Disarankan Baca dulu SUGAR BABY OM POLISI!!!!
Agar tahu dan Ceritanya Nyambung gengs🤭
Jangan mencari Nilai Kehidupan di sini... Karena semua Karya saya hanya hiburan semata bukan untuk mendongkrak nilai kehidupan.
Tidak Suka silahkan SKIIP....!!!
Apa jadinya jika seorang prajurit TNI bersatu dengan seorang mafia???
Biasanya para mafia itu adalah buronan para anggota polisi tapi kali ini beda. Seorang prajurit yang selalu melindungi seorang mafia.
Protagonis pria :Al Naru Rayen Bagaskara usia 26 tahun
Protagonis wanita :Sherly P Murat usia 24 tahun
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nopita Yuliana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tak Mau Kalah Di Puji
Seketika suasana rumah Rayen dan juga Lea langsung terlihat ramai. Apalagi Zain sejak tadi tidak mau diam. Sedangkan si tampan Zello saat ini hanya diam dengan fokus pada layar gedget nya saja. Ia malah tidak tertarik sama sekali untuk bermain layaknya anak anak seusia dirinya.
Naura yang duduk di samping Mami nya hanya menatap sekilas pada putranya satu itu. Zello memang memiliki kemampuan di atas rata rata. Bahkan ia sama sekali tidak pernah ingin membeli mainan seperti Zain yang memang hobby mengoleksi banyak mainan anak anak.
Tapi Zello lebih suka mengoleksi gadget serta laptop dan kadang juga komputer. Serta alat alat yang bisa berguna untuk semua aktivitas manusia.
"Sayang, kenapa hanya fokus pada layar gedget mu saja?. Apa tidak ada niat untuk main bersama adik mu?. Hm? ".Naura yang sudah menghampiri putra tertuanya kini mengelus rambut Zello pelan. Sambil sesekali ikut mengecup pucuk kepala bocah tampan dengan tatapan mata yang tajam serta tegas itu.
" Nanti saja Mom. Zello masih ingin sendiri".Jawabnya datar.
Naura hanya menghela nafasnya pelan. Karena selalu itu jawaban yang keluar dari bibir sensual milik Zello ketika ditawari main bersama Zain. Mark pun hanya mengulum senyumnya. Karena Zello sangat mirip dengannya waktu kecil. Tapi Zello malah lebih sensitif darinya.
Karakter Zello tidak gampang ditebak. Ia mempunyai pembawaan diri yang tenang dan tidak bisa terbaca. Mau selucu apapun Zain bertingkah konyol. Tetap saja sangat sulit untuk melihat kakaknya itu tersenyum walaupun hanya senyum tipisnya saja.
Tak berselang lama Satria dan Jeny juga baru tiba di kediaman orang tuanya. Saat Rayen dan juga Mark sedang duduk santai di sofa empuk ruang tamu itu.
"Assalamu'alaikum".Ucap Jeny memberi salam, Saat ia baru masuk bersama dengan suaminya. Dan juga Opa Bagas serta Oma Mona .
Sepasang suami istri yang sudah sangat rentan termakan usia. Tapi fisik mereka juga masih terlihat kuat. Hanya saja Oma Mona sudah mulai keluar masuk rumah sakit. Karena darah tinggi nya sering kumat.
"Waalaikumsalam".Sahut Lea, Naura serta semua orang yang ada di ruangan itu.
" Waalaikumsalam ".Zain pun ikut menjawab salam dari Onty nya.
" Wah pinternya si tampan ini".Puji Jeny ketika Zain sudah menghampiri dirinya. Sedangkan Zello hanya menjawab salam dalam hatinya. Dan tidak perduli dengan suara ramai di sekitar nya.
Sikap Zello mengundang rasa penasaran Satria. Dan Satria pun langsung mendekati keponakan nya itu. "Hai boy... Apa yang sedang kau lakukan??? ".Tanya Satria sambil mengusap kepala anak tampan itu.
" Uncle no!!!".Seru Zello kesal karena tatanan rambutnya menjadi rusak karena ulah Satria.
"Makanya tinggalkan dulu gedget nya!!. Apa kau tidak mau memberi salam pada eyang Oma dan eyang Opa??? ".Ucap Satria sambil tersenyum.
Zello pun langsung menoleh. Dimana Oma Lea sedang membantu Eyang Oma Mona untuk duduk di sofa empuk itu. Lalu Zello kembali menatap Satria. Ketika Satria menganggukkan kepala nya. Zello pun bangkit dari tempat duduknya yang menang sedikit jauh dari sofa ruang tamu itu.
Dengan langkah tegas layaknya langkah anak pria seusianya yang kini baru berusia enam tahun. Zello pun langsung memberi salam pada eyang Oma dan Eyang Opa nya.
"Uuhhh, cicit Eyang udah gede ya. Ganteng banget lagi".Puji Mona sambil terkekeh dan sangat gemas melihat wajah Zello yang sangat tampan. Perpaduan antara orang Eropa dengan asia.
" Eyang Oma, Zein juga tampan kan??? ".Zein ternyata tidak mau kalah dengan kakaknya. Ia juga ingin diberi pendapat dari eyang Oma nya.
" Tentu sayang. Kalian berdua itu kan sama sama tampan dan ganteng. "Seru Mona sambil tersenyum bahagia. Begitu pun dengan Bagas yang hanya bisa tersenyum lega. Rasa bahagia nya sangat sangat mendalam.
Karena di usianya yang sudah sangat lewat ini. Mereka berdua bisa menikmati hari tua dengan penuh kebahagiaan. Apalagi mereka berdua masih diberi umur panjang untuk tetap melihat para cucu cucu dan cicit cicitnya .
Senyum Mona selalu mengembang kadang ia juga tertawa bahagia memperlihatkan giginya yang mulai ompong.
Baru jadi direktur aja sombong...