NovelToon NovelToon
Aku Bukan Wanita Mandul

Aku Bukan Wanita Mandul

Status: tamat
Genre:Romantis / Contest / Duda / Tamat
Popularitas:1.1M
Nilai: 5
Nama Author: Binti Ulfa

Pernikahan yang awalnya didasari rasa saling cinta, harus berakhir karena sang istri yang tak kunjung hamil selama 3 tahun pernikahan.

Benarkah sang istri yang mandul?
Setelah itu mantan suami masih datang mengganggu saat mantan istri membuka hati pada pria lain. Siapakah yang akan dia pilih?

Selamat membaca

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Binti Ulfa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 26.

*****

"Nah, ini dia yang dicari! Shila sayang! Tuh, Bundamu dari tadi murung terus. Kangen sama kamu tuh!" ledek mbak Fani yang melihat raut muka Yulia yang langsung berubah dengan kedatangan Shila.

"Tante kangen Shila!" ucap Yulia merentangkan tangan yang langsung disambut, mereka berpelukan layaknya anak dan ibu yang lama tak ketemu dengan rindu yang menggunung. Lalu ia ciumi pipi gembul itu.

"Shila juga kangen Bunda...!"

"Eh, kayaknya Shila baru makan buah mangga ya ini?" Shila membeliak heran.

"Kok bunda tahu, Shila baru minum jus mangga, enak luh buatan Nenek!"

"Tahu dong! Nih lihat, isi mangganya pindah di pipi kamu! Hihihi," menusuk nusuk pipi putih wangi khas anak anak. Shila cemberut pipinya disamakan dengan isi mangga. Tangannya bersedekap. Geli rasanya melihat anak kecil itu merajuk.

Sedangkan Romi langsung berjalan menuju ruangannya diatas. Yulia yang sedang jongkok didepan Shila menoleh pada Romi.

"Shila kok rapi banget, wangi lagi. Mau pergi jalan jalan nih kayaknya?" goda Yulia membuat Shila meringis memperlihatkan gigi yang putih. Biasanya anak seusia dia giginya menghitam. Rupanya Romi dan ibunya telaten mengarahkan Shila untuk selalu gosok gigi. Terutama sebelum tidur

"Bunda, Shila mau ajak bunda jalan jalan juga sama Ayah!"

"Tante masih kerja sayang, Shila sama Ayah saja ya! Lihat tuh, kasihan Tante Fani, kerja sendiri nanti." menunjuk Fani dengan dagunya. Kedua tangannya menurunkan tangan Shila yang sedekap lalu mengalungkan di lehernya.

"Ok, fine Yulia. Gak apa apa pergi aja. Itung itung refreshing. Kan tadi kamu katanya capek mau izin cuti juga!" ucap mbak Fani membuat Yulia menoleh.

Eh, Bos Romi sejak kapan sudah ada disitu lagi? Terlihat macho dengan pakaian casualnya.

Duuuuh, ini pandangan mata kenapa ya, kenapa setelah beberapa hari gak bertegur sapa, dia kelihatan tambah ganteng gini! Meski masih khas dengan wajah dinginnya.

Yulia menelan ludah, otaknya travelling kemana mana.

"Iya, kamu ikut saja Yulia. Permintaan Shila turutin aja." ucap Romi pendek. Yulia tertegun, ia melihat penampilannya sendiri. Kalau ia ikut, ia pasti seperti Babysitter yang jalan sama Bos dan anaknya.

Ia lalu menggeleng. "Gak usah Bos, saya kerja aja. Silakan kalau bos mau pergi sama Shila!" Yulia berdiri, merapikan kaosnya dan tersenyum pada Shila. Tapi gadis itu memberengut. Begitu juga bapaknya, langsung menatap tajam pada Yulia.

"Ini juga kerja kok! Kerja nemenin Shila main." ucap Romi.

"Udah ikut aja, Yul! Gak usah sungkan dengan pakaianmu, aku jamin deh nanti pulang kamu sama bos disulap jadi Putri cantik nan baik hati!" kibul mbak Fani menahan senyum geli menatap Yulia dan Romi bergantian.

"Wahahah, keluarga yang kompak. Ketiganya sama sama merengut. Jadi mau ketawa akunya ahahaha....." Romi menfengus. Tak mau terus diledek Fani, Romi keluar.

