Perjalanan Claudia Siyatim Piatu Dan Mempunyai Ruang

Sesampai di dalam mobil devan mendudukkan claudia di jok depan dan mendudukkannya di sana dengan menyamping kaki claudia mengarah keluar sehingga pintu mobil di biarkan terbuka lebar.

Devan mengambil kotak p3k dan mencari minyak untuk mengobati kaki terkilir, setelah menemukannya ia segera mengobati kaki claudia, sebelum devan membuka sepatu Claudia sudah di hentikan oleh Claudia.

"Eh..aku saja kak, aku bisa sendiri kok" kata claudia

"Stop jangan bergerak" kata devan tegas lalu ia tersenyum lembut, sehingga claudia menghentikan gerakan tangannya

"Tap...." Belum selesai Claudia mengucapkan sudah di dahului oleh Devan

"Biar aku saja, bagaimana caranya kamu memijatnya sendiri, patuh lah, hm.." kata devan lembut sambil memandang Claudia dengan lembut, claudia dengan patuh menganggukkan kepalanya.

Melihat bahwa Claudia patuh dan menurut devan tersenyum senang sehingga membuat devan gemas dengan nya, devan ingin menggit pipi itu tetapi ia urungkan niat tersebut.

Lalu dengan hati-hati devan membuka sepatu claudia, setelah itu membuka kaos kaki claudia, seketika itu terlihat tanda memerah dan bengkak di pergelangan kaki claudia.

"Untung saja aku pakai kaos kaki baru" gumam claudia dalam hati kalau tidak tambah malu dia, setelah itu ia tersadar dari lamunannya karena merasa sakit di kakinya.

"Iisssss....sakit kak dev" kata claudia pelan, kaki nya terasa sakit kembali saat devan memijat dengan minyak,

"Tahan sedikit ya, sebentar lagi tidak sakit lagi kok" kata Devan lembut dia masih memijat kaki claudia dengan lembut lalu ia melanjutkan ucapannya.

" Audi boleh aku mengejarmu" kata devan lagi, sehingga claudia terkejut dengan ucapan devan.

"Apa kak" kata claudia terkejut apakah dia salah dengar dengan ucapan devan atau tidak, saat itu di manfaatkan oleh devan untuk mengembalikan tulangnya yang terseleo..

Klik...

"Aaaaaaaaawww .....kak....hiks...hiks.." kata Claudia terisak baru saja terkejut dengan ucapan devan sekarang dia terkejut lagi dengan rasa sakit luar biasa di kakinya.

"Apa kak dev ingin mematahkan kaki ku, bagaimana cara aku pulang,,hiks...hiks.." kata claudia masih terisak

melihat claudia yang menangis terlihat sangat lah lucu, dengan pipi memerah ujung hidungnya juga memerah, devan hanya terkekeh pelan, sambil menunduk kepalanya sehingga Claudia tidak melihatnya.

Setelah itu ia langsung memeluk claudia untuk menenangkan claudia kembali, walaupun mengemaskan saat menangis tetapi ia juga tidak tega melihat air mata Claudia keluar membuat hati nya sakit...

"Sudah ya jangan menangis lagi, setelah ini sakit nya pasti berkurang, dan kamu pasti bisa berjalan kembali" kata devan lembut sambil menepuk-nepuk pelan,,

Karena merasa ia di peluk seseorang, Setelah itu claudia berhenti menangis, ia malu kembali lalu keluar dari pelukan devan sehingga ia memalingkan wajahnya dari hadapan devan. "Kenapa kak devan memelukku kembali, ini kan membuat jantung hatiku berdebar kembali, apa dia mendengar nya ya" guman Claudia dalam hati cepat cepat merenggangkan tubuhnya takut devan mendengarkan jantung yang berdetak keras.

"Kak kenapa kau memelukku kembali, nanti di lihat orang bagaimana " kata nya lembut lalu ia mencoba menginjakkan kaki di atas tanah pelan pelan

"Tidak ada yang melihat kok" kata devan santai, memang sekolah itu sudah sepi hanya mereka berdua di sana, penjaga sekolah antah kemana perginya

Mendengarkan perkataan santai devan pipi claudia memerah kembali lalu ia menundukkan kepalanya supaya devan tidak melihatnya, lalu ia memcoba berjalan sedikit demi sedikit

"Kak aku masih bisa berjalan" kata claudia senang dan tersenyum lembut pada devan, lalu claudia berjalan kembali ke arah tempat duduk santai dekat parkiran tersebut dia duduk di sana .

