KAMU GUGURKAN BAYI HARAM ITU ?” Teriak Wisnulalu pergi meninggalkan rumah
1 jam perjalanan, Wisnu samapi di rumah sederhana dan langsung masuk dan di smabut oleh seseorang yang berpakaian seksi.
“Ada apa sayang ? Kok wajah kamu di tekuk kaya gitu ?” Tanya Wanita itu
“Aku lagi kesal di rumah” Jawab Wisnu
“Dari pada kesal, lebih baik kita bersenang-senang. Aku merindukan sentuhan yang membukkan itu” Ucap Wanita itu
“Kamu bisa saja menghiburku sayang, dengan senang hati” Jawab Wisnu
Dan mereka pun melakukan hubungan terlarang itu, hingga tidak tahu waktu.
*****
Di Rusia, Thea dan anak-anaknya sedang menikati makan malam yang bersama. Di sana juga ada Aisyah dan Marni yang baru pulang, setelah lama di mansion Wilson untuk ikut latihan sekaligus menjaga Rose dan William karena orang tua mereka sedang berada di Jepang karena orang tua Laura sedang sakit dan kini sudah kembali ke Rusia.
“Wah…, akhilnya kita bisa menikmati masakan nenek lagi” Ucap Alea
“Iya, kita lindu masakan nenek yang enak” Ucap Aren
“Oh ya, kalau begitu kalian harus makan yang banyak biar cepat besar” Jawab Aisyah
“Aku tidak mau cepet besal nek, olang besal itu libet dna lumit banyak masalah bikn pusing kepala” Ucap Alea yang diangguki kakak-kakaknya sedangkan Manda dan aisyah hanya geleng-geleng kepala
“Bibi, setelah selesai makan kita bertiga ngobrol ya” Ucap Thea
“Baik non” Jawab Aisyah dan Marni
“Mommy, aku sudah selesai dan sudah kenyang” Ucap Aarash
“Aku juga, masakan nenek benar-benar nikmat sampai aku susah untuk berjalan karena kekenyangan” Ucap Arnold
“Mommy kita ke tempat grandpa dulu, kami merindukan mereka dna mala mini kami izin mau nginap di sana ya” Ucap Ares
“Apa Alea juga, sayang ?” Tanya Thea
“Iya mommy, aku mau main sama si manis dan saa aunty Lose juga” Jawab Alea
“Baiklah, biar mommy yang antar kalian” Ucap Thea yang diangguki si kembar
“Sekarang kalian bersiap dan tidak boleh lebih dari 10 menit, di hitung dari sekarang” Lanjut Thea
“Mereka semua sangat menggemaskan” Ucap Marni
“Iya” Jawab Aisyah yang melihat si kembar berlarian
*****
Kurang dari 10 menit, mereka semua sudha berdiri dengan pakian yang rapi.
“Apa kalian sudah siap berangkat ?” Tanya Thea
“Sudah queen” Jawab Mereka serempak lalu tertawa
“Astaga, ayo berangkat. Bibi kami pergi dulu, aku tidak lama karena akua da sesuatu yang ingin di bicarakan” Ucap Thea membuat keduanya mengangguk
Lalu Thea dan si kembar sampai di mansion utam Wilson, mereka semua langsung menuju ke ruang keluarga yang saat ini mereka sednag berkumpul.
“Hallo semuanya, cucu paling cantuk kesayangan kalian sudah datang” Ucap Alea
“Wah… kalian sudha sampai” Ujar Rose
“Sudah aunty, baru saja” Jawab Aarash
“Apa kalian mau makan dulu ?” Tanya Rose
“No aunty, kami sudah makan malam sebelum ke sini. Kami ingin langsung bermain sama si manis” Jawab Arend
“Baiklah, kalau begitu ayo kita ke sana” Ucap William
“Ayo uncle” Jawab si kembar
“Rose, kakak titip anak-anak ya kakak pulang dulu ada urusan sebentar” Ucap Thea
“Gak ngnap di sini kak ?” Tanya Rose
“Nggak, anak-anak saja. ada yang harus saya lakukan” Jawab Thea
*****
Sesampai di rumah, Thea langsung memanggil Marni dan Aisyah.
“Bibi sini” Ucap Thea
“Iya non, ada apa ?” Tanya Aisyah
“Dia ada di sini bi” Ucap Thea
“Siapa non ?” Tanya Marni
“Ayah anak-anak bi, Gibran Alverik sekarag di sini dan aku sudah bertemu dengannya” Jawba Thea lalu menceritakan pertemuannya dengan Gibran waktu penyelamatan dia dari penyerangan hingga di perusahaan Five Childres hari ini
“Bagaimana pendapat kalian bi ?” Tanya Thea
“Apa anak-anak tahu soal ini non ?” Tanya Aisyah
“Iya bi” Jawab Thea
“Bagaimana menurut mereka ? Apak amu sudah menanyakannya ?” Tanya Aisyah lalu Thea menceritakan semuanya
“Lebih baik non Thea melupakan masalah di masa lalu dengan dia non, karena saat ini ada anak-anak yang membutuhkan daddy kandungnya. Biarkan mereka bertemu, bagaimana pun tuan Gibran harus tahu kalau kejadian kelam itu menghadirkan anak-anak ajaib seperti mereka” Ucap Aisyah
“Bibi juga setuju, apa yang di ucapkan sama bi Aisyah” Timpal Marni
“Tapi penyiksaannya masih membekas bi sama aku” Jawab Thea
“Penyiksaan yang tuan Gibran lakukan pada non, sudah sebanding dengan rasa sakit atas penyesalannya selama ini” Ucap Aisyah
“Baiklah bi, aku akan coba demi anak-anak tapi tidak untuk jadi suamiku” Jawab Thea
“Itu terserah non Thea, kami akan mendukung setiap yang non Thea putuskan” Ucap Aisyah
“Makasih ya, bi Aisyah dan bi Marni selalu ada untuk aku” Ujar Thea
“Kami akan selalu mendukung non, jangan takut non” Jawab Aisyah lalu Thea pergi ke kamarnya dan meningalkan mereka di ruang keluarga
“Kasihan non Thea, ya bi” Ucap Marni sambil melihat Thea memasuki kamarnya
“Kita doakan saja yang terbaik untuknya dan si kembar” Jawab Aisyah
semangat thorr 💪💪