"Ayo, kalian cepatlah!" kalimat yang ditujukan pada Shila dan Yulia. Romi sudah membuka pintu mobilnya.

"Ayo bundaaaa!" menarik tangan Yulia membuatnya mengikuti kemanapun arah bocah itu.

"Kita duduk bertiga didepan ya sayang, Tante pangku!" Yulia merasa sungkan jika hanya duduk berdua dengan Romi. Tapi Shila menggeleng.

"Aku mau main boneka di belakang, Bunda!" Yulia menarik nafas. Semua orang seolah olah berusaha mendekatkan dirinya dengan Romi. Setelah masuk di jok mobil depan, Yulia sempat menoleh ke dalam toko. Yeni, Lasmi dan Risma sempat sempatnya berkumpul didepan pintu kaca yamg tertutup dan melambaikan tangan padanya.

"Dadaaaah, selamat bersenang-senang kalian!" ucap Risma tanpa suara. Hhh, seperti pertunjukan pantomim aja kalian.

"Kenapa tadi kamu kata Fani gak enak badan ya?" kalimat pembuka yang diucapkan Romi saat di mobil.

"Ng_nggak, saya sehat kok. Cuma agak lelah aja, dan ngantuk. Tadi malam entah kenapa gak bisa tidur!" pengakuan jujur Yulia.

"Emang kenapa gak bisa tidur?" wajahnya lurus ke depan. Yulia menghela nafas.

Kamu sih, menari nari di pelupuk mata. Mana bisa tidur akunya coba! Bantal guling aja kayak muka kamu, meluk guling kayak meluk kamu. Ada orang mengetuk pintu depan rumah, aku udah bayangin itu kamu. Eh ternyata, seorang sales yang lagi nawarin dagangannya. Busyeet deh, kamu itu seperti memecah menjadi beberapa bagian. Didapur ada, dikamar ada. Dijalan juga ada. Eh, tapi yang sekarang dia benar benar lagi nyetir ya? Jangan jangan bisa berubah wajah jadi orang lain kayak bunglon.

Yulia hanya mampu berkata dalam hati.

Yulia langsung menoleh pada sang pengemudi, dan pengemudi itupun sedang menoleh padanya. Karena lalu lintas sedang padat dan lampu merah menyala.

"Kok diam aja ditanya?" Yulia mengerjap.

"Eh, tanya apa tadi?" tanya Yulia gugup. Hatinya bergemuruh sekarang. Ternyata pak sopirnya tak berubah wajah seperti apa yang dia pikirkan.

"Katanya tadi malam gak bisa tidur, kenapa emangnya? Inget sama aku ya? hehehe..." Yulia melotot. Kok bisa tahu?

*Tidak tidak, ia pasti hanya asal menebak.

"Narsis banget. Kepedean tingkat dewa." ejek Yulia dengan bibir menyebik.

Padahal sih iya! Hahaha...

"Terus kalau gak mikirin calon suami, mikirin apa dong?" ucap Romi tersenyum.

"Hmmm, entahlah! Saya juga gak tahu Bos, mungkin yang capek aja. Dulu, waktu masih bersama mas Wahyu kan, kerjaanku cuma masak, bersih bersih rumah, nyuci baju sama pekerjaan rumah tangga lainnya. Gak berat, cuman ibu rumah tangga. Makanya mantan suami suka ngeremehin aku serendah rendahnya. Bilang aku gak becus kerja, gak becus bikin anak juga. Itu yang selalu dia ucapkan!" Wooah, Yulia jadi curhat panjang lebar secara tak sadar. Matanya terlihat menerawang jauh dan murung lagi. Padahal Yulia sudah berubah lebih ceria, ini bermuram durja lagi.

"Sudahlah, itu semua sudah berlalu. Nanti aku janji, insha Alloh kalau kamu jadi istri aku, aku gak akan menuntut kamu bisa hamil dan punya anak sendiri. Toh, sudah ada Shila. Dia bisa kita rawat dengan sepenuh hati dan semoga jadi anak yang salehah!" ucapan Romi membuat Yulia tak sadar ia meneteskan air mata.

Benarkah, benarkah ada laki laki yang mau menerima apa adanya diriku andai aku tak bisa hamil dan punya anak yang terlahir dari rahimku sendiri. Bagaimanapun yang namanya orang menikah, salah satu tujuannya adalah memiliki keturunan?

