🌹Luke Tobias Russel & Rara Kanazawa🌹
Luke diharuskan untuk menikahi wanita yang tidak dia cintai oleh kakeknya. Keadaan bertambah rumit ketika Rara ikut masuk ke dalam hubungan Luke dan Medina. Dan semua itu kesalahan Luke.
Apa yang terjadi? Kenapa pembantu dari calon istrinya terlibat dalam kehidupan Luke yang sempurna?
P.S : Ini adalah buku ketiga dari serries persahabatan David - Sebastian - Luke.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Red Lily, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Lucas Tobias Russel
🌹JANGAN LUPA KASIH EMAK VOTE YA ANAK ANAK KESAYANGAN EMAK.🌹
🌹FOLLOW JUGA IGEH EMAK DI : @REDLILY123.🌹
🌹SELAMAT MEMBACA, EMAK SAYANG KALIAN.🌹
Medina benar benar ketakutan karena kejadian ini, dia meremas tangannya kuat. Mengingat sesuatu, Medina dengan cepat menelpon rumahnya untuk menyuruhnya tetap menahan Isa di dalam sana.
“Kemana wanita tua itu? Kenapa dia tidak mengangkat telponnya,” ucap Medina kesal.
Sampai akhirnya telpon ketiga diangkat.
“Hallo? Kemana saja kau?”
“Maaf, Nona. Saya sedang berkemas.”
“Berkemas untuk apa?” tanya Medina kesal.
“Saya berhenti bekerja di sini, Nona.”
“Tunggu!” teriak Medina saat orang itu hendak menutup telponnya. “Bagaimana dengan wanita yang ada di kamar mandi?”
“Dia di bawa oleh seorang pria, Nona.”
“Apa?! Kenapa kau membiarkan dia pergi?!” teriak Medina mulai frustasi.
“Maaf, Nona. Saya berhenti bekerja dengan anda.”
TUT.
TUT.
TUT.
Panggilan terputus, membuat Medina membanting ponselnya kuat karena kesal.
“Ada apa, Medina?”
“Kakek?! Apa kakek bertemu dengan Luke? Apa yang dia katakan? Apa bayinya mati? Bagaimana dengan wanita itu.”
“Kakek belum menemuinya,” ucap Kakek Nobles mendudukan dirinya di kursi.
“Apa?!” teriak Medina semakin menggila. “Apa yang akan aku lakukan, Kakek?!”
“Tenang, kakek yang akan membuatnya datang sendiri.”
“Bagaimana?” tanya Medina frustasi.
“Kita umumkan pernikahan ini ke media, biarkan semua orang tahu. Jadi Luke tidak bisa membatalkannya begitu saja karena itu akan mempengaruhi harga sahamnya.”
“Itu akan berhasil?” tanya Medina dengan mata berkaca kaca.
“Percaya padaku, Medina. Kakek tahu kau sangat mencintai Luke, kau pantas menikah dengannya.”
“Bagaimana dengan wanita pembunuh dan anaknya jika mereka masih hidup?”
Kakek Nobles tertawa dengan ringan tanpa beban kemudian berkata, “Apa lagi yang bisa mereka lakukan memangnya? Cukup berikan uang dan mereka akan pergi.”
“Tapi dia anak Luke,” gumam Medina dengan menahan kekesalan.
“Ya, dia anak Luke. Tapi tidak akan pernah menjadi bagian dari keluarga besar Russel, karena dia penuh dengan noda. Apalagi ternodai oleh keluarga wanita yang gila itu.”
🌹🌹🌹🌹🌹
Luke tidak masuk ke ruangan bayi, dia berdiri dari luar dan melihat putranya lewat kaca. Dia tersenyum melihat bayi yang masih merah itu memejamkan matanya. Dia masih sangat rentan dan kecil, begitu tampan seperti dirinya.
“Anda bisa masuk, Tuan,” ucap Dev mengingatkan kalau di dalam hanya ada bayinya, dan mereka mengizinkan Luke masuk.
“Apa aku bisa menggendongnya? Tidak kan?”
“Anda harus menunggu beberapa minggu lagi supaya Tuan Muda sudah stabil.”
Mendengar julukan dari Dev membuat Luke tersenyum, kini dia bukan yang termuda lagi. Tapi bayi mungil itu lah yang akan menjadi Tuan Muda dan mengambil alih tempatnya.
Luke tersenyum haru, dia melangkah masuk supaya bisa melihat lebih dekat.
Karena tempat bayi yang agak rendah, Luke berjongkok untuk mensejajarkan kepalanya dengan wajah bayinya yang miring sambil terlelap.
“Kenapa kau begitu mungil?” gumam Luke.
Banyak kata yang ingin dia tanyakan pada bayinya, dia mengeluarkan pertanyaan yang sedikit tidak masuk akal.
“Apa di sana hangat?”
“Apa kau nyaman?”
“Kapan kau membuka mata?”
“Matamu mirip siapa?”
Sampai Luke sadar akan sesuatu. “Ah… aku belum memperkenalkan diri. Hallo, Baby. Aku adalah Daddy mu. Selamat datang di duniaku.”
Luke tersenyum tanpa henti hingga memperlihatkan lesung pipinya. Hingga senyumannya diwarnai dengan tetesan air mata kebahagiaan. “Wellcome home, Lucas.”
🌹🌹🌹🌹🌹
TO BE CONTINUE