Akibat menentang restu, Kamila harus menanggung derita yang dilakukan oleh orang-orang suruhan Hendro yang merupakan Ayah dari Bayu kekasihnya.
Tidak main-main dengan ancamannya, Hendro tega menyuruh sejumlah orang menoda! gadis yang baru berusia 18th itu. Dan sialnya lagi, karena peristiwa itu, Kamila hamil dan tidak tau benih siapa yang ada dirahimnya.
Lalu bagaimana nasib Kamila selanjutnya dan bagaimana sikap Bayu saat mengetahui Kamila hamil anak orang lain?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Noor Hidayati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dendam
"Jangan pernah berrani menyentuhku!" tegas Defandra sekali lagi.
"Apa yang kamu pikirkan, kamu pikir pria tampan dan mapan seperti ku tertarik dengan wanita sepertimu?" dengan tatapan sombong dan kata-kata ejekan, Defandra melangkah memutari Kamila.
"Coba lihat dirimu, dan katakan apa yang membuat dirimu pantas menikah dengan ku, kamu miskin, kamu tidak begitu cantik dan yang paling parah kamu tengah mengandung yang entah siapa Ay..."
"Lalu kenapa kamu menikahiku!" tegas Kamila memotong ucapan Defandra yang belum selesai. Entah kenapa meskipun dihina seperti itu, tidak ada satupun air mata yang menetes dipipinya. Bahkan ia merasa memiliki keberanian untuk menjawab hinaan Defandra.
"Kamu masih bertanya, dan kamu berani bicara dengan nada tinggi seperti itu padaku!?"
"Ya, lalu kenapa, kamu ingin menceraikan ku, lakukan saja!" tantang Kamila.
Mendengar Kamila tidak menujukan rasa takut bahkan Kamila berani diceraikan, membuat Defandra mengepalkan kedua tangannya. Kemudian Defandra mendekati Kamila lalu mencengkram kedua sisi pipinya hingga mendongak keatas, menatapnya.
"Kamu tahu apa tujuanku menikahi mu, aku akan membuatmu menderita seperti penderitaan yang adikku rasakan karena ulahmu!" dengan kasar Defandra menglepaskan cengkraman tangannya hingga Kamila terhempas beberapa langkah ke samping. Dan karena itu juga Kamila yang menginjak gaun pengantinya terjatuh duduk di lantai.
"Kamu bilang adikmu menderita, bagaimana dengan penderitaan ku karena ulahmu adikmu?" dengan berani Kamila yang masih duduk di lantai kembali menjawab Defandra. Hal itu membuat Defandra kembali marah dan berjongkok untuk kembali mencengkram kedua sisi pipinya Kamila.
"Kamu sendiri yang bilang jika mereka ada lima orang, lalu kenapa kamu hanya menghukum adikku!?"
"Eumm... eumhh..." melihat Kamila tidak bisa bicara karena cengkraman tangannya, Defandra melepaskan dengan sedikit dorongan.
"Sudah ku katakan, itu di luar kemampuanku, jika aku bisa aku akan menghukum mereka semua sampai mat! bukan hanya adikmu saja!" tegas Kamila yang kini mulai menetes kan air matanya.
Dengan nafas terengah Defandra kembali berdiri menahan kekesalan yang masih begitu memb4kar hatinya. Namun seketika itu juga Defandra dikagetkan oleh sering ponselnya.
"Hallo..." ucap Defandra mengangkat panggilan itu.
Tak terdengar suara dari si penelpon, Defandra kembali menutup panggilan itu setelah mengatakan akan segera datang kesana. Tapi sebelum itu, Defandra kembali berjongkok di depan Kamila.
"Apa kamu pikir aku memintamu ke kamarku supaya kita bisa tidur bersama?" kali ini Defandra bertanya halus, tapi pertanyaannya terkesan mengejek.
"Aku memintamu berada di kamarku supaya ibu dan kakakmu tidak curiga jika aku menikahimu hanya untuk membalas apa yang sudah kamu lakukan ke pada adikku."
"Kenapa kamu melibatkan mereka jika kamu hanya ingin membalas dendam kepada ku, bukankah akan lebih leluasa jika kamu tidak mengajak mereka kesini?" dengan tenang, Kamila mengatakan itu. Dan tenang pula, Defandra menjawab pertanyaan Kamila.
"Jika aku tidak melibatkan mereka dan membawanya kesini tentu kamu tidak akan yakin padaku."
"Ya, kamu benar juga, tapi kenapa harus menikahiku jika kamu hanya ingin balas dendam, kamu bisa membalas dendam tanpa perlu menikahiku, bahkan seharusnya kamu biarkan aku mat! terbak4r dikontrakkan saat kebakar4n itu!"
"Kamila... itu terlalu ringan, dan itu bukan pembalasan dari tanganku. Yang ku inginkan adalah aku ingin membuatmu menderita dengan tanganku sendiri, dan kenapa aku menikahimu supaya tidak ada pria lain yang menikahimu sehinga aku bisa membuatmu menderita selama apapun yang ku inginkan. maka dengan itu, dendam adikku terbalaskan!"
Mendengar apa yang Defandra katakan, Kamila hanya terdiam pasrah.
"Baiklah nikmati malam pertamamu sendiri karena aku mau menikmati malam pertama ini dengan wanita yang kucintai." setelah mengatakan itu, Defandra melangkah pergi meninggalkan Kamila yang hanya bisa meratapi nasibnya yang sekali lagi membawanya ke penderitaan.
Bersambung...
biarkan saja,, suka suka Lo deh Defandra mau ngapain. Yg penting Kamila dan anaknya aman untuk saat ini.
lanjut mbak Noor
Harus nya DEFA lebih obyektif mengembangkan penyelidikan jangan hanya Kamila saja yang dia salah kan
supaya bisa mengarah ke bapak walikota zalim itu
ada kacang dibalik peyek 😊