Dan aku pun ingin punya anak yang aku lahirkan dari rahimku sendiri.

Tak terasa mereka telah sampai di tempat tujuan.

"Eh, kita ke Mall?" Yulia mengusap air di sudut mata, belum beranjak dari duduknya. Memperhatikan penampilannya yang terkesan amburadul. Ya iyalah, ini sudah hampir jam makan siang. Tak heran jika penampilannya sudah kumut kumut.

"Saya,,,saya malu Bos. Kirain kita kemana gitu! Mana penampilan saya kayak gini!" ia jadi teringat tadi mbak Fani bilang, ia pasti bakal disulap jadi Putri cantik nan baik hati.

"Sudahlah, turun aja. Aku aja yang bersama kamu gak peduli akan penampilan kamu. Tetap terlihat cantik kok! Sumpah...!!" mengangkat dua jari membentuk huruf V.

"Ayo bunda, Shila gak sabar kepengen mandi di Waterboom . pengen main di bianglala juga komedi putar." ucap Shila berjingkrak saking senangnya. Romi dan Shila sudah keluar lebih dulu.

Mall ini dilengkapi dengan wahana permainan anak cukup lengkap. Bisa sampai sore nih di sini nanti.Ckkk

Yulia keluar dan mereka pun masuk ke dalam mall yang cukup megah dan terkenal di kotanya.

"Horreeee! aku bisa main main sampai puas ditemani Ayah sama Bunda!" girangnya. Tangan kiri Shila menggenggam tangan Ayahnya dan tangan kirinya menggenggam jemari Yulia.

"Seneng banget ya?" Shila mengangguk dan tersenyum lebar.

"Kita udah kayak keluarga bahagia belum nih? hehehe!" Yulia hanya diam.

"Harusnya ada yang merekam momen ini nih!" kicau Romi. Mereka terlihat bahagia. Terkecuali Yulia, ia sepertinya insecure dengan tampilannya.

\=\=\=\=\=\=\=\=\=

Halo semuanya.....

Kita ingatkan

kembali hari

ini

Mulai sekarang

ini kalo

nulis di

WA juga

musti pake

Jaga jarak

tdk boleh

Rapat Rapat

*Sesuai aturan*

*PPKM ( 3

sd 20 juli )

Selalu pake

masker.

Jaga jarak.

Cuci lah tangan

Sehabis mengutil

Hp

Jauhi tempat

Keramaian.

😷. 😷 😷.

Salam Sehat

Selalu .

Haaaahaa

I love you all....

1
Fajar Ayu Kurniawati
.
Syahrulzanu Zanu
Buruk
Rika Hardiani
terimakasih telah menyuguhkan cerita yang menarik tentang keluarga dan bagaimana cara menciptakan keharmonisan hubungan suami istri dan cara mendidik anak, semoga bermanfaat bagi pembacanya dan menjadi amal kebaikan bagi penulisnya....ditunggu cerita² lainnya yang lebih seru dan mendidik 🙏🙏🙏salam sukses selalu
Rika Hardiani
selamat ulang tahun mas Romi...semoga sehat dan panjang umur 🎂
Rika Hardiani
nBagus Rom, tegas jangan lemah nanti makin ngelunjak
nanik widyati
Luar biasa
Rika Hardiani
Edan itu ibu.....mulutnya kebanyakan cabe 🤣🤣🤣
Rika Hardiani
hi...hi...ke hotel lho...mau g mau harus mau /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Rika Hardiani
Luar biasa
Rika Hardiani
Ngeri banget ucapannya seperti laki² tanpa iman /Sob/
Elok Pratiwi
seperti membaca sebuah buku biasa bukan membaca sebush cerita
Elok Pratiwi
tidak menarik datar cerita nya biasa saja
Rembulan Jingga
🌹
Rembulan Jingga
👍
AR Althafunisa
tadi dia pengen punya cucu, sekali punya cucu dia bgtu sikapnya. Empeng2 tak berakhlak 😩
AR Althafunisa
tega bangettt sih laki2 mulutnya 😭😭😭
Isna Niah
Sumi Ady
geregetan sma klakuannya dini,dino😠
Sumi Ady
betul thu romi
Sumi Ady
aduh rese bngt si dini
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!