"Benarkan apa yang aku katakan" kata devan ia menyusul claudia dan juga duduk di samping claudia.

"Iya terimakasih ya kak" kata claudia tersenyum

"Tidak masalah hanya sepotong kue, sini aku periksa kembali" kata devan, setelah itu ia duduk di bawah kaki claudia, lalu meletak kaki claudia di atas pahanya.

"Eh..apa yang kak Dev lakukan, kaki ku kotor " kata claudia hendak menarik kembali kakinya

"Patuh lah" kata devan lagi,

"apakah masih sakit, hm.." kata devan lembut masih mengurut kaki Claudia dengan pelan dengan minyak.

" Masih sakit sedikit, tetapi tidak sesakit tadi" kata claudia

"Kak aku pasang sepatu ku dulu" kata claudia menarik kembali kakinya dari paha devan

Lalu claudia memasang sepatunya dan mencoba berjalan kembali, ternyata kakinya tidak sakit lagi bengkak nya juga sudah berkurang.

"Kak kamu hebat sekali mengobati kaki terseleo, apakah kamu sering melakukan nya" kaya claudia pada devan

"Tidak aku hanya mengobatimu, aku belum pernah melakukan pada orang lain." kata devan lagi

"Masa iya , tapi kak dev terlihat sangat mahir sekali" kata claudia lagi

"Itu aku belajar sendiri, " kata Devan

"Kak dev aku panggil Bonbon dan ezel dulu ya, soalnya sudah satu jam lebih mereka main," kata Claudia dengan lembut

" Kita bersama sama saja " mata devan sambil mengikuti claudia

Baru beberapa langkah mereka berjalan Bonbon dan denzzel, Andi sudah kembali.

"Apa kalian sudah puas bermain" kata claudia lembut

"Sudah kak" kata mereka secara bersamaan

"Kalau gitu Bonbon ayuk kita segera pulang," kata claudia pada Bonbon

"Ya kak,.... Ezel Andi aku pulang duluan ya" kata bonbon sambil melambaikan tangan kepada teman nya itu

"Lalu andi pulangnya dengan siapa" ucap claudia

"Aku pulang sendiri kak, rumah ku dekat dari sini, itu di antara dua rumah itu" tunjuk andi kerumahnya

"Kamu hati hati jalannya ya Andi " kata claudia lagi

"Ezel aku juga pulang, soalnya ibu ku sudah memanggil tu" kata andi mendengarkan panggilan bu tina dari kejauhan lalu dia berlari ke arah ibunya

Setalah itu tinggal Claudia yang akan pulang dan juga devan sedari tadi hanya diam saja

"Audi apakah kamu bisa bawa motor, bagaimana aku mengantar kalian pulang" kata devan lembut dan tersenyum

Denzzel melihat abangnya berkata lembut pakai tersenyum pula kepada kakak temannya, dia tercengang dan matanya terbelalak bulat, lalu ia kembali sadar dari terkejutnya,

"Aku harus memberitahu kakek" gumam nya dalam hati

"Tidak usah kak dev, kaki ku tidak sakit lagi" kata claudia dia langsung menghidupkan motornya dan bonbon naik ke atasnya

"Da da bang devan, dada ezel" kata Bonbon

"Aku berangkat dulu kak dev, ezel kakak pulang dulu ya" kata claudia

"Audia aku masih khawatir, bagaimana aku menyusul kalian dari belakang" kata devan ia juga ingin mengetahui alamat rumah calon kekasih nya itu.

"Apa tidak merepotkan kak" kata claudia lagi juga merasa tidak enak kepada devan

"Tidak repot, zel, Bonbon masuk mobil supaya kakak kamu tidak keberatan bawa motornya soalnya kakinya masih sakit" kata devan kepada anak anak itu lalu bonbon turun kembali dari motor.

Kemudian denzzel membawa Bonbon masuk ke mobil Devan, setelah itu mereka berangkat devan mengikuti motor Claudia dari belakang pelan pelan dengan mobilnya, sehingga sampai rumah sederhana claudia.

.

.

.

Bersambung....

~🙏maaf kalau ada salah dalam penulisan dan penyampaian, ini hanya karangan semata dan masih banyak typo, dan mohon sarannya untuk perbaikan tulisan aku ke depannya dan jangan lupa tekan tombol like kalau suka, TERIMAKASIH telah membaca tulisan aku ~